Share

Bab 224

Author: Zaina Aulia
Jadi, Rangga bukan salah mengenali orang!

Melihat mata Dianti yang tiba-tiba membelalak dan kembali dipenuhi air mata, Andini merasakan kepuasan yang samar di hatinya.

Dia menyeringai, lalu berkata kepada Dianti dengan nada mengejek, "Aku berada di istana selama tiga tahun. Begitu aku keluar, Nyonya Kirana langsung sibuk mengatur pernikahanku, begitu pula Tuan Abimana. Wajar saja, umur 18 tahun memang sudah cukup dewasa."

"Lalu, bagaimana denganmu, Nona Dianti? Kamu sudah lama bertunangan dengan Jenderal Rangga, tapi kenapa sampai sekarang belum juga menikah? Apa selama tiga tahun ini belum menemukan hari yang baik?"

Serangan yang menusuk hati. Meskipun alasan mereka belum menikah adalah karena sang nenek bersikeras menunggu kepulangan Andini untuk menanyakan pendapatnya terlebih dahulu, Dianti tahu jika Rangga benar-benar menginginkannya, tidak ada yang bisa menghalanginya.

Fakta bahwa mereka belum menikah hingga kini hanya membuktikan satu hal, yaitu Rangga memang tidak menginginkann
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 225

    Sejam kemudian, Abimana dan Rangga akhirnya kembali ke ruangan.Melihat hanya ada Andini di dalam, Abimana sontak terkejut. "Di mana Dian?"Andini menuangkan secangkir teh untuk dirinya sendiri dengan santai. "Sudah pergi.""Pergi ke mana?" tanya Abimana buru-buru.Andini hanya mengangkat bahu. "Aku bukan cacing dalam perut Nona Dianti. Bagaimana aku tahu dia pergi ke mana?""Kamu!" Abimana merasa sesak karena sikap Andini. Namun, karena tujuan utama hari ini adalah membahas pernikahan Andini, dia menekan emosinya dengan paksa. "Sudahlah, para tamu sudah datang dan jamuan akan segera dimulai. Kalau nggak ada urusan, keluarlah untuk melihat-lihat."Setelah berkata begitu, Abimana langsung berbalik dan berjalan keluar terlebih dahulu.Andini menyesap teh di tangannya sebelum perlahan-lahan berdiri dan mengikutinya keluar.Namun, saat melewati Rangga, pria itu tiba-tiba menghalanginya."Apa yang kamu katakan padanya?" Suara rendah Rangga mengandung sedikit kewaspadaan, jauh berbeda dari s

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 226

    Itu adalah tawa yang tulus, bahkan mengandung sedikit kekaguman.Kenapa? Rangga tidak mengerti.Di sisi lain, Abimana yang menyaksikan itu juga merasa dadanya sesak.Namun, jika Andini sama sekali tidak terganggu melihat Byakta menjadi pelayan, dia akan mengambil tindakan selanjutnya.Abimana pun melirik ke sudut aula di lantai bawah. Di sudut itu, duduk seorang pria yang tampak terus melirik ke lantai dua.Saat pria itu menyadari tatapan Abimana, dia seperti menerima sinyal. Dia langsung melambaikan tangan ke arah Byakta sambil berseru, "Hei, kamu, ke sini!"Mendengar suara itu, Andini juga menoleh ke arah pria itu. Wajahnya langsung berubah dingin.Itu Dimas! Pria yang hampir menenggelamkannya dulu!Andini tidak menyangka bahwa setelah dia menampar Abimana, pria itu masih berani memanggil Dimas ke sini!Andini mengerutkan kening dan melotot tajam ke arah Abimana.Abimana jelas merasakan tatapan tajam itu, tetapi dia pura-pura tidak peduli dan tetap fokus menatap ke bawah.Pada saat i

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 227

    Wajah Andini tampak datar. Dia menghentikan Byakta, lalu mengambil makanan yang berantakan di lantai.Byakta terkejut, mengira Andini ingin memakan makanan itu untuk menggantikannya. Dia hendak mencegahnya, tetapi tak disangka Andini langsung menyodokkan makanan di tangannya ke mulut Dimas.Dimas buru-buru menghindar, tetapi makanan itu tetap mengenai wajahnya. Sebagai putra dari keluarga Menteri Perekonomian, kapan dia pernah menerima penghinaan seperti ini?Dimas langsung naik pitam. "Kamu pikir kamu siap? Berani sekali kamu menyentuhku!""Aku nenek moyangmu!" Suara Andini tidak terlalu keras, tetapi cukup jelas untuk didengar semua orang yang hadir.Di seluruh ibu kota, hampir tidak ada wanita yang berani berbicara seperti ini kepada Dimas. Seketika, semua orang mulai memperhatikan Andini dengan saksama.Dimas sebelumnya selalu menghindari Andini. Ini adalah pertama kalinya dia melihatnya dari jarak sedekat ini. Dia memandang Andini cukup lama sebelum akhirnya sadar. "Oh, aku pikir

