Share

Bab 167

Penulis: Zaina Aulia
Hujan deras mengguyur sepanjang malam. Ketika Andini memasuki istana, fajar sudah mulai menyingsing di ufuk timur.

Di dalam aula istana, para pejabat sipil dan militer berdiri berbaris di kedua sisi, sementara Kaisar duduk di singgasana. Tatapannya dipenuhi kemarahan. Dia sedang melihat Andini dengan tajam.

Semalam, Andini pergi sebagai sandera untuk menukar Baskoro. Sesuai rencana, yang seharusnya kembali hidup-hidup adalah Baskoro, bukan dirinya!

Hati Andini diliputi kegelisahan. Pria yang duduk di atas takhta itu adalah seseorang yang bisa menentukan hidup dan matinya hanya dengan satu kata. Bagaimana mungkin dia tidak merasa takut?

Namun, Andini berusaha keras untuk tetap terlihat tenang. Dia melangkah maju ke tengah aula, lalu berlutut dan memberi hormat sambil menundukkan kepala hingga menyentuh lantai. Andini berucap, "Aku memberi hormat kepada Kaisar."

Kemudian, suasana menjadi sunyi. Andini tetap mempertahankan posisinya. Dia berlutut dengan kepala menyentuh lantai dan tidak b
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 168

    Kaisar pun tahu bahwa kebenaran tentang peristiwa itu akan sepenuhnya meruntuhkan harga dirinya. Setelah menarik napas panjang, dia berucap dengan tegas, "Ingatlah, Baskoro meninggal demi melindungimu."Andini segera menjawab, "Aku mengerti."Kemudian, Kaisar kembali terdiam. Dia memandang Andini dengan saksama. Rambutnya sedikit berantakan, pakaian yang dikenakannya masih basah, dan wajahnya terlihat sangat pucat. Hujan deras mengguyur sepanjang malam. Gadis ini pasti telah mengalami penderitaan yang tidak sedikit.Kaisar pun mengibaskan tangannya sambil berujar, "Sudahlah, kamu boleh pergi.""Terima kasih, Kaisar." Andini segera mengucapkan terima kasih sambil berlutut memberi hormat sekali lagi, lalu bangkit dan mundur keluar dari aula.Tak lama setelah itu, seseorang muncul dari belakang aula dan memberi hormat kepada Kaisar, "Terima kasih atas kemurahan hati Kaisar."Kaisar menoleh dan menatap orang itu. Dia berucap, "Sejak awal ini bukan kesalahannya. Tapi Rangga, kalau semua yan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 169

    Di sisi lain, di Kediaman Adipati. Ketika Andini baru saja turun dari kereta kuda, Kirana segera bergegas menghampirinya. "Andin!"Kirana memegang erat kedua lengan Andini, lalu menatapnya dengan penuh kekhawatiran sambil memeriksa dirinya dari atas hingga bawah. Dia berujar, "Cepat biarkan Ibu melihatmu. Apa kamu terluka?"Pakaian Andini masih basah. Celana panjangnya kotor akibat tersandung beberapa kali di dalam hutan. Ini membuatnya terlihat berantakan.Namun, ini semua sengaja dilakukan Andini. Dia tidak mengganti pakaiannya sebelum masuk ke istana. Makin dia terlihat kusut dan menyedihkan, makin besar rasa belas kasih Kaisar kepadanya. Bahkan sedikit simpati saja sudah cukup untuk memberinya harapan agar tetap hidup.Semua ini bukan dilakukan untuk Kirana. Jadi ketika Kirana menangis sambil meneteskan air mata, Andini hanya mendorong tangannya dengan paksa dan berucap dingin, "Aku baik-baik saja."Setelah mengatakan itu, Andini langsung berjalan masuk ke dalam kediaman. Dia senga

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 170

    Andini kembali menatap Abimana. Tatapannya tajam ketika berucap, "Tuan Abimana tentu saja nggak akan berani merencanakan pembunuhan terhadap Pangeran. Kamu cuma berani menargetkan aku, 'kan?"Setiap kata yang diucapkan Andini menusuk hati. Namun, Abimana yang telah diprovokasi olehnya hanya bisa bungkam saat ini.Andini melanjutkan dengan nada dingin, "Tapi aku mau kamu paham satu hal, kelinci yang terdesak pun akan menggigit. Kalau kamu berani mengusikku lagi, aku nggak akan keberatan menyeret kalian semua ke lokasi eksekusi untuk dipenggal bersama-sama!"Hukuman mati seluruh keluarga? Itu tidak masalah bagi Andini. Jika nyawanya bisa ditukar dengan kehancuran seluruh Keluarga Biantara, bukankah itu kesepakatan yang menguntungkan?Wajah Abimana kini benar-benar pucat pasi. Kata-kata Andini begitu tajam hingga membuat lututnya gemetar. Rencana untuk menipu Baskoro ke Lembah Raja Obat memang berasal dari Rangga, tetapi Abimana yang melaksanakannya.Namun, Abimana tidak seperti Rangga ya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 171

