Share

Bab 225. Awal Yang Baru

Penulis: Romero Un
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-01 12:20:04

‘Ah … apa karena aku sudah masuk RAFTEN, Fleur jadi baik?’ batin Adelia sambil tersenyum tipis. ‘Setidaknya dia nggak akan menggangguku lagi kalau begini.’

Adelia menyambut tangan Fleur dan menjabatnya. “Terima kasih, Kak Fleur.”

“Aku masih ada urusan dengan Lia, Fleur. Kalau ada yang perlu kau bicarakan, lain kali beritahu Tiara dulu.”

Bintang melepaskan diri dari rangkulan Fleur dan kembali ke ruangannya diikuti oleh Adelia. Di belakang mereka, Fleur terlihat murka karena diperlakukan demikian di depan artis baru yang tak ia suka.

Baru saja Fleur berniat angkat kaki dari gedung itu, keberadaan Theo menarik perhatiannya. Dengan cepat ia menghampiri pria tersebut dan bertanya, “Apa kau tahu gadis tadi?”

Theo mengerutkan dahi. “Bukannya Anda juga kenal, Nona Fleur?”

“Maksudku, kenapa dia bisa diterima di sini? Dia cuma bakal artis rendahan. Apa selera RAFTEN sekarang menurun?”

Theo tersenyum. Sedikit terluka hatinya karena ucapan artis perempuan itu. Sudah jadi rahasia umum kalau Fleu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 226. Kandidat Baru Yang Cukup Kuat

    “Jadi, nggak ada yang cocok denganmu, Bintang?” Suara Manda terdengar kecewa. Dua hari setelah kencan buta itu, Manda baru menerima laporan dari Tiara. Tentu saja, laporannya sudah disesuaikan dengan arahan Bintang. Setelah menerima progres kencan buta yang tak menghasilkan itu, Manda memutuskan untuk menghubungi putranya. “Nggak ada, Ma. Gloria benar-benar melihatku hanya sebatas rekan bisnis yang potensial. Sedangkan Rania, ugh! Dia sama sekali membenciku, kurasa.” Bintang melebih-lebihkan ceritanya.“Siapa wanita yang membencimu, Bintang? Apa dia sejenis adikmu?” kekeh Manda. Setahu dia, tidak ada wanita yang menolak putranya. Kalaupun ada, itu adalah Alexa, adik perempuannya. “Ha! Kalau sejenis Alexa, aku bisa tenang. Dia sangat lihai berakting. Menyembunyikan sifatnya yang sebenarnya. Untung saja aku lebih lihai!” Bintang terdengar bangga. Namun, sebenarnya karena ia mengingat kehadiran Adelia di saat yang bersamaan dengan kencan buta.Manda menghela napas panjang. “Ini sul

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-02
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 227. Shameless!

    “Mejamu rapi, Kak!” seru seorang gadis muda yang sudah menginvasi ruang kerja Bintang sembarangan. “Berarti udah bisa pulang dong? Ayo nonton!”Sang CEO menatap dengan pandangan curiga. “Kau mata-mata Damian, Yara?”“Ish! Dia bakal jadi papa mertua lho, Kak!” protes gadis bernama Naiara itu. “Jangan sebut nama!”Bintang mendengus geli. “Dari mana rasa percaya diri itu, hm? Siapa sama siapa yang bakal besanan emang?”Naiara menggulirkan bola matanya. “Males debat ah! Auntie Manda bilang kamu bakal nikah sama aku. Titik!”“Nggak! Titiknya nggak ada dari Mama, tapi dariku, tahu?” protes Bintang. “Lagian aku sudah suka dengan orang lain.”Namun sepertinya Naiara tidak semudah itu dibuat percaya. Bagaimanapun, Manda dan Raffael sudah menjadi pendukung kuat atas hubungannya dengan Bintang.“Ha! Alasan!” sentak Naiara, tak mau kalah. “Aunt bilang nggak ada perempuan yang menarik perhatianmu, Kak.”Bintang tak lagi bicara. Walau sebenarnya ia bisa membalas, tetapi ia sendiri bahkan tak yakin

