Share

Bab 161

Author: Zaina Aulia
Sebenarnya, Andini sangat enggan mengingat masa lalu. Dalam pandangan Dianti, masa itu adalah 15 tahun di mana Andini tumbuh dalam kasih sayang dan kemewahan.

Namun bagi Andini, setiap momen bahagia dalam 15 tahun itu kini telah berubah menjadi pisau tajam. Setiap kali dia mengingatnya, luka baru terasa tergores di hatinya. Tubuhnya sudah penuh dengan luka. Dia tidak ingin hatinya juga menjadi berdarah-darah.

Kini, gerbang kenangan itu terbuka. Gambaran kebahagiaan masa lalu menyerbu masuk seperti gelombang pasang.

Mata Andini perlahan memerah, sementara hidungnya terasa sangat perih. Namun, dia tidak ingin Kresna melihat dirinya dalam keadaan seperti ini. Andini pun menunduk, seolah-olah sedang memandangi cangkir di tangannya. Dia berusaha terlihat biasa saja.

Namun, Andini tetap tak kuasa bertanya, "Kalau Dianti nggak pernah muncul, kalau aku masih menjadi putri kesayangan Keluarga Adipati, apakah Adipati akan tega membiarkan aku pergi demi menukar Pangeran Baskoro?"

Pertanyaan lembu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Evi Yulianti
ah karena tahu bandit itu menutupi wajah mereka aku jadi berharap kalau ketua mereka adalah Bahta wakil Rangga,, dia meminta Pangeran Baskoro ditukar dengan Andini karena dia suka Andini dan ingin membebaskannya. ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 162

    Kepala biro tertegun sebelum berucap, "Gunung Brutos terletak 10 kilometer dari sini. Mereka minta orangnya diserahkan pada jam 11 malam. Takutnya kita nggak akan sempat tiba tepat waktu!""Kalau kita berangkat sekarang dan memacu kuda secepat mungkin, seharusnya masih sempat," ucap Andini dengan suara tenang.Namun, belum ada kabar dari istana. Laras tak tahan lagi dan maju ke depan, lalu berucap, "Nona, biarkan aku menemanimu. Aku punya tenaga yang besar. Di saat-saat kritis, aku pasti bisa melindungimu!"Laras tidak mungkin membiarkan nonanya pergi sendirian. Hati Andini terasa hangat mendengar itu. Dia mengulurkan tangan, menyentuh pipi Laras, dan berucap lembut, "Para bandit itu adalah penjahat yang sangat kejam. Kalau wanita sepertimu jatuh ke tangan mereka, akibatnya nggak akan terbayangkan. Jadilah anak baik dan tetaplah di kediaman.""Tapi ... Nona juga seorang wanita!" Isak tangis Laras terdengar seperti pukulan keras yang menghantam hati Kresna.Benar, Andini juga seorang wa

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 163

    Hati Andini yang sejak awal sudah dipenuhi ketakutan kini benar-benar kacau. Tadi ketika sampai di kaki gunung, Johan masih berada di belakangnya. Suasananya begitu sunyi hingga terasa mencekam, tanpa ada suara sedikit pun. Namun, bagaimana bisa Johan tiba-tiba menghilang?Di tengah kebingungannya, suara gemerisik tiba-tiba terdengar dari dalam hutan. Tak lama kemudian, beberapa sosok bayangan muncul dan langsung mengepung Andini. Ada tiga orang dan semuanya memakai topeng. Mereka jelas adalah para bandit yang telah menculik Baskoro.Para bandit itu juga sedang mengamati Andini. Salah satu dari mereka melirik kuda di belakangnya dan langsung mengernyit. Dia bertanya, "Di mana orang yang satu lagi?"Meskipun Andini sangat gugup, pikirannya masih cukup jernih. Dia segera memasang ekspresi polos dan bertanya balik, "Orang apa?"Salah satu bandit memaki, "Dasar bodoh! Jangan pura-pura nggak tahu! Mana mungkin kamu bisa menunggangi dua kuda seorang diri?"Andini menarik napas panjang. Dia m

