All Chapters of Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati: Chapter 271 - Chapter 280

542 Chapters

Bab 271

Andini menyerahkan urusan membeli rumah kepada Laras.Laras sangat cekatan. Pada sore hari, keluarganya Byakta sudah tinggal di rumah itu. Rumahnya tidak besar, tetapi keluarganya Byakta tidak pernah tinggal di tempat sebagus ini. Begitu masuk, mereka tidak berhenti memuji.Laras dengan semangat memperkenalkan rumah ini pada keluarganya Byakta. Mulai dari halaman depan sampai halaman belakang. Bahkan, bunga-bunga yang ditanam di halaman belakang juga dia jelaskan secara rinci.Andini mengikuti di belakang. Melihat pemandangan yang sangat harmonis, senyuman di wajahnya tak kunjung memudar.Tiba-tiba, Byakta muncul di belakang Andini. Tangan kanannya melewati kepala Andini. Dia menunjukkan sebuah liontin bulat yang terbuat dari kayu.Andini terkejut. Dia secara spontan mengambil liontin itu dan memperhatikan dengan teliti. Terlihat sebuah kata "Keselamatan" yang terukir di liontin itu."Apa ini?" tanya Andini.Byakta memakaikan liontin itu di leher Andini, lalu menjelaskan, "Aku sudah te
Read more

Bab 272

Setelah berbicara, Kresna masuk ke kediaman terlebih dulu.Andini mengernyit dengan muram. Dia merasa Kresna benar-benar tidak sopan.Untungnya, Byakta sama sekali tidak keberatan. Dia berkata, "Kalau begitu, besok aku akan datang menemuimu lagi."Andini tersenyum tipis sambil menangguk, lalu menyusul Kresna masuk ke kediaman.Kresna duduk di ruang tamu. Ketika menengadah, dia melihat Andini. Andini berdiri di sana dengan ekspresi datar, tidak sebahagia saat berdiri di sisi Byakta barusan.Kresna merasa sedikit tidak senang. Dia bertanya, "Kenapa kamu bahkan nggak senyum saat bertemu Ayah?"Andini memandang Kresna dengan dingin. Dia sama sekali tidak berniat untuk menanggapi pertanyaan Kresna yang tidak masuk akal. Dia hanya bertanya, "Ada urusan apa Ayah mencariku?"Sepertinya Kresna sudah terbiasa menghadapi sikap Andini yang seperti ini. Meskipun hatinya penuh dengan amarah, dia tidak mempermasalahkannya dan hanya mengeluarkan sebuah undangan."Ini dari Keluarga Penasihat Agung," uc
Read more

Bab 273

Keesokan harinya, Andini memberikan undangan dari Penasihat Agung kepada Byakta. Mereka berdua duduk di atas atap. Sinar matahari di sini sangat bagus. Byakta membolak-balik undangan itu beberapa kali di bawah sinar matahari, tetapi dia tetap tidak mengerti."Kenapa Penasihat Agung bisa mengeluarkan undangan demi Panji?" tanya Byakta.Jika dipikir-pikir, Panji adalah pecundang yang tidak bisa diandalkan. Penasihat Agung masih menghidupinya karena hubungan keluarga, bahkan sesekali membereskan masalahnya. Namun, Penasihat Agung tidak ada alasan untuk mencampuri urusan pernikahan Panji.Siapa pun tahu bahwa Panji adalah seorang bajingan. Keluarga baik-baik mana yang rela menikahkan putrinya dengan Panji?Kalaupun benar-benar ikut campur, Penasihat Agung mungkin akan mencari keluarga yang tidak begitu terpandang yang ingin menjalin hubungan dengan keluarganya. Bagaimana mungkin mencari Andini yang berasal dari Keluarga Adipati?Memikirkan hal ini, Byakta masih tidak menyerah dan menggosok
Read more