    Tulisan pada secarik kertas itu terlihat agak miring, bahkan kata "arwah" pun salah ditulis. Huruf "h" nya terlihat lebih mirip dengan huruf "n".Andini meremas kertas itu hingga menjadi bola kecil dan menyembunyikannya di telapak tangannya. Di benaknya, dia teringat pada sosok Ambar. Surat ini kemungkinan besar adalah tulisan Ambar. Jadi, orang yang meminta Andini melakukan pernikahan arwah dengan Baskoro tak lain adalah Haira.Baskoro adalah satu-satunya putra Haira. Kini setelah Baskoro tewas tragis, dalam kesedihan mendalamnya, Haira benar-benar mungkin membuat keputusan seperti ini.Andini menarik napas dalam-dalam. Dia mengucapkan terima kasih kepada kepala pelayan, lalu berjalan menuju halaman kediaman Ainun.Laras mengikuti di belakangnya dengan raut wajah penuh kekhawatiran. Dia bertanya, "Nona, surat itu ...."Laras ingin bertanya apa rencana Andini selanjutnya. Jika benar nanti ada perintah dari istana yang menginginkan Andini melakukan pernikahan arwah dengan Baskoro, bukan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 172

    Saat itu, Ainun pasti tidak akan tinggal diam melihat putra dan cucunya menderita. Dia pasti akan maju ke depan, menggunakan statusnya sebagai wanita bergelar kehormatan kekaisaran untuk melindungi Keluarga Adipati, bahkan dengan mengorbankan nyawanya.Namun kalau hal itu benar terjadi, bagaimana mungkin Andini bisa menjalani hidup dengan tenang, apalagi dengan membawa harta dan perhiasan yang diberikan oleh Ainun?Jawabannya jelas tidak mungkin. Melihat Ainun terdiam, Andini berucap sambil tersenyum untuk menenangkannya, "Nenek nggak perlu khawatir. Selir Agung Haira sangat baik padaku. Besok, aku akan masuk ke istana untuk menemaninya melewati masa-masa sulit ini. Segalanya pasti akan berlalu."Namun, Ainun terlihat kurang percaya. Dia berujar, "Selir Agung Haira memang terlihat baik hati, tapi sebenarnya pikirannya sangat dalam. Andin, ingat baik-baik, wanita yang mampu bertahan di dalam istana bukanlah orang yang sederhana."Andini tahu betul hal itu. Hanya saja demi menenangkan Ai

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 173

    Keesokan harinya, Andini terlebih dahulu pergi ke aula duka Baskoro untuk memberikan penghormatan. Setelah itu, dia menuju ke kediaman Haira.Ketika para dayang melihatnya, ekspresi mereka menunjukkan berbagai macam makna yang sulit dipahami. Namun, Andini pura-pura tidak menyadari apa-apa. Seorang dayang mengantar Andini hingga ke luar kamar pribadi Haira, lalu memberi isyarat agar dia masuk ke dalam.Andini mendorong pintu dan melangkah masuk. Dari balik tirai tipis yang berayun lembut, dia melihat Haira sedang setengah duduk di atas ranjang, sementara seorang dayang di sisinya terus memijat pelipisnya.Andini berjalan mendekat, lalu berlutut dan memberi penghormatan, "Salam hormat pada Selir Agung."Namun, tidak ada respons sama sekali. Andini tahu bahwa Haira tidak sedang tidur. Sesekali, dia masih bisa mendengar suara isak tangis pelan dari balik tirai.Setelah beberapa lama menunggu tanpa jawaban, Andini akhirnya tak kuasa berucap, "Selir Agung, yang telah tiada biarlah berlalu .

