Semua Bab Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati: Bab 81 - Bab 90

526 Bab

Bab 81

Kejadian ini kebetulan terlihat oleh Dianti yang terus-menerus menoleh ke belakang. Dianti seketika terbelalak. Dia tidak mengerti kenapa Rangga dan Andini tiba-tiba berpelukan.Suara Nayshila seketika terngiang di benak Dianti. Nayshila mengatakan bahwa Andini sengaja menggoda Rangga.Jadi, Andini menyuruh Dianti berlutut di aula leluhur untuk menjauhkannya, lalu bisa menggoda Rangga dengan mudah?Hati Dianti sangat kalut. Dia ingin menghampiri dua orang itu dan bertanya kepada mereka. Namun, dia juga sangat takut. Ucapan Rangga di Jalan Semira terngiang di telinganya.Dianti kurang lebih tahu apa yang dipikirkan Rangga. Dia takut jika dirinya bertanya langsung, dia akan terlihat seperti istri pertama yang tidak dicintai. Dia juga takut Rangga akan berpihak pada Andini dan akan melindungi Andini seperti melindunginya barusan.Jika benar-benar seperti itu, bukankah posisi Dianti dan Andini akan berubah drastis di hati Rangga? Tidak, dia tidak ingin itu terjadi!Dianti mengizinkan Rangg
Baca selengkapnya

Bab 82

Tatapan Rangga tertuju pada Laras dan akhirnya teralihkan dari Andini."Memangnya kamu siapa?" tanya Rangga dengan dingin. Saking dinginnya, Laras sampai mundur dan tidak berani berbicara lagi. Laras takut jika dia melontarkan sepatah kata lagi, lidahnya akan dipotong oleh Rangga.Laras hanya bersyukur karena ini adalah Kediaman Adipati. Semarah apa pun, Rangga seharusnya tidak akan menyakiti Andini.Rangga kembali menatap Andini. Di dalam benaknya, wajah gembira saat melihatnya dulu dan wajah ketakutan sekarang perlahan-lahan menyatu. Perasaan aneh tiba-tiba muncul di hati Rangga. Rasanya makin kuat.Rangga mengernyit dan bertanya dengan suara rendah, "Kamu yang kemari atau aku yang ke sana?"Rangga ingin memakai ancaman untuk mendapatkan kembali kendali atas Andini. Tidak disangka, Andini hanya berdiri diam di tempat.Andini tidak mengerti apa maksud Rangga menanyakan hal ini. Namun, dia sudah tahu jawabannya."Jenderal Rangga, kamu nggak perlu kemari. Aku juga nggak akan ke sana. Ja
Baca selengkapnya

Bab 83

Andini akhirnya bertemu dengan Ainun. Ketika Andini datang, kebetulan Ainun baru minum obat. Dia sedang duduk bersandar di tempat tidur dengan lemas. Begitu mendengar Farida mengatakan bahwa Andini datang, Ainun seolah-olah mendapatkan kekuatan dan segera duduk dengan tegak."Nenek," panggil Andini sambil segera masuk.Sebelum datang, Andini sudah meminta diri sendiri tidak boleh menangis saat bertemu dengan Ainun. Dia tidak mau membuat Ainun sedih. Namun, ketika melihat Ainun sangat kurus dan lemah, air mata Andini malah menetes.Padahal waktunya belum lama! Ainun terlihat sangat berbeda dibandingkan saat Andini pertama kali kembali ke Kediaman Adipati. Ainun bukan hanya tampak pucat, tetapi tubuhnya juga memancarkan aura seperti akan meninggal.Setelah melihat Ainun sekilas, Andini merasa hatinya sangat hancur. Ainun malah tersenyum. Dia menyeka air mata Andini seraya berkata, "Cucuku yang baik, kamu sudah menderita ...."Ainun tidak tahu masalah Kirana memukul kepala Andini. Saat in
Baca selengkapnya