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-02
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 228. Pengakuan Cinta

    “Cih! Nggak tahu malu!” keluh Naiara kesal. “Apa dia deketin kakak karena butuh ketenaran?”“Well, yeah. Semua artis wanita seperti itu, kan?” Senyuman di wajah Bintang membuat Naiara semakin kesal. Dahinya berkerut ketika melontarkan keheranannya. “Tapi kau nggak keberatan, Kak?”Bintang terkejut dengan pertanyaan itu. Selama ini, itu juga yang menahan diri untuk membuka hati. Ia tak suka dimanfaatkan oleh artis-artis perempuan itu. Yang mendekatinya hanya demi ketenaran. Tapi pertanyaan Naiara membuatnya sadar. “Benar. Aku nggak keberatan kalau itu Adelia.”Dia bahkan langsung mengurus semua masalah Adelia dan menariknya ke RAFTEN tanpa berpikir panjang.Netra Naiara mendelik, tak percaya pengakuan itu keluar dari mulut pria yang sudah membuatnya jatuh cinta.Gadis malang itu hampir menangis, tetapi untungnya pesanan mereka datang. Naiara memutuskan untuk fokus pada makanannya. Ia juga tak bisa menyalahkan Bintang atas semua jawaban itu, karena yang lebih dulu mengangkat topik pa

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-03
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 229. Cemburu

    “Aku cuma akan lihat dari jauh. Kau nggak boleh ganggu.” Bintang mengingatkan.Naiara mengangguk mantap. Tangannya masih melingkar manja di lengan Bintang. “Aku nggak bakal ke mana-mana juga.”Bintang menggelengkan kepala, heran dengan sikap manja putri tunggal Damian yang tetap muncul walau sudah menerima penolakan tak tersirat darinya. Namun, ia lega karena Naiara tetap dekat dengannya. Ia juga tak ingin kehilangan perempuan yang sudah ia anggap sebagai keluarga.Mereka segera kembali ke dalam mal. Naiara mengikuti ke mana Bintang melangkah. Menurut informasi dari Tiara, hari ini ada syuting saat membeli bahan makanan di mall. Hari ini para peserta variety show akan membuat makan mewah. Jadi, mereka pasti akan berbelanja di supermarket dalam mall.Berpikir ulang, Bintang merasa akan menjadi pertanyaan jika ia tiba-tiba ada di lokasi syuting. Ia memutuskan untuk menciptakan alasan. “Yara, sekalian belanja. Ambil keranjang.”Mendengar kata ‘belanja’, Naiara pun langsung melepaskan r

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-04
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 230. Terjebak Skandal

    “Bint, Mama rasa Yara yang terbaik buat kamu, Nak.” Setelah acara kencan dengan Naiara kemarin, Manda tiba-tiba berkunjung ke apartemen Bintang keesokan paginya.Manda pasti sudah paham, bahwa putranya itu takkan pulang walau hari ini adalah akhir minggu.“Terbaik buat mama, bukan berarti terbaik buatku, Ma.” Bintang tersenyum tenang mengomentari ucapan sang ibu. Memang, dari segi orang tua, kedua pihak sudah sangat mengenal. Sayang, tidak ada perasaan seperti itu dari Bintang. Ia tak pernah melihat Naiara sebagai pilihan cinta.“Kalau Mama mau maksa Bintang nikah, bisa. Tapi, memangnya Mama nggak ingat dulu saat Mama nikah sama Papa?”Manda terdiam. Ia teringat betapa sakitnya ketika Raffael menikahi wanita lain di hari pernikahannya. Bukan karena kemauan suaminya juga, tetapi karena rencana orang tua yang tidak memperhitungkan perasaan sang anak.“Mama cuma mau nimang cucu,” gerutu Manda pada akhirnya.Bintang terkekeh. Sejujurnya, ia tak pernah membayangkan akan memiliki keluarg