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 174

    "Baik!" Para dayang menjawab serempak, lalu keluar dari kamar. Setelah pintu ditutup, ruangan itu seketika menjadi gelap dan suram.Barulah Andini perlahan berbicara, "Aku bertemu dengan Pangeran ketika dia sudah lama disiksa oleh para bandit. Tubuhnya penuh luka dan dia berlutut di tanah memohon agar mereka melepaskannya. Dia memohon seperti seekor anjing!"Haira ingin mengetahui kebenaran, bukan? Inilah kebenarannya. Putra satu-satunya yang paling dia cintai, kehilangan seluruh wibawa dan martabatnya sebagai seorang pangeran di depan para bandit itu.Hanya dengan membayangkan pemandangan tersebut, hati Haira terasa seperti dihancurkan berkeping-keping. Namun, dia juga tahu bahwa dibandingkan cerita tentang pengorbanan demi melindungi calon istri, apa yang baru saja dikatakan Andini jauh lebih masuk akal.Andini melepaskan tangan Haira dari dirinya dan berdiri dari lantai. Sementara itu, Haira masih berlutut di lantai seolah semua kekuatannya telah lenyap.Andini melanjutkan, "Selir A

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 175

    Andini langsung terkejut. Sebelum sempat bereaksi, Haira tiba-tiba berbalik dan mencengkeram lengannya.Wajah Haira yang basah oleh air mata kini menampilkan senyum licik. Dia berucap, "Kemarin, aku suruh Ambar keluar istana untuk membeli perlengkapan ritual.""Hari ini, kamu datang ke istana dan mengatakan semua ini padaku. Kenapa? Kamu takut aku benar-benar akan memaksamu melakukan pernikahan arwah dengan Bas dan dikuburkan bersamanya?" tanya Haira.Andini menarik napas dalam-dalam, tetapi tetap tenang. Dia bahkan mengangkat tangan untuk menyeka air mata di wajah Haira, lalu membalas, "Benar. Meskipun nyawaku nggak berharga, aku tetap takut mati."Jari-jari Andini yang kasar menyentuh pipi halus Haira. Itu membuatnya merinding. Haira tak pernah membayangkan ada wanita dengan tangan sekasar itu. Bahkan dayang-dayangnya yang bekerja keras pun tidak memiliki sentuhan sekeras dan sekasar Andini.Namun, Andini tidak menyadari hal itu. Sebaliknya, dia berucap sambil tersenyum lembut pada H

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 349

    Tidak lama kemudian, Farida mengetuk pintu rumah kecil itu.Begitu melihat siapa yang datang, Laras langsung terkejut sekaligus gembira. Dia segera meraih tangan Farida dan mengajaknya masuk.Sebelum memasuki halaman, Laras bahkan sudah berseru, "Nona, lihat siapa yang datang!"Mendengar suara Laras yang begitu bersemangat, Andini merasa penasaran. Dia segera melirik ke arah pintu.Andini melihat Farida yang mengenakan pakaian rakyat biasa, rambutnya disanggul sederhana, serta membawa sebuah tas kecil di tangannya. Dia langsung menyambut, "Bibi, kenapa tiba-tiba ke sini?""Saya datang menjenguk Nona." Farida tersenyum dengan mata menyipit. "Saya ingin menginap di sini beberapa hari. Semoga Nona nggak keberatan."Andini langsung menggeleng dan membalas, "Kenapa aku harus keberatan? Aku justru sangat senang!"Sambil berkata demikian, Andini menggandeng Farida masuk ke rumah. Setelah menuangkan segelas air untuknya, dia baru bertanya, "Bibi, dilihat dari pakaianmu ini, apakah kamu ingin p

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 348

    Kirana memeluk Dianti dan berjalan kembali ke dalam. "Sekarang kamu akan menjadi satu-satunya istri Rangga, jadi jangan nangis lagi. Kalau terus nangis, matamu bisa bengkak di hari bahagiamu!"Kresna yang berjalan di belakang mereka menambahkan, "Keluarga Maheswara mungkin akan menikahkan Rangga dan saudaranya di hari yang sama. Titah Kaisar sudah turun, jadi pernikahan nggak akan lama lagi. Kirana, kamu harus mulai menyiapkan mas kawin untuk kedua putri kita!"Kirana tersenyum dan mengangguk berkali-kali. "Tentu saja! Meskipun Andin sudah pindah, dia adalah putri angkat Keluarga Adipati. Terlebih lagi, pernikahannya adalah titah Kaisar. Aku nggak berani menyepelekannya."Mendengar itu, tatapan Dianti menjadi agak suram. Entah Kirana menyadarinya atau tidak, dia melanjutkan, "Tapi, Dian adalah putri kandung Keluarga Adipati. Apalagi sekarang Rangga sangat disayangi oleh Kaisar.""Dalam hal mas kawin, kita nggak boleh membuat Rangga kehilangan muka, juga nggak boleh mempermalukan Keluar

