Lahat ng Kabanata ng KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH : Kabanata 81 - Kabanata 90

156 Kabanata

Bab 81

Ternyata kehidupan Mas Elzio sudah berubah total, sangat jauh dari apa yang aku pernah lihat. Rumah mewahnya terjual karena sang dokter kecanduan judi online. Pertunangannya dengan dokter Viola juga kandas. Siapa yang sudi menikah dengan laki-laki yang hanya akan menjadi penyakit. Yang tersisa hanya mobil miliknya yang sekarang dibawa kabur Monika.Saat ini dia tak lagi bekerja di rumah sakit lantaran sering tidak masuk dan mengabaikan pasiennya. Tak disangka, kesempatan emas untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya, malah disia-siakan begitu saja."Lalu gimana Mas El ketemu dengan Monika, Bu?" Mami Karla mengusap air matanya yang sejak dia mulai bercerita sudah basah."Mami ga tau, Nak. Perempuan itu entah dari mana asalnya. Mami malah tidak tau jika Elzio punya hubungan dengan perempuan lain setelah putus dengan Viola."Sepertinya, Monika memang sengaja mendekati Mas El untuk mendekatiku. Beruntung aku dan laki-laki itu juga tak punya hubungan apa apa lagi. S
last updateHuling Na-update : 2025-02-09
Magbasa pa

Bab 82

"InsyaAllah, saya bersedia menjadi ibu sambung untuk Wildan."Ibu dan Pak Nadhif secara bersamaan mengucapkan Alhamdulillah. Raut Pak Nadhif berubah cerah. "Terimakasih, Bu Tari. Saya berjanji akan menjadi suami yang baik dan ayah yang baik juga untuk anak-anak kita nanti."Hatiku mengharu biru. Semoga ya Allah, apa yang aku putuskan hari ini adalah yang terbaik untuk dunia dan akhiratku.Tak berlama-lama, seminggu kemudian keluarga besar Pak Nadhif datang melamar secara resmi. ibunya jauh jauh datang dari Surabaya untuk berkenalan denganku. Begitu juga dengan dua kakaknya yang selama ini tak pernah diceritakan Pak Nadhif, juga ikut serta. Serta kerabat lain yang aku belum kenal."Nadhif pandai mencari istri. Kamu cantik sekali, Nak." Ibu meraup wajahku begitu aku bersalaman dengannya."Iya, Bu. Nadhif ga pernah cerita jika calon istrinya ini penulis terkenal. Aku ga perlu repot-repot minta tanda tangan deh." Timpal perempuan berhijab biru yang merupakan kakak tertua Pak Nadhif."Ibu
last updateHuling Na-update : 2025-02-09
Magbasa pa

Bab 83

[Jangan bahagia dulu karena, bahagia sendiri itu ga enak. Nanti saya temenin, ya.]Tanpa sadar garis bibir terangkat. [Wildan sangat senang karena Dik Tari mau menerima kami menjadi bagian dari hidup, Adik.]Pesan kedua kembali masuk.[Jangan lupa wudhu ya, setelah itu tidur. Jangan banyak pikiran. Hari bahagia kita sebentar lagi tiba.]Aku menaruh ponsel setelah mematikan data selulernya. Pesan itu hanya kubalas dengan emoticon senyum. Perasaan kali ini sungguh berbeda. Aku merasa akan memasuki fase dimana tak ada lagi yang akan aku pikirkan, kecuali menikmati hidup yang baru dengan pasangan halal yang baru pula.***Persiapan pernikahan sudah hampir beres. Tidak besar-besaran tapi tidak juga terlalu sederhana. Karena nanti akan mengundang semua rekan rekan kerja di rumah produksi dan beberapa artis yang menjadi pemain dalam film yang akan segera tayang.Hari terus berganti. Tak terasa hari itu tiba juga. Wajahku dipoles habis habisan. Katanya harus cantik di hari istimewa. Acara ya
last updateHuling Na-update : 2025-02-11
Magbasa pa

