Home / Romansa / Pesona Lembut Sang Istri / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Pesona Lembut Sang Istri: Chapter 11 - Chapter 20

50 Chapters

Bab 11

"Kenapa kamu bantu dia?" tanya Kiara dengan suara tertahan.Ini pertanyaan yang paling ingin dia tanyakan."Apa karena hubunganku dengan dia, makanya kamu membantunya?""Apa karena kasihan? Apa karena Tedy terus bersikap hormat padamu, jadi kamu merasa seperti penyelamat murah hati yang menolongnya? Aku nggak butuh bantuanmu, itu hanya akan membuatku merasa kamu sedang merendahkannya."Billy tak menyangka bahwa gadis yang sebelumnya terlihat seperti kelinci kecil, tiba-tiba berubah menjadi kucing dengan cakar tajam. Perubahan sikapnya yang mendadak membuat Billy sedikit terkejut.Billy menatap wajah Kiara yang memerah karena emosi.Billy menundukkan pandangannya ke arah Kiara. Rasa tidak senang yang samar muncul di hatinya. Kemudian, dia meminta sopir untuk menghentikan mobil di pinggir saja.Saat mobil hanya menyisakan mereka berdua, Billy menurunkan semua sekat pembatas di dalam mobil, seketika menjadi ruang privasi untuk mereka berdua.Kiara menyadari bahwa ruang di dalam mobil menj
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 12

Kiara merasa terlalu intim, jadi dia masih ingin menghindar, tetapi Billy semakin mendekat untuk menciumnya lagi.Tangan Kiara memegang erat kerah baju Billy, berusaha menolak dan menghindar. Namun, Billy menangkap tangannya yang memegang kerah bajunya itu, lalu menggenggamnya. Detik berikutnya, melewati celah-celah jemarinya dan akhirnya menggenggam erat dari bawah.Billy melepaskan ciumannya dari bibir Kiara, lalu dengan napas yang tak teratur, berkata, "Boleh nggak?"Kiara tidak menjawab.Billy menurunkan tangan Kiara yang memegang kerah bajunya. Saat tangannya dilepas, tubuh Kiara sedikit menghindar.Billy kembali menciumnya, memaksa Kiara membuka bibirnya.Karena terlalu intim, Kiara bisa merasakan ujung lidahnya. Tangan Kiara yang panik mencoba meraih sesuatu, tetapi tangan Billy kembali menggenggam tangannya. Kali ini, bukan hanya menggenggamnya, melainkan saling mengaitkan jari-jari mereka dengan erat.Perasaan sesak yang membingungkan itu membuat Kiara panik. Dia gelisah dan t
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 13

Meskipun hanya sebagai pengelola salah satu proyek peternakan, keputusan ini merupakan pengecualian yang belum pernah terjadi sebelumnya.Sekretaris tampak ragu dan berkata, "Pak Billy, kamu yakin ... ?"Kiara tak menyangka Billy akan mengatur hal seperti ini. Seketika, dirinya bahkan merasa sulit untuk bernapas.Dengan datar, Billy menjawab sekretarisnya, "Hubungi dia saja."Jawabannya terdengar begitu santai.Sebenarnya, sekretarisnya sudah menyelidiki latar belakang Tedy sebelumnya. Jujur saja, latar belakangnya tidak terlalu istimewa. Dia berasal dari keluarga perdesaan. Meskipun prestasi akademiknya cukup baik, langsung menduduki posisi manajer di perusahaan sebesar Grup Tandean tentu terasa tidak seimbang."Pak Billy ... "Sekretaris mencoba memastikan lagi.Namun, Billy hanya menatapnya sekilas. Sekretaris itu pun akhirnya tak berani bicara lebih banyak.Kiara juga tak menyangka bahwa Tedy akan diberi posisi seperti itu. Dia berdiri di tempat, bingung harus bagaimana meresponnya
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 14