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 347

    Dianti tertegun mendengar pertanyaan yang mendadak itu. Dia jelas tidak menyangka bahwa Abimana bisa berpikir begitu jernih sampai mempertanyakan dirinya!Untuk sesaat, dia tidak bisa langsung menjawab, hanya merespons dengan bingung, "Hah?"Abimana tetap sabar. "Tadi kamu bilang, pelayan di paviliunmu bicara sembarangan. Bagaimana kamu tahu aku pergi menemui Andini karena mendengar ucapan mereka?"Abimana mengakui hatinya dipenuhi kecurigaan terhadap Dianti saat ini. Seandainya tadi Jabal tidak datang tepat waktu, dia pasti sudah salah paham terhadap Andini dan entah kekacauan apa yang akan ditimbulkan di sana.Andini sudah memutus hubungan dengan Keluarga Adipati, bahkan sudah pindah. Jika Abimana membuat masalah lagi hari ini, hubungan mereka sebagai saudara benar-benar akan putus untuk selamanya.Tentunya, dia tidak ingin menuduh Dianti dengan pikiran buruk seperti itu. Namun, bukankah semuanya terlalu kebetulan? Kenapa saat dia berada di depan pintu, tiba-tiba ada pelayan yang ber

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 346

    Selain itu, dengan betapa besarnya kasih sayang Kaisar terhadap Keluarga Maheswara, meskipun Kalingga hanya seorang pria cacat, dia tetap bisa melindungi Andini!Kalaupun Kalingga tidak bisa melindunginya, apakah Rangga akan diam saja melihat kakak iparnya ditindas?Semakin dipikirkan, Abimana merasa semakin gembira dan senyumannya semakin lebar.Melihat Abimana begitu bahagia, Kresna pun mulai percaya dan ikut merasa senang. Dia perlahan mengangguk. "Meskipun Kalingga cacat, dulu dia sangat dipercaya oleh Kaisar. Selain itu, alasan dia terluka juga karena Kaisar bersikeras mengirim pasukan.""Kaisar pasti merasa bersalah kepadanya. Bisa jadi, Kaisar memang berniat menjodohkan Andini dengan Kalingga. Itulah sebabnya titah pernikahan ditulis dengan cara yang samar."Namun, Kirana tetap terlihat khawatir. "Tapi, bukankah kamu bilang Rangga mendapatkan titah pernikahan ini sebagai hadiah atas jasanya menumpas para perampok? Sekarang, Andini malah menikah dengan kakaknya. Apa Rangga akan m

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 345

    Sepanjang perjalanan kembali, Abimana terus memikirkan semuanya, tetapi tetap tidak bisa memahaminya.Jelas-jelas kemarin Rangga mengatakan dengan sangat jelas bahwa Andini dan Dianti akan menjadi istri sederajat. Namun, baru satu malam berlalu, kenapa tiba-tiba Andini malah menjadi kakak ipar Rangga?Dengan kebingungan, Abimana kembali ke Kediaman Adipati. Begitu masuk, dia langsung bertemu dengan Kresna, Kirana, dan Dianti. Dia tertegun. "Ayah, Ibu, kalian mau ke mana?"Kresna mengerutkan alis, nada suaranya penuh amarah. "Ke mana lagi? Tentu saja mencari kamu! Katakan, kamu tadi pergi menemui adikmu, 'kan?"Kirana tampak sangat cemas, bahkan menangis. "Dia akhirnya mau tinggal di ibu kota, kenapa kamu malah memaksanya pergi lagi?"Dianti juga menangis. "Kak, para pelayan di kamarku hanya asal bicara, jangan dimasukkan ke hati. Aku yakin Kak Andini nggak mungkin melakukan hal seperti itu!""Dia bahkan hampir meninggalkan ibu kota kemarin. Kita yang dengan susah payah menahannya. Baga