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 164

    Lengan Andini penuh dengan bekas luka yang saling bersilangan. Pemandangan ini membuat para bandit tertegun.Mereka sama sekali tidak menyangka seorang wanita, apalagi wanita dengan status yang begitu tinggi, memiliki begitu banyak luka di tubuhnya. Sejenak, tatapan mereka terhadap Andini berubah. Ada sedikit rasa iba yang terlihat dalam mata mereka.Namun, Baskoro masih saja bersikap sangat emosional. Dia menjelaskan, "Lihat! Dia benar-benar nggak bisa mati meskipun dipukuli! Kalau kalian mengirimnya ke bos kalian, dia pasti akan sangat senang! Tolong lepaskan aku. Aku mohon lepaskan aku ...."Sebelum Baskoro bisa melanjutkan, sebilah belati dilemparkan ke depan Andini. Andini tertegun sejenak, lalu mengangkat pandangannya ke arah Fandi.Pria itu menatapnya dengan dingin sambil berujar, "Kami menangkap bajingan ini cuma karena kebetulan. Awalnya, kami ingin coba melihat gimana reaksi Kaisar sialan itu. Tapi sangat jelas, dia sama sekali nggak peduli pada anak ini."Pria itu berhenti s

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 165

    Semua ini terjadi begitu mendadak, begitu tak terduga dan bahkan sulit dipercaya. Johan yang seharusnya diutus oleh Kaisar untuk menyelamatkan mereka, kenapa tiba-tiba menusukkan belati ke tubuh Baskoro?Baskoro jelas tidak mengerti. Dia mencengkeram tangan Johan dengan erat dan tidak membiarkan belati itu dicabut dari tubuhnya. Matanya menatap tajam ke arah Johan. Saat dia membuka mulut, darah segar pun mengalir deras dari bibirnya. Dia bertanya dengan suara lemah, "Ke ... kenapa?"Johan membalas tatapannya dengan intens. Senyuman tipis penuh kemenangan terlukis di wajahnya. Dia bertanya, "Apa kamu masih ingat seorang dayang bernama Hesti yang kamu siksa sampai mati tiga tahun lalu di bagian barat kota? Aku datang untuk membalas dendam untuknya!"Namun, dalam mata Baskoro hanya ada kebingungan. Jelas sekali, dia tidak ingat siapa itu Hesti. Rasa bingung itu justru menusuk hati Johan. Bagaimana mungkin dia bisa lupa?Baskoro telah menyiksa hingga mati seseorang yang sangat berarti bagi

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 166

    Hutan tetap sunyi. Namun kali ini, Andini tidak lagi merasa takut sedikit pun. Dia berjalan perlahan di dalam hutan dengan pikiran kacau balau.Padahal, Andini sudah sepenuhnya mengendalikan Baskoro dan membuatnya tak berani lagi bertindak sembarangan terhadapnya!Padahal, hari pernikahan mereka sudah dekat dan Andini akan segera menjadi istri pangeran yang sah! Padahal, Andini hanya selangkah lagi untuk bisa keluar dari Kediaman Adipati!Namun kini, Baskoro sudah mati. Lantas, bagaimana dengannya? Tanpa status sebagai istri Baskoro, bagaimana dia bisa lepas dari cengkeraman Keluarga Adipati?Demi mempertahankan kejayaan Keluarga Adipati, apa lagi yang akan Kresna dan Kirana rencanakan? Ke lubang neraka mana lagi mereka akan mendorongnya?Tiba-tiba, guntur menggelegar di langit. Tak lama kemudian, hujan deras turun dari langit. Air hujan menembus dedaunan lebat di hutan dan jatuh menghantam tubuh Andini.Pakaian yang Andini kenakan segera basah kuyup. Hujan di awal musim semi ini begit

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 167

    Hujan deras mengguyur sepanjang malam. Ketika Andini memasuki istana, fajar sudah mulai menyingsing di ufuk timur.Di dalam aula istana, para pejabat sipil dan militer berdiri berbaris di kedua sisi, sementara Kaisar duduk di singgasana. Tatapannya dipenuhi kemarahan. Dia sedang melihat Andini dengan tajam.Semalam, Andini pergi sebagai sandera untuk menukar Baskoro. Sesuai rencana, yang seharusnya kembali hidup-hidup adalah Baskoro, bukan dirinya!Hati Andini diliputi kegelisahan. Pria yang duduk di atas takhta itu adalah seseorang yang bisa menentukan hidup dan matinya hanya dengan satu kata. Bagaimana mungkin dia tidak merasa takut?Namun, Andini berusaha keras untuk tetap terlihat tenang. Dia melangkah maju ke tengah aula, lalu berlutut dan memberi hormat sambil menundukkan kepala hingga menyentuh lantai. Andini berucap, "Aku memberi hormat kepada Kaisar."Kemudian, suasana menjadi sunyi. Andini tetap mempertahankan posisinya. Dia berlutut dengan kepala menyentuh lantai dan tidak b