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-05
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 231. Pacar 3 Hari

    “Pak Bintang?!” Wajah Adelia terlihat pucat dan panik menerima kedatangan Bintang di apartemennya. Ia sadar, berita skandal yang mendadak muncul sudah menyulitkan pria yang banyak menolongnya itu. “Lia. Kamu sehat?” tanya bintang. Ia melangkah masuk melewati sang gadis pemilik apartemen. Reaksi Bintang yang terlihat santai dan normal membuat Adelia semakin merasa bersalah.Netranya panas dan air mata mulai mengalir perlahan. “Pak, saya minta maaf—” “Lia,” potong Bintang, melempar senyum menenangkan. “Nggak ada yang perlu kamu mintai maaf.”“Tapi, Pak—”Ucapan Adelia kembali terpotong saat Bintang menepuk sofa di sebelahnya. “Saya mau bahas sesuatu sama kamu.”Adelia terdiam. Ia tidak tahu, apa maksud Bintang menepuk sisi sofa yang dekat dengannya adalah meminta untuk duduk di sana? ‘Emang aku boleh duduk deket kayak gitu sama bosku?’ batin Adelia menimbang. Ia kemudian memutuskan untuk duduk di sofa satu seat. Masih dekat dengan Bintang, tetapi setidaknya, tidak sampai bersentuh

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-07
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 232. Akting Yang Bagus

    ‘Astaga! Jantung aku mau copot!’ Adelia membatin, panik. Ia menatap pantulan dirinya di kamar ganti. Ingatan beberapa jam sebelum ia terperangkap di ruang kecil itu kembali terbayang. Pada akhirnya, Adelia menuruti keinginan sang CEO. Menjadi kekasihnya selama 3 hari.Dan saat ini, ia tengah berakting sebagai seorang kekasih yang bersemangat saat pacarnya berniat memborong seisi mall.‘Mana harus manggil nama doang. Gimana kalau aku salah?!’ pekiknya tanpa suara, lalu berbalik menghadap pintu.Setelah beberapa kali melakukan tarik-buang napas untuk mempersiapkan diri berakting, Adelia akhirnya membuka pintu kamar ganti dan mencari Bintang. Ia harus menunjukkan gaun yang dipilih sang CEO untuknya. Hati sang gadis bergetar melihat pria sempurna itu menunggu dengan sabar di salah satu sofa. “Bintang!”Yang dipanggil terkejut mendengar nama itu meluncur dari gadis yang tengah ditaksirnya.Ia tersenyum. Senang bisa merasakan hati yang berbunga hanya karena suara lembut itu menyebut nam

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 233. Hampir Mengulang Sejarah

    “Kau nggak mengajak pacarmu?” Damian menatap Bintang dengan pandangan penuh rasa tak percaya. Walau ia sudah melabeli Adelia sebagai ‘pacar Bintang’, tetap saja ia tak mudah percaya. Ia hanya mencoba mengeruk kebenaran di balik kebersamaan Bintang dan artis perempuan yang wajahnya mulai beredar di acara televisi. Tak mengelak dari label itu, Bintang tersenyum dan berkata, “Lia harus pulang mengurus sesuatu, Uncle. Kapan-kapan aku akan perkenalkan kalian secara resmi.”Damian terlihat tak setuju, bahwa label itu diakui oleh Bintang. Namun, ia tak punya hak melarang. “Jadi, kalian benar-benar punya hubungan khusus?” tanya Damian yang akhirnya menyerah di bawah rasa penasaran. “Apa maksudmu dengan resmi? Kau berencana menikahinya?”Dahi Bintang berkerut naik. “Tentu saja! Aku menjalin hubungan dengan memikirkan pernikahan di antara kami.”Damian terdiam. Memutar otak bagaimana menaikkan topik mengenai putrinya yang juga berpotensi menjadi pasangan Bintang.Melihat pria tua itu kesulit

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09

Bab terbaru

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 243. Sponsor Yang Lebih Kuat

