Home / Romansa / Accidentally Fall For You / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Accidentally Fall For You: Chapter 121 - Chapter 130

216 Chapters

121 - Istri Yang Ku Sayangi

Riobard sudah berangkat untuk menemui afiliasi Black Nostra ditemani beberapa anak buahnya.Sedangkan Arsen dan Lily berada di dalam mansion. Kini Arsen menemani Lily untuk berkeliling. Mansion ini tidak kalah bagus dengan milik Arsen yang berada di New York.Pemandangannya juga sangat indah, jika di mansion Arsen yang berada di New York hanya pepohonan yang terlihat karena berada di tengah hutan. Mansion ini berada di atas pegunungan hingga Lily dapat melihat Kota La Paz dari sini."Kau mau kemana lagi?" tanya Arsen."Aku tidak tahu," jawab Lily, karena memang ia tidak mengetahui tempat ini. Jadi ia bingung jika ditanya seperti itu.Kali ini mereka hanya berdua tanpa didampingi pengawal dan anak buahnya. Arsen hanya ingin menghabiskan waktunya hanya berdua dengan Arsen.Arsen menggenggam tangan Lily selama mereka mengitari seluruh mansion. Kini mereka berhenti di pinggir kolam renang untuk beristirahat. Arsen yang memaksanya, karena ia tidak ingin istrinya kelelahan. Apalagi semalam
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

122 - Kembali Ke New York

Hanya dua hari mereka berada di La Paz, Bolivia. Bahkan urusan Riobard pun sudah selesai. Arsen segera membawa rombongannya untuk kembali ke New York.Arsen mengecup bibir Lily. "Aku pergi, kamu baik-baik ya, jangan terlalu lelah." Seru Arsen.Lily mengangguk patuh. Arsen memang sudah mengizinkannya bisa pergi keluar mansion, asal atas izinnya terlebih dahulu. Jika Arsen tidak mengijinkan maka Lily tidak boleh keluar.Lily tidak masalah, ini saja sudah kemajuan baginya. Arsen benar-benar melakukan yang terbaik bagi Lily. Dan Lily cukup tahu diri. Ia tidak akan serta merta meminta Arsen untuk mengijinkan nya keluar mansion sering-sering.Mengingat musuh Arsen yang banyak Lily harus bisa menjaga dirinya sendiri dan bayi yang berada di kandungannya.Arsen segera menuju kantor dimana banyak pekerjaan sudah menunggu nya.***Waktu menunjukkan sudah hampir dini hari, namun keduanya tidak ada yang memutuskan untuk kembali beristirahat. Mereka lebih suka untuk bertahan di depan perapian meski
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

123 - Menghabiskan Sore

Lily bersorak gembira, begitu Maria mengabarkan jika Arsen mengijinkannya untuk berkeliling mansion. Dengan catatan dikawal oleh para pengawal.Ah..Lily sudah mulai terbiasa dengan hal tersebut, jadi itu bukan masalah untuknya.Lily segera beranjak keluar dari kamarnya yang langsung diikuti oleh Maria dan Charlotte. Para pengawal sudah menanti mereka di depan lift di lantai dasar.Sudah mulai membosankan memang untuk berkeliling mansion, namun Lily tak punya pilihan, demi keselamatan dirinya dan bayi dalam kandungannya. Lily akan tetap menikmati sore harinya dengan berjalan kaki mengelilingi mansion.Dan oh iya benar Lily ingin melihat bunga di taman, meski bunga itu bunga musim panas, dan saat ini sudah memasuki musim dingin. Tapi para pelayan merawatnya dengan baik, dan menempatkannya di dalam rumah kaca yang berada di kebun. Lily sudah tidak sabar untuk melihatnya.Bunga yang memiliki nama latin Lilium, yang memiliki kelopak bunga yang lebar seperti terompet, putik yang berbentuk s
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