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 168

    Kaisar pun tahu bahwa kebenaran tentang peristiwa itu akan sepenuhnya meruntuhkan harga dirinya. Setelah menarik napas panjang, dia berucap dengan tegas, "Ingatlah, Baskoro meninggal demi melindungimu."Andini segera menjawab, "Aku mengerti."Kemudian, Kaisar kembali terdiam. Dia memandang Andini dengan saksama. Rambutnya sedikit berantakan, pakaian yang dikenakannya masih basah, dan wajahnya terlihat sangat pucat. Hujan deras mengguyur sepanjang malam. Gadis ini pasti telah mengalami penderitaan yang tidak sedikit.Kaisar pun mengibaskan tangannya sambil berujar, "Sudahlah, kamu boleh pergi.""Terima kasih, Kaisar." Andini segera mengucapkan terima kasih sambil berlutut memberi hormat sekali lagi, lalu bangkit dan mundur keluar dari aula.Tak lama setelah itu, seseorang muncul dari belakang aula dan memberi hormat kepada Kaisar, "Terima kasih atas kemurahan hati Kaisar."Kaisar menoleh dan menatap orang itu. Dia berucap, "Sejak awal ini bukan kesalahannya. Tapi Rangga, kalau semua yan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 169

    Di sisi lain, di Kediaman Adipati. Ketika Andini baru saja turun dari kereta kuda, Kirana segera bergegas menghampirinya. "Andin!"Kirana memegang erat kedua lengan Andini, lalu menatapnya dengan penuh kekhawatiran sambil memeriksa dirinya dari atas hingga bawah. Dia berujar, "Cepat biarkan Ibu melihatmu. Apa kamu terluka?"Pakaian Andini masih basah. Celana panjangnya kotor akibat tersandung beberapa kali di dalam hutan. Ini membuatnya terlihat berantakan.Namun, ini semua sengaja dilakukan Andini. Dia tidak mengganti pakaiannya sebelum masuk ke istana. Makin dia terlihat kusut dan menyedihkan, makin besar rasa belas kasih Kaisar kepadanya. Bahkan sedikit simpati saja sudah cukup untuk memberinya harapan agar tetap hidup.Semua ini bukan dilakukan untuk Kirana. Jadi ketika Kirana menangis sambil meneteskan air mata, Andini hanya mendorong tangannya dengan paksa dan berucap dingin, "Aku baik-baik saja."Setelah mengatakan itu, Andini langsung berjalan masuk ke dalam kediaman. Dia senga

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 562

    Penjahat yang satu lagi adalah seorang duda tua di desa, bernama Dierja. Dia adalah orang yang dulu mengajari Anom berjudi.Lucunya, saat warga desa datang menghadapinya, Dierja masih berani menunjukkan kakinya yang terjepit perangkap hewan dan mengaku kalau itu akibat kecelakaan saat pergi mencari Ihatra dan ayahnya di hutan.Niatnya sebenarnya adalah untuk memeras keluarga Diah. Kalau gagal, setidaknya dia bisa mengemis sedikit uang dari kepala desa. Namun tak disangkanya, para warga langsung mengikatnya dan menyeretnya ke hadapan Surya.Mengenai kelanjutannya, Andini sendiri tidak tahu. Dia hanya tahu, keesokan paginya saat bangun tidur, Dierja sudah diseret dan dikirim ke kantor pemerintahan. Sementara itu, Anom sudah dibawa Surya ke ladang sejak pagi.Dulu, Endah selalu memanjakan anaknya dan tidak pernah membiarkan Anom menyentuh pekerjaan ladang. Namun hari ini, di bawah pengawasan langsung dari Surya, Anom dipaksa bekerja keras di bawah terik matahari selama empat jam penuh seb

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 561

    "Dasar nggak peka," ujar Endah tiba-tiba.Surya mengerutkan alis. "Apa maksudnya?"Barulah Endah menurunkan suaranya dan berkata, "Kaki kiri gadis itu terluka, kenapa kamu nggak langsung gendong saja?"Surya tidak merasa dirinya salah. Dia hanya menjawab dengan tenang, "Dia bilang bisa jalan, cukup minta aku bantu topang sedikit.""Itulah kenapa aku bilang kamu ini nggak peka!" Endah menggeleng tak berdaya, lalu menghela napas, "Dasar si Anom ... sampai melakukan hal seperti ini. Arjuna, tolong bantu aku kasih dia pelajaran, ya."Tatapan Arjuna seketika berubah dingin. "Takutnya Bibi nggak tega.""Nggak ada yang perlu ditakuti," Endah menghela napas panjang. "Kamu benar. Lebih baik aku lihat dia dihukum sekarang, daripada nanti harus memungut kepalanya di lapangan eksekusi.""Mm." Arjuna mengangguk ringan, menandakan bahwa dia menerima permintaan untuk mendidik Anom.Tak lama kemudian, rombongan mereka pun kembali ke halaman rumah berpagar bambu.Mereka melihat Anom sudah berlutut di t

