All Chapters of Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati: Chapter 521 - Chapter 530

538 Chapters

Bab 521

Saat ini, Dianti yang diabaikan di luar Paviliun Persik tiba-tiba saja membelalakkan mata, dipenuhi ketidakpercayaan.Di sampingnya, seorang pelayan wanita berbisik, "Nona, kenapa Tuan Abimana seperti orang gila? Apa terjadi sesuatu?"Dahi Dianti sedikit berkerut, dia sendiri pun tidak tahu. Namun, kegilaan mendadak Abimana ini justru memberinya sebuah kesempatan.Kesempatan untuk berpura-pura menyedihkan di hadapan Kirana dan mendapatkan kembali rasa sayang darinya!Dianti tahu, meskipun Kresna dan Kirana telah menyelamatkan hidupnya, kasih sayang mereka tak lagi seperti dulu.Mungkin hari ini, dengan memanfaatkan kesempatan ini, dia bisa merebut kembali perhatian dan kasih sayang mereka.Dengan pikiran seperti itu, Dianti pun segera mencari Kirana. Namun, dia diberi tahu bahwa Kirana sedang menerima tamu di ruang depan.Untuk menunjukkan betapa menyedihkannya dirinya, saat tiba di ruang depan, Dianti sengaja tidak melihat ke arah tamu yang hadir.Dengan pipi berlinang air mata, dia l
Read more

Bab 522

Orang-orang di Negara Darsa percaya bahwa anak adalah anugerah dari langit. Para dewi di langit memilih keluarga mana yang layak, lalu mengirimkan anak-anak satu per satu ke dunia.Ada beberapa anak yang nakal, enggan turun ke dunia. Jika para dewi marah, mereka akan mencubit anak itu. Tanda lahir kecil sudah pasti karena dicolek para dewi. Kalau sedikit lebih besar, itu pasti karena dicubit.Jika lebih besar lagi, itu tandanya si anak terlalu nakal sampai para dewi tak tahan lagi dan langsung menendangnya turun ke dunia.Hati Kirana terasa sangat sakit saat mendengarnya. Dulu saat melihat pengasuh mengganti popok untuk Andini, dia juga sempat berkata bahwa Andini pasti sangat nakal sampai-sampai dicubit oleh dewi. Karena di pinggang Andini memang ada tanda lahir.Begitu mengingat ini, tatapan Kirana perlahan beralih ke arah Dianti. "Apa kamu punya tanda lahir?"Dianti panik. Dia terus-menerus menggeleng. "Ibu, jangan dengarkan omong kosong perempuan ini ...."Sebelum dia sempat menyel
Read more

Bab 523

Tidak boleh dipikirkan lagi, jangan dipikirkan lagi .... Kirana hampir tak mampu menahan diri!Tepat saat itu, beberapa pelayan yang sebelumnya membawa Dianti pergi akhirnya kembali bersama Dianti."Lapor, Nyonya, kami sudah memeriksa. Nggak ada tanda lahir di pinggang Nona Dianti," ujar salah satu pelayan.Mendengar itu, Utari segera berkata, "Dia memang bukan anak kandung, tentu saja nggak punya tanda lahir!"Dianti pun langsung menangis dan berteriak, "Ibu! Bukan begitu! Jangan dengarkan omong kosong perempuan jahat ini!"Bagi Kirana, ini seperti palu besar yang menghantam langsung ke kepalanya. Dunia terasa berputar.Sebenarnya, dia pernah curiga pada Dianti. Namun, orang-orang yang dia kirim untuk menyelidiki, tidak membawa pulang satu pun petunjuk.Pernah suatu waktu, dia bahkan sempat berpikir bahwa Dianti dan Andini adalah anak kembar, bahwa salah satu dari mereka telah dicuri oleh bidan saat persalinan.Karena itu, Kirana menyayangi keduanya. Dia tak sanggup kehilangan salah s
Read more

