Home / Romansa / Accidentally Fall For You / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Accidentally Fall For You: Chapter 71 - Chapter 80

216 Chapters

71 - Couvade Syndrome

Gadis itu berguling ke samping tubuh Mike kemudian mengeluarkan pistolnya dari balik jaket kulitnya. Ia mengintip dari balik meja yang menjadi perlindungan mereka.Ia menoleh pada Mike. "Hei Handsome lindungi aku!" Serunya sambil mengedipkan sebelah matanya."Ck!" Mike hanya berdecak, namun ia mengeluarkan pistolnya. Kemudian memasang posisi untuk melindungi gadis tersebut.Gadis itu kembali mengedarkan pandangannya ke sekitar. Semua orang yang berada di kedai sudah berlarian keluar untuk menyelamatkan diri.Gadis itu berdiri dan…DORR..DORR..DORR.."Mission complete.." Serunya sambil tersenyum lebar. Tembakannya tepat mengenai kepala tiga orang yang melakukan penembakan ke dalam kedai tersebut. Kemudian ia berdiri dan menepuk-nepuk celana jeansnya yang terkena debu. Serta menyibakkan rambut pirangnya yang tergerai."Siapa kau?" Tanya Mike dengan menatap tajam gadis tersebut.Cup.Gadis itu tiba-tiba mengecup singkat pipi Mike. "Calm down Handsome.., Tugasku adalah menjaga keamanan da
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

72 -  Kedatangan Sophia

"Grandma.." Seru Lily saat mendekati Grandma yang sedang duduk di ruang santai. Ruangan itu cukup luas dan terasa hangat, serta beranda lebar dengan jendela yang sengaja di buka. Memperlihatkan pemandangan taman yang indah.Semenjak hamil Lily memang diperbolehkan oleh Arsen untuk berkeliling mansion sesukanya. Asal terus ditemani oleh pengawal, Maria dan Charlotte.Menurut dokter kandungan Lily kepada Arsen. Bahwa Lily tidak boleh merasa stress dan tertekan, karena usia kandungannya yang masih muda. Maka dari itu Arsen memberinya keringanan. Tentu saja penjagaan di mansion Arsen di perketat. Arsen tidak mau mengambil resiko jika ada penyerangan ke mansion.Grandma Marissa menatap Lily dengan lembut, kemudian menepuk sofa di sebelahnya sebagai kode Lily untuk duduk di sebelahnya. Lily segera menghampiri dan duduk di sebelah Grandma."Ada apa sayang?" Tanya Grandma begitu Lily duduk."Tidak ada, aku hanya, hmm.." Seru Lily tanpa melanjutkan ucapannya."Kenapa?" Lily menggelengkan kepal
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

73 - Segelas Susu

Setelah makan malam Arsen dan Lily kembali ke kamar mereka. Selama makan malam bersama Marissa tidak ada pembicaraan mengenai Sophia sore tadi sedikitpun. Meskipun Lily penasaran namun ia tidak memiliki keberanian untuk bertanya mengenai hal tersebut.Lily duduk di samping tempat tidur setelah ia mengenakan pakaian tidurnya, begitu juga dengan Arsen yang sudah mengenakan piyamanya. Lily bersiap untuk berbaring. Meskipun kehamilannya masih terbilang sangat muda, ternyata kini ia merasa lebih cepat lelah."Kau sudah minum susu mu?" Tanya Arsen masih dengan ciri khasnya, datar dan dingin.Lily membulatkan matanya. 'Astaga..' Pekiknya dalam hati."Maaf, sepertinya aku lupa." Sesal Lily sambil meringis. Sungguh Lily benar-benar lupa dengan hal itu. Sebenarnya ia sedikit malas harus minum susu hamil karena rasanya yang benar-benar membuatnya mual. Andai saja ia bisa menghindarinya. 2 kali sehari, ah.. Yang benar saja??."Ck!!" Arsen berdecak kesal, karena kelalaian dan kebodohan istrinya te
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

