Share

Bab 160

Penulis: Zaina Aulia
Dalam sekejap, Andini tiba-tiba meraih kerah pakaian Dianti dengan kedua tangannya, lalu mengangkat tubuh Dianti ke atas dengan kasar. Sebelum Dianti sempat bereaksi, Andini mendorongnya dengan kuat ke dalam kolam bunga teratai.

"Aaaargh!" Jeritan kaget terdengar, disusul oleh suara benda berat jatuh ke air. Di hadapan semua orang, Dianti terlempar ke dalam kolam.

Semua orang terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Andini akan bertindak seperti itu. Mereka hanya bisa berdiri terpaku di tepi kolam. Semua orang menyaksikan Dianti yang terjatuh ke air dan tengah berjuang mati-matian untuk tetap bertahan.

Sementara itu, Andini perlahan menoleh ke arah Rangga. Pria itu masih berdiri di tempat. Dia sama sekali tidak bergerak, bahkan tidak menunjukkan niat untuk menyelamatkan Dianti. Mata hitamnya yang dalam hanya memantulkan bayangan Andini.

Andini sedikit terkejut karena Rangga tidak menyelamatkan Dianti, tetapi dia segera tersenyum dingin. Setelah melirik Dianti yang masih berusaha keras
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 161

    Sebenarnya, Andini sangat enggan mengingat masa lalu. Dalam pandangan Dianti, masa itu adalah 15 tahun di mana Andini tumbuh dalam kasih sayang dan kemewahan.Namun bagi Andini, setiap momen bahagia dalam 15 tahun itu kini telah berubah menjadi pisau tajam. Setiap kali dia mengingatnya, luka baru terasa tergores di hatinya. Tubuhnya sudah penuh dengan luka. Dia tidak ingin hatinya juga menjadi berdarah-darah.Kini, gerbang kenangan itu terbuka. Gambaran kebahagiaan masa lalu menyerbu masuk seperti gelombang pasang.Mata Andini perlahan memerah, sementara hidungnya terasa sangat perih. Namun, dia tidak ingin Kresna melihat dirinya dalam keadaan seperti ini. Andini pun menunduk, seolah-olah sedang memandangi cangkir di tangannya. Dia berusaha terlihat biasa saja.Namun, Andini tetap tak kuasa bertanya, "Kalau Dianti nggak pernah muncul, kalau aku masih menjadi putri kesayangan Keluarga Adipati, apakah Adipati akan tega membiarkan aku pergi demi menukar Pangeran Baskoro?"Pertanyaan lembu

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 162

    Kepala biro tertegun sebelum berucap, "Gunung Brutos terletak 10 kilometer dari sini. Mereka minta orangnya diserahkan pada jam 11 malam. Takutnya kita nggak akan sempat tiba tepat waktu!""Kalau kita berangkat sekarang dan memacu kuda secepat mungkin, seharusnya masih sempat," ucap Andini dengan suara tenang.Namun, belum ada kabar dari istana. Laras tak tahan lagi dan maju ke depan, lalu berucap, "Nona, biarkan aku menemanimu. Aku punya tenaga yang besar. Di saat-saat kritis, aku pasti bisa melindungimu!"Laras tidak mungkin membiarkan nonanya pergi sendirian. Hati Andini terasa hangat mendengar itu. Dia mengulurkan tangan, menyentuh pipi Laras, dan berucap lembut, "Para bandit itu adalah penjahat yang sangat kejam. Kalau wanita sepertimu jatuh ke tangan mereka, akibatnya nggak akan terbayangkan. Jadilah anak baik dan tetaplah di kediaman.""Tapi ... Nona juga seorang wanita!" Isak tangis Laras terdengar seperti pukulan keras yang menghantam hati Kresna.Benar, Andini juga seorang wa

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 163

    Hati Andini yang sejak awal sudah dipenuhi ketakutan kini benar-benar kacau. Tadi ketika sampai di kaki gunung, Johan masih berada di belakangnya. Suasananya begitu sunyi hingga terasa mencekam, tanpa ada suara sedikit pun. Namun, bagaimana bisa Johan tiba-tiba menghilang?Di tengah kebingungannya, suara gemerisik tiba-tiba terdengar dari dalam hutan. Tak lama kemudian, beberapa sosok bayangan muncul dan langsung mengepung Andini. Ada tiga orang dan semuanya memakai topeng. Mereka jelas adalah para bandit yang telah menculik Baskoro.Para bandit itu juga sedang mengamati Andini. Salah satu dari mereka melirik kuda di belakangnya dan langsung mengernyit. Dia bertanya, "Di mana orang yang satu lagi?"Meskipun Andini sangat gugup, pikirannya masih cukup jernih. Dia segera memasang ekspresi polos dan bertanya balik, "Orang apa?"Salah satu bandit memaki, "Dasar bodoh! Jangan pura-pura nggak tahu! Mana mungkin kamu bisa menunggangi dua kuda seorang diri?"Andini menarik napas panjang. Dia m