Bab 524

"Apa katamu?" Kresna tercengang dan sontak berdiri dari kursinya. Kirana juga membelalakkan mata, menatap Abimana dengan ekspresi tidak percaya.Dianti pun sangat terkejut. Dia tiba-tiba mengerti kenapa Abimana bersikap begitu aneh tadi. Ternyata karena hal ini? Karena Andini telah meninggal?Namun, saat ini Dianti sama sekali tidak merasa bahagia. Yang ada hanya kepanikan.Andini sudah mati. Lalu, bagaimana dia bisa membersihkan diri dari pengakuan Utari? Kepada siapa lagi dia bisa melemparkan kesalahan? Apa yang harus dia lakukan? Kepanikan luar biasa melanda Dianti.Tanpa disangka, Abimana tiba-tiba menerjang ke arahnya, menarik kerah bajunya dan membentak, "Siapa kamu sebenarnya? Jawab!"Dianti ketakutan setengah mati. Dia belum pernah melihat Abimana segalak ini. Air matanya terus mengalir deras, tetapi dia tetap bersikeras. "Kak ... jangan begitu padaku. Aku adikmu! Aku adik kandungmu!""Bidan sendiri yang bilang! Aku ditukar waktu lahir! Dia sendiri yang mengaku! Lihat wajahku!
Read more

Bab 525

"Baik!" Para pelayan buru-buru mengiakan dan segera menyeret Dianti keluar dari aula.Dianti masih terus memohon, "Ayah! Aku benar-benar anak kandung Ayah! Ayah jangan percaya kata-kata mereka!"Namun, Kresna bahkan tidak meliriknya lagi, seolah-olah tak sudi memberinya satu pandangan pun.....Setengah bulan kemudian, Andini perlahan membuka matanya. Yang pertama kali dia lihat adalah balok-balok kayu tua di langit-langit. Dia ... di mana?Kenangan perlahan-lahan membanjiri benaknya. Saat teringat dirinya jatuh ke Sungai Mentari, jantung Andini langsung berdebar kencang karena takut.Dia awalnya mengira, air sungai itu tenang dan arusnya tidak terlalu deras. Meskipun jatuh, dia seharusnya masih bisa berenang dan naik ke permukaan. Tak disangka, arus bawah sungai begitu kuat.Tubuhnya langsung terseret ke dasar sungai. Dia beberapa kali mencoba berenang naik, tetapi kekuatan air begitu besar hingga membuat dirinya seperti daun yang terombang-ambing tak berdaya. Kesadarannya pun lenyap.
Read more

Bab 526

Arjuna tidak pernah menyangka, benda kecil yang dia ukir bertahun-tahun, kini muncul kembali di hadapannya.Liontin keselamatan itu seolah-olah adalah kunci yang membuka kembali ingatan yang telah lama dia kubur dalam-dalam.Darah, perang, dan mayat berserakan .... Semua kenangan itu kembali membanjiri pikirannya, membuat hatinya bergetar hebat."Terima kasih, Kak Arjuna." Suara lembut terdengar, menyadarkan Arjuna dari lamunannya.Dia mengalihkan pandangan dari liontin itu, menatap Andini sejenak, lalu mengangguk pelan sebelum berbalik pergi. Tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya.Namun, wanita itu tampaknya sudah sangat terbiasa dengan sikapnya. Dia tersenyum ramah pada Andini. "Jangan takut. Dia memang begitu orangnya, nggak suka bicara. Tapi, hatinya baik sekali. Dulu waktu ada serangan serigala di hutan, dia yang menyelamatkan satu desa ini!"Saat berbicara, wanita itu hendak menceritakan semua yang terjadi di masa lalu. Namun, pikiran Andini masih dipenuhi oleh hal lain. Dia
Read more

Bab 527

Telapak tangan yang kasar itu dipenuhi dengan kapalan tebal. Namun, kehangatan yang mengalir dari sana tetap bisa menembus lapisan hati Andini sedikit demi sedikit."Anak baik, kamu pasti sangat menderita." Terdengar helaan napas yang lembut. Tanpa disadari, air mata pun jatuh dari sudut mata Endah.Siapa yang bisa menyalahkannya? Luka-luka di tubuh Andini benar-benar terlalu menyakitkan untuk dilihat.Arjuna bilang, pakaian yang Andini kenakan saat itu tampak seperti milik pelayan dari keluarga bangsawan. Kalau benar begitu, keluarga bangsawan itu sungguh tak tahu diri. Apa nyawa seorang pelayan tak ada artinya?Kalau orang tua gadis ini melihatnya, mereka pasti akan sangat hancur hatinya. Endah tidak tega mengungkapkan hal itu, takut akan membuka luka lama dalam hati Andini.Namun, melihat air mata Endah, mata Andini pun ikut memerah. "Jangan begini, Bibi Endah. Aku sudah aman sekarang."Kini, dia sudah jauh dari ibu kota, jauh dari orang-orang itu. Semua telah berlalu. Mereka pasti
Read more