Bab 84

Laki-laki itu menatapku dalam. Tatapan penuh cinta yang tak pernah kutemukan selama beberapa tahun pernikahanku dengan Mas Arsen. Lalu dia tersenyum." Jangan minta maaf lagi, ya. Minta yang lain saja." Godanya lagi."Kiwww kiwww kiwww ... Udah ga sabar, ya?" Tanganku sontak kutarik dari genggaman Mas Nadhif."Remon, apa apan kamu! Bikin malu!" Sungutku. Remon justru tertawa lebar."Kalian yang bikin malu. Masih siang, masih di atas pelaminan. Tapi, udah pandang pandangan begitu. Mikirin mau pake gaya apa ya?"Plak!"Aduh! Buset. Sakit bro!" Remon menjerit sambil memegangi kepalanya yang habis kena geplak Mas Fatan dari belakang.Lagian lu, omongannya lewat tol, kaga di rem. Malu, tuh banyak tamu.""Halah, nyalain gw terus. Padahal, gw cuma ngingetin nih pengantin baru. Masih siang, udah pegang pegangan. Hormati dong tamu jomblo kayak gw."Aku dan Mas Nadhif terpaksa tertawa kecil meski sebenarnya malu, terciduk sedang cosplay jadi pengantin yang ngebet mau malam pertama. Padahal, ka
last updateHuling Na-update : 2025-02-11
Magbasa pa

Bab 85

POV ARSEN"Mama makan dulu, ya? Dari kemarin perut Mama tak diisi."Mama lagi lagi menggeleng. Sejak kedatangan Monika yang membawa penyakit mematikan itu kesini, kesehatan Mama terus menurun. Jangankan Mama aku saja syok setengah mati. Selama ini aku mengira adikku itu kuliah sambil bekerja. Ternyata benar dia bekerja, tapi bukan pekerjaan yang seperti aku harapkan. Monika menjajakan dirinya pada laki-laki hidung belang di Bandung sana."Mama tak mau makan, Ar. Adik kamu kemana?"Aku menggeleng. Setelah mendengar kabar aku dicampakkan oleh Tari. Monika pergi begitu saja. Katanya mau menuntut balas atas apa yang Tari lakukan padaku dan Mama. Padahal, dia belum sepenuhnya tahu cerita yang sebenarnya."Kamu hari ini tak menemui Alif?"Aku kembali menggeleng. Aku ketahuan Tari. Untung saja aku bisa bersembunyi. Tapi, kemarin Mas Fatan sendiri yang akhirnya menghajarku habis habisan. Mukaku masih bonyok. Beruntung kamar ini bohlam nya lagi putus, sehingga ruangan gelap ini membantu agar m
last updateHuling Na-update : 2025-02-12
Magbasa pa

Bab 86

"Pak, tapi saya hanya jualan disini sebentar saja. Saat jam istirahat dan anak anak pulang sekolah. Dan saya juga selalu membersihkan sampah yang berserakan karena dagangan saya. Lalu kenapa saya dilarang jualan?""Maaf, Pak. Ini peraturan dari pihak sekolah untuk tidak memperkenankan para pedagang mangkal di depan sekolah. Alasannya untuk keamanan anak-anak dan kenyamanan para pengendara."Aku lemas. Tak ada lagi harapan untuk mendekati anakku. Kalau langsung menemui Tari itu sama saja mencari mati. Aku pun mengembalikan gerobak bakso pada yang punya. Omelan dan cacian kuterima dengan terpaksa. Tak ada semangat lagi untuk mencari uang."Mas, aku dikejar-kejar polisi karena melarikan mobil milik dokter Elzio. Aku kira laki-laki itu masih kekasih Mbak Tari. Rupanya mereka sudah putus dan tak mungkin kembali.. dokter itu ternyata tak waras."Monika ternyata sudah dirumah. Wajahnya terlihat sangat pucat. Apalagi tanpa dandanan. Sambil mengisap sebatang rokok, adikku menyembunyikan diriny
last updateHuling Na-update : 2025-02-12
Magbasa pa

Bab 87

"Buang saja, Mas. Aku tak mau mengingat kenangan pahit yang dulu pernah aku alami."Aku menyerahkan kado ter-ga jelas sepanjang masa itu pada Mas Nadhif. Mas Nadhif menerima lalu tersenyum."Sepertinya ada mantan yang menyesal telah membuang berlian." Mas Nadhif membuang kado beserta isinya itu ke tong sampah. Kecuali foto Mas Nadhif merobek potongan gambar yang ada Mas Arsen nya."Jangan meledek ku begitu, Mas." Aku merajuk."Itu Fakta, Sayang. Tapi, tak apa. Itu menandakan jika istriku ini bukan orang sembarangan. Mas bangga mendapatkan kamu, Dik."Mas Nadhif membelai kepalaku. Membantu membuka jilbab yang kukenakan dengan lembut.Perlahan, rambut sepunggungku terurai."MasyaAllah, Mas baru lihat Adik seperti ini," Tangannya terus membelai rambutku dan dengan lembut mendaratkan sebuah kecupan di kening."Maafkan jika sedari dulu aku sudah menyimpan rasa itu padamu. Disaat kamu masih menjadi miliknya."Aku tertawa lebar. Namun, segera menghentikan tawa yang tak seharusnya itu."Mun
last updateHuling Na-update : 2025-02-13
Magbasa pa