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 344

    "Aku dengar Nona Andini bahkan sempat menjelek-jelekkan Keluarga Adipati di gerbang kota. Jangan-jangan semua itu dilakukan agar Tuan Abimana merasa bersalah dan nggak berani menghalangi pernikahannya dengan Jenderal Rangga?"Abimana tak lagi mendengar kelanjutan percakapan itu. Dia sudah tidak bisa menahan amarahnya. Dengan langkah lebar, dia keluar dari Kediaman Adipati.Semuanya masuk akal sekarang. Pantas saja, Andini tiba-tiba ingin meninggalkan ibu kota. Dua perempuan seperti dia dan Laras melakukan perjalanan jauh sendirian. Mereka tidak takut?Ternyata semua ini hanyalah sandiwara!Begitu Abimana pergi, para pelayan yang tadi bergosip langsung mengintip dari balik pintu. Saat melihat bahwa dia sudah pergi cukup jauh, mereka segera kembali ke kamar Dianti. "Nona, Tuan Abimana sudah pergi."Dianti yang tengah menyeka air matanya pun bertanya, "Apa Kakak mendengar semuanya?""Nona tenang saja, Tuan Abimana mendengar semuanya. Kami melihat betapa marahnya beliau. Pasti sekarang dia

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 343

    Rangga akhirnya melepaskan cengkeramannya pada Kalingga, tetapi amarah di hatinya tetap membara. Bahkan, suaranya dipenuhi kekecewaan. "Kupikir kamu akan memahamiku."Dia tahu, permohonannya kepada Kaisar untuk menikahi Andini sebagai istri bukanlah hal yang mudah dipahami oleh orang lain. Itu sebabnya, meskipun Kaisar akhirnya mengabulkan permintaannya, titah itu tetap dibuat kurang jelas.Hanya dengan satu kalimat dari Kalingga, ayah dan ibu langsung menyerahkan pernikahan ini kepadanya. Padahal, Kalingga tahu betul apa saja yang telah dirinya lakukan demi Andini.Seluruh dunia boleh mengkhianatinya, tetapi tidak dengan Kalingga. Bagaimanapun, Rangga adalah adik kandungnya.Melihat kekecewaan yang jelas tergambar di mata Rangga, tatapan Kalingga menjadi suram. Nada suaranya dipenuhi dengan ketidakberdayaan. "Kalau begitu, anggap saja hari itu dia nggak pernah keluar dari halaman rumahku."Anggap saja rencana yang disusun Rangga dan Abimana telah berhasil. Anggap saja Andini sudah keh

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 342

    Tiga tahun, persis dengan waktu yang dia habiskan di penatu istana. Tiga tahun di sana telah membuatnya membayar lunas budi Keluarga Adipati yang telah membesarkannya selama 15 tahun.Maka, pernikahan tiga tahun dengan Kalingga ini juga akan menjadi caranya untuk membalas semua bantuan yang telah diberikan Kalingga kepadanya. Dia akan merawat Kalingga dengan sepenuh hati.Namun, tiga tahun kemudian, dia harus pergi. Dia harus menyambut hidup barunya. Jika tidak, dia tidak akan sanggup bertahan.Mendengar itu, Kalingga hanya tersenyum tipis dan dingin seperti biasa. Tanpa banyak bicara, dia meletakkan surat yang Andini kirimkan kemarin di atas meja.Andini tidak mengerti maksudnya, tetapi melihat Kalingga memberi isyarat dengan matanya, dia pun mengulurkan tangan dan mengambil surat itu.Tanpa disangka, sebuah mata panah yang telah berkarat tiba-tiba jatuh dari dalam amplop, menimpa meja dengan suara berat.Andini terkejut. Kemudian, terdengar suara Kalingga yang tidak sedingin biasanya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 341

    Tuan Kalingga?Laras terkejut, buru-buru membawa pelayan itu masuk.Saat ini, di sisi Kalingga hanya ada seorang pelayan yang selalu mengikutinya. Itu adalah orang kepercayaannya.Andini sempat bertemu dengan pelayan ini pagi tadi saat pergi menemui Kalingga. Melihatnya datang berkunjung malam ini, Andini tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Dia langsung bertanya, "Apa ada masalah dengan surat dari Byakta?"Pelayan itu memberi hormat, lalu pandangannya jatuh ke atas meja, tepat pada titah Kaisar yang diletakkan secara asal-asalan. "Tuan dengar Kaisar telah memberikan titah. Beliau secara khusus mengutus hamba untuk mengingatkan Nona. Hal ini bukan hal sepele, jadi jangan ceroboh. Harus hati-hati."Kata terakhir diucapkannya dengan sangat perlahan. Andini sedikit bingung, tetapi Laras langsung menangkap maksudnya dan segera bergerak untuk mengambil titah tersebut."Ya, ya! Kami akan memperlakukannya dengan hati-hati. Aku akan segera menyimpannya di tempat yang layak!" Dari tadi, dia

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status