All Chapters of Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati: Chapter 161 - Chapter 170

349 Chapters

Bab 161

Sebenarnya, Andini sangat enggan mengingat masa lalu. Dalam pandangan Dianti, masa itu adalah 15 tahun di mana Andini tumbuh dalam kasih sayang dan kemewahan.Namun bagi Andini, setiap momen bahagia dalam 15 tahun itu kini telah berubah menjadi pisau tajam. Setiap kali dia mengingatnya, luka baru terasa tergores di hatinya. Tubuhnya sudah penuh dengan luka. Dia tidak ingin hatinya juga menjadi berdarah-darah.Kini, gerbang kenangan itu terbuka. Gambaran kebahagiaan masa lalu menyerbu masuk seperti gelombang pasang.Mata Andini perlahan memerah, sementara hidungnya terasa sangat perih. Namun, dia tidak ingin Kresna melihat dirinya dalam keadaan seperti ini. Andini pun menunduk, seolah-olah sedang memandangi cangkir di tangannya. Dia berusaha terlihat biasa saja.Namun, Andini tetap tak kuasa bertanya, "Kalau Dianti nggak pernah muncul, kalau aku masih menjadi putri kesayangan Keluarga Adipati, apakah Adipati akan tega membiarkan aku pergi demi menukar Pangeran Baskoro?"Pertanyaan lembu
Read more

Bab 162

Kepala biro tertegun sebelum berucap, "Gunung Brutos terletak 10 kilometer dari sini. Mereka minta orangnya diserahkan pada jam 11 malam. Takutnya kita nggak akan sempat tiba tepat waktu!""Kalau kita berangkat sekarang dan memacu kuda secepat mungkin, seharusnya masih sempat," ucap Andini dengan suara tenang.Namun, belum ada kabar dari istana. Laras tak tahan lagi dan maju ke depan, lalu berucap, "Nona, biarkan aku menemanimu. Aku punya tenaga yang besar. Di saat-saat kritis, aku pasti bisa melindungimu!"Laras tidak mungkin membiarkan nonanya pergi sendirian. Hati Andini terasa hangat mendengar itu. Dia mengulurkan tangan, menyentuh pipi Laras, dan berucap lembut, "Para bandit itu adalah penjahat yang sangat kejam. Kalau wanita sepertimu jatuh ke tangan mereka, akibatnya nggak akan terbayangkan. Jadilah anak baik dan tetaplah di kediaman.""Tapi ... Nona juga seorang wanita!" Isak tangis Laras terdengar seperti pukulan keras yang menghantam hati Kresna.Benar, Andini juga seorang wa
Read more

Bab 163

Hati Andini yang sejak awal sudah dipenuhi ketakutan kini benar-benar kacau. Tadi ketika sampai di kaki gunung, Johan masih berada di belakangnya. Suasananya begitu sunyi hingga terasa mencekam, tanpa ada suara sedikit pun. Namun, bagaimana bisa Johan tiba-tiba menghilang?Di tengah kebingungannya, suara gemerisik tiba-tiba terdengar dari dalam hutan. Tak lama kemudian, beberapa sosok bayangan muncul dan langsung mengepung Andini. Ada tiga orang dan semuanya memakai topeng. Mereka jelas adalah para bandit yang telah menculik Baskoro.Para bandit itu juga sedang mengamati Andini. Salah satu dari mereka melirik kuda di belakangnya dan langsung mengernyit. Dia bertanya, "Di mana orang yang satu lagi?"Meskipun Andini sangat gugup, pikirannya masih cukup jernih. Dia segera memasang ekspresi polos dan bertanya balik, "Orang apa?"Salah satu bandit memaki, "Dasar bodoh! Jangan pura-pura nggak tahu! Mana mungkin kamu bisa menunggangi dua kuda seorang diri?"Andini menarik napas panjang. Dia m
Read more