Bab 88

"MasyaAllah, Dik. Kamu kenapa? Kok melamun?""Eh, enggak Mas. Aku gapapa."Mas Nadhif hanya tersenyum lalu mengendong Abrar ke kamar mandi. Hah? Aku selama ini tak pernah merasakan dimanja oleh suami. Tapi, dengan Mas Nadhif, aku seakan tak dibiarkan capek. Meski dia juga sibuk mengerjakan pekerjaannya di depan komputer. Namun, untuk pekerjaan rumah tangga dia dengan sigap membantu."Bu, biar Nadhif yang masak. Ibu istirahat aja. Nanti kalau udah mateng kita makan bareng-bareng.""Ndak usah, Nak. Biar ibu sama Bik Inah aja." Tolak ibu. Aku yang sedang menyelesaikan pekerjaan dari ruang tamu menyimak obrolan mereka."Gapapa, Bu. Bik Inah biar ngerjain pekerjaan yang lain. Saya udah lama ga masak. Takut lupa cara menyalakan kompor." Dia terkekeh."Ah, bisa aja. Bener nih, ibu tinggal?""Iya. Serahkan sama cheff Nadhif." Mereka tertawa. Ah, indahnya. Rumah tangga yang selama ini aku idam idamkan. Setiap waktu sholat Mas Nadhif juga disiplin mengiring anak anak ke mesjid. Begitu juga wak
last updateHuling Na-update : 2025-02-13
Magbasa pa

Bab 89

Aku menatap nanar bangunan toko yang hangus dilalap si jago merah itu. Api dengan cepat melahap semua isi toko. Termasuk bangunan yang berada disebelahnya yang merupakan mess karyawan. Aku sengaja memberikan fasilitas untuk karyawan yang belum berkeluarga untuk tinggal disana. Tak besar, tapi tak juga kecil. "Gapapa, Sayang. Rejeki itu titipan. Setiap titipan pasti akan dimintai kembali oleh yang punya. Nanti Mas akan mencarikan tempat yang strategis untuk memulai usaha ini lagi, ya."Mas Nadhif merangkul pundakku. Dengan lemah kepala ini bersandar di bahunya. Meski tanpa air mata, hatiku tetap saja hancur. Perjuangan membangun toko sejak masih menjadi istri Mas Arsen. Sekarang tinggal kenangan. Bukan masalah materi, tapi lebih ke effort ku mengubah nasibku sendiri."Sabar, ya, Dek. InsyaAllah, Allah akan menggantikan dengan rejeki yang lebih banyak lagi." Ujar Mas Fatan dengan suara bergetar.Mas Fatan tentu lebih terpukul. Mata pencahariannya disana. Dia yang lebih banyak menghabis
last updateHuling Na-update : 2025-02-14
Magbasa pa

Bab 90

"Sayang, Mas ikhlas. Mas Fatan itu abangmu, yang artinya Abang Mas juga. Ga salah kita membantu Mas Fatan untuk bangkit. Dia pasti sedih sekali atas musibah ini."Aku merebahkan diri ke dada Mas Nadhif. Sungguh bersyukur Allah memberikan suami seperti Mas Nadhif. Walau dia bekerja lewat komputer nya di rumah tapi tak pernah keberatan membantu pekerjaanku. Soal nafkah juga tak perlu itung-itungan. Setiap bulan aku diberi uang untuk kebutuhanku dan anak-anak. "Mas tau, adik punya uang lebih banyak dari yang Mas berikan. Tapi, Mas sangat berharap, adik ridho menerima yang sedikit ini."Ah, MasyaAllah sekali."Mas, aku sangat berterimakasih Mas. Walau aku bisa mencari uang. Tapi, uang pemberian suami jauh lebih nikmat ketika aku gunakan. Terimakasih banyak ya, Mas."Mas Nadhif mengecup puncak kepalaku. Begitu lah kehidupan kami terasa sangat sempurna. Rasa sakit memiliki suami yang tak peka kini digantikan dengan kehadiran Mas Nadhif yang nyaris tanpa cela. Hingga beberapa bulan kemudian
last updateHuling Na-update : 2025-02-14
Magbasa pa
PREV
1
...
7891011
...
16
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status