Semua Bab Istri Pesanan CEO: Bab 21 - Bab 30

146 Bab

Nekat

Raven memutar badan ke arah Kanya ketika tidak merasakan pergerakan istrinya itu. Raven juga tidak mendengar suaranya sedari tadi. Lebih tepatnya sejak mereka selesai bercinta lalu berbaring dengan posisi saling memunggungi.Pemandangan yang didapatinya menampakkan seorang perempuan yang sudah terlelap. Raven tidak tahu entah sejak kapan Kanya memakai baju, berbeda dengan dirinya yang masih polos tanpa busana.Cukup lama Raven menikmati wajah jelita itu dalam diam. Gurat-gurat lelah tampak begitu jelas di sana yang membuat Raven menghela nafas panjang.Menilik perbuatannya beberapa jam yang lalu pada Kanya, ada sesuatu yang tiba-tiba menusuk hatinya. Raven tidak ingin berbuat sekasar tadi. Tapi jangan salahkan Raven, salahkan saja Kanya yang telah berani lancang bertindak tanpa seizinnya.Puas memandangi wajah Kanya, Raven meninggalkan ranjang lalu membersihkan diri di kamar mandi. Jauh di dalam hatinya ia ingin menghabiskan sisa malam bersama Kanya. Namun tadi Raven sudah terlanjur b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

Saya Tidak Kenal Anda

Pada awalnya Rudi menolak untuk mengantar Kanya. Tapi Kanya tidak menyerah dan belum berhenti. Satu kalimat pamungkas yang Kanya ucapkan membuat Rudi angkat tangan sehingga jadilah laki-laki itu mengantarkannya.“Bukankah saya juga majikan Pak Rudi? Saya istrinya Raven,” ucap Kanya tadi.“Tapi saya tidak tahu Pak Raven sedang berada di mana, Bu Kanya.”“Tolong antarkan saja saya ke rumah Aline, Pak,” tukas Kanya memaksa.Sepuluh menit kemudian mereka sudah membelah jalan raya. Kanya tidak peduli jika tindakan nekatnya ini akan membuat Raven murka. Kanya hanya ingin menunjukkan pada Raven bahwa ia juga berhak diperlakukan sebagai manusia normal.Lebih dari lima belas menit di jalan raya mereka tiba di rumah Aline. Kanya tidak melihat mobil Raven parkir di bagian mana pun di rumah itu. Mungkin masih di garasi, pikirnya.“Sepertinya Pak Raven tidak ada di sini, Bu,” kata Rudi begitu mereka berhenti.“Mungkin mobilnya masih di garasi, Pak.” Kanya berpegang teguh pada keyakinannya. Kanya m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

Pengusiran Kanya

“Ap—apa?” Sepasang bola mata indah Kanya membundar setelah mendengar perkataan Raven. Pria itu menolak untuk mengakuinya sebagai istri. Bagaimana mungkin Raven tega mengingkarinya? “Raven, saya tidak mengerti apa maksud kamu. Kamu sudah menikahi saya, tetapi—““Cukup, Mbak!” Raven memutus perkataan Kanya sebelum perempuan itu berbicara semakin panjang dan membeberkan semua rahasia yang selama ini dijaganya rapat-rapat. “Jangan mengada-ada dan memfitnah saya. Saya sudah punya istri dan tidak pernah menikahi siapa pun setelahnya apalagi orang seperti anda. Jadi saya minta anda pergi dari sini sebelum petugas keamanan menyeret anda dengan paksa.”Kanya memandangi Raven dengan perasaan tidak terdefinisikan. Raven mengucapkannya dengan tenang. Suara pria itu datar, tapi apa yang disampaikannya membuat hati Kanya hancur. Sudut-sudut mata perempuan itu menghangat. Sebelum bulir-bulir bening bertetesan dari sana, telinganya sudah kembali mendengar pengusiran Raven.“Apa anda tidak dengar? And
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bicara Dari Hati Ke Hati

