Share

Bab 214

Penulis: Zaina Aulia
Abimana jelas masih mengingat kejadian itu. Begitu mendengar Andini mengungkitnya, Abimana merasa sedikit bersalah.

Namun, Abimana bersikeras meyakinkan, "Sudah bertahun-tahun berlalu, Dimas sudah bukan pria berandal seperti dulu. Sekarang dia sudah mengikuti ayahnya sebagai Menteri Perekonomian. Aku pernah bertemu dengannya, cukup tampan dan berwibawa ...."

Plak! Andini akhirnya tidak bisa menahan diri. Dia maju untuk melayangkan tamparan ke wajah Abimana.

Abimana terbelalak dengan sangat marah. Dia mengepalkan tangan dengan erat dan hendak meninju Andini. Tidak disangka, tatapannya tertuju pada kedua mata Andini yang berlinang air mata.

Seketika, tinju Abimana berhenti tepat di depan mata Andin, seolah-olah ditahan oleh sebuah tangan yang tak terlihat. Tinjunya tidak bisa dilayangkan.

Andini menatap Abimana dengan tajam. Di balik air matanya, tebersit kebencian yang mendalam.

Andini jelas-jelas masih ingat ketika berusia delapan tahun, begitu tahu Dimas hampir menenggelamkan dirinya,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 215

    Tatapan seperti ini membuat Andini teringat dengan tiga tahun lalu, saat Rangga berdiri di depan Dianti. Kala itu, Rangga juga tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya menggunakan tatapan untuk menghentikan keinginan Andini untuk membela diri.Memikirkan ini, hati Andini terasa sakit. Dia hanya merasa dirinya tiga tahun lalu benar-benar konyol! Betapa dia sangat mencintai Rangga saat itu! Bagaimana dia bisa mencintai Rangga hingga tidak bisa membela diri begitu melihat tatapannya?Abimana yang berdiri di samping juga terkejut melihat luka Dianti. Dia segera mendorong Andini dengan kasar, lalu menyergah, "Kamu memang nggak bisa berubah. Kamu selalu melampiaskan amarah pada orang yang nggak bersalah.""Demi memilihkan pakaian yang paling cantik untukmu, Dian sudah berkeliling di toko pakaian selama beberapa hari. Ini balasanmu padanya? Asal kamu tahu, kalau terjadi sesuatu pada Dian, aku nggak akan membuatmu hidup tenang!" ancam Abimana.Selesai berbicara, Abimana menyusul Rangga.Di paviliun

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 216

    Sambil berkata, Kirana memberi isyarat mata pada Andini.Tentu saja Andini paham, ini cuma taktik mereka. Yang satu sengaja memasang muka galak, yang lainnya berpura-pura membujuk Andini.Oleh karena itu, Andini sengaja menatap Kirana dengan bingung, "Kenapa aku harus minta maaf?""Kamu masih berani berpura-pura bodoh?" Kresna berseru dengan marah, "Coba lihat sendiri keadaan Dian sekarang gara-gara kamu!"Andini melirik sebentar ke arah Dianti. "Dia jatuh sendiri, nggak ada hubungannya denganku.""Berani sekali kamu berdalih? Rangga melihatnya sendiri, kamulah yang mendorong Dian!" Kresna sangat marah."Sejak kecil Ayah sudah ajarkan, berbuat salah itu nggak apa-apa asalkan bisa menyadari kesalahan yang sudah diperbuat! Apa kamu lupakan semuanya?"Mendengar ucapan ini, Andini merasa lucu. "Yang duluan melupakannya, justru Tuan Adipati sendiri, 'kan?"Tiga tahun lalu, saat Dianti memecahkan mangkuk kaca, Kresna sama sekali tidak meminta pertanggungjawaban Dianti.Kresna sampai terdiam

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 217

    Ucapan Andini membuat Kresna tercengang beberapa saat, seolah-olah dirinya baru mendengar sesuatu yang di luar nalar. "A ... apa maksudmu? Kamu mau putus hubungan dengan kami?"Andini bilang budi selama 15 tahun itu sudah lunas?Lunas apanya?Kresna mengingat kembali bagaimana bayi yang begitu mungil itu dirawatnya hingga menjadi gadis jelita seperti sekarang. Memangnya semua jerih payah itu bisa dilunaskan begitu saja?Saking emosinya, tubuh Kresna jadi bergetar. Namun, Andini malah tampak tenang.Kirana takut Andini akan melontarkan kata-kata sinis lainnya, jadi dia buru-buru menjelaskan, "Bukan, bukan itu maksud Andin. Jangan marah dulu, ini pasti salah paham. Andin, ayahmu sedang emosi, jangan memancing emosinya ...."Sebelum Kirana selesai berbicara, Andini menambahkan lagi, "Kalau bukan karena Nenek, kamu kira aku mau jadi anak dari Keluarga Adipati?"Hari demi hari selama dia disiksa di penatu istana, Andini sudah enggan menjadi anak dari Keluarga Adipati.Suaranya selembut air,

