แชร์

Bab 81

ผู้เขียน: Mutiara Sukma
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-02-09 10:24:55

Ternyata kehidupan Mas Elzio sudah berubah total, sangat jauh dari apa yang aku pernah lihat. Rumah mewahnya terjual karena sang dokter kecanduan judi online. Pertunangannya dengan dokter Viola juga kandas. Siapa yang sudi menikah dengan laki-laki yang hanya akan menjadi penyakit. Yang tersisa hanya mobil miliknya yang sekarang dibawa kabur Monika.

Saat ini dia tak lagi bekerja di rumah sakit lantaran sering tidak masuk dan mengabaikan pasiennya. Tak disangka, kesempatan emas untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya, malah disia-siakan begitu saja.

"Lalu gimana Mas El ketemu dengan Monika, Bu?"

Mami Karla mengusap air matanya yang sejak dia mulai bercerita sudah basah.

"Mami ga tau, Nak. Perempuan itu entah dari mana asalnya. Mami malah tidak tau jika Elzio punya hubungan dengan perempuan lain setelah putus dengan Viola."

Sepertinya, Monika memang sengaja mendekati Mas El untuk mendekatiku. Beruntung aku dan laki-laki itu juga tak punya hubungan apa apa lagi. S
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Bab 82

    "InsyaAllah, saya bersedia menjadi ibu sambung untuk Wildan."Ibu dan Pak Nadhif secara bersamaan mengucapkan Alhamdulillah. Raut Pak Nadhif berubah cerah. "Terimakasih, Bu Tari. Saya berjanji akan menjadi suami yang baik dan ayah yang baik juga untuk anak-anak kita nanti."Hatiku mengharu biru. Semoga ya Allah, apa yang aku putuskan hari ini adalah yang terbaik untuk dunia dan akhiratku.Tak berlama-lama, seminggu kemudian keluarga besar Pak Nadhif datang melamar secara resmi. ibunya jauh jauh datang dari Surabaya untuk berkenalan denganku. Begitu juga dengan dua kakaknya yang selama ini tak pernah diceritakan Pak Nadhif, juga ikut serta. Serta kerabat lain yang aku belum kenal."Nadhif pandai mencari istri. Kamu cantik sekali, Nak." Ibu meraup wajahku begitu aku bersalaman dengannya."Iya, Bu. Nadhif ga pernah cerita jika calon istrinya ini penulis terkenal. Aku ga perlu repot-repot minta tanda tangan deh." Timpal perempuan berhijab biru yang merupakan kakak tertua Pak Nadhif."Ibu

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-09
  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Bab 83

    [Jangan bahagia dulu karena, bahagia sendiri itu ga enak. Nanti saya temenin, ya.]Tanpa sadar garis bibir terangkat. [Wildan sangat senang karena Dik Tari mau menerima kami menjadi bagian dari hidup, Adik.]Pesan kedua kembali masuk.[Jangan lupa wudhu ya, setelah itu tidur. Jangan banyak pikiran. Hari bahagia kita sebentar lagi tiba.]Aku menaruh ponsel setelah mematikan data selulernya. Pesan itu hanya kubalas dengan emoticon senyum. Perasaan kali ini sungguh berbeda. Aku merasa akan memasuki fase dimana tak ada lagi yang akan aku pikirkan, kecuali menikmati hidup yang baru dengan pasangan halal yang baru pula.***Persiapan pernikahan sudah hampir beres. Tidak besar-besaran tapi tidak juga terlalu sederhana. Karena nanti akan mengundang semua rekan rekan kerja di rumah produksi dan beberapa artis yang menjadi pemain dalam film yang akan segera tayang.Hari terus berganti. Tak terasa hari itu tiba juga. Wajahku dipoles habis habisan. Katanya harus cantik di hari istimewa. Acara ya

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-11
  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Bab 84

