All Chapters of Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati: Chapter 231 - Chapter 240

334 Chapters

Bab 231

Apa? Abimana terkejut. Dia bergegas maju dan meraih kerah baju pengemis kecil sebelum bertanya, "Siapa yang menculiknya? Ke mana mereka membawanya?"Pengemis kecil ketakutan. Kedua matanya tebersit rasa ngeri. Dia seketika hanya bisa menangis histeris.Abimana berteriak marah, "Cepat katakan! Kalau nggak, aku akan mengulitimu!"Pengemis kecil menyahut dengan gemetaran, "Di ... diculik be ... beberapa pengemis dan dibawa ke luar kota."Begitu mendapatkan jawaban, Abimana melepaskan pengemis kecil dan segera menuju ke luar kota.Usai melihat Abimana pergi jauh, pengemis kecil baru menghela napas lega. Namun, ketika menoleh, dia tidak sengaja menatap Andini sekilas.Andini sedang mengamati pengemis kecil dari atas sampai bawah. Pandangannya berhenti di dadanya yang menonjol.Pengemis kecil seketika panik dan buru-buru menutup dadanya. Tatapannya tampak gelisah dan penuh rasa bersalah. Dia melirik Andini beberapa kali dengan ketakutan dan waspada, lalu pergi dengan tergesa-gesa.Setelah me
Read more

Bab 232

Begitu melihat senyuman di wajah Byakta, di dalam benak Andini penuh dengan gambaran saat Byakta melindunginya di Kedai Arum.Byakta mengatakan siapa pun yang berani macam-macam pada Andini akan mati! Ketika diserang, Byakta meminta Andini pergi ke samping dan menjauhkannya dari area perkelahian. Byakta bahkan melindungi nyawa Andini dengan tubuhnya sendiri di saat genting.Andini teringat dengan sebagian wajah Byakta yang berlumuran darah. Tatapannya tertuju pada kerah baju yang masih ada noda darah.Ketika menyadari tatapan Andini, Byakta buru-buru menunduk untuk merapikan pakaiannya. Dia mencoba menyembunyikan noda darah itu dengan cemas.Tidak disangka, Andini berjalan ke arah Byakta dan berdiri di samping tempat tidurnya. Dia menunduk memandang Byakta dengan berlinang air mata. Tangannya yang mungil mengelus perban di kepala Byakta dengan lembut. Dia tidak berani mengerahkan tenaga karena khawatir akan menyakiti Byakta.Kala ini, Byakta sangat gugup. Kedekatan dan tindakan Andini
Read more

Bab 233

Byakta tertegun. Dia lupa memberikan buah haw di tangannya, lupa mengusap air mata Andini, bahkan lupa apa yang barusan dikatakan Andini.Apakah pendengaran Byakta salah? Dia memegang beberapa buah haw dan seketika diam membeku.Melihat ekspresi Byakta yang konyol, senyuman Andini justru makin lebar. Andini mengambil buah haw dari tangan Byakta, lalu memasukkan ke dalam mulut dan mengunyahnya. Kemudian, dia bertanya lagi, "Apa kamu mau menikahiku?"Byakta tersadar dari lamunannya dan segera menyahut, "Mau!"Byakta seakan-akan takut Andini akan menarik kembali kata-katanya jika dirinya masih tidak merespons. Dia mengatakan "mau" dengan berteriak sampai suaranya hampir memekakkan telinga Andini.Byakta segera tenang dan berucap, "Tapi, aku nggak punya kekuasaan dan pengaruh. Statusku juga rendah, jauh berbeda dengan statusmu. Aku nggak pantas untukmu."Byakta menunduk dengan sedikit kecewa. Dia masih mengingat jelas setiap kata yang diucapkan Laras kepadanya sebelumnya. Dia sangat paham
Read more