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 228

    Segera, beberapa orang mulai berkomentar."Betul, kalau bukan karena menghormati Keluarga Adipati, aku juga nggak akan datang!""Ibuku yang memaksaku datang, katanya untuk melengkapi jumlah tamu saja.""Jujur saja, aku nggak tertarik pada wanita seperti dia. Dia cuma mengandalkan Keluarga Adipati.""Tapi, dia cuma anak angkat. Lagi pula, ibuku juga nggak menyetujuinya."Dalam sekejap, semua orang melontarkan hinaan untuk Andini.Di lantai dua, wajah Abimana dan Rangga sudah sangat suram.Abimana menggenggam erat pagar di depannya. Ketika matanya bertemu dengan tatapan Andini yang penuh amarah, dia tahu dia telah membuat kekacauan besar lagi hari ini.Byakta lebih marah lagi. Bahkan Andini bisa merasakan lengan yang digenggamnya sudah sekeras baja.Takut Byakta akan melakukan sesuatu yang terlalu gegabah karena marah, Andini buru-buru menoleh dan memberinya senyuman lembut.Byakta terkejut. Dia tidak menyangka dalam situasi seperti ini, Andini masih bisa tersenyum dengan begitu lembut d

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 229

    Sekelompok pemuda yang biasanya hanya tahu mabuk-mabukan dan bersenang-senang ini, tentu tidak pernah melihat niat membunuh yang begitu mengerikan. Dalam sekejap, mereka semua terdiam ketakutan.Meskipun orang yang tergeletak di lantai masih berdarah, tidak ada seorang pun dari mereka berani mendekat untuk memeriksa keadaannya. Bahkan di lantai dua, Abimana dan Rangga hanya berdiri dengan alis berkerut, tidak mengatakan sepatah kata pun.Dimas jelas juga terkejut. Namun, mungkin karena ancaman Byakta tadi seperti ditujukan kepadanya, rasa malu dan marah bercampur menjadi satu.Entah dari mana datangnya keberaniannya, Dimas tiba-tiba berteriak dengan lantang, "Berani sekali kamu! Semua yang ada di sini adalah dari keluarga kaya dan terpandang. Aku akan melaporkanmu ke pihak berwajib dan memastikanmu dipenjara sepuluh tahun!""Nggak masalah!" Wajah Byakta tetap dingin. Matanya menatap tajam ke arah Dimas. Suaranya begitu rendah hingga terdengar menakutkan. "Kalaupun aku harus membayar de

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 230

    Setelah bicara, Andini mundur ke samping.Hati-hati. Hanya kata yang singkat, tetapi langsung mengenai hati Byakta. Walaupun saat ini masih dikepung orang-orang dan situasinya berbahaya, Byakta tetap tidak bisa menahan senyumannya.Di mata para bangsawan itu, senyuman itu adalah sebuah provokasi. Terdengar perintah keras dari Panji. "Bunuh dia!"Semua orang serempak menyerbu ke arah Byakta.Di lantai dua, Abimana dan Rangga tetap diam tak bergerak.Byakta sangat gesit. Dia pernah bertempur mati-matian bersama Rangga di medan perang. Mereka menghadapi ribuan hingga puluhan ribu musuh. Bagaimana mungkin sekelompok pemuda yang sombong ini mampu melawannya?Dalam waktu singkat, semua bangsawan muda itu tergeletak di tanah, dikalahkan oleh Byakta.Melihat Byakta tidak terluka sedikit pun, Andini tak kuasa menghela napas lega. Byakta menoleh ke arahnya, wajah tegasnya tampak dihiasi oleh sedikit rasa malu.Dia sepertinya ingin mengatakan sesuatu kepada Andini, tetapi Dimas tiba-tiba muncul d