Bab 164

Lengan Andini penuh dengan bekas luka yang saling bersilangan. Pemandangan ini membuat para bandit tertegun.Mereka sama sekali tidak menyangka seorang wanita, apalagi wanita dengan status yang begitu tinggi, memiliki begitu banyak luka di tubuhnya. Sejenak, tatapan mereka terhadap Andini berubah. Ada sedikit rasa iba yang terlihat dalam mata mereka.Namun, Baskoro masih saja bersikap sangat emosional. Dia menjelaskan, "Lihat! Dia benar-benar nggak bisa mati meskipun dipukuli! Kalau kalian mengirimnya ke bos kalian, dia pasti akan sangat senang! Tolong lepaskan aku. Aku mohon lepaskan aku ...."Sebelum Baskoro bisa melanjutkan, sebilah belati dilemparkan ke depan Andini. Andini tertegun sejenak, lalu mengangkat pandangannya ke arah Fandi.Pria itu menatapnya dengan dingin sambil berujar, "Kami menangkap bajingan ini cuma karena kebetulan. Awalnya, kami ingin coba melihat gimana reaksi Kaisar sialan itu. Tapi sangat jelas, dia sama sekali nggak peduli pada anak ini."Pria itu berhenti s
Read more

Bab 165

Semua ini terjadi begitu mendadak, begitu tak terduga dan bahkan sulit dipercaya. Johan yang seharusnya diutus oleh Kaisar untuk menyelamatkan mereka, kenapa tiba-tiba menusukkan belati ke tubuh Baskoro?Baskoro jelas tidak mengerti. Dia mencengkeram tangan Johan dengan erat dan tidak membiarkan belati itu dicabut dari tubuhnya. Matanya menatap tajam ke arah Johan. Saat dia membuka mulut, darah segar pun mengalir deras dari bibirnya. Dia bertanya dengan suara lemah, "Ke ... kenapa?"Johan membalas tatapannya dengan intens. Senyuman tipis penuh kemenangan terlukis di wajahnya. Dia bertanya, "Apa kamu masih ingat seorang dayang bernama Hesti yang kamu siksa sampai mati tiga tahun lalu di bagian barat kota? Aku datang untuk membalas dendam untuknya!"Namun, dalam mata Baskoro hanya ada kebingungan. Jelas sekali, dia tidak ingat siapa itu Hesti. Rasa bingung itu justru menusuk hati Johan. Bagaimana mungkin dia bisa lupa?Baskoro telah menyiksa hingga mati seseorang yang sangat berarti bagi
Read more

Bab 166

Hutan tetap sunyi. Namun kali ini, Andini tidak lagi merasa takut sedikit pun. Dia berjalan perlahan di dalam hutan dengan pikiran kacau balau.Padahal, Andini sudah sepenuhnya mengendalikan Baskoro dan membuatnya tak berani lagi bertindak sembarangan terhadapnya!Padahal, hari pernikahan mereka sudah dekat dan Andini akan segera menjadi istri pangeran yang sah! Padahal, Andini hanya selangkah lagi untuk bisa keluar dari Kediaman Adipati!Namun kini, Baskoro sudah mati. Lantas, bagaimana dengannya? Tanpa status sebagai istri Baskoro, bagaimana dia bisa lepas dari cengkeraman Keluarga Adipati?Demi mempertahankan kejayaan Keluarga Adipati, apa lagi yang akan Kresna dan Kirana rencanakan? Ke lubang neraka mana lagi mereka akan mendorongnya?Tiba-tiba, guntur menggelegar di langit. Tak lama kemudian, hujan deras turun dari langit. Air hujan menembus dedaunan lebat di hutan dan jatuh menghantam tubuh Andini.Pakaian yang Andini kenakan segera basah kuyup. Hujan di awal musim semi ini begit
Read more

Bab 167

Hujan deras mengguyur sepanjang malam. Ketika Andini memasuki istana, fajar sudah mulai menyingsing di ufuk timur.Di dalam aula istana, para pejabat sipil dan militer berdiri berbaris di kedua sisi, sementara Kaisar duduk di singgasana. Tatapannya dipenuhi kemarahan. Dia sedang melihat Andini dengan tajam.Semalam, Andini pergi sebagai sandera untuk menukar Baskoro. Sesuai rencana, yang seharusnya kembali hidup-hidup adalah Baskoro, bukan dirinya!Hati Andini diliputi kegelisahan. Pria yang duduk di atas takhta itu adalah seseorang yang bisa menentukan hidup dan matinya hanya dengan satu kata. Bagaimana mungkin dia tidak merasa takut?Namun, Andini berusaha keras untuk tetap terlihat tenang. Dia melangkah maju ke tengah aula, lalu berlutut dan memberi hormat sambil menundukkan kepala hingga menyentuh lantai. Andini berucap, "Aku memberi hormat kepada Kaisar."Kemudian, suasana menjadi sunyi. Andini tetap mempertahankan posisinya. Dia berlutut dengan kepala menyentuh lantai dan tidak b
Read more