Bab 528

Bagaimana bisa pecah sampai seperti ini?Mata Andini langsung berkaca-kaca. Gelang itu adalah lambang pengakuan Keluarga Muhadir padanya, juga bukti hubungan dirinya dengan Byakta.Selama ini, Andini selalu menjaganya dengan hati-hati, tidak pernah menyangka akhirnya akan hancur seperti ini.Rasa perih itu menyebar di dadanya. Andini menunduk, tidak ingin Arjuna melihat air matanya. Akhirnya, dia hanya berkata dengan suara rendah, "Terima kasih, Kak Arjuna."Setelah itu, dia berbalik dan bersandar pada dinding, melompat kembali ke dalam kamar dengan perlahan.Namun, Arjuna tetap melihatnya, setetes air mata yang jatuh tepat di atas pecahan gelang giok itu.....Pada saat yang sama, di ibu kota yang berjarak lebih dari 150 kilometer.Berita tentang ditemukannya Andini sampai ke telinga Kresna dan Kirana, membuat mereka langsung tergesa-gesa berangkat ke luar kota.Sepanjang perjalanan, Kirana terus merasa gelisah. Meskipun Kresna menggenggam tangannya erat, telapak tangan Kirana tetap d
Read more

Bab 529

Begitu peti mati dibuka, bau busuk menyengat langsung menyeruak ke luar.Kresna hampir muntah saat itu juga. Begitu melihat jenazah di dalam peti, dia langsung terkejut hingga mundur beberapa langkah.Setengah bulan berlalu, tubuh itu sudah membusuk dan membengkak. Wajahnya sudah tidak bisa dikenali, bahkan warna kulitnya pun telah berubah.Meskipun hanya melirik sekilas, Kresna justru berkata dengan penuh keyakinan, "Ini bukan Andin!"Mendengar itu, Rangga yang sejak tadi seperti kehilangan jiwa, tiba-tiba mengangkat kepala dan menatap Kresna. Ada secercah harapan yang perlahan muncul di dalam matanya.Bahkan, Abimana pun tampak sedikit terkejut. Jika Kresna bisa setegas itu, mungkin saja memang benar bukan Andini.Kalingga melirik Rangga tanpa sadar, lalu bertanya, "Adipati, kenapa kamu begitu yakin?"Suara Kresna terdengar bergetar dan terisak. "Kalian sudah lupa ya? Tubuh Andin penuh luka! Masa hanya karena jatuh ke sungai, semua lukanya hilang begitu saja?"Di tubuh perempuan ini,
Read more

Bab 530

Tak lama kemudian, Kresna dan Kirana pun meninggalkan tempat itu. Kalingga juga membawa orang-orangnya dan peti mati itu pergi.Abimana membalikkan badan, menatap anak buahnya sambil berkata, "Lanjutkan pencarian."Meskipun menurutnya jenazah itu sangat mungkin adalah Andini, selama masih ada kemungkinan, maka pencarian tidak boleh berhenti.Ketika Abimana hendak pergi, Rangga tiba-tiba memanggilnya. "Siapa sebenarnya bidan bernama Utari itu?"Suara Rangga datar, tetapi ucapan Kirana tadi jelas telah menarik perhatiannya. Dia tahu tentang peristiwa saat Keluarga Adipati mengakui Dianti sebagai anak mereka. Katanya, bidan yang dulu membantu persalinan Kirana yang menukar Andini dan Dianti.Lalu, kenapa sekarang muncul lagi seorang bidan bernama Utari?Abimana melirik Rangga dengan dingin, jelas tidak berniat menjawab. Dia langsung berbalik dan pergi.Namun, setelah mengambil dua langkah, sisi gelap dalam hatinya justru menang. Dia perlahan berbalik, menatap Rangga dengan senyuman menyin
Read more
PREV
1
...
495051525354
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status