All Chapters of Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati: Chapter 241 - Chapter 250

328 Chapters

Bab 241

Ekspresi Abimana tampak muram. Dia berucap dengan suara rendah, "Aku tahu kejadian hari ini adalah salahku. Tapi, aku sudah berjanji untuk membantumu mencari jodoh. Aku pasti akan tepati."Abimana melanjutkan, "Meski kamu nggak menganggapku sebagai kakak, aku selalu menganggapmu sebagai adikku. Aku nggak akan mungkin membiarkanmu menikah dengan pria yang nggak punya kekuasaan dan nggak bisa melindungimu!"Perkataan Abimana hampir beberapa kali membuat Andini tertawa. Abimana selalu menganggap Andini sebagai adiknya?Dari semua perbuatan Abimana, apa yang dia lakukan pada Andini sebagai kakak yang baik? Namun, Andini sudah sering mengatakan ini sebelumnya. Dia tidak mau membahasnya lagi sekarang. Lagi pula, meskipun dia mengatakannya, Abimana juga tidak akan mengingatnya.Andini menimpali dengan dingin, "Tapi, hari ini dia sudah melindungiku. Kalau nggak ada dia, mungkin aku sudah terbaring di dalam peti mati."Jika Byakta tidak menangkis beberapa serangan mematikan saat itu, bagaimana
Read more

Bab 242

Andini juga tahu bahwa mereka tidak akan bisa mengerti. Bagaimana mungkin orang yang tidak punya hati bisa mengerti betapa berharganya hati yang tulus?Melihat Andini yang tidak berbicara, Kirana berkata, "Andin, Ibu tahu kamu masih menyimpan dendam pada kami karena beberapa hal di masa lalu. Tapi, dalam masalah ini, ayah dan kakakmu benar-benar memikirkan yang terbaik untukmu!"Kirana berkomentar, "Wakil Jenderal Byakta memang baik. Bagi keluarga biasa, dia memang pasangan yang luar biasa, tapi nggak bagimu. Dia nggak bisa memberikan yang kamu inginkan ....""Dia nggak bisa memberikan yang aku inginkan atau yang Keluarga Adipati inginkan?" tanya Andini menyela ucapan Kirana.Abimana tersentak dan langsung menegur, "Andini, Ayah dan Ibu cuma peduli padamu. Jangan nggak tahu diri!"Peduli? Andini mendengus dingin sebelum menimpali, "Apa ucapanku salah? Dia punya semua yang aku inginkan. Dia juga bisa memberikannya padaku."Selesai berbicara, Andini melihat satu per satu wajah anggota Ke
Read more

Bab 243

Dianti tidak berhenti menangis. Mungkin karena tangisan Dianti terlalu menyedihkan sehingga Kirana merasa iba. Dia berkomentar, "Di dunia ini, nggak ada wanita yang mau merusak kesuciannya sendiri. Mungkin Dian benar-benar nggak bersalah."Tidak disangka, Andini mendengus dingin sebelum membalas, "Tapi, tadi Dianti juga sudah bilang bahwa dia khawatir kalian nggak menginginkannya. Kalau hari ini kesuciannya dirusak, kalian pasti sangat kasihan padanya dan akan melemparkan semua kesalahan padaku.""Kalian akan menyayanginya dan melindunginya. Jenderal Rangga juga akan merasa bersalah, lalu segera menikahinya. Kalau itu sungguh terjadi, Dianti akan mendapatkan semua yang dia inginkan," sambung Andini.Ketika Andini mengatakan ini, semua tatapan tertuju pada Dianti.Dianti menggeleng dengan panik sembari mengelak, "Nggak. Itu nggak benar. Bukan seperti itu ...."Andini tertawa sinis, lalu menambahkan, "Apalagi, dia sudah mengirim orang untuk memberi tahu Abimana. Dia tahu bahwa Abimana ak
Read more