Bab 234

Rangga merasa enggan. Lantaran Dianti sudah diselamatkan dan kembali ke Kediaman Adipati, itu berarti sudah tidak ada masalah besar. Lagi pula, Dianti memang suka menangis. Menurut Rangga, hal ini tidak begitu serius sampai perlu mengirim orang ke markas militer untuk menyampaikan pesan.Namun, saat ini Rangga kebetulan tidak ingin tetap berada di sini. Dia melirik Andini sekilas sebelum pergi.Ketika melihat Rangga pergi dengan terburu-buru, Byakta berdiri di belakang Andini dan bertanya, "Apa kamu juga mau pulang untuk melihatnya?"Tatapan Andini menjadi sedikit dingin. Dia membalas, "Ini memang saatnya untuk pulang dan lihat apa trik yang sedang dimainkan Dianti."Byakta mengernyit sembari bertanya, "Trik? Apa ada yang janggal?"Andini mengangguk, lalu memberi tahu Byakta tentang pengemis kecil itu.Byakta bertanya dengan ekspresi serius, "Kalau begitu, ini memang ada yang janggal. Tapi, kenapa Nona Dianti melakukan itu?"Andini tidak menjawab. Dia tahu bahwa Dianti melakukan itu un
Read more

Bab 235

Begitu Andini melontarkan pertanyaan itu, tidak ada yang merespons.Apakah ucapan Andini salah? Tentu saja tidak. Mereka semua tahu bahwa toleransi alkohol Rangga sangat tinggi. Rangga sama sekali tidak mabuk dan tidak salah mengenali orang.Jangankan Abimana, bahkan Rangga yang berdiri di sana pun tidak bisa mengatakan bahwa ucapan Andini salah.Kresna sudah ingin marah sejak melihat Rangga. Sekarang, begitu mendengar ucapan Andini, dia tidak bisa menahan kesabarannya lagi.Kresna berujar dengan suara rendah, "Jenderal Rangga, leluhur Keluarga Biantara memang sudah mengikat perjanjian pernikahan dengan Keluarga Maheswara. Putri kandung kami juga tertukar 18 tahun lalu. Akibatnya, perjanjian pernikahan ini penuh dengan drama."Kresna meneruskan, "Tapi, sejak awal Keluarga Biantara cuma menjanjikan satu putri untuk menjadi menantu Keluarga Maheswara. Tolong Jenderal Rangga beri penjelasan mengenai masalah hari ini. Kalau nggak, aku akan meminta titah Kaisar untuk membatalkan perjanjian
Read more

Bab 236

Abimana tidak menyangka Andini masih berani marah pada Dianti, padahal Andini adalah dalangnya. Abimana seketika hendak menyerang Andini lagi. Dia menghardik, "Untuk apa kamu berteriak! Aku rasa kalau hari ini nggak beri pelajaran padamu, kamu akan benar-benar nggak tahu diri!"Laras yang melihat situasi memanas segera maju untuk melindungi Andini. Tidak disangka, kali ini dia didahului Rangga.Rangga meraih tinju Abimana yang hampir melayang. Dia mengernyit sembari berkata, "Mungkin benar-benar ada yang belum terungkap dibalik kejadian ini."Ini kesimpulan yang dibuat berdasarkan penilaian Rangga sendiri. Diamnya Dianti jelas menunjukkan bahwa masalah ini tidak sesederhana itu.Tidak disangka, begitu melihat Rangga berdiri di depan Andini, Kresna langsung membentak, "Jenderal Rangga, pikirkan baik-baik!"Kresna hanya memiliki dua putri. Mereka bukan untuk dipermainkan Rangga yang tidak bisa memilih.Kala ini, seorang pelayan masuk dengan tergesa-gesa. Dia menyampaikan, "Tuan Kresna, W
Read more

Bab 237

Tangisan pengemis kecil sangat menyedihkan. Semua orang menjadi tersentuh.Di dalam kamar, usai Dianti mendengar perkataan pengemis kecil, tubuhnya terus bergetar hebat. Kirana yang menyadarinya seketika mengernyit.Sementara itu, Kresna bertanya, "Kakak yang mana? Coba lihat, apa dia orangnya?" Dia menunjuk Andini.Andini tidak terkejut. Dia sudah tahu sejak awal bahwa di dalam hati Kresna dan lainnya, dia adalah orang jahat. Dia bahkan merasa bahwa nada bicara Kresna saat bertanya seolah-olah sudah menduga jawabannya.Menurut Andiri, Kresna pasti berharap pengemis kecil itu mengangguk. Dengan begitu, Kresna bisa memarahinya tanpa belas kasihan, menjatuhkan hukuman keluarga, dan melihatnya berlutut memohon ampun dengan sekujur tubuh yang penuh luka. Sepertinya hal itu baru bisa membuat mereka puas.Andini sudah menduganya. Bagaimanapun, dia sudah bukan putri mereka. Di dalam hati mereka, dia hanya orang asing yang tidak penting, tetapi masih bisa dimanfaatkan!Meskipun begitu, ketika
Read more

