Home / Rumah Tangga / Istri Pesanan CEO / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Istri Pesanan CEO: Chapter 31 - Chapter 40

146 Chapters

Pelukan Kedua

Davva membuka pintu apartemennya dan menyilakan Kanya masuk. Namun Kanya tertegun di tempat dan hanya berdiri di sana.Davva sudah berjalan beberapa langkah ketika menyadari Kanya tidak berada di sebelahnya. Lelaki itu memandang ke belakang dan melihat Kanya berdiri bagai patung.“Kanya, ayo!” panggilnya agar perempuan itu mendekat.Terbangun dari ketermanguan, Kanya menggerakkan kaki berjalan menghampiri Davva yang berada beberapa meter di depannya.Apartemen Davva sangat luas. Bahkan menurut Kanya terlalu lapang untuk dihuni sendiri. Tentang Davva yang tinggal sendiri di sana Kanya ketahui dari Wanda.“Duduk bentar ya, aku ambilin air minum dulu.” Davva mengembangkan tangan menunjuk sofa.Selagi Davva ke belakang, Kanya menanti sendiri dengan pikiran melayang ke mana-mana. Pada kejadian tadi yang hampir saja menodainya. Pada Raven yang jauh di daerah sana.Sebuah pertanyaan tumbuh di hati Kanya. Apa seharian ini Raven ada menghubunginya? Apa orang-orang di rumah tidak bertanya-tanya
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Titik Balik

Saat terbangun pagi ini Kanya sudah merasa jauh lebih baik. Semalam Davva menemaninya di kamar sampai Kanya tertidur. Davva meyakinkan jika posisi Kanya aman bersamanya. Kanya tidak perlu takut lagi. Barulah Kanya bisa memejamkan mata sampai pagi. Kanya tidak tahu entah jam berapa lelaki itu keluar dari kamarnya.Kanya kemudian turun dari tempat tidur, menghabiskan sepuluh menit di kamar mandi dan setelahnya keluar.Harumnya aroma kopi terhirup oleh hidung Kanya ketika kakinya menapak di lantai ruang tengah. Tidak ada sekat antara ruang tersebut dengan ruang belakang sehingga jenis aroma apapun akan mudah menguar dan menyebar ke bagian manapun di tempat itu.Kanya mengayun langkah pelan menuju ruang belakang. Ia tertegun saat melihat Davva sedang sibuk menyiapkan minuman yang berkemungkinan untuk mereka berdua. Cukup lama ia berdiri di sana sampai Davva menegurnya.“Udah bangun?” Davva tersenyum saat menyadari kehadiran Kanya.Kanya membalas dengan lengkungan bibirnya dan tetap berdir
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Hamil

Seharian itu berita tentang Kanya yang tertangkap gara-gara masalah prostitusi menjadi perbincangan hangat antara Aline dan mertuanya. Mereka sama sekali tidak menyangka jika Kanya adalah seorang wanita tuna susila."Makanya dari awal Mama nggak setuju Raven menikah dengan dia. Mama maunya sama perempuan yang jelas asal usulnya dan berasal dari keluarga terhormat. Sekarang terbukti kan kalau dia bukan perempuan baik-baik?” Marissa berceloteh panjang, puas karena pada akhirnya Kanya benar-benar tersingkir dari hidup Raven.“Aku juga nggak nyangka kalau dia kayak gitu, Ma. Coba deh Mama lihat wajahnya lugu kayak gitu. Tapi ternyata aslinya …” Aline mengembangkan kedua tangan sambil bergidik dengan ekspresi jijik.Marissa geleng-geleng kepala. Entah bagaimana tanggapan putranya setelah mengetahui kabar itu. Raven mungkin syok begitu tahu perempuan yang selalu dibelanya ternyata tidaklah sebaik kelihatannya.“Nanti Mama akan minta Raven untuk menceraikan dia. Mama nggak sudi punya menantu
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Kejutan Untuk Raven