124 - Rumah Kaca Part 1

"Ck!! Menyebalkann!!" Keluhnya ketika ia lupa membawa pupuk di gudang untuk tanaman yang di rawat dan menjadi tugasnya.Alicia menghentak-hentakan kakinya kesal. Jarak kebun dan gudang cukup jauh dan itu sangat melelahkan. Sedari pagi ia harus merawat semua tanaman disini. Bahkan hingga sore hari menjelang pekerjaannya belum selesai."Kenapa tidak ada yang membantuku sih?""Aku tidak suka bekerja di kebun!!Terik matahari menyengat kulit mulusku.""Jika kulitku gosong pujaan hatiku tidak akan menyukaiku!!.""Arghhh..., Ini menyebalkann!!"Itu lah keluhan-keluhan yang keluar dari mulutnya. Selama bekerja pun Alicia terus mendumel seorang diri.Lihat saja jika aku sudah jadi Nyonya di tempat ini Alicia akan menyuruh orang untuk meratakan taman ini. Agar ia tak ingat jika ia pernah tersiksa di tempat ini.Alicia begitu kesal ketika dipindahkan ke tempat ini. Padahal ia ingin tetap berada di dalam mansion dan bisa melihat pujaan hatinya itu.Ia sempat kecewa karena pujaan hatinya yang meng
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

125 - Rumah Kaca Part 2

Bersamaan dengan itu para pengawal masuk ke dalam rumah kaca tersebut. Mereka mendengar suara ribut-ribut dari dalam, dan tentu saja mereka takut terjadi sesuatu pada Nyonya mereka. Apalagi Arsen sudah memerintahkan mereka untuk menjaga Lily dengan baik.Jika sampai Lily lecet sedikit saja, sudah pasti nyawa mereka yang akan menjadi taruhannya."Nyonya..., apa Anda baik-baik saja?" tanya salah satu pengawal wanita yang baru saja masuk.'Nyonya? Lihat belum juga aku menjadi Nyonya di mansion ini aku sudah di panggil Nyonya,' seru Alicia dalam hati, membuatnya semakin percaya diri dan memasang wajah angkuh di depan Lily dan Maria."Aku baik-baik saja. Cepat bawa mereka pergi dari sini," seru Alicia dengan nada memerintah.Tentu saja hal itu membuat semua orang yang berada di sana melongo heran dan kaget."Heii..., jaga bicaramu, pelayan!!" gertak pengawal tadi pada Alicia, yang membuat Alicia tersentak kaget karena nadanya sungguh menyeramkan, bahkan matanya melotot menatap dirinya."Su
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

126 - Slow and easy, or fast and crazy?

"Arsen...hmppphtt.." pekik Lily namun Arsen kembali membungkam mulut Lily dengan mulutnya.'Astaga…'Bahkan Arsen sama sekali tak mengizinkan Lily untuk mengambil napas banyak-banyak. Tangannya sudah bergerayangan menjelajahi seluruh lekuk tubuh Lily.Lily sedikit mendorong dada Arsen karena ia hampir kehabisan napas.'Belum siap, aku belum siap..' pekik Lily dalam hati.Jika melakukan bersama Arsen sudah jelas ia tidak akan beristirahat sampai nanti tengah malam.Namun sepertinya Arsen tak menggubris Lily. Ia terus melumat bibir mungil istrinya tersebut, tampak kabut gairah sudah terlihat dari mata tajam Arsen.Jika sudah seperti ini tentu saja Lily tidak bisa lagi menolak atau menghentikan Arsen. Hmm..Lily cukup berpengalaman dan mengingat masa lalu nya saat bersama Arsen dalam awal hidup mereka. Menolak sama saja membuka kandang singa jantan dan melepaskannya, hingga Lily tidak bisa kabur dari terkaman nya.Lily mulai melingkarkan tangannya di leher Arsen dan memejamkan mata seray
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

127 - Rencana Arsen

"Aku baru menciumi mu beberapa menit, lihat dirimu sudah seperti apa!" seru Mike sesaat melepas pagutan bibirnya dari Sasha untuk membiarkan Sasha mengambil udara sebanyak-banyaknya, karena ia terlihat sudah kehabisan napasDengan napas yang masih terengah-engah pipi Sasha kian merona karena Mike yang masih menatapnya.Dalam dirinya Sasha masih berusaha untuk menyadarkan dirinya, apakah ini nyata atau sebuah mimpi, lagi? Mimpi yang berdasarkan atas keinginan terdalamnya.Naif memang jika Sasha tak mengakui sentuhan Mike yang begitu memabukkan. Hingga pikirannya selalu dipenuhi oleh hal tersebut. Ia tak bisa menolaknya. Bahkan rela begitu saja menyerahkan dirinya pada Mike. Tak pernah Sasha segila ini.Jika ini mimpi biarlah tak akan rugi untuknya, dan jika ini nyata, mungkin ia sudah selangkah lebih maju untuk mendapatkan Mike. Mimpinya yang menjadi nyata.Sasha masih terpaku menatap Mike tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Ia benar-benar terhipnotis."Jika kau ingin mundur, inilah wa
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