Kiara berkata, "Sudah selesai."Usai dia bicara, tiba-tiba lampu di dalam mobil menyala.Kiara masih duduk menyamping tanpa berbicara, dengan rona merah samar di wajahnya. Billy yang berada di sisi lain juga terdiam cukup lama. Dia memadamkan rokok di tangannya, lalu berkata pelan, "Aku antar kamu pulang, ya."Perjalanan ke rumah Kiara masih memakan waktu setengah jam.Perasaan Kiara sangat kacau. Dia merasa tak ingin berada sedetik pun lebih lama. Usai Billy bicara, Kiara langsung membuka pintu mobil untuk turun.Billy tak menduga Kiara akan turun begitu saja. Dia mengulurkan tangan untuk menahan Kiara dan bertanya, "Kenapa?"Kiara menjawab, "Aku pulang sendiri."Dengan suara rendah, Billy menjawab, "Hanya setengah jam saja."Kiara terdiam beberapa saat, lalu berkata, "Aku naik taksi saja."Billy mengernyitkan dahi, tapi detik berikutnya, Kiara sudah melepaskan genggamannya dan berlari ke dalam kegelapan."Kiara ... "Panggil Billy dari dalam mobil.Kiara tak memedulikannya. Dia lang
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 15

Kiara merasa dirinya sudah mendapatkan banyak, jadi dia tak pernah mengharapkan lebih. Mendengar ucapan ayahnya, dia langsung menjawab, "Nggak apa-apa, ayah. Kita bertemu setiap hari di rumah, beda dengan kakak, kakak di rumah sakit, jadi memang seharusnya ayah menemani kakak."Pada saat bersamaan, terdengar suara ketukan di pintu. Semua orang di dalam kamar menoleh ke arah pintu. Billy muncul bersama sekretarisnya di depan pintu, sambil tersenyum tipis, dia berkata, "Sedang bicarain apa? Kelihatannya senang sekali?"Kehadiran Billy membuat Martha terlihat sangat bahagia. Dia segera menyambutnya, "Billy! Lihat, ini hadiah yang ayah bawa untukku dari perjalanan dinas. Ayah masih menganggapku seperti anak kecil."Sejak dari depan pintu, pandangan Billy terus tertuju pada Martha yang berbaring di ranjang. Baru setelah masuk, dia menyadari Kiara yang berdiri agak jauh. Pandangannya berhenti sejenak pada Kiara.Saat tatapan Billy tertuju pada dirinya, Kiara segera memalingkan wajah, menghin
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 16

Kiara tak menyangka Billy akan membicarakan hal privasi seperti ini di siang bolong dengannya. Meskipun ini bentuk perhatian, rasanya perhatian ini datang di waktu yang sangat tidak tepat.Seketika, Kiara bingung harus pergi atau menerima benda itu.Kiara terdiam cukup lama, wajahnya juga memerah. Merah itu menjalar dari pipinya hingga ke belakang telinganya.Melihat keraguannya, Billy berkata pelan, "Hanya salep biasa, nggak perlu malu."Mendengar ucapannya, akhirnya Kiara tak lagi ragu. Dia segera mengulurkan tangan dan mengambil salep itu darinya, lalu berkata, "Kak Billy, aku keluar sebentar, mau cari udara segar."Billy menarik kembali tangannya dan menjawab dengan datar, "Iya, pergilah."Kiara menggenggam salep itu seperti memegang sesuatu yang panas. Tidak tega dibuang, tetapi juga terasa salah dibawa.Saat Billy kembali ke kamar, Martha sedang asik mengobrol dengan orang tuanya.Sejak kecil, Martha memang seseorang yang sangat memperhatikan penampilan. Bahkan sekarang, meskipun
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 17

Kiara tidak menyangka akan bertemu dengannya di tempat kerja. Tubuhnya seolah terkena sengatan listrik, membuatnya mundur satu langkah sambil memegang erat nampan di tangannya.Wajah Billy tidak menunjukkan ekspresi, tetapi terlihat alisnya berkerut.Dia sama sekali tidak menyangka putri Keluarga Winata sampai harus bekerja paruh waktu di tempat seperti ini.Kiara mengepalkan tangan erat-erat, menghindari kontak mata dengannya.Orang yang duduk di sebelah Billy bertanya, "Billy, kalian kenal?"Billy tidak menjawab, matanya tetap terpaku pada Kiara dan ekspresinya sedingin esKiara berusaha tetap tenang, melangkah masuk ke dalam ruangan dengan nampan di tangannya.Namun, salah satu tamu di ruangan itu bertanya padanya, "Siapa namamu?"Dia bertanya pada Kiara.Meskipun gugup, Kiara tetap harus menaati aturan hotel mewah yang sangat ketat. Dengan lembut, dia menjawab, "Kiara."Orang itu tersenyum lebar dan berkata, "Kiara, nama yang bagus. Ayo sini, tuangkan minum untukku."Mendengar itu,
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 18

