All Chapters of Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati: Chapter 251 - Chapter 260

328 Chapters

Bab 251

Dianti benar-benar ketakutan. Dia menatap Andini dengan mata terbelalak, membiarkan air matanya mengalir tanpa henti."Kakak, aku tahu aku salah karena iri padamu hingga menyuap para pengemis itu, bahkan membuat mereka kehilangan nyawa. Tapi, aku hanya menyuruh mereka membawaku pergi. Aku nggak pernah nyangka mereka punya niat jahat. Aku sudah menyadari kesalahanku ...."Sambil berbicara, Dianti berlutut dan menangis tersedu-sedu, tampak begitu menyedihkan.Namun, Andini hanya melirik para pelayan di dalam ruangan dan berkata dengan suara dingin, "Keluar."Para pelayan itu merasa cemas jika harus meninggalkan Dianti, tetapi entah mengapa, mereka lebih takut kepada Andini.Setelah saling bertukar pandang dengan ragu, mereka akhirnya keluar dan menutup pintu di belakang mereka.Setelah pintu tertutup rapat, barulah Andini perlahan-lahan berjalan mendekati Dianti.Dianti masih tersedu-sedu. Begitu melihat Andini semakin dekat, dia secara naluriah mundur sedikit.Namun, Andini langsung mer
Read more

Bab 252

Mendengar kata-kata Andini, Dianti seperti sudah bisa membayangkan akhir dari hidupnya. Dia akan dicemooh oleh semua orang, dihina oleh masyarakat.Saat itu terjadi, Abimana pasti akan membencinya. Keluarga Maheswara juga akan merasa wanita yang nama baiknya telah tercemar seperti dia tidak pantas menjadi Nyonya Keluarga Maheswara.Sementara itu, Rangga ... pasti tidak akan menikahinya lagi ....Melihat mata Dianti yang terus berkedip dengan panik, ekspresi Andini semakin dingin. "Bukankah Nona Dianti takut ditinggalkan oleh Keluarga Adipati dan Rangga? Kalau kamu nggak menurutiku, aku jamin, nasibmu akan jauh lebih tragis daripada aku.""Aku akan menurut, Kak!" Tiba-tiba, Dianti memeluk kaki Andini. Tatapannya dipenuhi ketakutan. "Asalkan Kakak berbaik hati, aku pasti akan menurut. Kakak tenang saja, aku nggak akan makan ataupun minum. Apa pun yang Kakak suruh, aku pasti lakukan!"Saat mengatakan itu, ketakutan dalam hatinya semakin memuncak, hingga akhirnya dia tidak bisa menahan dir
Read more

Bab 253

Dianti secara naluriah meraih lengan baju Abimana, lalu mencengkeramnya erat dan bersembunyi di belakangnya.Melihat sikapnya yang ketakutan, Abimana semakin merasa iba. Dia segera berucap dengan suara rendah, "Dian, katakan saja! Kakak ada di sini, nggak akan ada yang berani menyentuhmu!"Saat mengucapkan kalimat terakhir, Abimana memelototi Andini dengan murka, seolah-olah dia adalah penjahat paling keji di dunia ini.Namun, di belakangnya, terdengar suara gemetar, "Kak Andini hanya datang untuk berbicara denganku, dia nggak menyakitiku."Mendengar itu, Abimana sontak menoleh ke arah Dianti, menunjuk kekacauan di lantai. "Dia sudah membalikkan meja, kamu masih membelanya?”Dianti mengerutkan kening dan menundukkan kepala. "Kakak melakukannya demi kebaikanku. Aku telah berbuat dosa dengan mencelakai beberapa nyawa tak bersalah. Mereka meninggal, tapi aku malah hidup dengan begitu nyaman."Setelah berkata demikian, Dianti diam-diam melirik Andini, lalu melanjutkan, "Kak, aku sudah memu
Read more