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 218

    Kresna sengaja memberikan ultimatum seperti ini. Dia bermaksud menunjukkan pada Andini bahwa dirinya juga tega memutuskan hubungan. Dia berharap Andini akan gentar dan ciut karenanya.Tak disangka, Andini langsung memberi hormat dan berkata, "Aku harap Tuan Adipati bisa menepati janji ini."Sepatah kata ini seolah-olah membuat hati Kresna terjun ke jurang.Tatapan Andini menyapu semua orang dalam ruangan tersebut. Kemudian, dia berkata, "Kalau semuanya sudah beres, aku pamit dulu." Usai berkata, dia langsung berbalik dan pergi.Saat keluar dari kamar Dianti, Andini mendengar suara tangisan tragis Kirana.Dadanya terasa sesak, seolah-olah ada jarum yang menusuknya secara bertubi-tubi. Dia mengernyit, lalu memilih untuk mengabaikan perasaan itu.Namun, dia tetap tak kuasa menoleh ke belakang. Kirana tampak sedang menangis sambil bersandar di bahu Abimana. Seketika, Andini merasa heran.Andini tahu, Kirana pada dasarnya adalah orang yang mudah menangis. Namun sejak dulu, Kirana selalu mem

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 219

    Lima hari kemudian di Kedai Arum.Andini tiba di sore hari seperti yang diminta Abimana.Hari ini, Kedai Arum ditutup untuk umum. Pelayan di sana mengenail kereta kuda dari Kediaman Adipati. Begitu Andini turun dari kereta, pelayan langsung mengenali identitasnya dan segera menyambutnya."Nona Andini, Tuan Abimana berpesan untuk membawa Nona ke lantai dua." Pelayan itu sangat ramah. Dia memandu jalan ke ruang privat terbesar yang ada di lantai dua untuk Andini.Ini merupakan ruang privat yang sering dipesan oleh Abimana.Pelayan itu pergi setelah Andini mengucapkan terima kasih. Kemudian, Andini membuka pintu ruang privat tersebut. Di luar dugaannya, sudah ada seseorang yang duduk di dalam.Meja di depan Rangga tidak tersaji makanan, yang ada hanyalah kendi arak.Andini yang tidak bisa memastikan tujuan Rangga berada di sini, merasa ragu untuk masuk. Namun, Rangga langsung bersuara. "Andini, ayo duduk."Kalau sudah begini, Andini akan dianggap sedang menghindarinya kalau tidak masuk se

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 220

    Benar, Rangga bilang Andini brutal.Mungkin karena semua kenangan itu terlalu buruk, Andini jadi tidak tahan untuk terus berada di sana.Dia tidak ingin berduaan dalam ruangan bersama Rangga. Terutama dalam ruangan yang penuh kenangan seperti ini.Saat Andini berencana untuk pergi, Rangga malah membuka mulut. "Apa kamu punya orang yang disukai?"Andini terdiam. Dia tidak tahu alasan Rangga bertanya seperti ini. Apa orang ini mabuk?Andini masih tidak menjawab, tetapi Rangga tidak berhenti di sana. Dia melanjutkan, "Di bawahku ada seorang wakil jenderal bernama Byakta. Apa kamu nggak menyukainya?"Andini baru memahami tujuannya saat Rangga menyebut nama Byakta. Rangga bermaksud membantu Byakta membalas Andini.Bagaimanapun, ucapan yang Andini minta Laras sampaikan pada Byakta waktu itu terlalu sadis.Kini Rangga sengaja menekankan bahwa Byakta adalah bawahannya, jadi wajar saja kalau dia membantu Byakta.Namun, Andini yang sekarang sudah bukan Andini tiga tahun yang lalu. Dia tidak akan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 221