74 - Spaghetti Bolognese

Mike belum mendapatkan informasi lagi mengenai Marco dan itu membuatnya sedikit frustasi. Sudah tiga hari ia berada di Moskow, semua ini benar-benar membuatnya emosi, ini terlalu lama. Sial, siapa sebenarnya dalang di balik Marco. Mike benar-benar belum mendapatkan pencerahan. Sedangkan tugas ini harus ia selesaikan secepat mungkin.Mike harus segera kembali mencari info mengenai keberadaan Marco. Ia sudah bersiap untuk kembali ke lapangan dan mencari info, sekecil apapun untuk membawanya pada keberadaan Marco. Namun, keinginannya itu harus ia tunda dahulu, karena saat ini ponselnya berdering dengan nama Pascoe terpampang jelas pada layar ponselnya."Hei Dude, bagaimana kabarmu brother ?" Tanya Pascoe dari seberang sana begitu Mike mengangkat panggilannya.Mike mendengus kesal mendengar ucapan Pascoe. Meskipun ucapan Pascoe terdengar serius, dan tidak pecicilan seperti biasanya."Mau apa kau Pascoe? Jika tidak penting tidak usah menghubungiku!." Desis Mike."Whoahaha..., Easy Dude, ap
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

75 – Meeting

Mobil yang ditumpangi oleh Mike dan Sasha melaju kencang menuju sebuah tempat. Kali ini sebuah tempat di daerah pinggiran kota Moskow. Lima menit yang lalu Sasha mendapatkan informasi dari rekannya mengenai keberadaan pria bernama Bykov di sebuah motel.Mereka akan memastikan apakah pria itu Bykov Vladislav aka Marco Estebat yang mereka cari atau bukan.Setelah perjalanan yang memakan waktu sekitar 30 menit akhirnya mereka sampai di pelataran parkir motel tersebut.Benar-benar motel murah itulah kesan mereka saat pertama kali melihatnya. Kerusakan terlihat di mana-mana. Biasanya motel seperti ini digunakan untuk para wanita komersial melakukan transaksi short time mereka dengan para pelanggan. Atau sebagai tempat transit, bagi mereka yang melakukan perjalanan jauh. Dengan pembayaran yang bisa dihitung perjam.Mereka belum keluar dari mobil, masih mengamati keadaan sekitar untuk memastikan."Apa kau mengenali wajahnya?" Tanya Sasha sambil menatap Mike yang duduk di sampingnya.Mike men
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

76 - Peek-A-Boo

Lily merasa bosan berada di dalam perpustakaan milik Arsen, sudah berjam-jam ia berada di sana. Dan sebuah Ia menatap taman dari beranda tampak sangat indah meskipun di luar tidak sedang panas. Cuaca memang mulai dingin dan sering mendung.Bahkan hari ini ia menggunakan sebuah dress cantik dengan motif bunga mawar yang sangat cantik. Sungguh cocok dengan penampakan taman itu.Lily memutuskan untuk bersantai di beranda bawah yang langsung berbatasan dengan taman. Di mana ia biasa menghabiskan sore hari menikmati teh bersama Grandma. Di jam 3 sore seperti ini sepertinya Grandma belum berada disana.Maria dan Charlotte serta pengawal wanita mengikuti langkah Lily kemanapun ia mau."Saya siapkan teh nya Nyonya. " Seru Maria sebelum mereka sampai di beranda tersebut."Terima kasih Maria." Ucap Lily lembut.***Rasanya tubuhnya sudah mulai sedikit pegal dan lelah, namun ia sudah terbiasa dengan hal ini. Ia sudah berada di atas sebuah pohon yang cukup tinggi ini kurang lebih 6 jam lamanya.
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

77 - Lily Sebagai Target

Lily menikmati pemandangan indah dari beranda tempat biasa ia dan Grandma berada di sore hari untuk menikmati teh nya. Namun kali ini bukan waktu biasanya, hingga Grandma belum muncul untuk menemani Lily.Hingga Lily mengajak Maria dan Charlotte bergabung dengannya untuk menikmati teh. Ia menyuruh Maria dan Charlotte untuk duduk bersamanya di kursi beranda, sedangkan pengawal wanita berderet di belakang Lily dan mengawasi sekitar, memastikan keselamatan Nyonya muda mereka.Maria sudah menuangkan teh ke tiga buah cangkir. Lily mengambil cangkir dan menyesap tehnya, namun entah mengapa tangan Lily terasa licin hingga cangkir yang di pegangnya jatuh ke lantai hingga dengan reflek ia membungkuk untuk mengambil cangkir yang terjatuh itu, dan untungnya bukan cangkir yang mudah pecah. Di saat bersamaan seorang pengawal yang berada di tepat belakang Lily jatuh tersungkur."Nyonyaaa merundukkk!!" Pekik salah satu pengawal.Terdengar suara pekikan Maria dan Charlotte.Seketika Lily sempat meras
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

