Home / Romansa / Godaan Sang Presdir Setiap Malam / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Godaan Sang Presdir Setiap Malam: Chapter 21 - Chapter 30

50 Chapters

Bab 21

Tiffany menutup laptopnya, lalu berjalan ke sebuah sudut yang tidak tertangkap CCTV. “Dok Lucas, aku tahu kamu mau bantu aku. Tapi, ada beberapa hal yang nggak sesederhana pemikiranmu.”Lucas khawatir Tiffany akan berubah pikiran. Dia pun berkata dengan nada yang agak panik, “Asal kamu bantu aku masuk ke pusat pemulihan itu, aku pasti bisa bawa Meliana pulang.”Tiffany terlihat ragu, seolah-olah sedang berpikir apakah dia harus menyetujui permintaan Lucas atau tidak.“Memangnya kamu mau hidup selamanya bersama pria yang nggak mencintaimu?” tanya Lucas.Setelah sesaat, Tiffany berlagak seperti sudah terbujuk oleh ucapan Lucas. Dia pun menjawab, “Oke, aku akan bantu kamu masuk ke sana.”Begitu Tiffany setuju, Lucas pun tersenyum. Kemudian, dia berseru, “Ini baru Tiffany yang kukenal!”Tiffany yang dia kenal? Namun, mereka sama sekali tidak dekat. Selain dalam beberapa bulan Tiffany dikurung oleh Lucas, mereka bahkan nyaris tidak pernah berbicara selama SMA. Namun, Tiffany tidak membongk
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 22

Setelah mengirim CV ke berbagai perusahaan selama 3 hari, Tiffany masih belum menerima satu balasan pun. Sebelumnya, jelas-jelas ada sebuah perusahaan yang sudah memintanya untuk pergi menerima wawancara. Namun, orang itu malah tiba-tiba menelepon lagi dan bilang mereka salah orang.Tiffany merasa ada yang aneh dan bertanya, “Bisa kasih aku alasannya? Apa CV-ku kurang bagus? Atau ada masalah lainnya?”Orang itu menjawab, “Bu Tiffany, CV-mu sangat baik sampai perusahaan kami nggak sanggup pekerjakan kamu. Sebaiknya kamu cari saja perusahaan lain.”Tut ... tut ....Sebelum Tiffany sempat bertanya lebih lanjut, orang itu sudah langsung memutuskan sambungan telepon. Tiffany mengepalkan tangannya dengan kuat saking kesalnya. Setelah sesaat, dia baru mengendurkan kepalan tangannya dan lanjut mengirim CV ke perusahaan lain. Dari pantulan layar laptop, terlihat wajahnya yang agak muram.Tiffany tahu jelas bahwa orang yang bisa membuat berbagai perusahaan besar di ibu kota menjauhinya hanyalah
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 23

Setelah menunggu lama, Edric akhirnya selesai rapat. Begitu melihat sosok yang mendekat melalui kaca, Tiffany mulai merasa tegang. Dia tidak suka menghabiskan waktu berdua dengan Edric. Namun, kali ini, malah dia yang berinisiatif untuk melakukannya.“Sayang, kok kamu nggak bilang dulu mau kemari?”Tiffany berpura-pura tenang dan menatap Edric sambil bertanya, “Aku nggak boleh datang sesuka hatiku?”“Aku takut kamu tunggu kelamaan.”Edric berjalan ke belakang Tiffany, lalu meletakkan folder yang dipegangnya dan memeluk Tiffany dari belakang. Aroma maskulin tubuhnya langsung menyelimuti Tiffany dan membuat kulitnya tanpa sadar mulai memerah.Edric bertanya dengan nada yang sangat lembut, “Ada apa kamu mencariku?”Tiffany berusaha untuk membuat dirinya merasa santai. Kemudian, dia mendongak dan tersenyum pada Edric. “Mas, apa ada yang kamu sembunyikan dariku?”Gerakan Edric pun terhenti. Dia memutar kursi Tiffany supaya mereka bisa saling memandang. Tiffany dapat melihat bayangan dirinya
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 24