Bab 244

Maksud Andini adalah dia akan terus berusaha demi dirinya dan Byakta.Byakta merasa terharu, tetapi juga merasa rendah diri. Katanya, "Apa aku pantas menerima ini ...."Tidak disangka, Andini tiba-tiba memanggil dengan serius, "Byakta."Byakta langsung menengadah. Dia melihat Andini sedang mengernyit dan menatapnya dengan serius. Andini memperingatkan, "Ke depannya, jangan membahayakan dirimu lagi. Aku akan bergantung padamu seumur hidupku. Kamu harus melindungi dirimu sendiri terlebih dulu baru bisa melindungiku."Byakta tertegun. Begitu Andini mengatakan akan bergantung pada dirinya seumur hidup, hati Byakta terasa tertekan. Dia tidak tahu ini karena kepalanya terluka atau bukan. Sejak Andini bertanya apakah dia mau menikahinya, dia merasa dirinya seperti melayang di awan, seakan-akan semuanya tidak nyata.Ketika Andini menyerahkan tanggung jawab sebesar ini kepada Byakta, Byakta baru menyadari bahwa semua ini nyata.Andini melanjutkan, "Aku tahu kamu buru-buru keluar untuk mencari p
Read more

Bab 245

Sayangnya, Andini hanya menatap kedua mata Rangga dengan dingin seraya membalas, "Nggak perlu penasaran. Aku memang mau memilihnya. Kalau kamu bersikeras menanyakan alasan, mungkin jawabannya adalah cinta muncul tanpa disadari dan menjadi makin dalam seiring waktu."Mendengar ini, aura di sekujur tubuh Rangga seketika menjadi suram. Bahkan kedua matanya tampak dingin.Makin dalam? Andini benar-benar memiliki cinta yang mendalam! Jika seperti itu, Andini tidak akan mungkin tiba-tiba mencintai Byakta!Rangga tertawa dingin sebelum berkata, "Cintamu benar-benar bisa berubah dalam sekejap, ya." Sindirannya terdengar sangat jelas.Andini mengerti maksud Rangga. Dia menimpali dengan ekspresi dingin, "Jenderal Rangga, perasaanku padamu cuma sebatas cinta monyet. Bukannya dulu kamu nggak pernah menganggapku? Kenapa sekarang justru terlihat seakan-akan sangat peduli?"Andini sudah berkata seperti itu. Bagaimana mungkin Rangga mengakui bahwa dirinya peduli?Rangga menggertakkan gigi dengan ekspr
Read more

Bab 246

Laras benar-benar takut Abimana akan melukai Andini.Andini tertawa ringan. "Nggak apa-apa!”Namun, Laras tiba-tiba berseru kaget, "Nona, Anda terluka!"Andini tertegun. "Nggak kok."Abimana tidak menyerangnya lagi, bagaimana mungkin dia terluka?Laras mengangkat tangan kirinya. Di lengan bajunya terdapat bercak darah."Kenapa ada begitu banyak darah?" Laras tampak cemas. "Ini darah siapa?"Melihat bercak darah besar di lengan bajunya, ada sesuatu di dalam hati Andini yang membuatnya tiba-tiba merasa perih dan nyeri."Darah Rangga." Saat mengucapkan itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tersenyum pahit dan menggeleng sedikit.Baru kali ini Andini menyadari bahwa Rangga begitu kekanak-kanakan. Jelas sekali ketika berada di luar kamar Byakta, Rangga masih menyembunyikannya dengan sangat baik. Bahkan saat di kamar Dianti, dia sengaja menyembunyikan tangannya di belakang punggung agar tak seorang pun tahu bahwa dia terluka.Namun barusan, dia justru sengaja menggulung lengan bajunya di ha
Read more

Bab 247

Tak lama setelah Ainun bangun, dia kembali merasa lelah dan tertidur lagi. Andini menyelimutinya dengan hati-hati sebelum keluar dari kamar bersama Farida.Begitu pintu kamar tertutup, Andini tak dapat menyembunyikan kekhawatirannya. "Kenapa kondisi tubuh Nenek terlihat semakin memburuk?"Farida menghela napas. "Tabib istana sudah bilang Nyonya Ainun nggak akan bertahan lama. Saat ini, beliau masih bisa bertahan hanya karena menerima tonik berkualitas tinggi yang dikirimkan oleh Jenderal Rangga setiap bulan."Hanya dari hal ini saja, Andini benar-benar merasa berterima kasih kepada Rangga. Setengah dari ramuan obat berharga yang dianugerahkan oleh Kaisar telah dikirim ke Kediaman Adipati.Tanpa anugerah itu, dengan kondisi Keluarga Adipati yang semakin buruk, tidak mungkin Ainun bisa bertahan selama ini.Melihat Andini diam, Farida akhirnya bertanya, "Barusan hamba dengar Nona telah menemukan seseorang yang disukai?"Karena terlalu mengkhawatirkan Ainun, suasana hati Andini menjadi bur
Read more

