Home / Romansa / Accidentally Fall For You / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Accidentally Fall For You: Chapter 141 - Chapter 150

216 Chapters

141. Apa Dia Baik-baik Saja?

"Ck!" Alonzo berdecak kesal saat ponselnya menyala dan memunculkan nama Pascoe di layar. Bukan panggilan suara, tapi panggilan video."Apa dia pikir aku kekasihnya??! Panggilan suara sudah cukup!!" dengus Alonzo.Dengan enggan Alonzo mengusap tombol berwarna hijau ke atas untuk menerima panggilan tersebut. Saat ini ia sedang duduk di teras rumah Maria sambil menikmati beer kalengannya."Al..., kau di mana?" tanya Pascoe begitu wajahnya terlihat penuh di layar ponsel milik Alonzo."Di suatu tempat, " jawab Alonzo datar seraya meneguk beernya."Suatu tempat? Apa yang kau lakukan?!" Pascoe kembali bertanya."Bukan urusanmu!!" ujar Alonzo sedikit meninggi. Sudah pasti ia kesal dengan Pascoe, karena bocah itu akan terus merentet pertanyaan padanya."Ck!! Al, kau terlihat sangat mengerikan!" ujar Pascoe.bAlonzo menatap Pascoe di layar dengan raut wajah yang ketara sangat kesal. "Shut up your fucking mouth, Pas!!" Belum juga beberapa menit Pascoe selalu sukses membuat emosi Alonzo meroket.
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

142 - Ini Sangat Gila

"Haha..., harusnya kau senang Al, ini kesempatanmu untuk menyatakan perasaanmu pada Maria, jangan terus dipendam. Aku sudah bosan mendengar igauanmu memanggil nama Maria terus, mengganggu tidurku," goda Pascoe."Kau memang bocah sialan, Pas!!" pekik Alonzo."Aku serius Al, jangan menunda terlalu lama, beritahu kau mencintai Maria, Al." Pascoe masih menggoda Alonzo, sedangkan Alonzo mendengus kesal."Kau akan menyesal jika tidak mengatakannya," seru Pascoe kemudian.Alonzo merasa ucapan Pascoe ada benarnya, tapi ia benar-benar belum memiliki keberanian tersebut. Entahlah apa yang membuatnya seperti itu, namun setiap ia berada di dekat Maria, tindakan dan sikapnya selalu berlawanan dengan apa yang ada dipikirannya. Saling bertentangan, seakan sikapnya berkhianat padanya.Kesal dan marah? Tentu saja.Alonzo hanya takut kejadian dahulu terulang lagi, ketika ia sudah sangat mencintai seseorang, tapi orang yang dicintainya mengkhianatinya. Bahkan pekerjaan dirinya dijadikan alasan.Bahkan w
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

143 - Sasha Lelah

Tubuh mereka yang berada dalam bathtub menjadi licin karena air yang bercampur sabun. Mike terus membelai tubuh Sasha dengan lembut, hingga gelanyar itu kian terasa.Tangan Mike mulai turun kini berada di paha Sasha dan membukanya dengan lebar."Uhgg.." Sasha melenguh tanpa bisa menahannya lagi saat tangan Mike sampai di tempat yang bisa membuatnya bergetar hebat.Sasha mengerang saat Mike mulai memainkan jarinya di sana. "Mi..ke.." racau Sasha. Kau membutuhkannya Sasha.. Jangan di tahan teriak saja sesuka hatimu," bisik Mike."Eung…" Sasha hanya mengerang saat jari Mike mulai memasukinya."Kau harus siap menghadapi Yuri nanti.""Ah..apah..hubun..ngan ahh..nya dengan aw..?" racau Sasha karena Mike menggerakan tangannya di bawahnya sana sedikit lebih cepat."Hubungannya? Tentu saja ada, ini akan membuatmu lebih rileks nanti," jelas Mike.Sasha yang tidak bisa berpikir jernih, masih belum menemukan apa hubungannya menghadapi Yuri nanti dan aktivitas mereka saat ini, karena yang ada di
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

