Semua Bab Pesona Lembut Sang Istri: Bab 1 - Bab 10

50 Bab

Bab 1

Di atas ranjang, pria itu tenggelam dalam gairahnya. Kiara berada dalam pelukan pria itu. Napas hangatnya menyapu leher Kiara, membuatnya tak bisa menahan diri.Saat Kiara merasa sulit menahan diri, pria itu menggenggam tangannya erat-erat, jemari mereka saling berpegangan.Namun, saat momen paling emosional, pria itu malah memanggil nama, "Martha, Martha."Kiara menangis pelan dan menjawab dengan suara bergetar, "Aku bukan Martha, aku Kiara, aku Kiara."Namun, hasrat pria itu semakin memuncak, tidak peduli dengan rintihan lirih Kiara. Dia mencengkeram wajah Kiara yang mirip dengan kakaknya, Martha. Setelah menatapnya lama, akhirnya mencium bibir Kiara dengan penuh nafsu, menutup mulutnya dengan paksa.Keesokan paginya, Kiara duduk di ranjang, memeluk selimut erat-erat. Tubuhnya tanpa sehelai benang, duduk dengan kepala menunduk. Sementara itu, pria itu sudah berpakaian rapi, duduk di tepi ranjang dengan wajah dingin menatapnya.Wajah pria itu tampan dan dingin. Ekspresinya berbeda t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 2

Keringat dingin membasahi tubuh Kiara.Keesokan harinya, Kiara pergi ke kampus untuk menghadiri kelas. Setelah selesai, saat dia bersiap keluar dari gerbang kampus, tiba-tiba terdengar suara dari belakangnya, "Kiara!" Seketika, tubuh Kiara membeku mendengar suara itu.Detik berikutnya, Tedy Thomas, mantan pacarnya menerobos kerumunan orang dan langsung menggenggam tangannya, lalu bertanya, "Kiara, kenapa kamu menghindariku? Jelaskan padaku! Kita baik-baik saja, kenapa tiba-tiba minta putus begitu saja?!"Emosi Tedy sangat tidak stabil dan amarahnya mengundang perhatian banyak orang.Kiara sangat ketakutan. Dia menatap Tedy tanpa berani mengucapkan sepatah kata pun.Beberapa hari terakhir ini, Tedy terus mencarinya. Keputusan dadakan Kiara untuk mengakhiri hubungan mereka dan pergi tanpa penjelasan membuat Tedy kebingungan. Padahal sebelumnya, hubungan mereka sangat manis dan Tedy bahkan sudah merencanakan untuk menikah setelah lulus. Lalu, mengapa semua ini berubah?"Kiara, apa yang s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 3

Billy memang tidak pandai menghibur gadis muda, dia juga tidak tahu kata-katanya yang tadi membuat Kiara tersinggung. Melihat Kiara enggan mengambil permen itu, dia mengerutkan kening, terdiam beberapa detik dan akhirnya meletakkan permen itu.Setelah beberapa lama melaju, tiba-tiba mobil terhenti. Kiara sedikit terkejut melihat gerbang rumah sakit dari balik jendela mobil.Billy juga tak menyangka mobil sudah sampai di rumah sakit. Jadi, dia hanya bertanya, "Sudah sampai di rumah sakit, kamu mau sekalian jenguk kakakmu?"Ekspresi Kiara terlihat sedikit tegang. Sebenarnya, sejak Martha sakit hingga dirawat di rumah sakit, dirinya jarang menjenguknya. Hubungan mereka memang tidak begitu dekat.Billy jelas tahu bagaimana hubungan Kiara dan Martha. Bagaimanapun juga, perbedaan usia mereka cukup jauh, ditambah lagi mereka adalah saudara tiri, wajar saja kalau mereka tidak dekat."Belakangan ini suasana hatinya nggak begitu baik. Dia mungkin akan senang kalau kamu menjenguknya.“Ucap Billy
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 4