Kanya sulit untuk mempercayai kenyataan bahwa saat ini dirinya sedang berbadan dua. Sampai Davva meminta agar dokter yang memberitahu langsung padanya.“Tapi saya kan sedang haid, Dok, jadi bagaimana mungkin saya bisa hamil?” tanya Kanya kebingungan.“Ibu bukan haid, tapi mengalami pendarahan, oleh sebab itu Ibu harus banyak beristirahat dan hindari kegiatan atau aktivitas fisik yang berat.”Setelah ahlinya yang langsung menjelaskan barulah Kanya percaya. Hanya saja Kanya mulai kebingungan, apa yang harus dikatakannya pada Raven?“Dimakan dulu, Nya.”Lamunan Kanya pergi begitu saja ketika Davva masuk ke kamar membawa nampan berisi sepiring nasi serta satu gelas air putih. Ada juga plastik cetik berisi obat-obatan yang harus Kanya konsumsi.Kanya memandang hampa. Selera makannya menguap tersedot oleh kebingungan yang saat ini meliputinya.“Kok malah ngelamun? Kamu nggak lupa kan kalau dokter menyuruh jangan banyak pikiran dan harus rajin minum obat? Kandungan kamu tuh lemah, Nya. Atau
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Ternyata Kamu Seorang Pecundang

Raven menggenggam erat ponsel yang diberikan ibunya. Kemudian mata pria itu mulai menekuri layar dan membaca berita yang disajikan di sana.Beberapa detik kemudian Raven mengangkat wajahnya. Adam's apple-nya bergerak-gerak bersama dengan rautnya yang berganti tegang. Ternyata begitu banyak yang terjadi selama dirinya pergi. Padahal menurut Raven ia pergi tidak begitu lama.“Tahu sendiri kan kenapa Mama melarang kamu marah pada Aline? Aline nggak salah apa-apa. Tapi perempuan sialan itu yang keparat. Dari awal firasat Mama udah nggak enak. Mama nggak yakin kalau dia perempuan baik-baik, tapi kamu keras kepala.”Raven terdiam saat Marissa mulai mengomelinya. Saat ini Raven merasa hancur mengetahui perbuatan yang dilakukan oleh istri kecilnya. Sedikit pun Raven tidak memiliki firasat jika Kanya akan melakukan hal senista itu. Tidak ada tanda-tanda jika Kanya adalah perempuan binal. Secara kasat mata Kanya terlalu sempurna.“Ma, rasanya Kanya nggak mungkin ngelakuin itu. Dia perempuan bai
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Cemburu

Davva mengikuti langkah panjang Kanya setelah meninggalkan tatapan tajam di wajah Raven. Ia menyumpah di dalam hati betapa bajingannya lelaki itu. Davva bisa merasakan betapa hancurnya hati Kanya begitu mendapat penolakan frontal dari suaminya sendiri. Davva masuk ke mobil setelah Kanya lebih dulu masuk ke sana. Davva menyetir dalam diam sedangkan di sebelahnya Kanya terisak. Ia sudah mencoba sekuat daya agar tidak menangis. Tapi Kanya hanyalah seorang manusia biasa.Tangisan Kanya tidak berhenti hanya sampai di mobil. Setibanya di apartemen Davva Kanya langsung melarikan diri ke kamar dan menangis di sana. Davva hanya diam menyaksikan semua itu. Awalnya Davva ingin mengetuk pintu. Namun langkahnya terhenti. Kanya pasti butuh waktu untuk sendiri. Nanti setelah tenang Davva akan menemuinya.Di dalam kamar Kanya tergugu dalam tangis hingga berjam-jam sampai akhirnya perempuan itu tertidur. Kanya terbangun dengan mata bengkak dan menyadari ruangan sudah gelap gulita.Ternyata sudah mala
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Memburuknya Hubungan Raven dan Aline

Seharian ini Kanya disibukkan oleh aktivitas di butik. Mereka bersiap-siap untuk acara peragaan busana yang sedianya diselenggarakan nanti malam.Wanda sebagai pemilik Queen Boutique betul-betul mendapuk Kanya sebagai utusan dari butik mereka. Perempuan itu tidak hanya mengajarkan Kanya caranya berlenggak-lenggok di catwalk. Namun juga menumbuhkan kepercayaan diri Kanya. “Saya nggak pede, Bu, gimana kalau nanti kesandung? Gimana kalau penampilan saya nggak bagus? Gimana kalau saya malu-maluin?” Berbagai pengandaian Kanya ajukan.Dan sama seperti sebelum-sebelumnya Wanda meyakinkan kalau Kanya pasti bisa. Kanya tidak kalah dari yang lainnya. Kanya adalah perempuan yang hebat. Kanya tidak hanya bisa merancang tapi juga memeragakan hasil rancangannya.“Bener tuh yang dibilang Mama,” kata Davva menimpali. “Kamu nggak usah mikirin soal tinggi badan segala macam. Setiap pribadi itu unik dan nggak bisa disamaratakan.”Kanya tersenyum. Davva dengan aura positifnya seakan ikut menularkan ener
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