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 231

    Apa? Abimana terkejut. Dia bergegas maju dan meraih kerah baju pengemis kecil sebelum bertanya, "Siapa yang menculiknya? Ke mana mereka membawanya?"Pengemis kecil ketakutan. Kedua matanya tebersit rasa ngeri. Dia seketika hanya bisa menangis histeris.Abimana berteriak marah, "Cepat katakan! Kalau nggak, aku akan mengulitimu!"Pengemis kecil menyahut dengan gemetaran, "Di ... diculik be ... beberapa pengemis dan dibawa ke luar kota."Begitu mendapatkan jawaban, Abimana melepaskan pengemis kecil dan segera menuju ke luar kota.Usai melihat Abimana pergi jauh, pengemis kecil baru menghela napas lega. Namun, ketika menoleh, dia tidak sengaja menatap Andini sekilas.Andini sedang mengamati pengemis kecil dari atas sampai bawah. Pandangannya berhenti di dadanya yang menonjol.Pengemis kecil seketika panik dan buru-buru menutup dadanya. Tatapannya tampak gelisah dan penuh rasa bersalah. Dia melirik Andini beberapa kali dengan ketakutan dan waspada, lalu pergi dengan tergesa-gesa.Setelah me

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 232

    Begitu melihat senyuman di wajah Byakta, di dalam benak Andini penuh dengan gambaran saat Byakta melindunginya di Kedai Arum.Byakta mengatakan siapa pun yang berani macam-macam pada Andini akan mati! Ketika diserang, Byakta meminta Andini pergi ke samping dan menjauhkannya dari area perkelahian. Byakta bahkan melindungi nyawa Andini dengan tubuhnya sendiri di saat genting.Andini teringat dengan sebagian wajah Byakta yang berlumuran darah. Tatapannya tertuju pada kerah baju yang masih ada noda darah.Ketika menyadari tatapan Andini, Byakta buru-buru menunduk untuk merapikan pakaiannya. Dia mencoba menyembunyikan noda darah itu dengan cemas.Tidak disangka, Andini berjalan ke arah Byakta dan berdiri di samping tempat tidurnya. Dia menunduk memandang Byakta dengan berlinang air mata. Tangannya yang mungil mengelus perban di kepala Byakta dengan lembut. Dia tidak berani mengerahkan tenaga karena khawatir akan menyakiti Byakta.Kala ini, Byakta sangat gugup. Kedekatan dan tindakan Andini

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 344

    "Aku dengar Nona Andini bahkan sempat menjelek-jelekkan Keluarga Adipati di gerbang kota. Jangan-jangan semua itu dilakukan agar Tuan Abimana merasa bersalah dan nggak berani menghalangi pernikahannya dengan Jenderal Rangga?"Abimana tak lagi mendengar kelanjutan percakapan itu. Dia sudah tidak bisa menahan amarahnya. Dengan langkah lebar, dia keluar dari Kediaman Adipati.Semuanya masuk akal sekarang. Pantas saja, Andini tiba-tiba ingin meninggalkan ibu kota. Dua perempuan seperti dia dan Laras melakukan perjalanan jauh sendirian. Mereka tidak takut?Ternyata semua ini hanyalah sandiwara!Begitu Abimana pergi, para pelayan yang tadi bergosip langsung mengintip dari balik pintu. Saat melihat bahwa dia sudah pergi cukup jauh, mereka segera kembali ke kamar Dianti. "Nona, Tuan Abimana sudah pergi."Dianti yang tengah menyeka air matanya pun bertanya, "Apa Kakak mendengar semuanya?""Nona tenang saja, Tuan Abimana mendengar semuanya. Kami melihat betapa marahnya beliau. Pasti sekarang dia

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 343

    Rangga akhirnya melepaskan cengkeramannya pada Kalingga, tetapi amarah di hatinya tetap membara. Bahkan, suaranya dipenuhi kekecewaan. "Kupikir kamu akan memahamiku."Dia tahu, permohonannya kepada Kaisar untuk menikahi Andini sebagai istri bukanlah hal yang mudah dipahami oleh orang lain. Itu sebabnya, meskipun Kaisar akhirnya mengabulkan permintaannya, titah itu tetap dibuat kurang jelas.Hanya dengan satu kalimat dari Kalingga, ayah dan ibu langsung menyerahkan pernikahan ini kepadanya. Padahal, Kalingga tahu betul apa saja yang telah dirinya lakukan demi Andini.Seluruh dunia boleh mengkhianatinya, tetapi tidak dengan Kalingga. Bagaimanapun, Rangga adalah adik kandungnya.Melihat kekecewaan yang jelas tergambar di mata Rangga, tatapan Kalingga menjadi suram. Nada suaranya dipenuhi dengan ketidakberdayaan. "Kalau begitu, anggap saja hari itu dia nggak pernah keluar dari halaman rumahku."Anggap saja rencana yang disusun Rangga dan Abimana telah berhasil. Anggap saja Andini sudah keh

