Share

Bab 220

Penulis: Zaina Aulia
Benar, Rangga bilang Andini brutal.

Mungkin karena semua kenangan itu terlalu buruk, Andini jadi tidak tahan untuk terus berada di sana.

Dia tidak ingin berduaan dalam ruangan bersama Rangga. Terutama dalam ruangan yang penuh kenangan seperti ini.

Saat Andini berencana untuk pergi, Rangga malah membuka mulut. "Apa kamu punya orang yang disukai?"

Andini terdiam. Dia tidak tahu alasan Rangga bertanya seperti ini. Apa orang ini mabuk?

Andini masih tidak menjawab, tetapi Rangga tidak berhenti di sana. Dia melanjutkan, "Di bawahku ada seorang wakil jenderal bernama Byakta. Apa kamu nggak menyukainya?"

Andini baru memahami tujuannya saat Rangga menyebut nama Byakta. Rangga bermaksud membantu Byakta membalas Andini.

Bagaimanapun, ucapan yang Andini minta Laras sampaikan pada Byakta waktu itu terlalu sadis.

Kini Rangga sengaja menekankan bahwa Byakta adalah bawahannya, jadi wajar saja kalau dia membantu Byakta.

Namun, Andini yang sekarang sudah bukan Andini tiga tahun yang lalu. Dia tidak akan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 221

    Seruan yang tiba-tiba muncul menghentikan gerakan Rangga.Namun, Rangga tetap tidak melepaskan tangannya, bahkan tidak menggerakkan kepalanya.Hanya bola mata hitamnya yang sedikit bergeser dan melirik arah pintu dengan pandangan dingin. Tatapannya sangat sinis, seakan-akan sedang menyalahkan Dianti yang merusak momen berharga ini.Ini pertama kalinya Dianti melihat tatapan dingin seperti ini dari Rangga. Tak kuasa, air matanya berlinang.Saat ini, Abimana baru muncul di belakang Dianti. Dia bertanya dengan heran, "Kenapa nggak masuk?"Saat mendongak, dia melihat adegan yang ada di dalam ruang privat tersebut. Kedekatan yang melebihi batas dari kedua orang itu membuat amarahnya melonjak.Detik kemudian, dia langsung menerjang ke dalam dan mengarahkan tinju ke Rangga. "Dasar berengsek!"Tangan Rangga baru terlepas dari Andini demi menghindari serangan Abimana.Andini yang berusaha melawan Rangga sedari tadi tidak menyangka hal itu sehingga tubuhnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh k

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 222

    Andini mengernyit dan menatap Abimana dengan kesal. Seharusnya, siapa pun yang memiliki mata pasti bisa melihat bahwa kejadian barusan berada di luar kendali Andini, 'kan?Namun tidak bisa dipungkiri, kedua saudara dari Keluarga Biantara ini memang tidak memiliki mata.Saat Andini ingin membantah, Rangga langsung menyela, "Ini salahku, nggak ada hubungannya dengan Andini."Tidak disangka, Rangga langsung mengambil tanggung jawab masalah ini.Air mata Dianti semakin deras. "Kak Rangga ...."Sedari tadi, Dianti terus meyakinkan diri bahwa semua ini salahnya Andini. Dia yakin Andini telah merayu Rangga. Oleh karena itu, dia begitu marah terhadap Andini. Siapa sangka, Rangga mengaku bahwa ini salahnya.Seketika, hati Dianti serasa ditusuk dengan ribuan pedang. Dia tak kuasa meratap, "Kalau Kak Rangga suka Kak Andini, Kak Rangga bisa ... bisa bilang saja langsung. Lagi pula, pernikahan itu awalnya memang buat Kak Andini.""Aku yang sudah merebut milik Kak Andini, kukembalikan saja! Tapi, ka

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 223

    Salah orang?Dianti yang tidak kunjung tenang dihibur oleh Abimana, langsung berhenti menangis begitu mendengarnya.Dia menoleh dan menatap Rangga dengan mata terbelalak. "Kak Rangga salah mengenali Kak Andini sebagai ... siapa?"Tanpa sadar, Rangga mengernyit. Menurutnya, ucapannya sudah cukup jelas, kenapa Dianti masih perlu menanyakannya?Namun bagi Dianti, setelah melihat adegan romantis di antara Andini dan Rangga, dia harus mendapatkan jawaban yang lebih konkret.Hanya saja, Rangga tidak lagi menjawab. Suasana kembali menjadi canggung.Abimana buru-buru menjelaskan, "Tentu saja salah mengenalnya sebagai kamu. Pasti Rangga sudah terlalu mabuk, lalu pelayan melaporkan kedatangan putri dari Kediaman Adipati, jadi Rangga langsung mengira itu kamu."Usai berkata, Abimana segera menendang kaki Rangga dari bawah meja dan memberinya isyarat mata. "Benar, bukan?"Rangga menatap Abimana dengan sinis sebelum mengiakan pelan.Namun, dia yang merupakan seorang jenderal, sebenarnya sudah serin

