Elena membelalakkan mata. Sementara Alvaro hanya tertawa kecil, menikmati keterkejutan wanita itu. "Don, itu terlalu cepat!" seru Elena, berusaha terdengar tenang meski hatinya berkecamuk. Don hanya tersenyum tipis. "Itu harapanku saat ini." Elena menelan ludah, merasa semakin terpojok. Dia ingin membantah, tapi ia tahu, Don tak bisa dibantah. "Jangan goda Elena, Pa," ujar Alvaro santai, tetapi sorot matanya mengatakan hal lain. Elena bisa melihat ada sesuatu di balik tatapan itu. Don menghela napas panjang, lalu menatap mereka bergantian. "Baiklah, cukup untuk malam ini. Aku lelah, kalian boleh kembali ke kamar." Elena segera bangkit, merasa lega akhirnya bisa keluar dari ruangan itu. Namun, saat ia berbalik hendak pergi, Don kembali berbicara, membuat langkahnya terhenti. "Ingat, Alvaro," kata Don dengan nada serius, "Kau sudah memilihnya, jika tidak bisa menjaganya dengan baik, maka lepaskan." Alvaro tersenyum kecil. "Baik Pa." Elena merasakan bulu kuduknya meremang. Ia me
Last Updated : 2025-01-29 Read more