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 164

    Lengan Andini penuh dengan bekas luka yang saling bersilangan. Pemandangan ini membuat para bandit tertegun.Mereka sama sekali tidak menyangka seorang wanita, apalagi wanita dengan status yang begitu tinggi, memiliki begitu banyak luka di tubuhnya. Sejenak, tatapan mereka terhadap Andini berubah. Ada sedikit rasa iba yang terlihat dalam mata mereka.Namun, Baskoro masih saja bersikap sangat emosional. Dia menjelaskan, "Lihat! Dia benar-benar nggak bisa mati meskipun dipukuli! Kalau kalian mengirimnya ke bos kalian, dia pasti akan sangat senang! Tolong lepaskan aku. Aku mohon lepaskan aku ...."Sebelum Baskoro bisa melanjutkan, sebilah belati dilemparkan ke depan Andini. Andini tertegun sejenak, lalu mengangkat pandangannya ke arah Fandi.Pria itu menatapnya dengan dingin sambil berujar, "Kami menangkap bajingan ini cuma karena kebetulan. Awalnya, kami ingin coba melihat gimana reaksi Kaisar sialan itu. Tapi sangat jelas, dia sama sekali nggak peduli pada anak ini."Pria itu berhenti s

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 165

    Semua ini terjadi begitu mendadak, begitu tak terduga dan bahkan sulit dipercaya. Johan yang seharusnya diutus oleh Kaisar untuk menyelamatkan mereka, kenapa tiba-tiba menusukkan belati ke tubuh Baskoro?Baskoro jelas tidak mengerti. Dia mencengkeram tangan Johan dengan erat dan tidak membiarkan belati itu dicabut dari tubuhnya. Matanya menatap tajam ke arah Johan. Saat dia membuka mulut, darah segar pun mengalir deras dari bibirnya. Dia bertanya dengan suara lemah, "Ke ... kenapa?"Johan membalas tatapannya dengan intens. Senyuman tipis penuh kemenangan terlukis di wajahnya. Dia bertanya, "Apa kamu masih ingat seorang dayang bernama Hesti yang kamu siksa sampai mati tiga tahun lalu di bagian barat kota? Aku datang untuk membalas dendam untuknya!"Namun, dalam mata Baskoro hanya ada kebingungan. Jelas sekali, dia tidak ingat siapa itu Hesti. Rasa bingung itu justru menusuk hati Johan. Bagaimana mungkin dia bisa lupa?Baskoro telah menyiksa hingga mati seseorang yang sangat berarti bagi

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 166

    Hutan tetap sunyi. Namun kali ini, Andini tidak lagi merasa takut sedikit pun. Dia berjalan perlahan di dalam hutan dengan pikiran kacau balau.Padahal, Andini sudah sepenuhnya mengendalikan Baskoro dan membuatnya tak berani lagi bertindak sembarangan terhadapnya!Padahal, hari pernikahan mereka sudah dekat dan Andini akan segera menjadi istri pangeran yang sah! Padahal, Andini hanya selangkah lagi untuk bisa keluar dari Kediaman Adipati!Namun kini, Baskoro sudah mati. Lantas, bagaimana dengannya? Tanpa status sebagai istri Baskoro, bagaimana dia bisa lepas dari cengkeraman Keluarga Adipati?Demi mempertahankan kejayaan Keluarga Adipati, apa lagi yang akan Kresna dan Kirana rencanakan? Ke lubang neraka mana lagi mereka akan mendorongnya?Tiba-tiba, guntur menggelegar di langit. Tak lama kemudian, hujan deras turun dari langit. Air hujan menembus dedaunan lebat di hutan dan jatuh menghantam tubuh Andini.Pakaian yang Andini kenakan segera basah kuyup. Hujan di awal musim semi ini begit