Bab 254

Pembunuh yang sebenarnya itu, yang dimaksud oleh Andini adalah Abimana.Abimana tentu menyadarinya. Seketika, tangannya mengepal erat. "Kamu ingin ayah Byakta selamat? Itu mudah. Putuskan saja hubunganmu dengan Byakta!""Aku nggak akan memutuskan hubungan dengannya." Andini menyahut dengan dingin. Tatapannya tertuju pada Dianti. "Nona Dianti akan menebus dosa Keluarga Adipati. Pada akhirnya, kita akan lihat apa yang lebih penting di hati Tuan Kresna, perjodohanku atau putri satu-satunya."Di mata Andini, Dianti melihat ancaman yang jelas. Menyadari maksudnya, dia buru-buru menarik lengan baju Abimana. "Kak, kalau ayah Wakil Jenderal Byakta nggak bersalah, kita nggak seharusnya menjebaknya! Kumohon, bujuklah Ayah! Selama Ayah nggak melepaskannya, aku nggak akan makan apa pun!"Mendengar perkataan itu, Abimana menjadi sangat marah. "Kamu ini! Apa kamu sudah dicuci otak olehnya?"Namun, melihat ekspresi takut Dianti, Abimana segera menyadari sesuatu. "Apa dia mengancammu sesuatu? Kenapa k
Read more

Bab 255

Begitu Kresna mengetahui hal ini, dia pun naik pitam. Bahkan sebelum Andini kembali ke Paviliun Ayana, sekelompok prajurit sudah mengepung tempat itu dari segala arah.Komandan yang memimpin memberi hormat kepada Andini yang baru saja kembali, lalu berkata dengan suara dingin, "Atas perintah Adipati, mulai hari ini, Nona Andini akan dikurung di dalam Paviliun Ayana."Andini sudah menduganya, jadi dia sama sekali tidak terkejut. Dia hanya mengangguk dengan tenang, lalu melangkah masuk.Namun, komandan itu segera menghalangi dan menambahkan, "Adipati juga berkata, kalau Nona begitu menyukai cara mogok makan, mulai hari ini, Nona nggak diperbolehkan makan maupun minum hingga Nona mengakui kesalahan."Andini tidak bisa menahan diri untuk menghela napas panjang. Namun, ekspresinya tetap tenang. "Aku mengerti. Aku sudah boleh masuk sekarang?"Melihat Andini yang begitu tenang, komandan itu merasa curiga. Dia mengira Andini pasti telah menyiapkan rencana untuk menghadapi hukuman ini sehingga
Read more

Bab 256

Andini berdiri di balik pintu halaman, menatap kolam teratai yang berada di tengah kegelapan malam.Air kolam memantulkan cahaya redup dari beberapa lentera di seberang, kecil dan rapuh, seolah-olah bisa ditelan kegelapan kapan saja. Bahkan, jembatan batu di atas kolam pun tak tersinari dengan baik.Andini menarik napas dalam-dalam, lalu melangkah menuju jembatan. Angin malam yang lembut bertiup melewati telinganya, mengibaskan beberapa helai rambut di pelipisnya, tetapi tidak cukup kuat untuk menimbulkan riak di permukaan air kolam.Seketika, Andini merasa dirinya bagaikan cahaya lentera itu, bagaikan angin malam ini. Tidak peduli bagaimana dia dihancurkan, tetap tidak ada yang bisa menggoyahkan hati orang-orang yang dulu disebutnya keluarga.Menyadari hal itu, Andini tiba-tiba menunduk dan tersenyum penuh kepahitan. Pada saat ini, dia justru bersyukur atas keberadaan Dianti. Asalkan Dianti tidak makan dan minum, Kresna pasti akan khawatir!Dugaan Andini benar. Baru dua hari berlalu,
Read more

Bab 257

Orang yang dulu berjanji akan mengambilkan bintang dan bulan untuknya, kini berkata tidak akan pernah mengampuninya. Heh!Andini tersenyum sinis, lalu berbalik untuk lanjut mencabut rumput liar. Di balik tatapannya yang menatap ke bawah, tersembunyi kesedihan yang tak ingin diperlihatkan kepada siapa pun."Kalau Tuan Kresna benar-benar peduli pada Dianti, seharusnya lepaskan orang-orang yang nggak bersalah. Kalau terus begini, sekalipun Dianti mati kelaparan, aku masih bisa tetap hidup," kata Andini.Kemudian, dia terpikir akan sesuatu sehingga mendongak dan menatap Kresna. Kini, segala emosi telah ditekannya dengan baik sehingga hanya menyisakan kilatan kegembiraan atas penderitaan orang lain."Dianti adalah satu-satunya putrimu. Aku yakin, Tuan Kresna pasti nggak akan tega membiarkan dia mati, bukan?"Kresna sungguh berang. Melihat Andini yang begitu puas, api di hatinya semakin membara. "Bagus! Sangat bagus! Kamu kira bisa mengendalikanku dengan cara ini? Kamu terlalu meremehkan aya
Read more