I'm So Fucking Happy For You

Raven dan Aline akhirnya tiba di tempat yang dituju. Tadi keduanya menghabiskan sisa perjalanan dalam diam. Begitu pun ketika turun dari mobil mereka berjalan sendiri-sendiri membawa langkah kaki masing-masing. Barulah ketika hampir memasuki ruangan Aline merapat pada Raven. Aline mengaitkan tangan ke lengan Raven dan menebar senyum pada siapa pun yang berpapasan dengannya. Sedangkan Raven tampak menjahit mulut. Mood-nya yang amat sangat buruk semakin parah setelah pertengkaran di mobil tadi.Malam itu Aline terlihat begitu penuh percaya diri. Jujur saja perempuan tersebut semakin cantik dengan one shoulder dress berwarna mustard yang saat ini dikenakannya sehingga mengekspos dengan jelas area pundak dan lehernya. Tinggi tubuhnya pun hampir menyamai Raven berkat wedges berwarna senada dengan dress yang malam itu dipakainya.Raven dan Aline duduk di tempat yang disediakan. Lebih tepatnya di barisan front row. Baru beberapa menit mereka di sana, lampu runway pun menyala.Para penonton d
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Yang Di Sini Bahagia, Di Sana Merana

Kanya merebahkan punggungnya ke sandaran jok. Ia menghela napas dalam-dalam dan mengisi paru-parunya dengan udara baru. Peristiwa yang dialaminya tadi membuat dadanya menjadi sesak. Bukan karena kemenangannya melainkan karena peristiwa perkelahian Raven dan Davva tadi. Perkelahian kedua lelaki itu sempat menjadi pusat perhatian orang-orang. Beruntung Kanya segera membawa Davva pergi dari tempat itu.“Kanya …,” panggil Davva pelan.Kanya lalu menoleh ke arah Davva. “Iya, Dav?"“Yang tadi jangan dipikirin, jangan diambil hati. Kamu nggak akan menjadi rendah hanya karena ucapan orang tadi,” kata Davva menasehati menghibur Kanya. Walau bagaimanapun ucapan Raven merupakan hinaan paling menyakitkan bagi seorang wanita. Apalagi Raven bukan orang asing namun suami Kanya sendiri. Sakitnya mungkin tidak akan separah itu jika Raven adalah orang yang tidak Kanya kenal.Kanya tersenyum getir. Hinaan tadi memang membuatnya sangat sakit, tapi Kanya pastikan Raven akan menyesal karena sudah mengucapk
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Mencari Kanya

Raven terbangun karena dering keras dari ponselnya. Begitu membuka mata di saat itulah dirinya menyadari jika ia berada bukan di rumahnya bersama Aline, melainkan rumah Kanya.Mengulurkan tangan untuk menjangkau ponsel, Raven melihat nama sang istri di layar. Entah mengapa hal tersebut membuat Raven merasa sangat kesal. Raven merasa Aline seakan sedang mengekangnya, memata-matai ke manapun Raven pergi.Raven putuskan untuk mereject panggilan tersebut dan mematikan ponselnya. Setelah meletakkan kembali Raven berniat melanjutkan tidurnya. Namun begitu matanya tanpa sengaja bertemu dengan jam di dinding, ia terkesiap. Ternyata hari sudah pagi. Sudah saatnya beraktivitas. Banyak yang harus dilakukannya hari ini.Menyingkirkan kantuk, Raven lantas turun dari ranjang. Hal pertama yang dilakukannya adalah masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya di sana. Raven menghela napas panjang ketika tanpa sengaja momen-momen mandi bersama dengan Kanya melintas di depan matanya.Setelah mandi, Rav
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more
PREV
123456
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status