Bab 84

Baskoro mengajak Andini bertemu lagi. Meskipun pertemuan terakhir mereka bukan kesalahan Baskoro, tetapi hal itu tetap meninggalkan kesan kelam bagi Andini. Jadi, Andini benar-benar tidak ingin menghadiri pertemuan itu.Namun, ketika memikirkan dirinya belum bertemu dengan Baskoro sejak saat itu, wajar jika Baskoro mengkhawatirkannya dengan status sebagai calon suami. Jika tidak pergi, rasanya Andini tidak berperasaan.Ketika Andini sedang dilema, Laras berujar, "Nona, sebentar lagi musim semi. Nggak baik juga Nona terus tinggal di dalam Paviliun Ayana. Gimana kalau Nona keluar jalan-jalan untuk menyegarkan pikiran?"Benar. Berada di dalam Paviliun Ayana sepanjang hari memang tenang, tetapi rasanya juga tertekan. Jadi, Andini mengangguk setuju.Baskoro mengajak Andini bertemu di Danau Mardani yang berada di sebelah timur kota. Cuaca hari ini bagus, tidak ada angin. Cahaya matahari yang menyinari tubuh memberikan sedikit kehangatan.Ketika melihat permukaan danau yang berkilauan dan bin
Baca selengkapnya

Bab 85

Sebenarnya Andini mengerti maksud Baskoro. Pernikahan mereka berdua ada hubungannya dengan Keluarga Adipati.Abimana adalah pewaris masa depan Keluarga Adipati. Jika Andini bertengkar hebat dengannya, itu juga bukan hal baik bagi Baskoro.Hanya saja, Andini benar-benar tidak bisa menunjukkan ekspresi yang baik saat melihat mereka. Jadi, dia hanya bisa berbalik dan kembali memandang permukaan danau.Sebenarnya, selain Abimana, Dianti, Rangga, dan Nayshila, masih ada beberapa putra dan putri keluarga terkemuka lainnya. Salah satunya Santika yang memiliki hubungan baik dengan Nayshila. Hari ini, mereka datang karena menghargai Baskoro.Jika dikatakan dengan indah, ini seperti tamasya musim semi. Namun sebenarnya, Baskoro hanya ingin memanfaatkan orang-orang ini untuk meredakan ketegangan hubungan Andini dan Abimana. Akan tetapi, Baskoro jelas-jelas sudah melukai Abimana demi Andini.Ketika memandang permukaan danau yang berkilauan, hati Andini terasa tak karuan.Para putra dan putri kelua
Baca selengkapnya

Bab 86

Melihat Andini masih tidak menghiraukannya, Nayshila makin marah. Rasanya seperti meninju setumpuk kapas dengan seluruh kekuatannya. Perasaan tidak berdaya seperti itu membuat amarahnya makin melonjak.Nayshila langsung bertanya dengan lantang, "Andini, aku mau tanya padamu. Sebenarnya apa niatmu pada kakakku? Jelas-jelas kamu sudah dijodohkan dengan Pangeran Baskoro. Kamu juga tahu kakakku akan menikahi Dianti. Kenapa kamu malah terus-menerus peluk kakakku?"Begitu pertanyaan ini dilontarkan, hampir semua orang tercengang. Orang-orang yang menunggu untuk menyaksikan kejadian heboh dari kejauhan juga tampak terkejut.Andini tiba-tiba menoleh ke arah Nayshila. Tatapannya menunjukkan peringatan tajam.Namun, Nayshila malah tetap bersikap angkuh. Dia menaikkan dagunya sambil meneruskan, "Andini, kamu nggak perlu terkejut. Semua ini disaksikan sendiri oleh Dian. Hari itu, kamu sengaja menjauhkan Dian. Begitu dia pergi, kamu malah peluk kakakku. Saat di Jalan Semira, kamu juga ....""Aduh.
Baca selengkapnya

Bab 87

Ucapan ini membuat Dianti langsung memucat. Dia bisa melihat jelas bahwa Rangga masih memiliki perasaan terhadap Andini. Jadi, yang dia lihat hari itu sebenarnya Rangga yang berinisiatif memeluk Andini?Ketika Dianti sedang memikirkan ini, seseorang tiba-tiba menyindir, "Siapa pun tahu dulu Andini terus mengejar Jenderal Rangga dan nggak bisa diusir. Sekarang, kenapa dia bisa bilang seperti itu?"Orang itu adalah Santika. Dia sudah lama tidak tahan menyaksikan keributan ini. Begitu dia melontarkan ucapannya, para putra dan putri keluarga terkemuka pun tertawa.Benar. Dulu Andini terus mengejar Rangga. Hanya ada Rangga di matanya. Cinta dan semangatnya begitu jelas! Itu sebabnya, seluruh orang di ibu kota tahu bahwa Andini menyukai Rangga. Tiga tahun kemudian, cintanya menjadi bahan tertawaan. Menyedihkan, bukan?Seandainya Andini tahu bahwa ketulusannya akan menjadi bahan tertawaan, dia pasti tidak akan memiliki hubungan apa pun dengan Rangga!Andini hanya tersenyum tipis sambil menimp
Baca selengkapnya

