Terlebih lagi, Andini tahu bahwa hanya dengan menjawab apa adanya, dia tidak akan membuat Rangga curiga. Jika dia langsung mengiakan bahwa semua itu dimasaknya khusus untuk Rangga, bisa jadi Rangga justru akan langsung memerintahkan agar dia tidak boleh lagi mendekati dapur barang selangkah pun!Seperti dugaannya, Rangga tidak berpikir macam-macam setelah mendengar penjelasannya. Dia mengambil sumpit dan menjepit satu suapan, lalu memasukkannya ke mulut. "Mm, enak," katanya sambil tersenyum kecil dan makan dengan sangat lahap.Andini melirik padanya, matanya jatuh pada lengan kiri Rangga. Sebenarnya, sejak pertama kali melihatnya masuk rumah, Andini sudah sadar bahwa Rangga terluka. Dia juga penasaran, kenapa Rangga bisa sampai terluka. Namun, dia tidak berniat untuk bertanya.Dia tidak ingin Rangga salah paham dan mengira dirinya masih menyukainya. Lagi pula, semakin buruk suasana hati Rangga, semakin mudah baginya mencari celah untuk kabur.Memikirkan hal itu, Andini tidak lagi berbi
Read more