    Laki-laki itu menatapku dalam. Tatapan penuh cinta yang tak pernah kutemukan selama beberapa tahun pernikahanku dengan Mas Arsen. Lalu dia tersenyum." Jangan minta maaf lagi, ya. Minta yang lain saja." Godanya lagi."Kiwww kiwww kiwww ... Udah ga sabar, ya?" Tanganku sontak kutarik dari genggaman Mas Nadhif."Remon, apa apan kamu! Bikin malu!" Sungutku. Remon justru tertawa lebar."Kalian yang bikin malu. Masih siang, masih di atas pelaminan. Tapi, udah pandang pandangan begitu. Mikirin mau pake gaya apa ya?"Plak!"Aduh! Buset. Sakit bro!" Remon menjerit sambil memegangi kepalanya yang habis kena geplak Mas Fatan dari belakang.Lagian lu, omongannya lewat tol, kaga di rem. Malu, tuh banyak tamu.""Halah, nyalain gw terus. Padahal, gw cuma ngingetin nih pengantin baru. Masih siang, udah pegang pegangan. Hormati dong tamu jomblo kayak gw."Aku dan Mas Nadhif terpaksa tertawa kecil meski sebenarnya malu, terciduk sedang cosplay jadi pengantin yang ngebet mau malam pertama. Padahal, ka

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-11
  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Bab 85

    POV ARSEN"Mama makan dulu, ya? Dari kemarin perut Mama tak diisi."Mama lagi lagi menggeleng. Sejak kedatangan Monika yang membawa penyakit mematikan itu kesini, kesehatan Mama terus menurun. Jangankan Mama aku saja syok setengah mati. Selama ini aku mengira adikku itu kuliah sambil bekerja. Ternyata benar dia bekerja, tapi bukan pekerjaan yang seperti aku harapkan. Monika menjajakan dirinya pada laki-laki hidung belang di Bandung sana."Mama tak mau makan, Ar. Adik kamu kemana?"Aku menggeleng. Setelah mendengar kabar aku dicampakkan oleh Tari. Monika pergi begitu saja. Katanya mau menuntut balas atas apa yang Tari lakukan padaku dan Mama. Padahal, dia belum sepenuhnya tahu cerita yang sebenarnya."Kamu hari ini tak menemui Alif?"Aku kembali menggeleng. Aku ketahuan Tari. Untung saja aku bisa bersembunyi. Tapi, kemarin Mas Fatan sendiri yang akhirnya menghajarku habis habisan. Mukaku masih bonyok. Beruntung kamar ini bohlam nya lagi putus, sehingga ruangan gelap ini membantu agar m

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-12
  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Bab 86

    "Pak, tapi saya hanya jualan disini sebentar saja. Saat jam istirahat dan anak anak pulang sekolah. Dan saya juga selalu membersihkan sampah yang berserakan karena dagangan saya. Lalu kenapa saya dilarang jualan?""Maaf, Pak. Ini peraturan dari pihak sekolah untuk tidak memperkenankan para pedagang mangkal di depan sekolah. Alasannya untuk keamanan anak-anak dan kenyamanan para pengendara."Aku lemas. Tak ada lagi harapan untuk mendekati anakku. Kalau langsung menemui Tari itu sama saja mencari mati. Aku pun mengembalikan gerobak bakso pada yang punya. Omelan dan cacian kuterima dengan terpaksa. Tak ada semangat lagi untuk mencari uang."Mas, aku dikejar-kejar polisi karena melarikan mobil milik dokter Elzio. Aku kira laki-laki itu masih kekasih Mbak Tari. Rupanya mereka sudah putus dan tak mungkin kembali.. dokter itu ternyata tak waras."Monika ternyata sudah dirumah. Wajahnya terlihat sangat pucat. Apalagi tanpa dandanan. Sambil mengisap sebatang rokok, adikku menyembunyikan diriny

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-12
  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Bab 87

