Duar! Angin bertiup dengan kencang, sedangkan hujan juga turun dengan deras. Suasananya terasa sangat mencekam.Dada Tiffany terasa sesak, keringat dingin juga membasahi tubuhnya. Kemudian, dia tiba-tiba membuka matanya.“Tiffy, aku sudah pernah bilang kamu harus fokus waktu kita lagi di ranjang, ‘kan?”Pria ini memiliki wajah tegas, alis lebat, mata yang mendalam, dan ekspresi tenang. Bibirnya yang dingin sedang bergerak perlahan di tubuh wanita yang berada di bawahnya. Dia seperti sedang menggoda wanita itu, tetapi terlihat lebih mirip dengan menikmati permainan pendahuluan.Tubuh kedua orang itu sangat dekat. Meskipun tidak menyalakan lampu, Tiffany dapat merasakan otot perut si pria yang kuat dan juga panas.Setelah melihat jelas siapa orang di hadapannya, Tiffany langsung menangis, lalu menggenggam tangannya dengan ketakutan.“Paman, maaf, maaf. Aku nggak seharusnya paksa kamu menikah denganku atau ganggu hubunganmu dengan Meliana. Aku yang salah! Aku pantas mati!”Gerakan Edric l
Last Updated : 2024-12-24 Read more