    Seruan yang tiba-tiba muncul menghentikan gerakan Rangga.Namun, Rangga tetap tidak melepaskan tangannya, bahkan tidak menggerakkan kepalanya.Hanya bola mata hitamnya yang sedikit bergeser dan melirik arah pintu dengan pandangan dingin. Tatapannya sangat sinis, seakan-akan sedang menyalahkan Dianti yang merusak momen berharga ini.Ini pertama kalinya Dianti melihat tatapan dingin seperti ini dari Rangga. Tak kuasa, air matanya berlinang.Saat ini, Abimana baru muncul di belakang Dianti. Dia bertanya dengan heran, "Kenapa nggak masuk?"Saat mendongak, dia melihat adegan yang ada di dalam ruang privat tersebut. Kedekatan yang melebihi batas dari kedua orang itu membuat amarahnya melonjak.Detik kemudian, dia langsung menerjang ke dalam dan mengarahkan tinju ke Rangga. "Dasar berengsek!"Tangan Rangga baru terlepas dari Andini demi menghindari serangan Abimana.Andini yang berusaha melawan Rangga sedari tadi tidak menyangka hal itu sehingga tubuhnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh k

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 222

    Andini mengernyit dan menatap Abimana dengan kesal. Seharusnya, siapa pun yang memiliki mata pasti bisa melihat bahwa kejadian barusan berada di luar kendali Andini, 'kan?Namun tidak bisa dipungkiri, kedua saudara dari Keluarga Biantara ini memang tidak memiliki mata.Saat Andini ingin membantah, Rangga langsung menyela, "Ini salahku, nggak ada hubungannya dengan Andini."Tidak disangka, Rangga langsung mengambil tanggung jawab masalah ini.Air mata Dianti semakin deras. "Kak Rangga ...."Sedari tadi, Dianti terus meyakinkan diri bahwa semua ini salahnya Andini. Dia yakin Andini telah merayu Rangga. Oleh karena itu, dia begitu marah terhadap Andini. Siapa sangka, Rangga mengaku bahwa ini salahnya.Seketika, hati Dianti serasa ditusuk dengan ribuan pedang. Dia tak kuasa meratap, "Kalau Kak Rangga suka Kak Andini, Kak Rangga bisa ... bisa bilang saja langsung. Lagi pula, pernikahan itu awalnya memang buat Kak Andini.""Aku yang sudah merebut milik Kak Andini, kukembalikan saja! Tapi, ka

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 349

    Tidak lama kemudian, Farida mengetuk pintu rumah kecil itu.Begitu melihat siapa yang datang, Laras langsung terkejut sekaligus gembira. Dia segera meraih tangan Farida dan mengajaknya masuk.Sebelum memasuki halaman, Laras bahkan sudah berseru, "Nona, lihat siapa yang datang!"Mendengar suara Laras yang begitu bersemangat, Andini merasa penasaran. Dia segera melirik ke arah pintu.Andini melihat Farida yang mengenakan pakaian rakyat biasa, rambutnya disanggul sederhana, serta membawa sebuah tas kecil di tangannya. Dia langsung menyambut, "Bibi, kenapa tiba-tiba ke sini?""Saya datang menjenguk Nona." Farida tersenyum dengan mata menyipit. "Saya ingin menginap di sini beberapa hari. Semoga Nona nggak keberatan."Andini langsung menggeleng dan membalas, "Kenapa aku harus keberatan? Aku justru sangat senang!"Sambil berkata demikian, Andini menggandeng Farida masuk ke rumah. Setelah menuangkan segelas air untuknya, dia baru bertanya, "Bibi, dilihat dari pakaianmu ini, apakah kamu ingin p

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 348

    Kirana memeluk Dianti dan berjalan kembali ke dalam. "Sekarang kamu akan menjadi satu-satunya istri Rangga, jadi jangan nangis lagi. Kalau terus nangis, matamu bisa bengkak di hari bahagiamu!"Kresna yang berjalan di belakang mereka menambahkan, "Keluarga Maheswara mungkin akan menikahkan Rangga dan saudaranya di hari yang sama. Titah Kaisar sudah turun, jadi pernikahan nggak akan lama lagi. Kirana, kamu harus mulai menyiapkan mas kawin untuk kedua putri kita!"Kirana tersenyum dan mengangguk berkali-kali. "Tentu saja! Meskipun Andin sudah pindah, dia adalah putri angkat Keluarga Adipati. Terlebih lagi, pernikahannya adalah titah Kaisar. Aku nggak berani menyepelekannya."Mendengar itu, tatapan Dianti menjadi agak suram. Entah Kirana menyadarinya atau tidak, dia melanjutkan, "Tapi, Dian adalah putri kandung Keluarga Adipati. Apalagi sekarang Rangga sangat disayangi oleh Kaisar.""Dalam hal mas kawin, kita nggak boleh membuat Rangga kehilangan muka, juga nggak boleh mempermalukan Keluar