    “Fleur minta Adelia dikeluarkan dari survival home.”Dahi Bintang berkerut. “Apa dia sebut alasannya? Kenapa di hari kalian nggak syuting, bisa ada bentrok? Apalagi antara artis selevel Fleur dengan pendatang baru.”Brian menggeleng. “Fleur nggak menjelaskan keberatannya mengenai keberadaan Adelia. Tapi dia mengancam, kalau kami nggak mengeluarkan Adelia, dia yang akan keluar dari survival home.”Bintang menggaruk kepala belakangnya. Pusing dengan kelakuan Fleur yang tiba-tiba memusuhi kekasih barunya itu. “Saya nggak habis pikir apa yang membuat Fleur tiba-tiba memusuhi Lia, Pak Brian. Apa Anda punya clue?”Brian terdiam sesaat kemudian mengoreksi ucapan Bintang. “Sejak awal Fleur nggak suka dengan Adelia, Pak. Jadi, sepertinya rasa tidak suka itu menumpuk dan meledak sekarang.”Napas Bintang terdengar panjang dan lelah. “Ya sudah, keluarkan saja Fleur dari sana.”Mendengar itu spontan Brian berdiri dan menggebrak meja kerja sang CEO. “Nggak bisa, Pak! Dia wajah acara ini!”“Saya ju

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 242. Perseteruan

    “Aku cukup tua untuk atur hidupku, Pa,” keluh Bintang. “Apa kalian semacam detektif? Datang mau interogasi?”Raffael mendengus. “Kalau kau nggak buat masalah, Mama Papa juga nggak akan sibuk urusin hidup kamu, Bintang.”Bintang memutar manik matanya. Ia memang sengaja membuat banyak skandal untuk meminimalisir perempuan mendekatinya. “Fine. Kalian sudah makan pagi? Karena aku lapar.”“Aku sudah makan roti dari kulkasmu, Nak. Kau bisa buat makan pagi sendiri.” Manda menyesap teh yang sudah hampir habis. Bintang membawa dirinya ke dapur, membiarkan kedua orang tuanya tetap mengajukan pertanyaan, sementara ia memasak sarapan pagi. “So, kamu akhirnya pacaran dengan Adelia?” tanya Raffael dengan nada penuh curiga. “Papa baru dengar beberapa menit lalu kalau kamu baru saja meresmikan hubungan pura-pura kalian.”Bintang terkekeh. Ia cukup lega karena sang ayah tidak mulai pembicaraan dengan memarahinya karena sudah membuat rencana gila seperti menjadikan Adelia sebagai pacar pura-puranya.

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 241. Hubungan Yang Berubah

    “Nomor yang anda tuju—”Brak! Raffael menghantam gagang telepon. Kesal karena ternyata bukan putranya yang menerima panggilan itu. Manda berhenti tepat di ambang pintu ruang kerja sang suami. “Raffa! Apa kata Bintang?”“Masuk mailbox!” keluhnya sambil menghempaskan tubuh di atas kursi kerja.Manda menghela napas lega. Ia punya waktu untuk memberitahu Bintang kalau dirinya kelepasan bicara.“Manda, apa yang kamu bilang itu benar?” tanya Raffael sekali lagi. “Raffael, Honey.” Manda mencoba menenangkan hati suaminya dengan panggilan sayang yang sangat jarang digunakan olehnya. “Dengar dulu ceritaku. Jangan judge Bintang.”Raffael membuka kedua tangannya, meminta sang istri untuk duduk dipangkuan, sementara cerita yang dijanjikan itu bergulir. “Sepertinya Bintang belum tahu apa Adelia suka sama dia. Ditambah dia ditekan oleh kamu dan Damian untuk menikahi Yara. Akhirnya dia membuat keputusan itu.”Dahi Raffael berkerut. “Tapi kulihat Adelia cukup menyukai Bintang, Honey. Dia bahkan mem

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 240. Kunjungan Malam Sang CEO (2) (18+)