Tiffany menyandarkan dagunya ke pundak Edric dan berbisik, “Oke.”Tiffany tidak bisa menolak. Sekarang, dia masih belum memiliki hak untuk melawan. Jika dia membuat Edric kesal, Edric seharusnya akan membawanya pulang secara paksa. Setelah itu, belum tentu dia diizinkan bekerja.“Aku masih harus hadiri konferensi video. Kalau nggak ....” Edric mendekati leher Tiffany, lalu menggigitnya dengan kuat sebelum melanjutkan, “Aku nggak akan lepaskan kamu semudah ini.”Kemudian, Edric menggenggam tangan Tiffany dan menempelkannya ke bagian bawah tubuhnya. Dia sudah sepenuhnya terangsang. Hanya saja, konferensi video itu akan segera dimulai. Dia tidak akan sempat melakukan apa-apa dalam waktu sesedikit ini.Tiffany menarik kembali tangannya, lalu Edric menggigit lehernya lagi. Kali ini, dia mendesah tanpa terkendali. Hal ini membuat pengendalian diri Edric goyah lagi.Kemudian, Tiffany berkata dengan agak gelisah, “Mas, kerja lebih penting.”Seusai berbicara, Tiffany pun membungkuk dan buru-bur
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 25

Setelah menjadi sekretaris Edric begitu lama, Krystal yang dulunya masih sangat berfantasi untuk menjadi pendamping wanitanya sudah tidak memiliki harapan seperti itu.Tiffany bertanya dengan tenang, “Bu Krystal nggak mau?”Krystal tidak ingin dipermainkan orang. Dia menjawab dengan penuh sindiran, “Setahuku, Pak Edric selalu jaga diri dengan baik dan nggak pernah terlibat skandal. Daripada tanya aku mau atau nggak, lebih baik Nyonya tanya ke diri sendiri mampu melakukannya atau nggak!”Tiffany pun tertawa ringan. Jika dijumlahkan dari awal sampai sekarang, dia sudah hidup di keluarga kaya yang terpandang selama puluhan tahun. Mana mungkin dia tidak bisa menebak apa maksud Krystal. Krystal ingin pergi dan menjadi wanita Edric lebih dari siapa pun. Hanya saja, dia tidak pernah mendapatkan kesempatan seperti itu.“Persiapkanlah diri dan tunggu kabar dariku.” Tiffany berjalan ke luar tanpa melirik Krystal lagi. Kemudian, dia langsung naik ke mobil dan melaju pergi.Setelah kembali ke ruma
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 26

Tiffany mau tak mau mencoba satu per satu gaun itu sampai Edric menemukan yang disukainya. Saat mencoba sebuah gaun hitam yang memikat, dia dapat melihat jelas tatapan Edric yang bertambah dalam dan gelap, juga mengandung pemujaan yang tidak dapat disembunyikan.Di dalam walk-in closet ini, terdapat satu bagian dinding yang dipasang dengan cermin. Pada saat ini, Edric bangkit dari sofa, berjalan ke belakang Tiffany, lalu membantunya merapikan bagian belakang gaunnya.Bagian pinggang gaun itu berlubang, sedangkan bagian belakangnya terbuka dan membentuk huruf V mendalam sehingga memperlihatkan punggungnya yang putih nan mulus. Bagian depan gaun ini terlihat cukup konservatif, tetapi tetap menunjukkan lekuk tubuhnya yang sempurna.Edric melingkarkan sebelah tangannya ke pinggang ramping Tiffany dan menekan bagian perutnya. Jakunnya yang bergerak terlihat sangat seksi. Dia memuji dengan pelan, “Sayang, kamu makin cantik saja.”Tiffany bertemu pandang dengan Edric melalui cermin dan sangat
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 27

Tiffany mengerutkan keningnya, lalu membuka pintu kamar. “Sup ginseng apa?”Ana tersenyum dan menjawab, “Ini sup obat yang dikasih Pak Lukman dan Bu Lucy. Katanya, sup ini bisa memperkuat ginjal, melancarkan aliran darah, dan menghangatkan rahim. Yang putih untuk Nyonya, sedangkan yang hitam untuk Tuan.”Di atas nampan, terdapat dua mangkuk berwarna putih dan hitam. Setelah tutup mangkuknya dibuka, terlihat jelas bahwa isinya menggunakan bahan obat yang berbeda. Aroma samar yang sedikit amis langsung menyerbak ke hidung. Tiffany memang tidak menyukai baunya, tetapi dia juga paham bahwa rasa amis itu mungkin hanya sugesti dari pikirannya saja. Dia pun menjawab, “Letakkan saja dulu di samping. Nanti, aku baru minum.”Lukman dan Lucy berharap Tiffany dan Edric lebih cepat punya anak. Oleh karena itu, mereka baru mengantar sup obat seperti ini. Namun, dia tidak memiliki pemikiran seperti itu. Nanti, dia akan diam-diam membuang sup obat itu.Ana masih berdiri di tempat. Dia berujar sambil
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 28