    "Buang saja, Mas. Aku tak mau mengingat kenangan pahit yang dulu pernah aku alami."Aku menyerahkan kado ter-ga jelas sepanjang masa itu pada Mas Nadhif. Mas Nadhif menerima lalu tersenyum."Sepertinya ada mantan yang menyesal telah membuang berlian." Mas Nadhif membuang kado beserta isinya itu ke tong sampah. Kecuali foto Mas Nadhif merobek potongan gambar yang ada Mas Arsen nya."Jangan meledek ku begitu, Mas." Aku merajuk."Itu Fakta, Sayang. Tapi, tak apa. Itu menandakan jika istriku ini bukan orang sembarangan. Mas bangga mendapatkan kamu, Dik."Mas Nadhif membelai kepalaku. Membantu membuka jilbab yang kukenakan dengan lembut.Perlahan, rambut sepunggungku terurai."MasyaAllah, Mas baru lihat Adik seperti ini," Tangannya terus membelai rambutku dan dengan lembut mendaratkan sebuah kecupan di kening."Maafkan jika sedari dulu aku sudah menyimpan rasa itu padamu. Disaat kamu masih menjadi miliknya."Aku tertawa lebar. Namun, segera menghentikan tawa yang tak seharusnya itu."Mun

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-13
  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Bab 88

    "MasyaAllah, Dik. Kamu kenapa? Kok melamun?""Eh, enggak Mas. Aku gapapa."Mas Nadhif hanya tersenyum lalu mengendong Abrar ke kamar mandi. Hah? Aku selama ini tak pernah merasakan dimanja oleh suami. Tapi, dengan Mas Nadhif, aku seakan tak dibiarkan capek. Meski dia juga sibuk mengerjakan pekerjaannya di depan komputer. Namun, untuk pekerjaan rumah tangga dia dengan sigap membantu."Bu, biar Nadhif yang masak. Ibu istirahat aja. Nanti kalau udah mateng kita makan bareng-bareng.""Ndak usah, Nak. Biar ibu sama Bik Inah aja." Tolak ibu. Aku yang sedang menyelesaikan pekerjaan dari ruang tamu menyimak obrolan mereka."Gapapa, Bu. Bik Inah biar ngerjain pekerjaan yang lain. Saya udah lama ga masak. Takut lupa cara menyalakan kompor." Dia terkekeh."Ah, bisa aja. Bener nih, ibu tinggal?""Iya. Serahkan sama cheff Nadhif." Mereka tertawa. Ah, indahnya. Rumah tangga yang selama ini aku idam idamkan. Setiap waktu sholat Mas Nadhif juga disiplin mengiring anak anak ke mesjid. Begitu juga wak

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-13
  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Bab 89

    Aku menatap nanar bangunan toko yang hangus dilalap si jago merah itu. Api dengan cepat melahap semua isi toko. Termasuk bangunan yang berada disebelahnya yang merupakan mess karyawan. Aku sengaja memberikan fasilitas untuk karyawan yang belum berkeluarga untuk tinggal disana. Tak besar, tapi tak juga kecil. "Gapapa, Sayang. Rejeki itu titipan. Setiap titipan pasti akan dimintai kembali oleh yang punya. Nanti Mas akan mencarikan tempat yang strategis untuk memulai usaha ini lagi, ya."Mas Nadhif merangkul pundakku. Dengan lemah kepala ini bersandar di bahunya. Meski tanpa air mata, hatiku tetap saja hancur. Perjuangan membangun toko sejak masih menjadi istri Mas Arsen. Sekarang tinggal kenangan. Bukan masalah materi, tapi lebih ke effort ku mengubah nasibku sendiri."Sabar, ya, Dek. InsyaAllah, Allah akan menggantikan dengan rejeki yang lebih banyak lagi." Ujar Mas Fatan dengan suara bergetar.Mas Fatan tentu lebih terpukul. Mata pencahariannya disana. Dia yang lebih banyak menghabis