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 167

    Hujan deras mengguyur sepanjang malam. Ketika Andini memasuki istana, fajar sudah mulai menyingsing di ufuk timur.Di dalam aula istana, para pejabat sipil dan militer berdiri berbaris di kedua sisi, sementara Kaisar duduk di singgasana. Tatapannya dipenuhi kemarahan. Dia sedang melihat Andini dengan tajam.Semalam, Andini pergi sebagai sandera untuk menukar Baskoro. Sesuai rencana, yang seharusnya kembali hidup-hidup adalah Baskoro, bukan dirinya!Hati Andini diliputi kegelisahan. Pria yang duduk di atas takhta itu adalah seseorang yang bisa menentukan hidup dan matinya hanya dengan satu kata. Bagaimana mungkin dia tidak merasa takut?Namun, Andini berusaha keras untuk tetap terlihat tenang. Dia melangkah maju ke tengah aula, lalu berlutut dan memberi hormat sambil menundukkan kepala hingga menyentuh lantai. Andini berucap, "Aku memberi hormat kepada Kaisar."Kemudian, suasana menjadi sunyi. Andini tetap mempertahankan posisinya. Dia berlutut dengan kepala menyentuh lantai dan tidak b

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 168

    Kaisar pun tahu bahwa kebenaran tentang peristiwa itu akan sepenuhnya meruntuhkan harga dirinya. Setelah menarik napas panjang, dia berucap dengan tegas, "Ingatlah, Baskoro meninggal demi melindungimu."Andini segera menjawab, "Aku mengerti."Kemudian, Kaisar kembali terdiam. Dia memandang Andini dengan saksama. Rambutnya sedikit berantakan, pakaian yang dikenakannya masih basah, dan wajahnya terlihat sangat pucat. Hujan deras mengguyur sepanjang malam. Gadis ini pasti telah mengalami penderitaan yang tidak sedikit.Kaisar pun mengibaskan tangannya sambil berujar, "Sudahlah, kamu boleh pergi.""Terima kasih, Kaisar." Andini segera mengucapkan terima kasih sambil berlutut memberi hormat sekali lagi, lalu bangkit dan mundur keluar dari aula.Tak lama setelah itu, seseorang muncul dari belakang aula dan memberi hormat kepada Kaisar, "Terima kasih atas kemurahan hati Kaisar."Kaisar menoleh dan menatap orang itu. Dia berucap, "Sejak awal ini bukan kesalahannya. Tapi Rangga, kalau semua yan

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 349

    Tidak lama kemudian, Farida mengetuk pintu rumah kecil itu.Begitu melihat siapa yang datang, Laras langsung terkejut sekaligus gembira. Dia segera meraih tangan Farida dan mengajaknya masuk.Sebelum memasuki halaman, Laras bahkan sudah berseru, "Nona, lihat siapa yang datang!"Mendengar suara Laras yang begitu bersemangat, Andini merasa penasaran. Dia segera melirik ke arah pintu.Andini melihat Farida yang mengenakan pakaian rakyat biasa, rambutnya disanggul sederhana, serta membawa sebuah tas kecil di tangannya. Dia langsung menyambut, "Bibi, kenapa tiba-tiba ke sini?""Saya datang menjenguk Nona." Farida tersenyum dengan mata menyipit. "Saya ingin menginap di sini beberapa hari. Semoga Nona nggak keberatan."Andini langsung menggeleng dan membalas, "Kenapa aku harus keberatan? Aku justru sangat senang!"Sambil berkata demikian, Andini menggandeng Farida masuk ke rumah. Setelah menuangkan segelas air untuknya, dia baru bertanya, "Bibi, dilihat dari pakaianmu ini, apakah kamu ingin p

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 348

    Kirana memeluk Dianti dan berjalan kembali ke dalam. "Sekarang kamu akan menjadi satu-satunya istri Rangga, jadi jangan nangis lagi. Kalau terus nangis, matamu bisa bengkak di hari bahagiamu!"Kresna yang berjalan di belakang mereka menambahkan, "Keluarga Maheswara mungkin akan menikahkan Rangga dan saudaranya di hari yang sama. Titah Kaisar sudah turun, jadi pernikahan nggak akan lama lagi. Kirana, kamu harus mulai menyiapkan mas kawin untuk kedua putri kita!"Kirana tersenyum dan mengangguk berkali-kali. "Tentu saja! Meskipun Andin sudah pindah, dia adalah putri angkat Keluarga Adipati. Terlebih lagi, pernikahannya adalah titah Kaisar. Aku nggak berani menyepelekannya."Mendengar itu, tatapan Dianti menjadi agak suram. Entah Kirana menyadarinya atau tidak, dia melanjutkan, "Tapi, Dian adalah putri kandung Keluarga Adipati. Apalagi sekarang Rangga sangat disayangi oleh Kaisar.""Dalam hal mas kawin, kita nggak boleh membuat Rangga kehilangan muka, juga nggak boleh mempermalukan Keluar