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 342

    Tiga tahun, persis dengan waktu yang dia habiskan di penatu istana. Tiga tahun di sana telah membuatnya membayar lunas budi Keluarga Adipati yang telah membesarkannya selama 15 tahun.Maka, pernikahan tiga tahun dengan Kalingga ini juga akan menjadi caranya untuk membalas semua bantuan yang telah diberikan Kalingga kepadanya. Dia akan merawat Kalingga dengan sepenuh hati.Namun, tiga tahun kemudian, dia harus pergi. Dia harus menyambut hidup barunya. Jika tidak, dia tidak akan sanggup bertahan.Mendengar itu, Kalingga hanya tersenyum tipis dan dingin seperti biasa. Tanpa banyak bicara, dia meletakkan surat yang Andini kirimkan kemarin di atas meja.Andini tidak mengerti maksudnya, tetapi melihat Kalingga memberi isyarat dengan matanya, dia pun mengulurkan tangan dan mengambil surat itu.Tanpa disangka, sebuah mata panah yang telah berkarat tiba-tiba jatuh dari dalam amplop, menimpa meja dengan suara berat.Andini terkejut. Kemudian, terdengar suara Kalingga yang tidak sedingin biasanya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 341

    Tuan Kalingga?Laras terkejut, buru-buru membawa pelayan itu masuk.Saat ini, di sisi Kalingga hanya ada seorang pelayan yang selalu mengikutinya. Itu adalah orang kepercayaannya.Andini sempat bertemu dengan pelayan ini pagi tadi saat pergi menemui Kalingga. Melihatnya datang berkunjung malam ini, Andini tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Dia langsung bertanya, "Apa ada masalah dengan surat dari Byakta?"Pelayan itu memberi hormat, lalu pandangannya jatuh ke atas meja, tepat pada titah Kaisar yang diletakkan secara asal-asalan. "Tuan dengar Kaisar telah memberikan titah. Beliau secara khusus mengutus hamba untuk mengingatkan Nona. Hal ini bukan hal sepele, jadi jangan ceroboh. Harus hati-hati."Kata terakhir diucapkannya dengan sangat perlahan. Andini sedikit bingung, tetapi Laras langsung menangkap maksudnya dan segera bergerak untuk mengambil titah tersebut."Ya, ya! Kami akan memperlakukannya dengan hati-hati. Aku akan segera menyimpannya di tempat yang layak!" Dari tadi, dia

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 340

    Melihat Andini sama sekali tidak peduli dengan konsekuensi menentang titah Kaisar, sorot mata Rangga sontak menjadi dingin. Kemudian, tatapannya tertuju pada sosok di belakang Andini, sosok yang menunduk, berusaha tidak bersuara agar tidak menarik perhatian.Rangga lantas menyunggingkan senyuman tipis. "Tentu saja kamu bisa menentang titah ini. Tapi, aku khawatir pelayanmu juga harus menanggung hukuman bersamamu."Laras memiliki keluarga. Jika masalah ini berlanjut, entah berapa banyak orang tak bersalah yang akan ikut terseret.Ekspresi Andini seketika membeku. Dia pun menatap Rangga lekat-lekat, melihat jelas secercah kebanggaan yang tersembunyi di balik mata hitam pekatnya. Hatinya mencelos, kedua tangannya terkepal erat.Suara Rangga yang dingin kembali terdengar. "Terimalah titah ini." Kali ini, entah kenapa nada suaranya terdengar lebih lembut dibanding sebelumnya.Bukankah sejak kecil Andini selalu ingin menikah dengannya? Bukankah dalam mimpi pun dia berharap menjadi Nyonya Kel

