Kanya memandangi Raven sesaat dengan sorot meminta penjelasan. Raven membalas Kanya dengan tatapan tanpa kedip. Kanya kemudian menjadi paham apa yang Raven maksudkan. Suaminya itu ingin mereka bersandiwara.“Baik, Pak,” ucap Kanya pelan kemudian melarikan diri ke belakang bersama batinnya yang perih. Meski semua ini hanya sandiwara, namun Kanya tidak akan mengingkari jika perasaannya sangat sedih saat ini.Di ruang belakang, Kanya mengambil gelas kemudian membuatkan minuman seperti yang dikehendaki Raven.“Bu Kanya sedang apa di sini?” tegur Titik melihat keberadaan Kanya di sana.“Saya mau bikin minuman untuk tamu Raven, Bi,” jawab Kanya sembari menuangkan sirup ke dalam gelas.“Kenapa Ibu Kanya yang bikin? Biar saya saja, Bu.” Titik bermaksud untuk mengambilnya dari Kanya, tapi Kanya bertahan agar dirinya yang melakukan.“Biar saya, Bi, ini sudah hampir siap. Kalau pekerjaan Bibi sudah selesai Bibi istirahat saja di kamar."Karena Kanya terus memaksa untuk melakukannya sendiri, Titi
Terakhir Diperbarui : 2024-12-18 Baca selengkapnya