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 347

    Dianti tertegun mendengar pertanyaan yang mendadak itu. Dia jelas tidak menyangka bahwa Abimana bisa berpikir begitu jernih sampai mempertanyakan dirinya!Untuk sesaat, dia tidak bisa langsung menjawab, hanya merespons dengan bingung, "Hah?"Abimana tetap sabar. "Tadi kamu bilang, pelayan di paviliunmu bicara sembarangan. Bagaimana kamu tahu aku pergi menemui Andini karena mendengar ucapan mereka?"Abimana mengakui hatinya dipenuhi kecurigaan terhadap Dianti saat ini. Seandainya tadi Jabal tidak datang tepat waktu, dia pasti sudah salah paham terhadap Andini dan entah kekacauan apa yang akan ditimbulkan di sana.Andini sudah memutus hubungan dengan Keluarga Adipati, bahkan sudah pindah. Jika Abimana membuat masalah lagi hari ini, hubungan mereka sebagai saudara benar-benar akan putus untuk selamanya.Tentunya, dia tidak ingin menuduh Dianti dengan pikiran buruk seperti itu. Namun, bukankah semuanya terlalu kebetulan? Kenapa saat dia berada di depan pintu, tiba-tiba ada pelayan yang ber

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 346

    Selain itu, dengan betapa besarnya kasih sayang Kaisar terhadap Keluarga Maheswara, meskipun Kalingga hanya seorang pria cacat, dia tetap bisa melindungi Andini!Kalaupun Kalingga tidak bisa melindunginya, apakah Rangga akan diam saja melihat kakak iparnya ditindas?Semakin dipikirkan, Abimana merasa semakin gembira dan senyumannya semakin lebar.Melihat Abimana begitu bahagia, Kresna pun mulai percaya dan ikut merasa senang. Dia perlahan mengangguk. "Meskipun Kalingga cacat, dulu dia sangat dipercaya oleh Kaisar. Selain itu, alasan dia terluka juga karena Kaisar bersikeras mengirim pasukan.""Kaisar pasti merasa bersalah kepadanya. Bisa jadi, Kaisar memang berniat menjodohkan Andini dengan Kalingga. Itulah sebabnya titah pernikahan ditulis dengan cara yang samar."Namun, Kirana tetap terlihat khawatir. "Tapi, bukankah kamu bilang Rangga mendapatkan titah pernikahan ini sebagai hadiah atas jasanya menumpas para perampok? Sekarang, Andini malah menikah dengan kakaknya. Apa Rangga akan m

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 345

    Sepanjang perjalanan kembali, Abimana terus memikirkan semuanya, tetapi tetap tidak bisa memahaminya.Jelas-jelas kemarin Rangga mengatakan dengan sangat jelas bahwa Andini dan Dianti akan menjadi istri sederajat. Namun, baru satu malam berlalu, kenapa tiba-tiba Andini malah menjadi kakak ipar Rangga?Dengan kebingungan, Abimana kembali ke Kediaman Adipati. Begitu masuk, dia langsung bertemu dengan Kresna, Kirana, dan Dianti. Dia tertegun. "Ayah, Ibu, kalian mau ke mana?"Kresna mengerutkan alis, nada suaranya penuh amarah. "Ke mana lagi? Tentu saja mencari kamu! Katakan, kamu tadi pergi menemui adikmu, 'kan?"Kirana tampak sangat cemas, bahkan menangis. "Dia akhirnya mau tinggal di ibu kota, kenapa kamu malah memaksanya pergi lagi?"Dianti juga menangis. "Kak, para pelayan di kamarku hanya asal bicara, jangan dimasukkan ke hati. Aku yakin Kak Andini nggak mungkin melakukan hal seperti itu!""Dia bahkan hampir meninggalkan ibu kota kemarin. Kita yang dengan susah payah menahannya. Baga