Billy berjalan ke sisi ranjang dan duduk, wajahnya penuh kelembutan dan bertanya, "Merasa baikan? Mau makan apel?"Martha yang terbaring di ranjang rumah sakit menggeleng pelan, menjawab, "Masih agak nggak enak badan, juga nggak begitu ada selera."Kemudian, Martha dengan antusias memanggil Kiara yang masih berdiri di pintu, "Kiara, ayo masuk!"Kiara yang berdiri di depan pintu menyaksikan suasana di dalam ruangan dengan ragu, kemudian melangkah masuk perlahan. Setelah berada di dalam, suasananya terasa sunyi dan agak canggung. Telapak tangan Kiara terus berkeringat, sedangkan Billy tetap terlihat santai. Dia merapikan selimut yang menutupi tubuh Martha dengan tenang.Dengan ramah, Martha bertanya, "Kiara, mau makan apa, nggak?"Kiara melirik sekilas ke arah Martha dan melihat ekspresinya tetap biasanya saja, seolah tidak ada yang aneh. Justru dirinya sendiri yang merasa aneh.Kiara mencoba menghilangkan kecanggungannya dan menjawab pelan, "Terserah."Mendengar jawaban itu, Martha ters
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 5

Dengah wajah memerah, Kiara mundur dari pelukan Billy, menunduk memandang kekacauan di lantai. Kiara segera membungkuk untuk memungut anggur yang berceceran. Saat Kiara membungkuk, Billy juga ikut membungkuk.Keduanya secara kebetulan meraih anggur yang sama, membuat tangan mereka bersentuhan.Tangan Billy terasa lembab dan hangat.Wajah Kiara semakin menunduk dan tanpa sadar menarik kembali tangannya.Tentu saja, Billy juga menyadari gerakannya. Dia juga menarik kembali jarinya.Suara di luar membuat Martha bertanya, "Kiara, ada apa?"Mendengar suara Martha, Billy menjawab dengan tenang, "Nggak apa-apa."Kiara terdiam dan tidak bergerak lagi. Kemudian, Billy dengan cepat memunguti anggur yang tercecer, mencucinya kembali."Kamu bersihkan dirimu dulu, aku pergi duluan."Usai bicara, Billy melangkah keluar dari pantry sambil menggulung lengan bajunya kembali hingga rapi.Kiara berdiri diam di tempat dengan jantung yang masih berdegup kencang. Tangannya tanpa sadar mencengkeram salah sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 6

Kiara menjalani hari-harinya dengan linglung dan setengah bulan pun berlalu.Pagi ini, Kiara membawa alat tes kehamilan ke kamar mandi. Dia sudah beberapa kali menggunakan alat ini sebelumnya, jadi tidak terasa malu dan cemas seperti pertama kali yang bahkan tak bisa membaca petunjuknya karena tangannya yang gemetaran.Namun, ketika menunggu hasilnya beberapa menit, Kiara tetap merasa gelisah. Harapannya bercampur dengan kecemasan, sampai akhirnya dia melihat hanya satu garis yang muncul. Dia tak menyerah, lalu mengulanginya sekali lagi sesuai langkah-langkah yang benar.Hasil yang sama muncul lagi. Saat menyadari itu, dia berdiri di kamar mandi dengan mata tertutup rapat dan wajah penuh kesedihan.Kenapa seperti ini? Kenapa masih belum berhasil? Kenapa masih belum hamil?Kiara turun ke lantai bawah seperti orang kehilangan arah. Saat melihatnya, ibu tirinya langsung bangkit dari sofa dan mendekatinya, tak lupa bertanya, "Kiara, bagaimana hasilnya?"Alice tampak khawatir.Kiara terdiam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 7

"Kalau kamu masih merasa nggak nyaman, coba anggap saja aku sebagai temanmu."Teman? Teman bisa tidur bersama di ranjang? Kiara tak tahu bagaimana cara menghadapi semua ini.Billy terus diam, menunggu jawaban darinya. Kiara tahu bahwa Martha tak bisa menunggu lebih lama lagi dan Alice juga tak akan membiarkannya terus mengulur waktu.Dia seperti berdiri di ujung tebing, tanpa ada jalan untuk mundur.Mengingat dua kali kejadian sebelumnya saja masih membuatnya takut. Dia gemetaran cukup lama, napasnya tersengal-sengal, sampai akhirnya mengucapkan satu kalimat seperti sebuah kompromi, "Baiklah, aku mengerti."Setelah mendengar jawabannya, setelah beberapa saat, barulah Billy menjawab datar, "Iya, nanti aku antar kamu pulang."Usai bicara, Billy tidak tinggal lebih lama di hadapannya. Mungkin karena merasa sudah selesai bicara, dia berbalik masuk ke dalam kamar.Tangan Kiara yang bergantung di sisinya mengepal erat.Ketika Billy masuk ke kamar, seorang perawat sedang dengan sabar merawat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 8