144 - Agar Aku Bisa Lebih Memahamimu

Sasha melangkah dengan susah payah, ia berusaha berjalan senormal mungkin hingga akhirmya ia sampai di dalam mobil dan duduk di sebelah Mike. Mike sudah berada di dalam mobil di balik kemudi."Ck! Kau lama sekali, apa yang kau lakukan?" seru Mike dengan wajah datarnya.Sasha hanya langsung duduk di sebelah Mike tanpa mengeluarkan sepatah katapun, namun wajahnya ketara sangat jengkel.'Apa yang ku lakukan hah? Kau memang menyebalkann,' geram Sasha di dalam hatinya.Rasanya Sasha ingin mencekik Mike saat ini, ah tapi tak mungkin. Sehingga ia lebih baik diam saja, dan menikmati pemandangan di luar jendela.Masih tampak putih, salju masih menghiasi jalanan."Apa kau sudah menyiapkan kata-kata untuk Yuri?" tanya Mike tanpa menolehkan pandangannya pada Sasha, ia fokus menatap jalanan. Sangat bahaya jika mobil yang ia kendarai sampai tergelincir karena jalanan masih sangat licin. Meskipun petugas sudah menyingkirkan salju dari jalan."Hmm..., sepertinya belum.." cicit Sasha pelan, keningnya
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

145 - Kau Libur Dulu Oke

Maria menghela napas panjang, dadanya bergemuruh mendengar pernyataan dari Tuannya, ia tak sanggup untuk menatap mata Alonzo.Ia sendiri tak mengerti dengan semua ini apalagi perasaannya. Tak pernah ada komunikasi sebelumnya dengan Alonzo hingga ia tak bisa memahami hatinya. Ini terlalu mendadak, tapi jujur saja ia merasa senang.Alonzo begitu tampan, ah tentu saja. Namun selama ini ia selalu melihatnya sebagai pria yang tidak terlalu banyak berbicara dan senang menyendiri.Maria ragu, tentu saja. Apakah menerimanya adalah keputusan yang tepat? Apa menolaknya juga keputusan yang benar? Sungguh ia tak tahu semua itu. Pilihan yang teramat sulit.Maria sadar, ia bukan siapa-siapa, ia bukan berasal dari keluarga yang berada dan tak berpendidikan tinggi. Hingga bermimpi berada di samping seorang pria seperti Tuan Alonzo seperti nya tidak pantas untuk dirinya."Tuan.." Maria mulai berani untuk menatap Alonzo.Napas Alonzo tampak tercekat, menanti jawaban yang selama dua tahun terakhir ia tu
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

146 - Bertemu Yuri

Sasha berjalan di samping Mike, saat ini mereka sudah sampai di mansion milik Yuri. Tempatnya di daerah pinggiran kota Moskow, seperti di kota tadi, pekarangan mansion Yuri tampak tertutup oleh salju.Anak buah Yuri yang lain langsung menyambut kedatangan Sasha dan Mike. Kemudian Sasha mengarahkan Mike dimana Yuri berada.Mansion Yuri sama megahnya dengan mansion milik Arsen, tidak jauh berbeda.Rasa sakit di tubuh Sasha sedikit mulai mereda. Hingga ia bisa berjalan dengan normal. Tapi sungguh bagian tubuh bawahnya masih benar-benar terasa kebas dan perih. Apa lagi saat ia buang air kecil, membuat meringis.'Tidak tidak Sasha kau harus terlihat normal di depan Yuri atau kau akan digantung!!' seru nya dalam hati.Pada akhirnya mereka sampai di depan sebuah pintu besar bercat coklat. Yang merupakan pintu ruang utama, dimana Yuri biasa berada.Sasha membuka pintu tersebut begitu saja. Tampak terlihat Yuri dan beberapa anak buahnya sedang duduk dan menunggu kedatangan mereka. Bahkan Serge
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

147 - Manuver Tempur Pembunuhan Senyap

Mike sudah menceritakan semuanya bahkan sudah mengutarakan niatnya untuk membawa Sasha ke New York pada Yuri.Mike berbicara langsung pada intinya ketika anak buah Yuri sudah meninggalkan ruangan. Ia memang tidak suka banyak berbasa-basi. Karena itu akan percuma dan membuang-buang waktu.Yuri tampak mengeratkan genggaman tangannya. Nampak menahan emosi dan amarahnya."Kau.." geramnya. Yuri menggemertakkan giginya."Aku sudah menjelaskan maksud dan tujuanku, aku ingin membawa Sasha denganku ke New york," Mike berbicara dengan serius dan tanpa ada keraguan di dalamnya.Sedangkan Sasha menunggu dengan khawatir jawaban dari Yuri, ia bisa melihat kini Yuri sudah memasang wajah yang begitu kesal dan marah."Jika seperti itu kau tidak menghargaimu Mike!!" geram Yuri. Ia sudah tidak bisa menahan amarahnya."Aku tahu aku salah, maka dari itu aku akan memperbaikinya," jelas Mike."Jika itu bukan Sasha aku tidak masalah, tapi aku sudah menganggap Sasha sebagai anakku!!" pekik Yuri seraya mengelu
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