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 224

    Jadi, Rangga bukan salah mengenali orang!Melihat mata Dianti yang tiba-tiba membelalak dan kembali dipenuhi air mata, Andini merasakan kepuasan yang samar di hatinya.Dia menyeringai, lalu berkata kepada Dianti dengan nada mengejek, "Aku berada di istana selama tiga tahun. Begitu aku keluar, Nyonya Kirana langsung sibuk mengatur pernikahanku, begitu pula Tuan Abimana. Wajar saja, umur 18 tahun memang sudah cukup dewasa.""Lalu, bagaimana denganmu, Nona Dianti? Kamu sudah lama bertunangan dengan Jenderal Rangga, tapi kenapa sampai sekarang belum juga menikah? Apa selama tiga tahun ini belum menemukan hari yang baik?"Serangan yang menusuk hati. Meskipun alasan mereka belum menikah adalah karena sang nenek bersikeras menunggu kepulangan Andini untuk menanyakan pendapatnya terlebih dahulu, Dianti tahu jika Rangga benar-benar menginginkannya, tidak ada yang bisa menghalanginya.Fakta bahwa mereka belum menikah hingga kini hanya membuktikan satu hal, yaitu Rangga memang tidak menginginkann

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 225

    Sejam kemudian, Abimana dan Rangga akhirnya kembali ke ruangan.Melihat hanya ada Andini di dalam, Abimana sontak terkejut. "Di mana Dian?"Andini menuangkan secangkir teh untuk dirinya sendiri dengan santai. "Sudah pergi.""Pergi ke mana?" tanya Abimana buru-buru.Andini hanya mengangkat bahu. "Aku bukan cacing dalam perut Nona Dianti. Bagaimana aku tahu dia pergi ke mana?""Kamu!" Abimana merasa sesak karena sikap Andini. Namun, karena tujuan utama hari ini adalah membahas pernikahan Andini, dia menekan emosinya dengan paksa. "Sudahlah, para tamu sudah datang dan jamuan akan segera dimulai. Kalau nggak ada urusan, keluarlah untuk melihat-lihat."Setelah berkata begitu, Abimana langsung berbalik dan berjalan keluar terlebih dahulu.Andini menyesap teh di tangannya sebelum perlahan-lahan berdiri dan mengikutinya keluar.Namun, saat melewati Rangga, pria itu tiba-tiba menghalanginya."Apa yang kamu katakan padanya?" Suara rendah Rangga mengandung sedikit kewaspadaan, jauh berbeda dari s

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 226

    Itu adalah tawa yang tulus, bahkan mengandung sedikit kekaguman.Kenapa? Rangga tidak mengerti.Di sisi lain, Abimana yang menyaksikan itu juga merasa dadanya sesak.Namun, jika Andini sama sekali tidak terganggu melihat Byakta menjadi pelayan, dia akan mengambil tindakan selanjutnya.Abimana pun melirik ke sudut aula di lantai bawah. Di sudut itu, duduk seorang pria yang tampak terus melirik ke lantai dua.Saat pria itu menyadari tatapan Abimana, dia seperti menerima sinyal. Dia langsung melambaikan tangan ke arah Byakta sambil berseru, "Hei, kamu, ke sini!"Mendengar suara itu, Andini juga menoleh ke arah pria itu. Wajahnya langsung berubah dingin.Itu Dimas! Pria yang hampir menenggelamkannya dulu!Andini tidak menyangka bahwa setelah dia menampar Abimana, pria itu masih berani memanggil Dimas ke sini!Andini mengerutkan kening dan melotot tajam ke arah Abimana.Abimana jelas merasakan tatapan tajam itu, tetapi dia pura-pura tidak peduli dan tetap fokus menatap ke bawah.Pada saat i