Raven memutar knop pintu kamar Kanya pelan-pelan. Namun ternyata usahanya tidak berhasil. Kanya menguncinya dari dalam.“Kanya, buka pintunya!” panggil Raven sambil mengetukkan buku jarinya di sana. Pintu berwarna coklat tersebut tidak langsung terbuka sehingga Raven harus mengetuknya dengan lebih keras.“Kanya, ini saya, tolong buka pintunya dulu!”Selang beberapa detik kemudian daun pintu terbuka, menampakkan sosok mungil Kanya yang tampak kusut dari atas sampai bawah.Raven langsung menerobos masuk melewati Kanya sambil menarik tangan perempuan itu agar ikut masuk dengannya kemudian mengunci pintu.Kanya bergeming termasuk ketika Raven mulai menyorotnya dengan dingin seperti biasa.“Sekarang jelasin ke saya apa tujuan kamu datang ke kantor saya tadi?” Laki-laki itu memulai interogasinya.Kanya masih bergeming seperti sebelumnya sambil mengarahkan matanya ke sudut lain menghindari tatapan Raven yang betah berlama-lama di wajahnya.“Saya lagi bicara sama kamu, Kanya. Apa kamu nggak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Keinginan Aline Untuk Berhubungan Intim

Raven terbangun karena suara berisik yang berasal dari ponselnya. Dengan malas lelaki itu membuka matanya yang berat bagai diberi perekat. Perlahan ia mengangkat tangannya yang dijadikan Kanya sebagai bantal. Nama ibunya tertera di layar ketika Raven berhasi menjangkau ponsel yang diletakkannya di nakas. Sesaat matanya menyipit untuk melihat penunjuk waktu saat ini. Ternyata sudah jam satu malam. Raven sedikit berdecak. Menyesal tidak mematikan ponselnya sebelum tidur tadi agar tidak seorang pun mengganggu kebersamaannya dengan Kanya.“Ada apa, Ma?” tanya Raven parau setelah menjawab panggilan tersebut.“Rav, kamu di mana?”“Di rumah Kanya, Ma.”“Mama minta kamu pulang sekarang. Aline sakit lagi, kepalanya pusing, dari tadi nggak bisa tidur.”“Tapi aku lagi di rumah Kanya, Ma. Ini udah larut, aku nggak bisa pulang sekarang.” Raven menunjukkan rasa keberatannya. Sudah dua minggu Raven menahan rindu pada Kanya. Sekalinya bisa bersama, selalu saja ada penginterupsi.“Tapi Aline sakit! K
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Dia Pembantu Saya

Raven memejamkan mata sembari menikmati titik-titik air yang menetes membasahi tubuhnya. Ia baru bisa bernafas lega sekarang seakan baru saja lolos dari maut.Tadi Aline terus memaksa untuk melakukannya. Raven tidak bisa menghindar setelah mengajukan berbagai alasan. Aline malah menuding jika Raven tidak lagi mencintainya karena sudah ada Kanya. Pada akhirnya Raven mengalah demi menyenangkan hati Aline. Mereka mencoba melakukannya. Tapi belum apa-apa, Aline sudah merintih kesakitan. Akhirnya proses penyatuan dua tubuh itu pun terhenti begitu saja.Selesai mandi Raven kembali ke kamar. Sepasang matanya langsung dihadapkan pada pemandangan yang membuatnya menghela napas. Aline sedang meringkuk di ranjang sambil menangis.Raven berjalan mendekat lalu duduk di pinggir tempat tidur mereka. “Udahlah, Lin, nggak usah sedih.” “Gimana aku nggak sedih, aku nggak ada gunanya buat kamu. Aku cacat, aku nggak sempurna. Aku nggak bisa menjadi istri yang baik. Bahkan untuk sekadar melayani kamu aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Diusir Paksa

Kanya memandangi Raven sesaat dengan sorot meminta penjelasan. Raven membalas Kanya dengan tatapan tanpa kedip. Kanya kemudian menjadi paham apa yang Raven maksudkan. Suaminya itu ingin mereka bersandiwara.“Baik, Pak,” ucap Kanya pelan kemudian melarikan diri ke belakang bersama batinnya yang perih. Meski semua ini hanya sandiwara, namun Kanya tidak akan mengingkari jika perasaannya sangat sedih saat ini.Di ruang belakang, Kanya mengambil gelas kemudian membuatkan minuman seperti yang dikehendaki Raven.“Bu Kanya sedang apa di sini?” tegur Titik melihat keberadaan Kanya di sana.“Saya mau bikin minuman untuk tamu Raven, Bi,” jawab Kanya sembari menuangkan sirup ke dalam gelas.“Kenapa Ibu Kanya yang bikin? Biar saya saja, Bu.” Titik bermaksud untuk mengambilnya dari Kanya, tapi Kanya bertahan agar dirinya yang melakukan.“Biar saya, Bi, ini sudah hampir siap. Kalau pekerjaan Bibi sudah selesai Bibi istirahat saja di kamar."Karena Kanya terus memaksa untuk melakukannya sendiri, Titi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Welcome to Your New World