Bab 168

Kaisar pun tahu bahwa kebenaran tentang peristiwa itu akan sepenuhnya meruntuhkan harga dirinya. Setelah menarik napas panjang, dia berucap dengan tegas, "Ingatlah, Baskoro meninggal demi melindungimu."Andini segera menjawab, "Aku mengerti."Kemudian, Kaisar kembali terdiam. Dia memandang Andini dengan saksama. Rambutnya sedikit berantakan, pakaian yang dikenakannya masih basah, dan wajahnya terlihat sangat pucat. Hujan deras mengguyur sepanjang malam. Gadis ini pasti telah mengalami penderitaan yang tidak sedikit.Kaisar pun mengibaskan tangannya sambil berujar, "Sudahlah, kamu boleh pergi.""Terima kasih, Kaisar." Andini segera mengucapkan terima kasih sambil berlutut memberi hormat sekali lagi, lalu bangkit dan mundur keluar dari aula.Tak lama setelah itu, seseorang muncul dari belakang aula dan memberi hormat kepada Kaisar, "Terima kasih atas kemurahan hati Kaisar."Kaisar menoleh dan menatap orang itu. Dia berucap, "Sejak awal ini bukan kesalahannya. Tapi Rangga, kalau semua yan
Read more

Bab 169

Di sisi lain, di Kediaman Adipati. Ketika Andini baru saja turun dari kereta kuda, Kirana segera bergegas menghampirinya. "Andin!"Kirana memegang erat kedua lengan Andini, lalu menatapnya dengan penuh kekhawatiran sambil memeriksa dirinya dari atas hingga bawah. Dia berujar, "Cepat biarkan Ibu melihatmu. Apa kamu terluka?"Pakaian Andini masih basah. Celana panjangnya kotor akibat tersandung beberapa kali di dalam hutan. Ini membuatnya terlihat berantakan.Namun, ini semua sengaja dilakukan Andini. Dia tidak mengganti pakaiannya sebelum masuk ke istana. Makin dia terlihat kusut dan menyedihkan, makin besar rasa belas kasih Kaisar kepadanya. Bahkan sedikit simpati saja sudah cukup untuk memberinya harapan agar tetap hidup.Semua ini bukan dilakukan untuk Kirana. Jadi ketika Kirana menangis sambil meneteskan air mata, Andini hanya mendorong tangannya dengan paksa dan berucap dingin, "Aku baik-baik saja."Setelah mengatakan itu, Andini langsung berjalan masuk ke dalam kediaman. Dia senga
Read more

Bab 170

Andini kembali menatap Abimana. Tatapannya tajam ketika berucap, "Tuan Abimana tentu saja nggak akan berani merencanakan pembunuhan terhadap Pangeran. Kamu cuma berani menargetkan aku, 'kan?"Setiap kata yang diucapkan Andini menusuk hati. Namun, Abimana yang telah diprovokasi olehnya hanya bisa bungkam saat ini.Andini melanjutkan dengan nada dingin, "Tapi aku mau kamu paham satu hal, kelinci yang terdesak pun akan menggigit. Kalau kamu berani mengusikku lagi, aku nggak akan keberatan menyeret kalian semua ke lokasi eksekusi untuk dipenggal bersama-sama!"Hukuman mati seluruh keluarga? Itu tidak masalah bagi Andini. Jika nyawanya bisa ditukar dengan kehancuran seluruh Keluarga Biantara, bukankah itu kesepakatan yang menguntungkan?Wajah Abimana kini benar-benar pucat pasi. Kata-kata Andini begitu tajam hingga membuat lututnya gemetar. Rencana untuk menipu Baskoro ke Lembah Raja Obat memang berasal dari Rangga, tetapi Abimana yang melaksanakannya.Namun, Abimana tidak seperti Rangga ya
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
35
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status