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-14

บทล่าสุด

  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Season 2 bab 138

    Tari menghela napas panjang. "Aku tahu, Mas. Tapi Alisa nggak mau dengar. Setiap kali kita mencoba memberitahu, dia malah makin memberontak."Ammar yang sejak tadi berdiri di dekat tangga akhirnya ikut bicara. "Aku dan Alif sudah menyelidiki lebih lanjut, Mas. Rio punya koneksi dengan beberapa orang yang mencurigakan. Teman-temanku bahkan bilang dia pernah terlibat dalam kasus yang lebih besar, tapi berhasil lolos."Nadhif mengepalkan tangannya. "Aku akan bicara dengan seseorang yang bisa menyelesaikan masalah ini. Kalau perlu, aku akan menggunakan koneksiku di kepolisian.""Mas… apakah harus sejauh itu?" Tari menatap suaminya dengan khawatir."Kalau menyangkut keselamatan anak kita, aku nggak akan ragu, Tari." Wajah Nadhif mengeras. "Aku nggak mau melihat Alisa menjadi korban berikutnya."---Sementara itu, di dalam kamar, Alisa duduk di sudut tempat tidurnya dengan ponsel di tangan. Matanya merah akibat menangis. Di layar, ada pesan dari Rio.Aku nggak akan biarkan mereka memisahkan

  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Season 2 bab 137

    "Maksud Bunda, kamu belum disentuh oleh baj1n94n itu kan!" Tanya Alif tegas. Tari tertunduk. Betapa remuk hatinya jika hal itu benar terjadi.Alisa tertawa keras. Tapi, air mata nya mengalir deras."Kakak kira aku wanita murahan?" Jeritnya. Mendengar hal itu justru semua yang ada disana menghela napas lega. Tentu saja itu yang utama bagi mereka. Jika Alisa sudah dirusak oleh Rio, tak ada jalan lain selain membawa hal ini ke ranah hukum."Syukur lah. itu yang terpenting. Kamu masih kecil, Dek. Jangan sampai ada yang merusakmu dengan alasan cinta.""Aku juga tau, Kak. Memang Rio beberapa kali mengajakku untuk bertemu di hotel. Tapi, aku tak mau. Aku juga tau kalau nanti pertemuan itu pasti akan mengarah ke hubungan terlarang."Tari menghampiri Alisa lalu memeluknya."Berjanjilah untuk selalu berpikir seperti ini, Nak. Kehormatanmu diatas segala galanya. Jangan korbankan hanya karena nafsu sesaat." Suara Tari bergetar menahan haru.Alisa yang kini terisak dalam pelukan ibunya tak mampu

  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Season 2 bab 136

    “Setidaknya beri aku waktu lebih lama untuk bicara dengannya,” pintaku pelan.Mas Nadhif menghela napas. “Baik. Tapi kalau dalam seminggu tidak ada perubahan, kita harus mempertimbangkan langkah lain.”Aku mengangguk, tapi hatiku tidak tenang. Bagaimana jika Alisa malah semakin menjauh? Dan bagaimana jika Rio belum benar-benar pergi dari hidupnya?***Keesokan harinya, setelah semua orang pergi, Saat aku berpikir keras, tiba-tiba ponselku berbunyi. Aku melihat nomor tak dikenal di layar. Dengan ragu, aku mengangkatnya.“Halo?”Suara seorang perempuan terdengar di seberang sana. “Bu Tari, saya harus bicara dengan Anda. Ini soal Rio dan Alisa.”Jantungku berdegup kencang. “Siapa ini?”“Saya Fina. Saya mantan pacar Rio. Dan saya punya sesuatu yang harus Ibu lihat.”Aku tercekat. Mantan pacar Rio? Apa lagi ini?“Apa yang ingin kamu bicarakan?” tanyaku waspada.“Saya nggak bisa bicara lewat telepon. Kita harus bertemu.”Aku ragu sejenak, tapi ada sesuatu di nada suara Fina yang membuatku y