Kiara tetap diam, tidak mengatakan alasan sebenarnya mengapa dirinya membutuhkan uang.Billy bukan tipe orang yang suka mencampuri urusan orang lain, hanya berdiri di tempatnya, menatapnya. Kiara menunduk, sementara Billy berdiri tegak menatapnya. Bayangan mereka terlihat sangat intim di bawah cahaya lampu.Dengan nada datar, Billy berkata, "Setelah pulang kerja, tunggu aku di parkiran."Kiara tidak menjawab.Billy mengalihkan pandangannya, lalu berbalik dan masuk kembali ke ruang VIP. Bayangannya yang semula menekan Kiara pun perlahan menghilang.Akhirnya, Kiara pergi dengan tubuhnya yang sedikit gemetar.Pukul enam sore, Kiara pulang kerja. Sementara itu, Billy baru keluar dari ruang VIP setengah jam kemudian. Dia berjalan sendirian menuju lantai bawah tanpa ditemani siapapun.Di parkiran bawah, Billy melihat seseorang berdiri di dekat pintu liftBilly hanya meliriknya sekilas tanpa mengatakan apa-apa. Dia berjalan melewatinya, membawa jas di tangannya dan menuju mobilnya di kejauhan
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 19

Di dalam kamar, Billy memegang wajah Kiara yang memerah. Mereka saling menatap dengan intens.Bibir Kiara sedikit terbuka, matanya dipenuhi kelembutan yang memikat.Billy mendekat dan mencium bibirnya. Ciuman itu begitu dalam, terlalu dekat dan penuh keintiman.Entah berapa lama mereka terjebak dalam momen itu. Darah mereka berdesir, seperti mengalir hingga ke kepala. Di telinga Kiara, terdengar dengungan yang tidak pernah dia alami sebelumnya, sensasi yang benar-benar baru baginya.Bibir mereka tetap menyapu untuk waktu yang lama, hingga akhirnya mereka melepaskannya. Namun, napas mereka masih saling menyatu.Malam itu, Kiara tidak pulang ke rumah. Alice sempat terbangun dua kali, sekitar pukul satu dan pukul empat, tetapi tidak melihat batang hidung Kiara.Keesokan paginya, mobil Billy keluar dari hotel dan langsung mengantar Kiara ke kampus. Ketika sampai di gerbang, Kiara bersiap untuk turun dari mobil. Namun, belum sempat turun, Billy menahan lengannya. Seketika, gerakannya terhen
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 20

Pegawai toko memandu Kiara masuk ke ruang ganti, sementara Billy duduk di area tunggu toko pakaian dalam dengan sabar menunggu.Saat membantu Kiara melepas pakaiannya, pegawai toko juga terkejut karena gadis secantik itu mengenakan bra yang tidak sesuai ukurannya. Setelah melepas branya, pegawai itu membantunya mencoba yang baru, sambil berbisik, "Memilih bra itu harus hati-hati, ukurannya harus pas dan bahan juga penting. Yang ini nyaman, 'kan?"Kiara tertegun sejenak, untuk pertama kalinya, dia merasakan bahwa pakaian dalam juga bisa senyaman ini.Dia menjawab pelan, "Iya, nyaman."Pegawai itu tersenyum dan melanjutkan, "Pacarmu punya selera yang bagus. Yang ini buat bentuk dadamu terlihat indah, tegak dan proposional. Anak muda memang enak, ya.""Warna dan motif ini juga bikin kulitmu terlihat makin cerah. Sebagai sesama wanita, aku bahkan tergoda, apalagi pacarmu."Pegawai itu mengedipkan mata penuh arti.Kiara merasa tidak nyaman tubuhnya diperhatikan begitu detail.Untungnya, dia
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status