Bab 258

Melihat lingkaran hitam di sekitar mata Andini yang cekung, Laras merasa hatinya hampir hancur.Kemudian, suara lemah Andini terdengar. "Utus orang ke Biro Adiministrasi."Laras segera mengangguk berulang kali. "Baik! Hamba akan segera mengutus orang ke sana!"Tanpa menunda waktu, Laras langsung mengutus seseorang ke sana.Kresna tampak semakin tidak sabar. "Kamu sudah mengutus orang untuk memeriksa, aku nggak mungkin menipumu! Sekarang cepat suruh adikmu makan sesuatu!"Saat itu, Kirana juga datang, diikuti oleh dua pelayan yang masing-masing membawa semangkuk bubur sarang walet.Begitu melihat Andini dan Dianti, mata Kirana dipenuhi rasa sakit yang tak bisa disembunyikan. Dia segera memberi perintah, "Cepat suapi mereka buburnya!"Dua pelayan itu langsung berlutut di hadapan Andini dan Dianti, menyendokkan bubur, lalu menyodorkannya ke bibir mereka.Namun, bibir Andini tetap tertutup rapat, sama sekali tidak mau membuka mulut. Matanya tertuju ke arah Dianti, penuh dengan ancaman ters
Read more

Bab 259

Abimana menatap Andini dengan penuh amarah. Seolah-olah khawatir Andini tidak mau makan, dia kembali berbicara, "Kalau kamu bisa menghabiskan makanan di ember ini, aku jamin Keluarga Adipati nggak akan mengganggu Byakta lagi!"Mendengar kata-kata Abimana, Kirana merasa hatinya seperti diremas, "Abimana! Bagaimana bisa kamu memperlakukan adikmu seperti ini? Dia sudah beberapa hari nggak makan! Bagaimana bisa kamu memaksanya makan makanan sisa?"Abimana menoleh ke arah Kirana. "Ibu, bukan aku yang kejam, tapi dia terlalu licik! Kali ini dia bisa memaksa Dianti mogok makan, entah apa yang akan dia lakukan di lain waktu! Kalian nggak boleh memercayainya lagi ...!"Sebelum kata-katanya selesai, suasana menjadi hening. Abimana merasa ada yang aneh. Bahkan, Dianti pun menghentikan suapannya dan memandang ke belakangnya dengan ketakutan bersama semua orang.Sebuah firasat buruk muncul di dalam hatinya. Tubuh Abimana menegang sebelum akhirnya dia perlahan berbalik.Di sana, entah sejak kapan, A
Read more

Bab 260

Kresna berbalik dan memarahi para pelayan dengan keras, "Apa kalian semua bodoh? Cepat panggil tabib kediaman untuk memeriksa Andini! Ambilkan bubur sarang walet!"Setelah itu, dia tidak berani lagi menoleh untuk melihat Andini.Laras pun mendekati Andini, mengeluarkan saputangan dan mulai mengelap tangan Andini. Air matanya terus mengalir tanpa henti, "Nona, huhu ... biar hamba bawa Nona kembali ke kamar."Andini hanya menatap Abimana dengan tenang. Dia perlahan-lahan membuka mulutnya. Suara seraknya seketika terdengar. "Semoga Tuan Abimana menepati janji tadi."Setelah hari ini, Keluarga Adipati tidak boleh mengganggu keluarga Byakta lagi!Kalimat ini membuat Abimana terkejut. Dia menatap Andini dengan bingung. "Kamu sangat menyukai Byakta?"Sampai-sampai, rela memakan seember penuh makanan sisa di depan umum demi Byakta? Apa sebenarnya yang dimiliki oleh Byakta yang membuat Andini bertindak sampai sejauh ini?Andini tidak menggubrisnya dan membiarkan Laras membawanya ke kamar. Apaka
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
33
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status