  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Season 2 bab 135

    "Saya minta baik-baik, Rio. Tolong tinggalkan anak saya. Kejarlah hidupmu. Tanpa membawa serta putriku. Dia masih mau sekolah. Tak ada waktu untuk pacaran!" Ucapku tegas. Kali ini aku mulai muak.Aku melihat ekspresi Alisa berubah, antara marah dan panik. Dia menggenggam tangan Rio erat, seakan meminta perlindungan.Dari kejauhan dia pemuda datang mendekat. Aku dapat memastikan itu Ammar dah Abrar. Setelah dekat kedua anakku itu berdiri disampingku dengan wajah menatap tajam ke ada Rio."Lu pergi baik-baik atau gw paksa!" Sentak Ammar.“Kak, kalian nggak perlu ikut campur!” seru Alisa, matanya berkaca-kaca.Rio tersenyum tipis, seakan menikmati situasi ini. “Wah, keluarga yang overprotektif, ya?”Aku menatapnya tajam. “Bukan overprotektif, Rio. Kami hanya peduli dengan Alisa. Kami tahu apa yang terbaik untuknya.”Ammar menyilangkan tangannya di dada. “Kami sudah menyelidikimu, Rio. Teman-temanku tahu banyak soal jejak kelammu. Dan aku yakin, Alisa nggak akan percaya begitu saja kalau

  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Season 2 bab 134

    Alisa masih diam. Aku menatap Aleeya yang juga tampak cemas.“Aleeya, boleh Bunda bicara berdua dengan Alisa?” pintaku.Aleeya mengangguk menutup bukunya dan segera keluar, lalu menutup pintu pelan-pelan.Aku kembali menatap Alisa. “Nak, kamu tahu kan Bunda sayang sama kamu?”Alisa masih tidak menoleh.Aku menarik napas panjang. “Bunda dengar kamu masih dekat dengan Rio.”Saat itu juga Alisa langsung bangkit dan menatapku tajam. “Bunda udah nyuruh siapa buat nyari tahu urusan Alisa?” suaranya bergetar, entah marah atau takut.“Bunda hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja.”Alisa mendengus. “Bunda nggak suka sama Rio, kan? Karena dia nggak sekaya harapan bunda kan? Karena dia nggak punya masa depan?”Aku terhenyak. “Bukan begitu, Nak. Bunda hanya ingin yang terbaik buat kamu.”“Rio itu baik! Bunda aja yang nggak mau kenal dia,” katanya dengan suara yang lebih tinggi.Aku mengusap wajahku, berusaha menahan emosiku. “Alisa, kamu masih terlalu muda. Rio bukan orang yang baik, Nak. Dia

  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Season 2 bab 133

    Setelah kejadian itu Alisa mogok sekolah. Aku tidak mau memaksakan. Toh, itu juga lebih baik baginya sehingga dia tidak bisa bertemu lagi dengan lelaki berandal itu.Hari ini Mas Nadhif juga pulang. Aku dari pagi sibuk menyiapkan hidangan spesial untuknya dan Wildan. Diantara anak kami, hanya Wildan yang tidak mau kuliah. Dia memilih mengikuti jejak ayahnya sebagai produser."Bunda masak apa lagi? Biar aku bantu." Ammar yang libur kuliah menghampiriku. Tangannya mulai mengaduk-aduk spatula di atas penggorengan."Ga usah, udah mau selesai kok." Tolakku lembut."Bun, Alisa kenapa, Bunda sudah tau?" Tanyanya tiba-tiba.Aku menggeleng tapi mataku menatap Ammar untuk mencari jawaban."Kenapa dengannya? Anak itu menutup diri dari bunda. Entah apa salah Bunda, Bunda juga tidak tahu." Ammar menepuk pelan pundakku."Bunda tidak salah apa-apa, Bun. Bunda perempuan hebat yang Ammar miliki. Selamanya akan seperti itu. Bunda tidak boleh menyalahkan diri sendiri, apa yang terjadi pada Alisa sudah