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 347

    Dianti tertegun mendengar pertanyaan yang mendadak itu. Dia jelas tidak menyangka bahwa Abimana bisa berpikir begitu jernih sampai mempertanyakan dirinya!Untuk sesaat, dia tidak bisa langsung menjawab, hanya merespons dengan bingung, "Hah?"Abimana tetap sabar. "Tadi kamu bilang, pelayan di paviliunmu bicara sembarangan. Bagaimana kamu tahu aku pergi menemui Andini karena mendengar ucapan mereka?"Abimana mengakui hatinya dipenuhi kecurigaan terhadap Dianti saat ini. Seandainya tadi Jabal tidak datang tepat waktu, dia pasti sudah salah paham terhadap Andini dan entah kekacauan apa yang akan ditimbulkan di sana.Andini sudah memutus hubungan dengan Keluarga Adipati, bahkan sudah pindah. Jika Abimana membuat masalah lagi hari ini, hubungan mereka sebagai saudara benar-benar akan putus untuk selamanya.Tentunya, dia tidak ingin menuduh Dianti dengan pikiran buruk seperti itu. Namun, bukankah semuanya terlalu kebetulan? Kenapa saat dia berada di depan pintu, tiba-tiba ada pelayan yang ber

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 346

    Selain itu, dengan betapa besarnya kasih sayang Kaisar terhadap Keluarga Maheswara, meskipun Kalingga hanya seorang pria cacat, dia tetap bisa melindungi Andini!Kalaupun Kalingga tidak bisa melindunginya, apakah Rangga akan diam saja melihat kakak iparnya ditindas?Semakin dipikirkan, Abimana merasa semakin gembira dan senyumannya semakin lebar.Melihat Abimana begitu bahagia, Kresna pun mulai percaya dan ikut merasa senang. Dia perlahan mengangguk. "Meskipun Kalingga cacat, dulu dia sangat dipercaya oleh Kaisar. Selain itu, alasan dia terluka juga karena Kaisar bersikeras mengirim pasukan.""Kaisar pasti merasa bersalah kepadanya. Bisa jadi, Kaisar memang berniat menjodohkan Andini dengan Kalingga. Itulah sebabnya titah pernikahan ditulis dengan cara yang samar."Namun, Kirana tetap terlihat khawatir. "Tapi, bukankah kamu bilang Rangga mendapatkan titah pernikahan ini sebagai hadiah atas jasanya menumpas para perampok? Sekarang, Andini malah menikah dengan kakaknya. Apa Rangga akan m

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 345

    Sepanjang perjalanan kembali, Abimana terus memikirkan semuanya, tetapi tetap tidak bisa memahaminya.Jelas-jelas kemarin Rangga mengatakan dengan sangat jelas bahwa Andini dan Dianti akan menjadi istri sederajat. Namun, baru satu malam berlalu, kenapa tiba-tiba Andini malah menjadi kakak ipar Rangga?Dengan kebingungan, Abimana kembali ke Kediaman Adipati. Begitu masuk, dia langsung bertemu dengan Kresna, Kirana, dan Dianti. Dia tertegun. "Ayah, Ibu, kalian mau ke mana?"Kresna mengerutkan alis, nada suaranya penuh amarah. "Ke mana lagi? Tentu saja mencari kamu! Katakan, kamu tadi pergi menemui adikmu, 'kan?"Kirana tampak sangat cemas, bahkan menangis. "Dia akhirnya mau tinggal di ibu kota, kenapa kamu malah memaksanya pergi lagi?"Dianti juga menangis. "Kak, para pelayan di kamarku hanya asal bicara, jangan dimasukkan ke hati. Aku yakin Kak Andini nggak mungkin melakukan hal seperti itu!""Dia bahkan hampir meninggalkan ibu kota kemarin. Kita yang dengan susah payah menahannya. Baga