Bab 248

Laras masih belum mengerti. "Kalau dia nggak ada, gimana?"Kalau Byakta tidak ada, itu berarti Abimana sudah mengambil tindakan terhadapnya!Namun, Andini tidak mengutarakan pikirannya. Dia tidak ingin membuat Laras ikut cemas, jadi dia hanya tersenyum tipis. "Nggak apa-apa. Kita kembali ke kediaman dulu."Laras bergerak dengan cepat. Sesampainya di kediaman, tidak butuh waktu lama baginya untuk mengutus seseorang pergi ke Desa Mutia.Selama itu, Andini tetap menunggu di kediaman, hatinya tidak bisa tenang sedikit pun. Hingga menjelang senja, utusan yang dikirim ke Desa Mutia akhirnya kembali dengan tergesa-gesa.Andini segera bertanya, "Bagaimana? Apa kamu bertemu dengan Wakil Jenderal Byakta?"Pelayan itu menggeleng, menyerahkan kembali botol obat dalam kondisi utuh, lalu berkata, "Hamba nggak menemukan Wakil Jenderal Byakta di Desa Mutia, bahkan keluarganya juga nggak ada di sana.""Penduduk desa bilang tadi malam, orang-orang dari Biro Administrasi datang dan membawa ayahnya. Ibu d
Read more

Bab 249

Tawa nyaring itu menusuk telinga, membuat Byakta langsung mengepalkan tinjunya dengan erat.Andini buru-buru melangkah maju, berdiri di depannya, takut Byakta akan bertindak gegabah. Dia lantas menatap Panji dan bertanya, "Ini perbuatanmu?"Kalau bukan, bagaimana mungkin Panji tahu Byakta ada di sini dan sengaja datang untuk mentertawakannya? Namun, ada sesuatu yang membuatnya merasa aneh.Panji memang cucu Rendra, tetapi dia bukan cucu utama dan tidak dianggap penting. Orang-orang di Biro Administrasi juga bukan orang bodoh, mana mungkin mereka menangkap orang sembarangan hanya demi seorang pemuda sampah seperti Panji?Kecuali, Rendra sendiri yang turun tangan. Namun, Rendra adalah sosok berpangkat tinggi dan berpengaruh. Kemungkinan besar, dia tidak akan melakukan hal seperti ini hanya demi Panji!Saat ini, Panji tersenyum lebar hingga luka di sudut bibirnya tertarik dan membuatnya meringis kesakitan. Namun, dia tetap berkata, "Aku nggak ngerti apa yang sedang kamu bicarakan. Tapi, a
Read more

Bab 250

Keduanya berpelukan dalam diam untuk beberapa saat sebelum akhirnya Byakta berbalik dan pergi.Andini tetap berdiri di tempatnya, menatap punggungnya yang semakin menjauh. Di matanya, hanya tersisa secercah ketenangan yang dingin.Saat kembali ke Kediaman Adipati, langit sudah gelap. Begitu memasuki gerbang, seorang pelayan segera memberi tahu bahwa Kresna sedang menunggunya di ruang tamu depan.Di dalam ruangan, hanya ada Kresna seorang diri. Melihat Andini datang, dia mengangkat cangkir teh di sampingnya, berpura-pura menyeruputnya sebelum akhirnya bertanya, "Kenapa pulang selarut ini? Kamu pergi ke mana?""Ke Biro Administrasi," jawab Andini dengan jujur. Pandangannya tetap lurus ke depan tanpa sedikit pun melirik Kresna.Kresna sama sekali tidak mempermasalahkan sikapnya. Dia hanya mendengus dingin. "Sebagai putri Keluarga Adipati, kamu nggak seharusnya berkeliaran sesuka hati. Nggak pantas sekali pulang selarut ini! Mulai besok, kamu tetap tinggal di rumah. Tanpa izinku, kamu ngga
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
33
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status