  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Season 2 bab 132

    "Mas, Alisa sudah mengkhianati kepercayaan kita, Mas. Dan yang lebih menyakitkan lagi, dia hampir saja mencelakai Aleeya. Gimana kalau teman laki-laki nya itu bukan orang baik baik?" Aku mencurahkan isi hatiku pada Mas Nadhif lewat sambungan telepon."Iya, Mas juga ga percaya Alisa bisa senekat itu. Nanti Mas pulang, Alisa akan mas marahi, ya."aku menggeleng cepat. Walau ku tahu Mas Nadhif tidak bisa melihatnya."Jangan, Mas. Aku tidak meminta kamu memarahinya. Aku hanya meluahkan isi hatiku aja kok." Mas Nadhif tertawa kecil."Eh iya gimana Wildan? Apa dia bisa mengikuti arahan Mas dengan baik?" Aku mengalihkan pembicaraan."Alhamdulillah, Wildan juga cepat nangkap ilmu yang Mas ajarkan. Jadi, ga perlu khawatir. Kalau nanti Mas meninggal sudah ada Wildan yang akan mengurus jenazah Mas.""Huss, Mas! Ngomong apa sih!" Mas Nadhif tertawa lagi. Jujur aku tak bisa lagi mencari keburukan Mas Nadhif sejak kejadian waktu itu."Ya gapapa, kok. Kan memang sudah kepastian akan hal itu. Semua ya

  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Season 2 bab 131

    "Bunda kok ada di sini?" Wajah Aleeya pucat pasi. Pasti dia tidak menyangka aku akan ada di sini."Bunda yanga seharusnya nanya, kamu kenapa kesini? Dan laki-laki ini siapa?"Aku menunjuk laki-laki itu dengan dagu. "Maaf, Tante. Saya kesini ...""Saya tidak minta penjelasan dari kamu!" Cetusku membuat dia terdiam."Bunda, aku kesini karena disuruh Alisa. Aku sendiri tidak tahu untuk apa. Karena kata Alisa kalau aku tidak datang dia akan sangat marah pada ku, Bun.""Alisa?" Tanyaku heran. Aleeya mengangguk kuat. Aku menelisik wajah itu dengan seksama. Memang tidak ku dapati kebohongan. Tapi, aku masih tak habis pikir. Kenapa Alisa melakukan ini kepada saudara kembarnya. "Kamu kenal Alisa?" Ini pertanyaanku tertuju kepada laki-laki gondrong di sebelahku ini. Dia menunduk seakan enggan untuk menjawab pertanyaanku. "Kenal kan?"Dia mengangkat kembali kepalanya. Kini mata kami beradu."Saya bingung, Bu. Ini Alisa apa Aleeya?"Aku menghela napas panjang."Mas, saya ini Aleeya. Tadi Alis

  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Season 2 bab 130

    "Prinsip bunda masih sama. Tak ada pacaran sebelum pernikahan.""Tapi aku tak pacaran, Bun!" Pekiknya."Bunda percaya kok. Sekarang bawa sini hp nya. Bunda akan simpan sampai besok pagi. Biar malam ini kamu istirahat." Ujarku lembut.Dengan berat hati Alisa mengeluarkan ponsel dari bawah selimutnya dan menyerahkan padaku."Tenang, bunda gak akan melanggar kesepakatan kita." Mendengar itu Alisa tersenyum. Dia memelukku erat. Aku merasa ini pelukan rasa bersalah yang kini bersarang dalam hatinya karena menyembunyikan sesuatu yang tidak aku suka.Setelah memastikan Alisa tidur aku kembali ke kamar. Menaruh ponsel Alisa di atas meja. Hatiku terasa gundah. Antara ingin melihat pesan yang ada disana, atau amanah dengan perjanjian kami. Aku duduk di pinggir ranjang. Mata tetap terarah ke ponsel biru muda itu. Hingga tak lama ada pesan masuk dari kontak yang dinamai "Alex" yang terlihat di bar notifikasi.[Jangan lupa besok kita ketemuan di taman kota, ya. Aku jemput kamu jam 9.]Aku menaha

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status