    Duk!“Aduh!”Kepala Adelia menghantam langit-langit kulkas, saking terkejutnya karena Bintang berada dekat dan mendengarkan ucapannya tadi. “Astaga!” Bintang bergegas mendekat, memeriksa kalau-kalau ada bagian tubuhnya yang terluka. “Kau nggak hati-hati, Lia.”“Kamu ngagetin!” keluh Adelia, lupa dengan kecanggungannya berakting saat hanya berdua. “Kukira kamu di sofa tadi.”Bintang terkekeh. “Sakit?” tanya Bintang sambil mengusap-usap kepalanya. “Katanya usap pakai rambut, tapi rambutku nggak panjang.”Adelia merasa perutnya seperti diserbu ratusan bulu-bulu menggelitik. Karena tak juga menjawab, Bintang mengambil kesempatan itu untuk melingkarkan tangannya di pinggul Adelia. Membuat gadis itu terkejut dan mendongak untuk melihat wajah seperti apa yang ditunjukkan sang CEO.Semua sentuhan Bintang membuatnya lemah. Namun, bukan berarti ia tak suka. Kebalikannya, ia tak ingin Bintang melepas dekapannya itu. “Jadi, beda apanya?” Bintang bertanya ulang. “Kau dan Fleur kan sama-sama ar

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 239. Kunjungan Malam Sang CEO (1)

    “Kayaknya ….”Dahi Raffael berkerut sebelum akhirnya tergelak mendengar pernyataan penuh keraguan dari Adelia. “Fine! Om percaya sama kamu.” Raffael menyerah.Baginya, mengetahui kalau hubungan Bintang dan Adelia tidak dimulai dari kesalahan, sudah cukup melegakan. “Terus, apa Bintang sudah bilang, kapan kalian akan menikah, hm?”Kali ini giliran Adelia yang hampir saja menjatuhkan sendok kecilnya. “Me–menikah?!”Melihat Adelia yang terkejut mendengar pertanyaannya, Raffael pun murka. “Apa Bintang nggak pernah bahas soal pernikahan?! Apa anak itu cuma main-main?!”“Nggak, Om. Itu—”Cklak!Pintu ruang VIP terbuka dengan kasar. Bintang masuk dan segera memeluk Adelia dari belakang. “Pa! Kenapa Papa teriak-teriak ke Lia?!”Melihat Bintang ada di hadapannya, Raffael pun langsung menunjuknya. “Kamu! Kamu belum bahas soal pernikahan sama Adel?!”“Astaga, Raffa!” Manda yang juga bergegas kembali setelah melihat Bintang berlari ke dalam ruang VIP, mulai menegur sang suami. “Mereka baru juga

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 238. Perjaka Ting Tong!

    “Ah … sorry. Ada telpon dari Surabaya.” Bintang bergegas berdiri, hendak meninggalkan ruang VIP restoran itu. Sebelum pergi, ia sempat membungkuk dan bertanya pelan pada Adelia, “Lia, kamu nggak apa-apa kan, kutinggal?”Adelia jelas takut, tapi ia sedang berakting sebagai Lia yang sedang jatuh cinta pada Bintang. Tentu saja, mau tak mau ia mengangguk. “Nggak apa-apa. Tapi cepet kembali ya.”Bintang meremas pelan pundak artis perempuan muda itu sebelum akhirnya keluar dari ruangan.Untungnya, mereka masih menikmati hidangan penutup, sehingga gerak-gerik Adelia tak terlalu canggung.“Hon, tolong tanyakan apa ada sup burung dara di sini.” Raffael tiba-tiba meminta Manda untuk keluar mencari tahu. Ia juga melirik Alexa dan menambahkan, “Kamu temani Mama!”Tak bisa membantah, Manda dan Alexa wajib menurut kalau nada suara sang kepala keluarga sudah terdengar singkat walau wajahnya tersenyum. Manda menatap Raffael dengan tajam dari belakang tubuh Adelia, kemudian menepuk pelan pundak keka