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 227

    Wajah Andini tampak datar. Dia menghentikan Byakta, lalu mengambil makanan yang berantakan di lantai.Byakta terkejut, mengira Andini ingin memakan makanan itu untuk menggantikannya. Dia hendak mencegahnya, tetapi tak disangka Andini langsung menyodokkan makanan di tangannya ke mulut Dimas.Dimas buru-buru menghindar, tetapi makanan itu tetap mengenai wajahnya. Sebagai putra dari keluarga Menteri Perekonomian, kapan dia pernah menerima penghinaan seperti ini?Dimas langsung naik pitam. "Kamu pikir kamu siap? Berani sekali kamu menyentuhku!""Aku nenek moyangmu!" Suara Andini tidak terlalu keras, tetapi cukup jelas untuk didengar semua orang yang hadir.Di seluruh ibu kota, hampir tidak ada wanita yang berani berbicara seperti ini kepada Dimas. Seketika, semua orang mulai memperhatikan Andini dengan saksama.Dimas sebelumnya selalu menghindari Andini. Ini adalah pertama kalinya dia melihatnya dari jarak sedekat ini. Dia memandang Andini cukup lama sebelum akhirnya sadar. "Oh, aku pikir

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 228

    Segera, beberapa orang mulai berkomentar."Betul, kalau bukan karena menghormati Keluarga Adipati, aku juga nggak akan datang!""Ibuku yang memaksaku datang, katanya untuk melengkapi jumlah tamu saja.""Jujur saja, aku nggak tertarik pada wanita seperti dia. Dia cuma mengandalkan Keluarga Adipati.""Tapi, dia cuma anak angkat. Lagi pula, ibuku juga nggak menyetujuinya."Dalam sekejap, semua orang melontarkan hinaan untuk Andini.Di lantai dua, wajah Abimana dan Rangga sudah sangat suram.Abimana menggenggam erat pagar di depannya. Ketika matanya bertemu dengan tatapan Andini yang penuh amarah, dia tahu dia telah membuat kekacauan besar lagi hari ini.Byakta lebih marah lagi. Bahkan Andini bisa merasakan lengan yang digenggamnya sudah sekeras baja.Takut Byakta akan melakukan sesuatu yang terlalu gegabah karena marah, Andini buru-buru menoleh dan memberinya senyuman lembut.Byakta terkejut. Dia tidak menyangka dalam situasi seperti ini, Andini masih bisa tersenyum dengan begitu lembut d

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 349

    Tidak lama kemudian, Farida mengetuk pintu rumah kecil itu.Begitu melihat siapa yang datang, Laras langsung terkejut sekaligus gembira. Dia segera meraih tangan Farida dan mengajaknya masuk.Sebelum memasuki halaman, Laras bahkan sudah berseru, "Nona, lihat siapa yang datang!"Mendengar suara Laras yang begitu bersemangat, Andini merasa penasaran. Dia segera melirik ke arah pintu.Andini melihat Farida yang mengenakan pakaian rakyat biasa, rambutnya disanggul sederhana, serta membawa sebuah tas kecil di tangannya. Dia langsung menyambut, "Bibi, kenapa tiba-tiba ke sini?""Saya datang menjenguk Nona." Farida tersenyum dengan mata menyipit. "Saya ingin menginap di sini beberapa hari. Semoga Nona nggak keberatan."Andini langsung menggeleng dan membalas, "Kenapa aku harus keberatan? Aku justru sangat senang!"Sambil berkata demikian, Andini menggandeng Farida masuk ke rumah. Setelah menuangkan segelas air untuknya, dia baru bertanya, "Bibi, dilihat dari pakaianmu ini, apakah kamu ingin p

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 348

    Kirana memeluk Dianti dan berjalan kembali ke dalam. "Sekarang kamu akan menjadi satu-satunya istri Rangga, jadi jangan nangis lagi. Kalau terus nangis, matamu bisa bengkak di hari bahagiamu!"Kresna yang berjalan di belakang mereka menambahkan, "Keluarga Maheswara mungkin akan menikahkan Rangga dan saudaranya di hari yang sama. Titah Kaisar sudah turun, jadi pernikahan nggak akan lama lagi. Kirana, kamu harus mulai menyiapkan mas kawin untuk kedua putri kita!"Kirana tersenyum dan mengangguk berkali-kali. "Tentu saja! Meskipun Andin sudah pindah, dia adalah putri angkat Keluarga Adipati. Terlebih lagi, pernikahannya adalah titah Kaisar. Aku nggak berani menyepelekannya."Mendengar itu, tatapan Dianti menjadi agak suram. Entah Kirana menyadarinya atau tidak, dia melanjutkan, "Tapi, Dian adalah putri kandung Keluarga Adipati. Apalagi sekarang Rangga sangat disayangi oleh Kaisar.""Dalam hal mas kawin, kita nggak boleh membuat Rangga kehilangan muka, juga nggak boleh mempermalukan Keluar