Bab 88

Hari ini, Dianti sengaja memakai dua penjepit rambut. Yang satu buatan Abimana. Satunya lagi hadiah ulang tahun dari Rangga. Kedua penjepit rambut ini adalah barang kesayangannya. Meskipun keduanya tidak begitu serasi, Dianti tetap memakainya bersama-sama.Entah apa yang sedang Dianti pikirkan. Setelah mendengar ucapan Nayshila, dia tanpa sadar menatap Andini sekilas. Andini sedang menghadap ke arah luar kapal seolah-olah tidak mendengarkan pembicaraan mereka. Dianti merasa sedikit frustrasi.Kala ini, Nayshila meneruskan, "Dian, omong-omong ulang tahunmu sudah dekat. Entah hadiah apa yang akan kakakku berikan untukmu tahun ini."Setelah Nayshila selesai berbicara, Baskoro tiba-tiba bertutur, "Seingatku, ulang tahun Andin juga sama dengan Dianti. Kalau begitu, ulang tahun Andin juga sudah dekat. Andin, apa ada yang kamu inginkan?"Nada bicara Baskoro sangat lembut sehingga Andini tidak bisa mengabaikannya. Dia terpaksa menoleh dan tersenyum kepada Baskoro sebelum menjawab, "Aku nggak s
Baca selengkapnya

Bab 89

Benar. Itu adalah anting pemberian Rangga.Empat tahun lalu, Andini tidak sengaja menjatuhkan anting ini ke dalam danau saat naik kapal pesiar. Lantaran panik, dia juga melompat ke danau dan hampir tenggelam. Tidak disangka, anting yang seharusnya tenggelam ke dasar danau ternyata ditemukan oleh nahkoda ini.Raut wajah semua orang di dalam kapal tampak tidak baik. Akan tetapi, nahkoda itu sama sekali tidak menyadari perubahan suasana di sekitarnya.Nahkoda itu hanya menyanjung, "Hari itu, saya melihat Nona sangat peduli pada anting ini. Saya rasa pasti sangat berarti, jadi saya turun ke dasar danau untuk mencarinya beberapa hari. Untung saja ketemu.""Sayangnya, saya nggak pernah ketemu Nona lagi setelah hari itu. Akhirnya anting ini bisa kembali ke pemiliknya hari ini," sambung nahkoda itu.Andini merasa sangat tersentuh. Pertama, dia tidak menyangka bahwa nahkoda itu akan sangat peduli. Kedua, dia tidak menyangka masih bisa melihat anting ini lagi.Dulu, Andini tentu sangat menyukain
Baca selengkapnya

Bab 90

Nayshila tampak sedikit kecewa. Tiba-tiba, terlintas sesuatu di benaknya. Dia memanggil Andini, sebelum berkata, "Andini, lihat ini. Ada ikan besar!"Andini sedikit kaget. Tidak disangka Nayshila memanggil dia di saat seperti ini. Lantaran sudah dipanggil, Andini pun berdiri dan menghampiri Nayshila."Cepat lihat. Ikannya besar sekali!" seru Nayshila dengan antusias.Andini berdiri di samping Nayshila, lalu membungkuk untuk melihat ke danau. Dia bertanya, "Di mana ikannya?""Di sana, lho!" pekik Nayshila. Dia menunjuk ke arah danau sembari berjalan mundur sedikit demi sedikit. Setelah itu, dia bergumam, "Berani sekali kamu buang barang pemberian kakakku. Aku akan beri kamu pelajaran."Selesai berbicara, Nayshila mengulurkan tangan untuk mendorong Andini. Tidak disangka, Andini memiringkan tubuh dan menghindar.Sebaliknya, Nayshila yang seketika tidak bisa menjaga keseimbangannya malah terjatuh ke dalam danau. Sebelum jatuh, dia jelas melihat senyuman angkuh dan puas di wajah Andini.Me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
53
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status