78 - Kenyataan Sesungguhnya

"Mungkin kau penasaran.." Ucap Arsen sedikit ragu, namun ia berhasil menyembunyikannya dalam wajah datarnya. "Mengapa banyak orang yang mengincarmu dan hendak membunuhmu.." Lanjutnya, Arsen bersiap untuk mengatakan semua pada Lily saat ini. Karena ia tahu Lily baik-baik saja ketelah kejadian di beranda tadi.Arsen tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk menyembunyikan semua ini dari Lily. Karena semakin lama nyawa Lily akan semakin terancam jika ia benar-benar tidak mengetahui apapun. Setidaknya jika ia tahu, ia akan berusaha untuk lebih berhati-hati.Arsen bersiap dengan segala kemungkinan setelah ia mengutarakan semua ini. Lily mungkin akan shock dan histeris setelah mengetahui ini. Besar kemungkinan Lily akan berteriak mengusirnya, menangis, mencoba untuk kabur atau apapun itu. Kembali pingsan, mungkin saja.Ini memang bukan hal yang mudah di terima oleh orang biasa. Mengenai keberadaan dunia bawah tanah, memang menakutkan.Arsen berusaha mengenyahkan pikirannya mengenai Lily yan
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

79 -  Penyewa Sniper

Jeofre dan Camilio berhasil menangkap sniper yang di sewa seseorang untuk membunuh Nyonya muda mereka. Dan mereka sudah memberitahukannya kepada Tuan mereka.Kini mereka sudah membawa pria tersebut ke markas Black Nostra dan menyiksanya. Arsen akan melihatnya di keesokan hari. Karena saat ini ia hanya ingin menemani istrinya untuk melalui hari yang berat yang sudah di laluinya.Hanya dalam kurun waktu kurang dari satu bulan istrinya sudah dua kali mengalami percobaan pembunuhan. Kini ia mencoba untuk memperlakukan istrinya lebih baik dan lebih lembut. Ia ingin berada di sisi istrinya.Arsen sangat senang dengan apa yang sudah diungkap oleh istrinya tadi, ia tak menyangka istrinya akan bisa menerimanya dengan mudah.Setelah makan malam selesai, Arsen dan Lily kembali ke dalam kamar mereka. Lily ingin makan di ruang makan, karena dia memang tidak mengalami luka sedikitpun, pengawal wanita yang terkena tembakan itu meninggal di tempat. Karena peluru menembus organ vitalnya dan mengeluark
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

80. Aku Akan Selalu Berada Di Sampingmu

"Kau sudah pulang?" seru Lily lembut, begitu melihat suaminya datang. Lily sedang duduk di sofa kamar sambil membaca buku. Ia langsung menutup dan menyimpan bukunya. Semenjak kejadian kemarin Arsen kembali melarang Lily keluar mansion, ia hanya diijinkan berjalan-jalan di dalam mansion saja.Sedangkan Charlotte dan Maria keluar kamar, untuk memberi waktu Lily beristirahat karena ini jam tidur siang. Namun Lily tidak bisa memejamkan matanya, hingga ia membaca buku."Yang kau lihat?" Arsen menjawab pertanyaan Lily dengan pertanyaan, namun ia mendekati Lily dan mengecup kening istrinya tersebut."Ah.., maafkan aku..."uUjar Lily merasa bodoh. Sudah jelas suaminya berada di hadapannya, artinya ia memang sudah pulang.Arsen tidak menimpali ucapan Lily, kemudian ia duduk di sebelah istrinya. "Kau mau sesuatu? Akan aku buatkan," tawar Lily."Tidak, aku hanya ingin memelukmu," ujar Arsen datar."Heh?" Namun Lily segera mengenyahkan rasa kagetnya. Dan segera memeluk Arsen. "Apa yang terjadi?" t
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more
PREV
1
...
678910
...
22
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status