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 560

    Andini benar-benar tidak punya tenaga untuk membuka jebakan hewan itu. Namun, setelah dia mengutak-atik sebentar, dia menyadari bahwa jebakan itu diikat dengan rantai besi tipis dan ujung rantainya terimpit di bawah sebuah batu besar.Dengan sisa tenaga yang dia punya, Andini berjuang keras menarik rantai itu keluar dari bawah batu dan akhirnya berhasil membawa jebakan yang masih menjepit kakinya. Dia pun terpincang-pincang keluar dari hutan.Meskipun tidak tahu persis arah jalan pulang, dia masih ingat dari mana dia datang tadi. Namun, sebelum berjalan jauh, dia justru melihat sosok seseorang berlari ke arahnya dari kejauhan.Sesaat, Andini merasa bimbang. Dia hampir mengira itu adalah Byakta. Dia terlalu merindukan Byakta.Namun, dia segera tersadar bahwa sosok yang dulu selalu menemani di saat terpuruk dan tak berdaya, tidak akan pernah kembali.Jadi, Andini langsung mengenali sosok yang datang itu, menepis perasaan duka dalam hatinya, memaksakan senyuman, dan berseru pelan, "Kak Ar

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 559

    Anom bersikeras. "Ma ... mana aku tahu dia ke mana!"Surya menatapnya dengan sorot mata yang semakin suram. "Bi Endah hanya tanya soal sup ayam, nggak pernah bilang hilangnya gadis itu ada hubungannya denganmu. Tapi, kamu langsung panik sendiri. Itu namanya mengaku sebelum ditanya."Mendengar itu, Anom semakin gelisah. "Aku nggak salah! Jangan fitnah aku! Aku nggak punya dendam sama dia, kenapa harus mencelakainya?"Justru karena sikapnya yang begitu, semakin terlihat bahwa dia memang merahasiakan sesuatu.Endah juga marah. Dia langsung mengambil sapu dari balik pintu dan menghajarnya tanpa ampun, "Dasar anak setan! Kau bawa gadis itu ke mana, cepat bilang!"Anom menjerit-jerit, berlari ke sana sini untuk menghindari amukan Endah. Namun, dia tetap saja bersikeras. "Aku nggak tahu! Aku benar-benar nggak tahu!"Tanpa sadar, dia berlari ke arah Surya yang langsung menangkapnya dan menekan tengkuknya ke tanah. Seketika, Anom tak bisa bergerak.Suara Surya rendah dan dingin, mengandung kema

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 558

    Dalam keadaan linglung, Andini teringat saat dulu dirinya ditangkap oleh Panji dan dibawa masuk ke gua.Waktu itu, dia juga berlari sekuat tenaga ke dalam hutan, hingga akhirnya tidak tahu sudah berapa lama dia terjebak di sana. Pada akhirnya, Rangga yang menggendongnya keluar dari hutan itu.Andini tak ingin mengulang nasib yang sama. Jadi, sambil terus berlari, dia juga memperhatikan keadaan di belakangnya. Melihat Anom masih belum menyerah mengejar, dia mulai panik.Malam kian larut. Hanya dalam waktu singkat setelah menerobos masuk ke hutan, Andini sudah tidak bisa melihat apa-apa saking gelapnya. Hal yang paling dia khawatirkan akhirnya terjadi.Krek! Suara tajam menggema. Kakinya terjepit jebakan hewan!"Anom! Jangan ke sini lagi!" teriak Andini panik. "Di sini banyak jebakan! Aku juga kena!"Mendengar itu, suara langkah kaki Anom pun terhenti. Mungkin karena teringat pada temannya yang juga cedera, Anom akhirnya memutuskan untuk tidak lanjut mengejar, lalu berbalik dan pergi.Di