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 347

    Dianti tertegun mendengar pertanyaan yang mendadak itu. Dia jelas tidak menyangka bahwa Abimana bisa berpikir begitu jernih sampai mempertanyakan dirinya!Untuk sesaat, dia tidak bisa langsung menjawab, hanya merespons dengan bingung, "Hah?"Abimana tetap sabar. "Tadi kamu bilang, pelayan di paviliunmu bicara sembarangan. Bagaimana kamu tahu aku pergi menemui Andini karena mendengar ucapan mereka?"Abimana mengakui hatinya dipenuhi kecurigaan terhadap Dianti saat ini. Seandainya tadi Jabal tidak datang tepat waktu, dia pasti sudah salah paham terhadap Andini dan entah kekacauan apa yang akan ditimbulkan di sana.Andini sudah memutus hubungan dengan Keluarga Adipati, bahkan sudah pindah. Jika Abimana membuat masalah lagi hari ini, hubungan mereka sebagai saudara benar-benar akan putus untuk selamanya.Tentunya, dia tidak ingin menuduh Dianti dengan pikiran buruk seperti itu. Namun, bukankah semuanya terlalu kebetulan? Kenapa saat dia berada di depan pintu, tiba-tiba ada pelayan yang ber

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 346

    Selain itu, dengan betapa besarnya kasih sayang Kaisar terhadap Keluarga Maheswara, meskipun Kalingga hanya seorang pria cacat, dia tetap bisa melindungi Andini!Kalaupun Kalingga tidak bisa melindunginya, apakah Rangga akan diam saja melihat kakak iparnya ditindas?Semakin dipikirkan, Abimana merasa semakin gembira dan senyumannya semakin lebar.Melihat Abimana begitu bahagia, Kresna pun mulai percaya dan ikut merasa senang. Dia perlahan mengangguk. "Meskipun Kalingga cacat, dulu dia sangat dipercaya oleh Kaisar. Selain itu, alasan dia terluka juga karena Kaisar bersikeras mengirim pasukan.""Kaisar pasti merasa bersalah kepadanya. Bisa jadi, Kaisar memang berniat menjodohkan Andini dengan Kalingga. Itulah sebabnya titah pernikahan ditulis dengan cara yang samar."Namun, Kirana tetap terlihat khawatir. "Tapi, bukankah kamu bilang Rangga mendapatkan titah pernikahan ini sebagai hadiah atas jasanya menumpas para perampok? Sekarang, Andini malah menikah dengan kakaknya. Apa Rangga akan m

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 345

    Sepanjang perjalanan kembali, Abimana terus memikirkan semuanya, tetapi tetap tidak bisa memahaminya.Jelas-jelas kemarin Rangga mengatakan dengan sangat jelas bahwa Andini dan Dianti akan menjadi istri sederajat. Namun, baru satu malam berlalu, kenapa tiba-tiba Andini malah menjadi kakak ipar Rangga?Dengan kebingungan, Abimana kembali ke Kediaman Adipati. Begitu masuk, dia langsung bertemu dengan Kresna, Kirana, dan Dianti. Dia tertegun. "Ayah, Ibu, kalian mau ke mana?"Kresna mengerutkan alis, nada suaranya penuh amarah. "Ke mana lagi? Tentu saja mencari kamu! Katakan, kamu tadi pergi menemui adikmu, 'kan?"Kirana tampak sangat cemas, bahkan menangis. "Dia akhirnya mau tinggal di ibu kota, kenapa kamu malah memaksanya pergi lagi?"Dianti juga menangis. "Kak, para pelayan di kamarku hanya asal bicara, jangan dimasukkan ke hati. Aku yakin Kak Andini nggak mungkin melakukan hal seperti itu!""Dia bahkan hampir meninggalkan ibu kota kemarin. Kita yang dengan susah payah menahannya. Baga