Bab 274

Namun, Andini menoleh untuk menatap Rama sekilas. Rama mengernyit. Dia juga merasakan kegelisahan yang sama.Tidak lama kemudian, Andini tiba di kediaman kedua Penasihat Agung. Orang pertama yang menyambutnya adalah seorang wanita berpakaian anggun. Wajahnya dipenuhi senyuman.Sebelum Andini sempat memberi hormat, wanita itu menggenggam tangan Andini dan berujar, "Kamu pasti Andini. Wah, pantas saja Panji selalu memikirkanmu. Setelah bertemu denganmu, ternyata kamu memang secantik bidadari."Jika gadis polos yang mendengar pujian ini, dia mungkin akan tersipu malu dan percaya. Namun, Andini justru menarik tangannya dari genggaman wanita itu. Dia memberi hormat dan menyapa, "Salam, Nyonya Mayang."Lantaran tidak berhasil menyenangkan Andini, ekspresi Mayang sedikit kaku. Namun, dia tetap mempersilakan Andini ke dalam dengan ramah.Begitu memasuki ruang utama, Andini bertemu dengan Panji. Panji mengangkat dagunya, lalu memberi hormat pada Andini. Sikapnya seperti bajingan yang pura-pura
Read more

Bab 275

Kala ini, Andini sudah meninggalkan pelayan yang menuntunnya dan berlari keluar kediaman dengan cepat. Dia memang tidak mengenal jalan keluar dari kediaman ini. Namun, dia kurang lebih tahu arahnya.Andini juga tidak menyangka bahwa Byakta benar-benar berani macam-macam di kediaman Penasihat Agung.Undangannya memang dikeluarkan oleh Penasihat Agung, tetapi Penasihat Agung tidak hadir di jamuan. Bukankah ini sama saja mempermainkan Andini?Mayang juga tidak terlihat seperti orang baik. Dia bisa membesarkan seorang pecundang seperti Panji. Mungkin hatinya lebih busuk dibandingkan Panji!Andini makin gelisah saat memikirkannya. Dia juga tidak mengerti kenapa Penasihat Agung justru membantu perbuatan jahat ini? Cap itu jelas-jelas milik Penasihat Agung!Pada saat ini, tiba-tiba terdengar teriakan dari belakang. "Berhenti!"Andini seketika terkejut. Ketika menoleh, terlihat pelayan yang menuntunnya tadi. Pelayan itu membawa sekelompok orang untuk mengejarnya!Andini langsung berlari secepa
Read more

Bab 276

Mengapa dia malah percaya begitu saja?Andini tidak bisa menahan tubuhnya yang mulai gemetar hebat. Tiba-tiba, kepalanya terasa pusing dan berat.Dengan buru-buru, dia mengangkat pandangannya ke arah tungku dupa di kejauhan. Saat itu, dia melihat asap tipis perlahan-lahan menyebar dari tungku itu ....Ketika Panji mendorong pintu dan masuk, Andini sudah pingsan di lantai. Mayang mengikuti di belakang Panji. Saat melihat Andini yang tergeletak di tanah, dia mendengus dingin."Anak ini memang cukup cerdik, tapi sayang sekali, dia bertemu denganku!" Mayang menginstruksi pelayan di belakangnya, "Kenapa diam saja? Cepat angkat Nyonya Muda ke atas ranjang!"Sebutan Nyonya Muda membuat Panji merasa muak. "Kalau bukan karena statusnya sebagai bagian dari Keluarga Adipati, aku nggak akan pernah menikahinya!""Sudahlah, yang terpenting sekarang adalah menyelesaikan urusan utama!" Mayang menepuk punggung Panji seolah-olah menyuruhnya bergegas.Melihat para pelayan telah menaikkan Andini ke ranjan
Read more

Bab 277

Mendengar jeritan memilukan itu, Mayang yang sedang menunggu di halaman bergegas masuk.Saat dia mendorong pintu, yang pertama terlihat adalah Panji yang menutupi matanya sambil menjerit kesakitan. Penjepit rambut itu masih tertancap di matanya!Mayang langsung terkesiap, lalu segera menoleh ke arah Andini dan berteriak marah, "Beraninya kamu melukai putraku! Pengawal, tangkap dia!"Begitu perintah itu dilontarkan, dua orang pengawal segera maju. Andini mundur berulang kali karena tidak mungkin bisa menang. Tidak peduli bagaimana dia mencoba, dia tidak mungkin bisa melarikan diri!Tepat pada saat itu, seorang pelayan berlari tergesa-gesa dari luar. Wajahnya panik saat melapor,"Nyonya! Ada masalah besar! Kediaman ini telah dikepung oleh pasukan bersenjata!""Apa?" Mayang terkejut. "Siapa yang berani melakukannya?""Orang yang memimpin pasukan itu menyebut dirinya adalah Byakta!"Byakta! Saat mendengar nama itu, Andini pun merasa lega. Byakta datang untuk menyelamatkannya!Panji masih m
Read more