Keduanya saling berciuman cukup lama hingga akhirnya Billy melepaskan bibir Kiara.Billy bertanya, "Merasa lebih baik? Hm?"Kiara merasa canggung, dia benar-benar belum siap secara mental dan tidak tahu harus menjawab apa.Billy tidak memaksanya, hanya menunggu respon dari ekspresi wajahnya.Napasnya mereka saling bertautan, saling bersinggungan, terkadang dalam dan terkadang dangkal."Hm?"Tanya Billy lagi.Sinar bulan dari luar menembus masuk, menyinari di wajah keduanya. Di bawah cahaya bulan itu, wajah Billy tampak begitu tegas dan tampan. Hidungnya yang mancung menyentuh lembut hidung Kiara."Jangan takut, ya?"Billy seperti sedang menghiburnya.Dia terus menunggu, tangannya menopang tubuh Kiara, tetap sabar menanti. Setelah cukup lama, bibirnya yang sempat berhenti di dekat bibir Kiara kembali mendekat untuk menciumnya. Namun, Kiara segera memalingkan wajahnya untuk menghindar.Bibir Billy akhirnya mendapat di cuping telinganya.Keduanya membeku dalam posisi itu, tidak ada yang b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 9

Keesokan paginya, Kiara turun ke lantai bawah. Alice tidak bertanya tentang detail kejadian tadi malam, apalagi tentang ke mana mereka pergi. Sebaliknya, Alice malah menyuguhkan semangkuk sup herbal untuk Kiara.Sebenarnya, Kiara sangat takut jika Alice bertanya.Perasaan tidak nyaman seperti privasinya dilanggar terus menghantuinya. Dia selalu merasa seperti orang yang telah dlucuti pakaiannya dan dipertontonkan di depan umum.Setelah selesai meminum sup itu, Kiara berkata, "Kalau begitu, aku pergi ke kampus dulu."Beberapa waktu terakhir, dia mengambil cuti hingga hari ini. Dia merasa sudah waktunya kembali ke kampus."Iya, pergilah."Tanpa banyak bicara lagi, Kiara meninggalkan rumah dan menaiki taksi menuju kampus. Di dalam taksi, tangannya memegang ponsel. Dia menunduk dan melihat layar ponsel itu.Ada sebuah nomor telepon yang tertera nama Billy Tandean.Itu adalah nomor yang disimpan oleh Billy ke dalam ponselnya tadi malam, katanya untuk mempermudah komunikasi.Jemari Kiara men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 10

Ayah Shully segera berdiri dari kursinya dan berkata, "Maaf sekali, Pak Billy. Anakku bilang ingin membawa seorang teman untuk makan bersama, tapi mereka sedikit terlambat di perjalanan. Semoga kamu nggak keberatan."Dengan gaya santainya, Billy tidak menunjukkan rasa keberatan sedikitpun. Dengan tenang, dia menjawab, "Meja ini memang nggak banyak anak muda, topik pembicaraan kita juga terlalu serius dan membosankan. Pas sekali, kehadiran mereka bisa menyegarkan suasana." Sambil menikmati perjamuan yang disiapkan Benny Chunata, ayahnya Shully, tiba-tiba Billy memandang ke arah Kiara dan berkata, "Kiara, ayo ke sini." Kiara melangkah ke sisi meja bundar depan Billy. Dengan sopan, dia menyapa, "Kak Billy."Benny terlihat bingung dengan apa yang terjadi, sementara Billy yang berdiri di bawah sorotan lampu tampak puas melihat Kiara yang mendekatinya.Melihat ekspresi kebingungan Benny, Billy pun memperkenalkan, "Kiara itu adiknya Martha."Siapa Marta? Semua orang di meja itu langsung mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status