All Chapters of Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati: Chapter 191 - Chapter 200

542 Chapters

Bab 191

Mendengar perkataan Abimana, Andini mendengus dan menanggapi, "Kalau ini dianggap salah, itu berarti 3 tahun yang lalu kalian juga salah."Semua orang di aula tertegun. Kirana yang terpukul tidak bisa berdiri dengan stabil. Dia mundur beberapa langkah dan berucap, "Kamu ...."Andini melirik Kirana sekilas dan tidak bersuara. Kirana menyeka air matanya, lalu berujar, "Aku tahu kamu masih menyalahkan kami! Tapi Andin, masalahnya berbeda. Dulu kejadiannya mendadak dan nggak disengaja!"Kirana melanjutkan, "Tapi, hari ini kamu berencana mencelakai Dian! Kedua masalah ini nggak bisa disamakan!"Andini tertawa dan menimpali, "Aku berencana mencelakai Dianti? Bagus!"Abimana bertanya, "Apa itu salah? Apa kamu berani bilang kamu nggak mendapatkan perintah dari Putri untuk menghasut Dian masuk ke istana?""Aku memang mendapatkan perintah dari Putri untuk membawa Dianti masuk ke istana," sahut Andini dengan lantang. Dia tidak merasa bersalah sedikit pun.Andini tidak melihat orang-orang di aula
Read more

Bab 192

Baju Ainun kelonggaran. Dia yang bungkuk terlihat sangat lemah. Namun, Ainun tetap berusaha menghampiri Andini dan menepuk punggungnya.Ainun menghibur, "Tenang saja. Selama ada Nenek, nggak ada yang berani sakiti kamu."Ucapan Ainun ditujukan kepada Kresna. Sudah jelas dia berniat memperingatkan Kresna. Sebenarnya, Andini tidak takut sedikit pun. Apa hukuman Keluarga Adipati lebih menyiksa daripada hukuman cambuk di penatu istana dan kurungan Baskoro?Biarpun Kresna menyuruh orang untuk menghajar Andini sampai sekarat, Andini juga tidak akan tunduk. Dia juga tidak peduli jika mereka menghajarnya sampai mati!Namun, ucapan Ainun membuat Andini berlinang air mata. Andini berusaha menahan emosinya dan bertanya dengan lirih, "Nenek kurang sehat, kenapa Nenek keluar?"Meskipun suara Andini sangat kecil, Abimana bisa mendengarnya. Hati Abimana terasa sakit. Dia merasa Andini memendam kesedihan yang mendalam.Akan tetapi, atas dasar apa Andini merasa sedih? Hari ini Andini memang berbuat sal
Read more

Bab 193

Semua orang di aula terdiam sesudah Andini melontarkan perkataannya. Selain suara tangisan Dianti yang masih terdengar, orang lain tidak tahu harus berkata apa.Ainun memandangi Andini sejenak. Akhirnya, dia mendesah dan berucap, "Andin, jangan bersedih .... Tapi Andin, jelas-jelas kamu tahu Putri berniat mencelakai Dian, tapi kamu menghasut Dian pergi ke pesta. Kamu memang salah, apa kamu mengakuinya?"Sebelum Andini bicara, Kresna berkata, "Bu, Andini memang keras kepala. Nggak masalah kalau dia nggak mau mengakuinya. Ibu nggak usah marah kepadanya."Kresna khawatir Ainun akan tumbang karena kesal kepada Andini. Namun, mana mungkin Andini tega membuat Ainun kesal?Andini mengangguk dan menyahut, "Aku mengakuinya."Mendengar ucapan Andini, Kresna dan Abimana kaget. Padahal tadi Andini masih begitu keras kepala. Kenapa sekarang sikap Andini tiba-tiba berubah?Ainun berujar, "Kalau begitu, Nenek hukum kamu nggak boleh keluar selama 1 bulan untuk introspeksi diri. Bagaimana menurutmu?"A
Read more