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 344

    "Aku dengar Nona Andini bahkan sempat menjelek-jelekkan Keluarga Adipati di gerbang kota. Jangan-jangan semua itu dilakukan agar Tuan Abimana merasa bersalah dan nggak berani menghalangi pernikahannya dengan Jenderal Rangga?"Abimana tak lagi mendengar kelanjutan percakapan itu. Dia sudah tidak bisa menahan amarahnya. Dengan langkah lebar, dia keluar dari Kediaman Adipati.Semuanya masuk akal sekarang. Pantas saja, Andini tiba-tiba ingin meninggalkan ibu kota. Dua perempuan seperti dia dan Laras melakukan perjalanan jauh sendirian. Mereka tidak takut?Ternyata semua ini hanyalah sandiwara!Begitu Abimana pergi, para pelayan yang tadi bergosip langsung mengintip dari balik pintu. Saat melihat bahwa dia sudah pergi cukup jauh, mereka segera kembali ke kamar Dianti. "Nona, Tuan Abimana sudah pergi."Dianti yang tengah menyeka air matanya pun bertanya, "Apa Kakak mendengar semuanya?""Nona tenang saja, Tuan Abimana mendengar semuanya. Kami melihat betapa marahnya beliau. Pasti sekarang dia

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 343

    Rangga akhirnya melepaskan cengkeramannya pada Kalingga, tetapi amarah di hatinya tetap membara. Bahkan, suaranya dipenuhi kekecewaan. "Kupikir kamu akan memahamiku."Dia tahu, permohonannya kepada Kaisar untuk menikahi Andini sebagai istri bukanlah hal yang mudah dipahami oleh orang lain. Itu sebabnya, meskipun Kaisar akhirnya mengabulkan permintaannya, titah itu tetap dibuat kurang jelas.Hanya dengan satu kalimat dari Kalingga, ayah dan ibu langsung menyerahkan pernikahan ini kepadanya. Padahal, Kalingga tahu betul apa saja yang telah dirinya lakukan demi Andini.Seluruh dunia boleh mengkhianatinya, tetapi tidak dengan Kalingga. Bagaimanapun, Rangga adalah adik kandungnya.Melihat kekecewaan yang jelas tergambar di mata Rangga, tatapan Kalingga menjadi suram. Nada suaranya dipenuhi dengan ketidakberdayaan. "Kalau begitu, anggap saja hari itu dia nggak pernah keluar dari halaman rumahku."Anggap saja rencana yang disusun Rangga dan Abimana telah berhasil. Anggap saja Andini sudah keh

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 342

    Tiga tahun, persis dengan waktu yang dia habiskan di penatu istana. Tiga tahun di sana telah membuatnya membayar lunas budi Keluarga Adipati yang telah membesarkannya selama 15 tahun.Maka, pernikahan tiga tahun dengan Kalingga ini juga akan menjadi caranya untuk membalas semua bantuan yang telah diberikan Kalingga kepadanya. Dia akan merawat Kalingga dengan sepenuh hati.Namun, tiga tahun kemudian, dia harus pergi. Dia harus menyambut hidup barunya. Jika tidak, dia tidak akan sanggup bertahan.Mendengar itu, Kalingga hanya tersenyum tipis dan dingin seperti biasa. Tanpa banyak bicara, dia meletakkan surat yang Andini kirimkan kemarin di atas meja.Andini tidak mengerti maksudnya, tetapi melihat Kalingga memberi isyarat dengan matanya, dia pun mengulurkan tangan dan mengambil surat itu.Tanpa disangka, sebuah mata panah yang telah berkarat tiba-tiba jatuh dari dalam amplop, menimpa meja dengan suara berat.Andini terkejut. Kemudian, terdengar suara Kalingga yang tidak sedingin biasanya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 341

    Tuan Kalingga?Laras terkejut, buru-buru membawa pelayan itu masuk.Saat ini, di sisi Kalingga hanya ada seorang pelayan yang selalu mengikutinya. Itu adalah orang kepercayaannya.Andini sempat bertemu dengan pelayan ini pagi tadi saat pergi menemui Kalingga. Melihatnya datang berkunjung malam ini, Andini tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Dia langsung bertanya, "Apa ada masalah dengan surat dari Byakta?"Pelayan itu memberi hormat, lalu pandangannya jatuh ke atas meja, tepat pada titah Kaisar yang diletakkan secara asal-asalan. "Tuan dengar Kaisar telah memberikan titah. Beliau secara khusus mengutus hamba untuk mengingatkan Nona. Hal ini bukan hal sepele, jadi jangan ceroboh. Harus hati-hati."Kata terakhir diucapkannya dengan sangat perlahan. Andini sedikit bingung, tetapi Laras langsung menangkap maksudnya dan segera bergerak untuk mengambil titah tersebut."Ya, ya! Kami akan memperlakukannya dengan hati-hati. Aku akan segera menyimpannya di tempat yang layak!" Dari tadi, dia

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status