Begitu mendengar Edric mau pergi, Tiffany merasa sangat lega dan menjawab, “Pergilah, jangan sampai kerjaanmu terbengkalai. Aku sendiri sudah cukup untuk jaga Kakek.”Edric meliriknya, lalu berkata dengan nada yang agak tajam, “Kamu juga yang patuh. Jangan asal keluyuran.”Tiffany menggigit bibirnya. “Emm.”Tidak lama setelah Edric pergi, Tiffany memanfaatkan kesempatan saat Arif masih tidur untuk pulang ke Vila Taringa. Dia mengemas beberapa pakaiannya dan komputer, lalu kembali ke rumah sakit satu jam kemudian.Willis akan datang memeriksa keadaan Arif setiap 2 jam sekali. Melihat Willis yang begitu rajin, Tiffany mau tak mau merasa bingung dan menghentikan Willis yang hendak pergi.“Nyonya, ada apa?” tanya Willis dengan penuh hormat. Tiffany merasa ragu sejenak, lalu bertanya, “Pak Willis, apa selama ini kamu yang jaga kakekku?”Willis yang peka langsung menyadari ada yang aneh. Setelah berpikir sejenak, dia baru menjawab, “Benar. Pak Edric sendiri yang suruh aku harus jaga Pak Ari
Last Updated : 2024-12-24 Read more