Bab 194

Ainun memandang Abimana dan lainnya, lalu menatap Kresna dan melanjutkan, "Kamu bilang aku pilih kasih, tapi bagaimana dengan kalian? Kalian jauh lebih parah! Kalau aku nggak membela Andin, apa dia masih bisa hidup di Kediaman Adipati?"Ainun mengembuskan napas dan berjalan ke luar sembari meneruskan, "Semua orang punya hati. Biarpun bukan anak kandung, kalian sudah membesarkannya selama bertahun-tahun. Apa kalian nggak merasa kasihan padanya?"Kresna dan lainnya terdiam di tempat. Mereka memandangi sosok Ainun yang menjauh. Setelah Ainun menghilang dari pandangan mereka, Kresna baru bertanya, "Siapa yang memberi tahu masalah hari ini kepada Ibu?"Abimana tidak bicara. Ekspresinya sangat muram. Dia masih memikirkan tampang Andini saat memanggilnya "kakak" tadi.Kirana juga tidak tahu. Hanya Dianti yang melihat mereka dan menyahut, "Mungkin ... pelayanku yang membocorkan masalah ini waktu ambil obat dari tabib kediaman."Bagaimanapun, pelayan Ainun mencari tabib kediaman 3 kali sehari.
Read more

Bab 195

Malam ini, Andini bermimpi dirinya kembali ke kejadian 3 tahun yang lalu ketika Dianti memecahkan mangkuk. Rangga dan Abimana berdiri di depan Putri yang sedang marah-marah.Saat Andini merasa tersentuh, dia baru menyadari Rangga dan Abimana melindungi Dianti, bukan dia. Akhirnya, Andini tetap dibawa ke penatu istana dan ditindas para pelayan.Andini terbangun. Dia menghela napas dan keringat membasahi dahinya. Jantung Andini berdegup kencang. Bagi Andini, penatu istana sama saja seperti neraka.Laras yang mendengar suara berjalan masuk. Melihat Andini menghela napas, Laras bertanya dengan ekspresi khawatir, "Nona Andini mimpi buruk, ya?"Andini menarik napas dalam-dalam, lalu menggeleng dan menyahut, "Nggak apa-apa."Andini merasa pasti semua kejadian yang terjadi tadi pagi membuatnya merasa tidak rela. Jadi, dia baru bermimpi buruk. Bahkan di dalam mimpi, Rangga dan Abimana tidak melindungi Andini.Andini tersenyum getir dan menggeleng. Dia memandang ke luar jendela dan melihat langi
Read more

Bab 196

Usus sapi yang dimasak Byakta sebelumnya tidak enak dimakan. Jadi, dia menghabiskan uang untuk mempelajarinya. Siapa sangka, usus sapi tidak gampang dimasak.Setelah berhasil mempelajarinya, Byakta segera membeli usus sapi dan memasaknya. Dia berpikir usus sapi tidak enak dimakan lagi jika dingin. Jadi, dia mengantarkannya kepada Andini selagi hangat.Namun, Byakta baru tersadar sesudah mengetuk jendela kamar Andini. Bisa-bisanya dia mendatangi paviliun Andini saat subuh! Bahkan, dia melompat dari tembok demi mengantar usus sapi untuk Andini.Wajah Byakta merah padam. Dia merasa dirinya terlalu gegabah. Akan tetapi, dia juga merasa bimbang untuk pergi. Byakta yang biasanya sangat garang terlihat canggung sekarang.Tentu saja, Andini tidak menyangka ternyata Byakta datang untuk mengantar usus sapi. Jelas-jelas, kemarin Andini tidak terlalu serius. Bahkan, sekarang dia sudah melupakannya. Tidak disangka, Byakta benar-benar mengantar usus sapi untuk Andini.Melihat wajah Byakta yang merah
Read more

Bab 197

Andini kaget, ternyata Byakta tertangkap basah! Laras memberikan kotak makanan kepada Andini dan berujar, "Nona, jangan khawatir. Hamba lihat kondisinya dulu."Selesai bicara, Laras bergegas keluar. Setelah beberapa saat, Laras baru kembali dan melapor, "Nona, para penjaga memang melihat Wakil Jenderal Byakta! Tapi, Nona nggak usah khawatir. Wakil Jenderal Byakta berlari dengan cepat sehingga dia nggak tertangkap."Andini baru merasa lega sesudah mendengar laporan Laras. Dia pasti bersalah jika reputasi Byakta rusak karenanya. Siapa sangka, pintu masuk Paviliun Ayana dibuka dalam waktu kurang dari 1 jam.Abimana yang datang. Kebetulan, Andini baru selesai sarapan. Ekspresi Andini langsung menjadi masam begitu melihat Abimana.Andini mengingatkan, "Nenek menghukumku introspeksi diri di Paviliun Ayana. Itu berarti dia berharap nggak ada yang menggangguku. Untuk apa Tuan Abimana datang ke paviliunku pagi-pagi begini?"Andini mengisyaratkan dirinya tidak menyambut kedatangan Abimana. Semen
Read more