Bab 238

Andini memandang semua orang sekilas sebelum bertanya dengan pelan, "Dianti, apa kamu mau membela diri?"Kata-kata ini jelas membuat Dianti tersadar. Dianti buru-buru beranjak dari tempat tidur, lalu berlutut di hadapan Kresna dan Abimana. Dia menjelaskan sambil menangis, "Ayah, Kak Abimana, aku nggak sengaja. Aku benar-benar nggak sengaja!"Begitu mendengar suara Dianti, Abimana sama sekali tidak merasa iba lagi. Sebaliknya, dia menatap Dianti dengan tidak percaya, lalu bertanya dengan suara rendah, "Jadi, kamu cuma diam melihatku membunuh mereka?"Padahal Dianti mengeluarkan uang untuk menyewa para pengemis itu. Namun, ketika melihat Abimana menghunuskan pedang, Dianti sama sekali tidak menghentikannya!Jika para pengemis itu tidak berniat jahat pada Dianti, lantas apa arti dari pembunuhan yang dilakukan Abimana? Abimana tahu dirinya selalu gegabah, tetapi dia tidak pernah membunuh orang tak berdosa! Kini, dia malah mengotori tangannya demi Dianti.Dianti menggeleng dengan panik semb
Read more

Bab 239

Wajah Kresna tampak muram. Dia menangkupkan kedua tangan dan memberi hormat pada Byakta sebelum berucap, "Kami masih ada urusan keluarga yang perlu ditangani, jadi nggak bisa menemani Wakil Jenderal Byakta lebih lama."Kresna jelas sekali sedang mengusir Byakta.Untungnya, Byakta sama sekali tidak merasa dipermalukan. Dia tahu statusnya begitu rendah. Jika mau bersama dengan Andini, dia pasti akan menghadapi banyak rintangan. Dia sudah lama menyiapkan diri untuk menghadapi semua ini. Namun, dia khawatir pada Andini.Byakta khawatir sesudah dirinya pergi, Andini akan menghadapi Keluarga Adipati sendirian dan dipersulit. Saat ini, tatapannya pada Andini tebersit perhatian yang dalam.Andini tersenyum pada Byakta, lalu mengangguk dan mengisyaratkannya untuk jangan khawatir.Andini sudah cukup lama kembali ke Kediaman Adipati dan mengalami berbagai macam kesulitan. Dia sudah terbiasa menghadapi semua kesulitan ini. Tidak akan terjadi apa-apa padanya. Byakta tetap khawatir. Akan tetapi, di
Read more

Bab 240

Ucapan Andini seperti pisau yang menusuk dada Kresna.Kresna membantah, "Nggak. Bukan Ayah yang mau membuangmu ke penatu istana. Permaisuri yang memberi titah. Ayah juga nggak berdaya."Setelah melontarkan ini, Kresna masih merasa dadanya begitu sesak hingga kesulitan bernapas. Dia menarik napas berkali-kali sebelum berucap, "A ... Ayah juga bukan nggak peduli padamu. Hanya saja, Kaisar terus mengawasi Keluarga Adipati."Kresna menjelaskan, "Ayah takut kalau salah langkah sedikit saja, Kaisar akan menemukan alasan untuk melawan kita! Ayah khawatir Keluarga Adipati akan hancur di tangan Ayah. Jadi, Ayah terpaksa ....""Terpaksa membuangku," sambung Andini dengan tenang.Andini bisa paham. Sebagai pemimpin keluarga, Kresna bertanggung jawab atas nasib ratusan orang di Kediaman Adipati. Andini bisa memahami kesulitan dan pilihan yang harus diambil Kresna.Namun, Andini tidak bisa memahami kejadian tiga tahun lalu. Kresna jelas-jelas melihat Dianti yang memecahkan mangkuk kaca itu, tetapi
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
34
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status