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 344

    "Aku dengar Nona Andini bahkan sempat menjelek-jelekkan Keluarga Adipati di gerbang kota. Jangan-jangan semua itu dilakukan agar Tuan Abimana merasa bersalah dan nggak berani menghalangi pernikahannya dengan Jenderal Rangga?"Abimana tak lagi mendengar kelanjutan percakapan itu. Dia sudah tidak bisa menahan amarahnya. Dengan langkah lebar, dia keluar dari Kediaman Adipati.Semuanya masuk akal sekarang. Pantas saja, Andini tiba-tiba ingin meninggalkan ibu kota. Dua perempuan seperti dia dan Laras melakukan perjalanan jauh sendirian. Mereka tidak takut?Ternyata semua ini hanyalah sandiwara!Begitu Abimana pergi, para pelayan yang tadi bergosip langsung mengintip dari balik pintu. Saat melihat bahwa dia sudah pergi cukup jauh, mereka segera kembali ke kamar Dianti. "Nona, Tuan Abimana sudah pergi."Dianti yang tengah menyeka air matanya pun bertanya, "Apa Kakak mendengar semuanya?""Nona tenang saja, Tuan Abimana mendengar semuanya. Kami melihat betapa marahnya beliau. Pasti sekarang dia

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 343

    Rangga akhirnya melepaskan cengkeramannya pada Kalingga, tetapi amarah di hatinya tetap membara. Bahkan, suaranya dipenuhi kekecewaan. "Kupikir kamu akan memahamiku."Dia tahu, permohonannya kepada Kaisar untuk menikahi Andini sebagai istri bukanlah hal yang mudah dipahami oleh orang lain. Itu sebabnya, meskipun Kaisar akhirnya mengabulkan permintaannya, titah itu tetap dibuat kurang jelas.Hanya dengan satu kalimat dari Kalingga, ayah dan ibu langsung menyerahkan pernikahan ini kepadanya. Padahal, Kalingga tahu betul apa saja yang telah dirinya lakukan demi Andini.Seluruh dunia boleh mengkhianatinya, tetapi tidak dengan Kalingga. Bagaimanapun, Rangga adalah adik kandungnya.Melihat kekecewaan yang jelas tergambar di mata Rangga, tatapan Kalingga menjadi suram. Nada suaranya dipenuhi dengan ketidakberdayaan. "Kalau begitu, anggap saja hari itu dia nggak pernah keluar dari halaman rumahku."Anggap saja rencana yang disusun Rangga dan Abimana telah berhasil. Anggap saja Andini sudah keh

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 342

    Tiga tahun, persis dengan waktu yang dia habiskan di penatu istana. Tiga tahun di sana telah membuatnya membayar lunas budi Keluarga Adipati yang telah membesarkannya selama 15 tahun.Maka, pernikahan tiga tahun dengan Kalingga ini juga akan menjadi caranya untuk membalas semua bantuan yang telah diberikan Kalingga kepadanya. Dia akan merawat Kalingga dengan sepenuh hati.Namun, tiga tahun kemudian, dia harus pergi. Dia harus menyambut hidup barunya. Jika tidak, dia tidak akan sanggup bertahan.Mendengar itu, Kalingga hanya tersenyum tipis dan dingin seperti biasa. Tanpa banyak bicara, dia meletakkan surat yang Andini kirimkan kemarin di atas meja.Andini tidak mengerti maksudnya, tetapi melihat Kalingga memberi isyarat dengan matanya, dia pun mengulurkan tangan dan mengambil surat itu.Tanpa disangka, sebuah mata panah yang telah berkarat tiba-tiba jatuh dari dalam amplop, menimpa meja dengan suara berat.Andini terkejut. Kemudian, terdengar suara Kalingga yang tidak sedingin biasanya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 341

    Tuan Kalingga?Laras terkejut, buru-buru membawa pelayan itu masuk.Saat ini, di sisi Kalingga hanya ada seorang pelayan yang selalu mengikutinya. Itu adalah orang kepercayaannya.Andini sempat bertemu dengan pelayan ini pagi tadi saat pergi menemui Kalingga. Melihatnya datang berkunjung malam ini, Andini tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Dia langsung bertanya, "Apa ada masalah dengan surat dari Byakta?"Pelayan itu memberi hormat, lalu pandangannya jatuh ke atas meja, tepat pada titah Kaisar yang diletakkan secara asal-asalan. "Tuan dengar Kaisar telah memberikan titah. Beliau secara khusus mengutus hamba untuk mengingatkan Nona. Hal ini bukan hal sepele, jadi jangan ceroboh. Harus hati-hati."Kata terakhir diucapkannya dengan sangat perlahan. Andini sedikit bingung, tetapi Laras langsung menangkap maksudnya dan segera bergerak untuk mengambil titah tersebut."Ya, ya! Kami akan memperlakukannya dengan hati-hati. Aku akan segera menyimpannya di tempat yang layak!" Dari tadi, dia

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status