128 - Make You Cry

Tidak membutuhkan waktu lama bagi Ivanov untuk mendapatkan informasi mengenai wanita yang bernama Alicia Meyers, yang kini bekerja sebagai pelayan di mansion miliki Tuannya.Tentu saja, koneksi Ivanov di mana-mana. Ia kumpulkan berkas mengenai Alicia yang berhasil didapatnya dalam sebuah map berwarna merah.Dengan langkah tegap dan percaya diri Ivanov masuk kedalam ruangan Arsen, sebelumnya ia mengetuk pintu terlebih dahulu sampai Arsen mengizinkannya untuk masuk."Tuan, Ini data yang Anda minta," ujar Ivanov seraya menyimpan map tersebut di atas meja Arsen.Arsen langsung mengambil map tersebut dan membukanya dengan perlahan. Kemudian ia mulai mengamati dan membacanya dengan teliti.Arsen menyeringai kemudian menutup map tersebut dan melemparnya ke atas meja."Bagaimana Tuan?." Tanya Ivanov."Sudah cukup, aku akan membiarkannya dahulu, jika dia berani macam-macam aku yang akan turun tangan langsung," ujar Arsen."Baik Tuan," ujar Ivanov."Oh iya.." Arsen bersuara ketika Ivanov akan m
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

129 – Canggung

Arsen dan Lily saat ini sedang menikmati makan malam mereka di beranda kamar. Arsen teringat obrolannya dengan Ivanov siang tadi."Aku besok akan membawa temanmu Anna kesini," ujar Arsen di sela makan malamnya.Lily hampir saja tersedak oleh makanannya saat mendengarnya, tentu saja ia sangat kaget dengan ucapan Arsen tersebut."A-anna?" Mulut Lily terbata menyebut nama temannya yang sudah tidak lama dijumpainya."Ya, Anna Calesthane temanmu di kantor," ucap Arsen.Lily belum pulih dari rasa kagetnya, 'A-anna?Oh..My God Anna,' gumamnya dalam hati."Kenapa? kenapa kau tiba-tiba membawa Anna kesini?" tanya Lily ia masih belum bisa mengontrol rasa kagetnya."Ada beberapa alasan mengapa aku akan membawa Anna padamu," ujar Arsen kini menatap serius ke arah Lily.Lily berusaha untuk mengenyahkan rasa kagetnya. Ia merasa senang, bahagia tentu saja, karena ia sudah lama tidak bertemu dengan Anna, sekitar setengah tahun lebih. Tapi ada rasa penasaran dalam dirinya, mengapa tiba-tiba Arsen memba
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

130 - Minta Lagi?

"Anna.." Panggil Ivanov.Seketika Anna langsung berdiri dari kursinya, ia langsung sedikit menundukkan kepala untuk menghormat pada Ivanov. Kaget, takut, itulah yang di rasakan oleh Anna.Ivanov jarang menemui karyawan biasa seperti Anna, biasanya ia akan menyuruh atau mendatangai manager dari masing-masing divisi."Ya..Pak, ..ada yang bisa saya bantu?" tanya Anna sedikit gugup. Karena karyawan lain yang berada di ruangan menatap Anna heran. Mereka mengira jika Anna akan terkena masalah atau apapun."Ikut saya." Ujar Ivanov.Anna sedikit membelalakan mata, ia belum sadar dari rasa kagetnya karena kedatangan asisten kepercayaan pemilik perusahaannya bekerja, kini ia meminta Anna untuk mengikutinya.Untuk karyawan biasa sepertinya tentu saja menuruti atasan harus dilakukannya jika ia tidak ingin kehilangan pekerjaan."Baik Pak," ujar Anna.Ivanov segera melangkahkan kakinya dan memberi kode pada Anna untuk mengikutinya. Anna mengikuti langkah Ivanov diiringi tatapan penasaran karyawan l
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
22
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status