Bab 278

Tanpa perlu berpikir panjang, jelas sekali bahwa Mayang yang diam-diam mengambil cap resmi Penasihat Agung untuk membubuhkan segel pada kartu undangan itu! Apakah wanita itu mengira dirinya sudah tua dan mudah diperdaya?Amarah meluap dalam diri Rendra. Dengan kasar, dia melemparkan kartu undangan itu ke kaki Mayang dan membentak dengan dingin, "Masih berani bohong? Katakan yang sebenarnya!"Mayang langsung berlutut. Suaranya gemetar. "Benar! Hari ini Panji memang mengundang Nona Besar Biantara ke jamuan makan! Tapi, Panji benar-benar tulus ingin menyenangkan Nona Andini!""Siapa sangka, bukan hanya nggak dihargai, wanita itu malah menusuk mata Panji dengan penjepit rambutnya! Ayah! Sekalipun Panji nakal, dia tetap cucumu! Kamu harus membelanya!"Kata-kata itu membuat semua orang terkejut. Byakta adalah yang pertama yang bereaksi. Suaranya berat saat bertanya, "Apa yang telah kalian lakukan padanya?"Tidak mungkin Andini melukai Panji tanpa alasan!Namun, Mayang terus menangis di depan
Read more

Bab 279

Mendengar kata-kata itu, tatapan Rendra menjadi agak suram.Byakta mengangkat dagunya sedikit, menatap Mayang dengan dingin, "Kalau bukan karena Panji berniat jahat, Andini nggak akan melukainya! Itu adalah akibat dari perbuatannya sendiri!""Omong kosong!" Mayang berseru dengan suara melengking, "Jelas dia yang mencoba menggoda Panji, lalu marah karena ditolak!"Lagi pula, tidak ada yang benar-benar melihat kejadian itu, tidak ada saksi. Jadi, siapa yang bisa membuktikan kebenarannya selain kata-kata mereka sendiri?Memangnya kenapa jika semua orang tahu bahwa Panji adalah bajingan? Andini juga memiliki hubungan tidak jelas dengan seorang wakil jenderal. Mungkin, dia juga bukan wanita baik-baik!Byakta menghardik dengan marah, "Omong kosong! Andini nggak mungkin tertarik pada sampah seperti Panji!"Mayang yang sudah bertekad untuk membela anaknya, langsung membalas, "Aku bilang dia yang menggoda, berarti dia yang menggoda! Orang-orang di rumahku bisa menjadi saksi!"Dia pun menoleh ke
Read more

Bab 280

Namun, tiba-tiba rasa sakit yang menusuk menjalar di punggung tangan Byakta. Begitu dahsyat hingga dia tidak dapat lagi menggenggam penjepit rambut itu.Penjepit rambut itu terlepas dari genggamannya, jatuh ke tanah dengan suara jernih. Bersamaan dengan itu, sebuah batu kecil berwarna juga ikut jatuh. Itu adalah ...Keheningan menyelimuti sekeliling. Tidak lama kemudian, suara derap kuda terdengar perlahan mendekat.Semua orang menoleh ke arah suara itu. Sebuah kereta kuda tampak melaju menuju Kediaman Penasihat Agung. Itu adalah kereta Keluarga Maheswara!Hati Andini bergetar. Tanpa sadar, dia menggenggam tangan Byakta erat-erat. Alisnya berkerut. Rangga? Kenapa dia datang?Kereta itu berhenti di depan Kediaman Penasihat Agung. Sebuah tangan putih mengangkat tirai kereta, diiringi suara yang dingin dan tenang. "Tuan Rendra, sudah lama nggak bertemu."Andini tercengang. Suara ini ... bukan suara Rangga! Dia pun menatap ke arah kereta dan melihat sosok yang duduk di dalamnya.Di balik t
Read more
PREV
1
...
2627282930
...
55
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status