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 344

    "Aku dengar Nona Andini bahkan sempat menjelek-jelekkan Keluarga Adipati di gerbang kota. Jangan-jangan semua itu dilakukan agar Tuan Abimana merasa bersalah dan nggak berani menghalangi pernikahannya dengan Jenderal Rangga?"Abimana tak lagi mendengar kelanjutan percakapan itu. Dia sudah tidak bisa menahan amarahnya. Dengan langkah lebar, dia keluar dari Kediaman Adipati.Semuanya masuk akal sekarang. Pantas saja, Andini tiba-tiba ingin meninggalkan ibu kota. Dua perempuan seperti dia dan Laras melakukan perjalanan jauh sendirian. Mereka tidak takut?Ternyata semua ini hanyalah sandiwara!Begitu Abimana pergi, para pelayan yang tadi bergosip langsung mengintip dari balik pintu. Saat melihat bahwa dia sudah pergi cukup jauh, mereka segera kembali ke kamar Dianti. "Nona, Tuan Abimana sudah pergi."Dianti yang tengah menyeka air matanya pun bertanya, "Apa Kakak mendengar semuanya?""Nona tenang saja, Tuan Abimana mendengar semuanya. Kami melihat betapa marahnya beliau. Pasti sekarang dia

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 343

    Rangga akhirnya melepaskan cengkeramannya pada Kalingga, tetapi amarah di hatinya tetap membara. Bahkan, suaranya dipenuhi kekecewaan. "Kupikir kamu akan memahamiku."Dia tahu, permohonannya kepada Kaisar untuk menikahi Andini sebagai istri bukanlah hal yang mudah dipahami oleh orang lain. Itu sebabnya, meskipun Kaisar akhirnya mengabulkan permintaannya, titah itu tetap dibuat kurang jelas.Hanya dengan satu kalimat dari Kalingga, ayah dan ibu langsung menyerahkan pernikahan ini kepadanya. Padahal, Kalingga tahu betul apa saja yang telah dirinya lakukan demi Andini.Seluruh dunia boleh mengkhianatinya, tetapi tidak dengan Kalingga. Bagaimanapun, Rangga adalah adik kandungnya.Melihat kekecewaan yang jelas tergambar di mata Rangga, tatapan Kalingga menjadi suram. Nada suaranya dipenuhi dengan ketidakberdayaan. "Kalau begitu, anggap saja hari itu dia nggak pernah keluar dari halaman rumahku."Anggap saja rencana yang disusun Rangga dan Abimana telah berhasil. Anggap saja Andini sudah keh

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 342

    Tiga tahun, persis dengan waktu yang dia habiskan di penatu istana. Tiga tahun di sana telah membuatnya membayar lunas budi Keluarga Adipati yang telah membesarkannya selama 15 tahun.Maka, pernikahan tiga tahun dengan Kalingga ini juga akan menjadi caranya untuk membalas semua bantuan yang telah diberikan Kalingga kepadanya. Dia akan merawat Kalingga dengan sepenuh hati.Namun, tiga tahun kemudian, dia harus pergi. Dia harus menyambut hidup barunya. Jika tidak, dia tidak akan sanggup bertahan.Mendengar itu, Kalingga hanya tersenyum tipis dan dingin seperti biasa. Tanpa banyak bicara, dia meletakkan surat yang Andini kirimkan kemarin di atas meja.Andini tidak mengerti maksudnya, tetapi melihat Kalingga memberi isyarat dengan matanya, dia pun mengulurkan tangan dan mengambil surat itu.Tanpa disangka, sebuah mata panah yang telah berkarat tiba-tiba jatuh dari dalam amplop, menimpa meja dengan suara berat.Andini terkejut. Kemudian, terdengar suara Kalingga yang tidak sedingin biasanya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 341

    Tuan Kalingga?Laras terkejut, buru-buru membawa pelayan itu masuk.Saat ini, di sisi Kalingga hanya ada seorang pelayan yang selalu mengikutinya. Itu adalah orang kepercayaannya.Andini sempat bertemu dengan pelayan ini pagi tadi saat pergi menemui Kalingga. Melihatnya datang berkunjung malam ini, Andini tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Dia langsung bertanya, "Apa ada masalah dengan surat dari Byakta?"Pelayan itu memberi hormat, lalu pandangannya jatuh ke atas meja, tepat pada titah Kaisar yang diletakkan secara asal-asalan. "Tuan dengar Kaisar telah memberikan titah. Beliau secara khusus mengutus hamba untuk mengingatkan Nona. Hal ini bukan hal sepele, jadi jangan ceroboh. Harus hati-hati."Kata terakhir diucapkannya dengan sangat perlahan. Andini sedikit bingung, tetapi Laras langsung menangkap maksudnya dan segera bergerak untuk mengambil titah tersebut."Ya, ya! Kami akan memperlakukannya dengan hati-hati. Aku akan segera menyimpannya di tempat yang layak!" Dari tadi, dia

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status