Bab 198

Setelah memikirkan hal ini, amarah Abimana makin memuncak. Dia berpesan, "Bagaimanapun, sebagai seorang wanita, kamu harus memperhatikan reputasimu. Kamu dan Dian masih belum menikah. Kalau ada rumor tersebar, nggak bagus untukmu dan Dian."Jika orang lain tahu Andini bertemu seorang pria di kamarnya saat malam, mereka pasti akan menganggap Andini dan putri Keluarga Adipati bukan wanita baik-baik. Nantinya, reputasi Dianti juga akan rusak karena Andini.Akhirnya, Andini memahami maksud Abimana. Dia mencibir, lalu menimpali, "Sudah kuduga, Tuan Abimana menyuruh orang untuk menculikku dan memberiku obat. Kenapa Tuan Abimana tiba-tiba memperhatikan reputasiku? Ternyata demi Dianti."Abimana terdiam, dia teringat perbuatannya yang keterlaluan. Abimana membalas, "Hari ini aku datang bukan untuk bertengkar denganmu. Pokoknya Nenek menghukum kamu introspeksi diri, bukan membiarkanmu bertemu pria lain di kediaman. Jaga sikapmu."Itu berarti Abimana yakin Andini memang bersalah. Selesai bicara,
Read more

Bab 199

Ketika Abimana sampai di markas militer, Byakta sedang melaporkan urusan kemiliteran kepada Rangga di ruang kerja.Pintu ruang kerja ditendang dan Abimana berjalan masuk. Dia langsung meninju wajah Byakta. Untung saja, respons Byakta cepat. Dia mundur dan berhasil menghindari tinjuan Abimana.Namun, Abimana tidak menyerah. Dia menendang Byakta. Sementara itu, Byakta tetap berhasil menghindar. Hanya saja, Abimana lanjut menyerang Byakta.Rangga mengernyit. Dia melompati meja, lalu menghalangi Abimana yang hendak meninju wajah Byakta. Rangga menegur, "Kamu gila, ya?"Abimana menepis tangan Rangga. Dia menatap Byakta seraya memarahi, "Kamu tanya dia apa yang sudah dia lakukan!"Rangga memandang Byakta dengan ekspresi bingung. Byakta berkata dengan tenang, "Aku nggak paham maksud Tuan Abimana."Byakta hanya mengantar makanan untuk Andini, kenapa Abimana mengamuk? Melihat ekspresi Byakta, Abimana ingin meninjunya lagi. Dia berujar, "Pagi ini kamu melompat dari tembok paviliun Andin, penjaga
Read more

Bab 200

Byakta menunduk dan memijat tangan kanannya yang melayangkan tinju tadi. Dia berkata, "Mungkin Andini cuma suka Jenderal Rangga menyuapnya makan. Kalau benar-benar menyukai kue itu, mana mungkin dia suka membagikan kuenya?"Dulu, Byakta juga pernah makan kue yang dibagikan Andini. Abimana tidak bisa berkata-kata. Setelah dipikir-pikir, dulu Andini memang suka membagikan kue kepada orang lain. Abimana mengira Andini suka berbagi.Hanya saja, seperti perkataan Byakta, mana mungkin Andini rela membagikannya kuenya kepada orang lain jika benar-benar menyukainya?Seketika Rangga kewalahan. Bahkan, dia tidak menahan Byakta lagi. Selama ini, Rangga menganggap Andini suka makan kue dari Argani.Dulu Andini tampak sangat senang saat Rangga memberinya kue, seolah-olah dia mendapatkan barang yang paling berharga di dunia.Namun, kemarin Andini tidak menyentuh kue yang disiapkan Rangga di kereta kuda. Bahkan, Andini langsung memberikan kue pemberian Rangga kepada Dianti.Rangga mengira Andini masi
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
55
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status