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 339

    Andini menggenggam tali kekang kudanya erat-erat, hingga suara lirih Laras menyadarkannya. "Nona, cepat turun dari kuda."Melihat dekret kekaisaran, tetapi tidak berlutut adalah sebuah pelanggaran besar. Hukumannya adalah hukuman mati!Andini pun perlahan turun dari kuda, menatap mata Rangga yang dalam dan dingin. Meskipun hatinya penuh dengan ketidakpuasan, saat ini dia tetap harus berlutut."Dengan restu langit, Kaisar menurunkan titah. Keluarga Maheswara memiliki putra yang gagah berani, berjasa besar dalam perang. Sementara putri asuh Keluarga Biantara, wanita yang berbakti dan berbudi luhur, memiliki kecerdasan serta kebajikan yang luar biasa.""Keduanya ditakdirkan untuk bersama. Maka dengan ini, titah pernikahan diturunkan. Pernikahan akan dilangsungkan di hari yang baik, dengan restu Kaisar!"Begitu titah itu diumumkan, semua orang terperangah. Mata mereka membelalak lebar.Andini menatap Rangga dengan tidak percaya. Dia sudah menduga bahwa titah ini adalah cara Rangga untuk me

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 338

    "Cih! Aku belum pernah melihat keluarga yang begitu nggak tahu malu!"Rakyat pun mulai mengutuk tanpa henti, hampir mengerumuni Dianti dan Abimana di tengah jalan untuk menghakimi mereka.Sementara itu, Laras yang menyaksikan semua ini merasa sangat puas. Dia mengangkat dagunya sedikit dengan bangga.Hal ini tentu berbeda dengan Kresna yang duduk di dalam kedai teh. Hatinya terasa begitu kacau.Di satu sisi, dia merasa kasihan kepada Dianti dan Abimana, hingga ingin mengutus orang untuk menarik mereka keluar dari kerumunan.Di sisi lain, dia merasa Andini telah benar-benar memutuskan hubungan dengan mereka. Hal ini membuat hatinya terasa pedih.Saat ini, Andini tiba-tiba berkata, "Saudara sekalian, sebelum nenekku meninggal, beliau telah mengambil keputusan dan memerintahkanku serta Tuan Kresna untuk putus hubungan. Aku juga sudah lama meninggalkan rumah mereka.""Aku nggak tahu kenapa mereka berdua mengadang jalanku hari ini, tapi aku pergi agar nggak ada lagi ikatan apa pun dengan Ke

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 337

    Begitu ucapan itu dilontarkan, jangankan Dianti dan Abimana, bahkan Kresna yang berada di dalam kedai teh pun terkejut hingga mundur tiga langkah.Andini benar-benar mengatakannya! Peristiwa tiga tahun lalu yang mereka sembunyikan dengan sangat baik, diungkapkan oleh Andini begitu saja!Kalau hal ini sampai terdengar oleh pihak istana, sampai ke telinga Kaisar, posisi keluarga mereka dalam bahaya! Andini benar-benar ingin menjatuhkan keluarga ini ke jurang kehancuran!Rakyat sekitar juga terkejut bukan main. Yang mereka tahu, tiga tahun lalu, anak angkat Keluarga Adipati melakukan kesalahan sampai dikirim ke penatu istana. Namun, mereka tidak pernah tahu kebenaran di baliknya! Tak disangka, ternyata dia dijebak!Melihat rakyat mulai menuding Keluarga Adipati, Abimana panik. "Andini! Jangan sembarangan memfitnah orang!""Memfitnah?" Andini menatap Abimana dengan dingin. "Maksudmu, aku sedang berbohong dan mencemarkan nama baik Keluarga Adipati? Kalau begitu, bisakah kamu menjelaskan kej

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 336

    Wajah Dianti tiba-tiba menjadi pucat pasi.Tiba-tiba, seseorang di kerumunan yang cukup berani bertanya, "Ini serius?""Tentu saja!" Andini mengangkat sedikit alisnya. Sepasang matanya terus menatap Dianti sejak tadi.Laras langsung merasa puas dan berkata, "Apa yang perlu dibohongi? Satu pohon bunga plum langka di Paviliun Persik saja bernilai 300 tahil, belum lagi mutiara malam yang dulu dibawakan oleh Tuan Abimana untuk Nona Andini!""Kalau Nona Dianti benar-benar bisa mengembalikan semuanya kepada nonaku, 10 tahil per orang hanyalah jumlah kecil."Ucapan itu membuat hati rakyat goyah. Sepuluh tahil! Itu jumlah yang bahkan dalam dua atau tiga tahun pun mereka belum tentu bisa kumpulkan!Andini kembali berkata, "Bukan hanya itu, masih ada juga pertunangan dengan Keluarga Maheswara. Kalau aku menjadi Nyonya Keluarga Maheswara, aku pasti akan berterima kasih kepada Nona Dianti."Mendengar bahwa Andini bahkan ingin merebut pertunangan itu, Kresna yang berada di dalam kedai teh mulai tid

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status