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 237. Akting Yang Mendebarkan

    “Inget ya, Raff, Lex! Jaga sikap!”Alexa dan Raffael mengangguk paham. Mereka tengah duduk menunggu kedatangan Bintang dan kekasih yang baru dipacarinya itu. “Lexa denger dia orang nggak punya, Ma. Mama tahu sesuatu?” tanya Alexa membuat Manda menyesal sudah membawanya. Karena pertanyaan itu membuat Raffael berprasangka buruk lagi. “Dan dia jadi artis karena nggak punya uang?”“So what?!” tegur Manda kesal. “Emangnya dulu aku kerja jadi sekretaris, bukan karena uang? Aku jadi pacar pura-pura kamu, bukan karena uang?”Alexa mengangakan mulutnya, terkejut mendengar kenyataan yang baru saja sembarangan keluar dari mulut sang ibu.Sementara itu, Raffael terlihat panik. “Sayang, sabar dulu. Bukan itu maksudku.”“Nada bicaramu mengarah ke sana, Raff!” sentak Manda. Untungnya mereka ada di dalam ruang VIP restoran. Sehingga apapun isi percakapan mereka, tidak akan terdengar keluar.“Oke, oke. Aku jujur kaget. Aku nggak masalah dia orang biasa atau orang kaya. Tapi kalau kayak gini, ada ke

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 236. Undangan Makan Malam

    “Raffa, nggak semua artis begitu kali!” tukas Manda, memberi waktu putranya untuk berpikir ulang jawaban untuk sang ayah. “Ya, mostly, Hon.” Raffael mengangkat bahu. Namun, ucapan Manda jadi membuatnya semakin penasaran. Kepala keluarga itu menoleh pada putranya dan menuntut jawaban, “Apa memang artis? Kau yakin?” Bintang terdiam. Tidak mungkin juga dia bisa menipu sang ayah. Ke depannya Adelia akan lebih banyak muncul di layar kaca. Jelas tidak akan bisa terlewat dari pandangan Raffael. “Dia artis pendatang baru.” Bintang akhirnya mengaku.Raffael menepuk meja makan sedikit keras. “Ha! After all your bullshit nggak mau nikah dengan artis, sekarang bahkan artis pendatang baru. Jelas-jelas cari pamor!”“Raffael!” Manda berharap suaminya berhenti berkomentar pedas. Sejujurnya, Manda pun tak punya jaminan Adelia akan berbeda dari mereka yang mencari pamor. “Kalau itu Lia, Bintang nggak keberatan, Pa!”Raffael ingin menghardik putranya, tetapi ia merasakan tatapan tajam sang istri.

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 235. Marriage in Mind!

    “Sudah, Pa.”Bintang menjawab singkat. Ia baru akan melanjutkan ucapannya, tetapi Manda datang dengan dua piring nasi goreng. Untuknya dan untuk ayahnya. “Sudah. Makan dulu, baru bahas urusan lain.” Manda melirik Bintang, seolah memberi isyarat kalau ia sudah tahu isi percakapannya dengan Alexa pagi tadi.“Wah! Nasi goreng favorit, Honey! Thanks!” seru Raffael sambil merangkul pinggang istrinya. “Ayo, ayo! Makan dulu.”Sepanjang makan, topik pembicaraan beralih pada urusan kantor. Raffael memuji Bintang yang sudah mulai mengurangi hobinya membuat skandal. Namun, hingga saat ini, kedua orang tuanya itu masih menganggap Bintang sebagai playboy yang sudah meniduri banyak perempuan. Karena tidak menyebabkan kisruh berkepanjangan, Raffael dan Manda memutuskan untuk mengubur semua itu. “Kalau kau sudah yakin dengan perempuan yang membuatmu jatuh cinta, sebaiknya kau segera menikah, Bint.” Raffael mulai mengembalikan topik pembicaraan saat makanan di piring sudah hampir habis. “Papa ngga

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status