Abimana tersenyum seraya menimpali, "Dian memang selalu yang paling lembut, paling baik, dan paling pengertian."Ketika mendengar Abimana dan Ainun memujinya, Dianti menunduk dengan malu-malu. Wajahnya penuh dengan kebahagiaan.Sementara itu, wajah Andini tetap dingin.Ainun yang melihat ketidaksetujuan Andini pun berkata dengan lembut, "Andin, kita cuma akan melihat-lihat. Kalau nggak ada satu pun yang kamu suka, kamu boleh pulang."Andini menarik napas dalam-dalam, lalu memaksakan diri untuk tersenyum. Dia membalas, "Nenek begitu terburu-buru mau menikahkan Andin? Andin masih mau menemani Nenek beberapa tahun lagi."Mendengar ini, mata Ainun berkaca-kaca. Dia mengelus kepala Andini sambil menatapnya dengan lembut . Katanya, "Sudah kubilang, Andin yang paling baik. Sayangnya, Nenek nggak bisa menemani Andin lebih lama lagi ...."Jadi, selagi masih hidup, Ainun ingin menyerahkan Andini ke tangan orang lain. Dia ingin melihat Andini memiliki kehidupan yang bahagia. Dengan begitu, Ainun
Read more