148 - Masih Ada Satu Misi

Sasha memejamkan matanya dengan kuat, badannya bergetar hebat, ia tak sanggup untuk membuka matanya sama sekali. Tak ingin melihat apa yang tidak ingin dilihatnya. Ia histeris, namun tak sanggup mengeluarkan suara.Brukkk..Hingga akhirnya ia tak sadarkan diri. Dan tubuhnya jatuh begitu saja di lantai."Yuri.., kau membuatnya ketakutan," seru Mike dengan santai."Hmm..., aku tidak menyangkanya ia akan sampai seperti ini," timpal Yuri, kemudian ia segera menyimpan kembali pistolnya ke dalam balik jas nya.Mike segera berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri Sasha kemudian menggendongnya dan merebahkannya di sofa.Yuri sama sekali tidak menembak Mike, ia memang menembak tapi tidak mengenai Mike, bahkan Mike sama sekali tidak menghindar dan beranjak dari tempatnya seinci pun.Yuri sudah mengenal sosok Mike seperti apa, hingga ia tidak keberatan dengan keputusan Mike dan Sasha untuk menjalin hubungan.Sasha sudah cukup dewasa untuk membuat suatu keputusan penting dalam hidupnya. Bah
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

149 - Jika Aku Rindu Padamu Bagaimana?

Sasha mulai membuka matanya perlahan, saat sedikit guncangan terasa di tubuhnya. Ingatan tentang tembakan itu membuat dirinya tersentak seketika dan membangunkan dirinya dari tidurnya"Mike.." pekiknya.Namun kini ia berada dalam sebuah mobil yang melaju, ia mulai mengerjap-ngerjapkan matanya agar cepat tersadar. Bahkan kini Sasha sedang melihat Mike yang sedang mengemudi di sampingnya."M-mike..?" seru Sasha ragu, ia masih belum sepenuhnya sadar, bukankah tadi Yuri.. Ahh..., Sasha tidak ingin mengingat hal itu."Hmm.." Mike bergumam tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan."Apa kita berada di surga? Mengendarai mobil?" tanya Sasha ragu dengan wajah polosnya.Entahlah, Mike enggan untuk menjawab pertanyaan Sasha tersebut. Bahkan ia tidak menggubrisnya sama sekali. Yang ada rasanya Mike ingin mendorong Sasha keluar dari dalam mobil. Namun tentu saja ia tidak melakukannya.Mike tetap tenang melajukan mobilnya, sedangkan Sasha masih berusaha untuk mengembalikan kesadarannya."Kau..,
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

150 - Cara Konyol Dante

Kini Sasha mengantar Mike di bandara, Sergei menemaninya. Tidak berapa lama Mike dan Sasha berada di apartemen, ketika Mike selesai membereskan pakaiannya Sergei datang untuk membantu dan mengantarkan Mike ke bandara terbang ke New York.Hanya tidak banyak bicara, karena hatinya begitu sedih akan berpisah dengan Mike."Ada ponsel Sasha, ada ponsel, ingat itu," gumamnya pelan menghibur dirinya sendiri.Ia jadi merasa malu sendiri mengapa dirinya selalu tampak bodoh di depan Mike.Begitu Mike pergi Sasha harus segera menyelesaikan misinya secepat mungkin dan langsung terbang ke Praha.Ia tak mau berlama-lama berpisah dengan Mike. Rasanya sungguh menyiksa.Sasha menatap Mike dengan mata nanarnya, air matanya sudah berontak hendak keluar meluncur bebas dari matanya dan turun ke pipi. Tapi ia menahannya. Sasha terus menenangkan dirinya.Sasha menguncangkan lengan Mike. Seperti anak kecil yang meminta sesuatu pada ibunya.Mike menoleh pada Sasha seraya berujar, "Apa?" tanyanya pelan. Kini m
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
22
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status