Mata Tiffany langsung bergetar dan seluruh tubuhnya juga menegang. Tubuhnya sama sekali tidak bisa rileks dan menunjukkan perlawanan yang jelas.Edric sepertinya juga merasakannya, tetapi gairahnya malah meningkat. Tangannya mulai beraksi lagi untuk menggoda dan menyenangkan tubuh Tiffany.Tiba-tiba, Tiffany merasa perutnya sakit. Kemudian, dia merasakan aliran panas di bawah tubuhnya. Dia segera tersadar dan mendorong Edric. Kemudian, dia menunduk dan berkata dengan malu, “Mas, aku datang bulan.”Ekspresi Edric langsung menjadi sangat suram. “Kapan?”“Ini baru saja.” Tiffany menggigit bibirnya dan langsung kembali ke kamar tanpa menjelaskan lebih banyak. Setelah mengeceknya di kamar mandi, ternyata dia memang datang bulan. Dia pun buru-buru mandi lagi.“Kenapa datang lebih cepat? Ini baru akhir bulan. Bukannya biasa haidmu datangnya di tanggal 2?”Suara yang tiba-tiba datang itu langsung mengejutkan Tiffany. Dia menoleh ke arah datangnya suara dan melihat Edric sedang berdiri di depan
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 29

Edric masih mengernyit dan kerutan di keningnya malah makin dalam. Dia menatap Tiffany dengan khawatir.Tiffany pun menggigit bibirnya, lalu melingkarkan tangannya ke leher Edric dan menariknya turun. Kemudian, dia langsung menciumnya. Kali ini, Edric baru bersedia mengalah.“Kalau begitu, istirahat yang baik ya. Kalau memang nggak tahan lagi, pulang saja dulu.”Tiffany memejamkan matanya dan menjawab dengan nada lelah, “Oke.”Setelah Edric pergi, Tiffany langsung mengirim pesan pada Krystal.[ Aku sudah antarkan orangnya ke acara ini. Sekarang, bisa manfaatkan kesempatan ini atau nggak tergantung kamu sendiri. ]Krystal sudah mempersiapkan diri dan segera membalas.[ Oke. ]Krystal mengambil tangkapan layar pembicaraan mereka dan memindahkannya ke folder aman, lalu menghapus semua riwayat obrolan mereka. Kemudian, dia berjalan keluar dari sudut yang gelap dan menyusul pria hebat yang sangat didambakan, tetapi tidak bisa didapatkannya itu.“Pak Edric.” Di bawah sorotan kamera, Krystal
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 30

Holden Salim?Tiffany pun mengerutkan keningnya. Dia tidak mengenal pria di hadapannya, tetapi namanya terdengar sangat familier. Di kehidupan sebelumnya, Holden merupakan pendatang baru yang sukses di ibu kota. Perusahaan di bawah kelolanya memiliki kekuatan yang tidak dapat diremehkan. Bahkan Edric juga pernah mengungkit tentangnya. Sepertinya, Holden berkecimpung di industri perhiasan. Sebuah pemikiran tiba-tiba muncul di benak Tiffany. Dia pun menatap Holden dengan penuh waspada.Holden memiliki tubuh yang tegap dan proporsional, hidung mancung, dan senyuman yang penuh teka-teki. Namun, dia malah memberikan kesan yang sangat sopan.Tiffany berhenti mengamati Holden. Dia merasa Holden mungkin bukan kebetulan bertemu dengannya di balkon, melainkan memang sudah mengincarnya dari awal.“Ada urusan apa Pak Holden mencariku?”Holden menyadari kewaspadaan Tiffany dan berusaha membuat nada bicaranya terdengar lebih santai. “Dengar-dengar, kamu lagi cari kerja. Apa kamu tertarik untuk berg
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status