Kanya tergeletak di pinggir jalan dengan keadaan lemah tidak berdaya. Sekujur tubuhnya terasa remuk. Persendiannya luar biasa linu, tubuhnya lemas seperti kehilangan tulang penyangga. Sementara di hadapannya pagar rumah tertutup rapat dan tentu saja telah dikunci.Hari itu Kanya memang berada sendiri di rumah. Sudah sejak tadi Rudi pergi menemani Titik belanja bulanan. Saat itulah Marissa datang. Begitu mengetahui Kanya hanya sendiri ia menjadi sangat leluasa.Sambil menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya terutama perut bagian bawah dan area genital, Kanya mencoba bangun. Sesaat perempuan yang malang itu termenung sambil memandangi pagar tinggi rumah Raven.Kanya tidak tahu harus pergi ke mana, tapi suara dalam hatinya yang paling dalam berteriak dengan keras padanya agar Kanya jangan kembali lagi ke rumah itu.Namun, ia harus ke mana?Kanya tidak mungkin ke butik atau minta tolong pada Dola. Itu sama halnya dengan menyerahkan diri pada Raven.Kanya merogoh saku celana coklat sepaha y
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya

Tertangkap

Kanya mulai mencoba membiasakan diri dengan penampilan barunya. Meski sangat jelas seluruh jenis kain yang melekat di tubuhnya membuat perempuan itu jadi tidak nyaman. Lisa yang sedang menyetir tersenyum geli saat melirik ke sebelah dan melihat Kanya menutupi pahanya yang terbuka dengan telapak tangan. Mau ditutupi bagaimanapun tetap saja bagian itu terekspos dengan jelas.“Santai aja, Kanya, di sini nggak ada siapa-siapa. Cuma saya yang bisa ngeliat kamu,” ucap Lisa menenangkan Kanya agar bersikap biasa saja.Kanya menggigit bibirnya. Sekarang memang hanya Lisa yang bisa menyaksikannya. Tapi nanti setelah tiba di tempat yang dituju ia akan menjadi santapan berpasang-pasang mata.Selagi Lisa menyetir, Kanya yang duduk di sebelah perempuan itu tak kuasa menengkan perasaannya. Jantungnya berdetak jauh lebih kencang dari yang seharusnya. Kanya mencoba membayangkan tentang pekerjaan yang akan dijalaninya nanti. Apa ia bisa? Apa nanti ia tidak akan grogi?"Kanya, kita sudah sampai."Kanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya

Hanya Untuk Satu Malam

Kanya sama sekali tidak menyangka jika jalan hidup seperti inilah yang akan dilaluinya. Derita bertubi-tubi menghampirinya tanpa berhenti.Setelah dijual oleh orangtuanya kini ia harus menghadapi masalah lain yang tidak kalah mengguncang batinnya.Setelah ditangkap dalam sebuah operasi prostitusi Kanya dibawa untuk diamankan dan hingga saat ini masih diinterogasi. Semua semakin sulit karena Kanya tidak mengantongi kartu tanda pengenal jenis apapun.“Saya bukan PSK, Pak, saya ditipu. Saya dijanjikan bekerja di restoran tapi ternyata bukan. Saya tidak tahu kalau begini jadinya,” terang Kanya menjelaskan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Tapi sayangnya tidak seorang pun bersedia memercayai kata-kata Kanya. Mereka sudah biasa dengan modus pembelaan diri seperti yang digunakan Kanya.“Sudahlah, Mbak, jangan mengelak lagi. Justru kalau anda terus berbohong semua jadi semakin sulit,” kata Riki, lelaki yang menginterogasi Kanya. Lelaki itu sedikit lebih lunak dari lelaki sebelumnya yang mengi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
15
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status