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 557

    Tepat saat itu, terdengar suara samar-samar dari arah halaman.Andini tersentak, segera bangkit dan mengintip ke luar. Dia pun melihat bayangan seseorang yang mondar-mandir di halaman."Siapa di sana?""Aku."Suara itu terdengar cukup familier.Andini mencoba menebak, "Anom?""Benar!" sahut Anom, lalu berjalan ke depan pintu sambil berkata, "Ibuku masak sup ayam malam ini. Tapi gara-gara kejadian Bi Diah, jadi lupa. Tadi baru dipanaskan lagi, terus aku disuruh antar ke sini."Memang benar, Endah sering membuatkan sup ayam untuknya setiap beberapa hari sekali. Andini tidak terlalu curiga, jadi berkata, "Taruh saja di depan pintu, nanti aku ambil.""Baik!" Jawaban Anom cepat dan ringan.Tak lama kemudian, Andini melihat Anom keluar dari halaman. Dia bangkit, tertatih-tatih menuju pintu.Begitu membuka pintu, memang benar ada semangkuk sup ayam di atas lantai. Dia perlahan berjongkok, hendak mengambil mangkuk itu.Tepat saat itu, dari sudut halaman, tiba-tiba muncul bayangan. Sebelum Andi

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 556

    Saat Surya kembali ke Desa Teluk Horta, matahari sudah terbenam. Dari kejauhan, dia langsung melihat halaman rumahnya dikerumuni oleh banyak orang.Hatinya langsung mencelos, tak tahu apa yang sedang terjadi. Seseorang melihatnya dan langsung berteriak, "Itu dia! Dia sudah kembali!"Semua orang pun serentak menoleh ke arah Surya.Begitu memasuki halaman, Surya langsung melihat Diah terbaring di tengah halaman. Di samping, Andini sedang berlutut.Terlihat dia memegang sebatang jarum sulam dan sedang menusukkannya ke tubuh Diah, yang matanya tampak sayu, antara sadar dan tidak."Ada apa ini?" Suara Surya terdengar dalam.Endah segera melangkah ke depan, menjelaskan, "Ihatra bertengkar sama ayahnya, terus kabur ke dalam hutan. Ayahnya takut terjadi apa-apa, jadi ikut masuk hutan juga.""Diah menunggu di rumah sampai langit hampir gelap. Dia panik dan langsung pingsan. Untungnya gadis ini menguasai ilmu medis. Baru dua tusukan jarum saja, Diah langsung siuman."Mendengar itu, tatapan Surya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 555

    Melihat punggung Surya yang semakin menjauh, Endah hanya bisa menghela napas, lalu berbalik dan berkata kepada Andini, "Aku rebus dulu ayamnya, nanti aku balik lagi ke sini."Usai berkata begitu, dia pun pergi.Andini duduk di dalam rumah, memandangi punggung Endah yang perlahan menghilang. Dia juga melihat dengan jelas bahwa Anom belum pergi.Anak itu masih berdiri di tempatnya, menatap Andini dari balik jendela. Saat Andini memandang balik ke arahnya, Anom buru-buru mengalihkan pandangan dan berseru, "Bu, tunggu aku!"Setelah itu, dia pun berbalik dan pergi. Namun, sorot mata Anom tak luput dari pandangan Andini.Tatapan yang dilontarkan padanya mengandung kebencian. Perasaan itu terlalu familier bagi Andini. Dulu ketika Dianti diam-diam memandangnya, sorot mata itu sama persis.Dua jam kemudian, Surya akhirnya tiba di kota kecil. Dia menjual hasil buruannya ke rumah makan yang sudah akrab dengannya, lalu berkeliling sesaat dan masuk ke sebuah gang kecil. Kemudian, dia mendorong pint

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 554

    Keesokan hari saat Andini bangun, sosok Surya sudah tak terlihat. Sementara itu, Endah tengah sibuk di dapur.Dengan kaki yang masih pincang, Andini berjalan ke ambang pintu, menatap Endah dengan heran, "Bibi Endah, kok hari ini bangunnya pagi sekali?"Matahari bahkan belum sepenuhnya terbit!Endah menyiapkan air untuk Andini mencuci muka, lalu menjawab, "Arjuna sudah pergi ke gunung sejak fajar bersama Anom. Aku hari ini nggak ada pekerjaan di ladang, jadi mampir ke sini untuk bantu-bantu sebentar."Saat berbicara, sudut bibir Endah menyiratkan senyuman kecil.Mengingat kejadian kemarin, Andini pun merasa perlu meminta maaf. "Maaf ya, Bi Endah. Kemarin aku asal bicara cuma untuk menakut-nakuti Anom."Endah buru-buru mengangguk. "Iya, aku tahu. Anak bandel itu memang perlu ditakut-takuti! Setelah pulang kemarin, dia nangis-nangis sambil janji nggak akan berjudi lagi.""Pagi ini juga semangat banget bangunnya. Kalau dia bisa meninggalkan kebiasaan buruk itu, lalu ikut Arjuna berburu, it

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status