Lily bersorak gembira, begitu Maria mengabarkan jika Arsen mengijinkannya untuk berkeliling mansion. Dengan catatan dikawal oleh para pengawal.Ah..Lily sudah mulai terbiasa dengan hal tersebut, jadi itu bukan masalah untuknya.Lily segera beranjak keluar dari kamarnya yang langsung diikuti oleh Maria dan Charlotte. Para pengawal sudah menanti mereka di depan lift di lantai dasar.Sudah mulai membosankan memang untuk berkeliling mansion, namun Lily tak punya pilihan, demi keselamatan dirinya dan bayi dalam kandungannya. Lily akan tetap menikmati sore harinya dengan berjalan kaki mengelilingi mansion.Dan oh iya benar Lily ingin melihat bunga di taman, meski bunga itu bunga musim panas, dan saat ini sudah memasuki musim dingin. Tapi para pelayan merawatnya dengan baik, dan menempatkannya di dalam rumah kaca yang berada di kebun. Lily sudah tidak sabar untuk melihatnya.Bunga yang memiliki nama latin Lilium, yang memiliki kelopak bunga yang lebar seperti terompet, putik yang berbentuk s
"Ck!! Menyebalkann!!" Keluhnya ketika ia lupa membawa pupuk di gudang untuk tanaman yang di rawat dan menjadi tugasnya.Alicia menghentak-hentakan kakinya kesal. Jarak kebun dan gudang cukup jauh dan itu sangat melelahkan. Sedari pagi ia harus merawat semua tanaman disini. Bahkan hingga sore hari menjelang pekerjaannya belum selesai."Kenapa tidak ada yang membantuku sih?""Aku tidak suka bekerja di kebun!!Terik matahari menyengat kulit mulusku.""Jika kulitku gosong pujaan hatiku tidak akan menyukaiku!!.""Arghhh..., Ini menyebalkann!!"Itu lah keluhan-keluhan yang keluar dari mulutnya. Selama bekerja pun Alicia terus mendumel seorang diri.Lihat saja jika aku sudah jadi Nyonya di tempat ini Alicia akan menyuruh orang untuk meratakan taman ini. Agar ia tak ingat jika ia pernah tersiksa di tempat ini.Alicia begitu kesal ketika dipindahkan ke tempat ini. Padahal ia ingin tetap berada di dalam mansion dan bisa melihat pujaan hatinya itu.Ia sempat kecewa karena pujaan hatinya yang meng
Bersamaan dengan itu para pengawal masuk ke dalam rumah kaca tersebut. Mereka mendengar suara ribut-ribut dari dalam, dan tentu saja mereka takut terjadi sesuatu pada Nyonya mereka. Apalagi Arsen sudah memerintahkan mereka untuk menjaga Lily dengan baik.Jika sampai Lily lecet sedikit saja, sudah pasti nyawa mereka yang akan menjadi taruhannya."Nyonya..., apa Anda baik-baik saja?" tanya salah satu pengawal wanita yang baru saja masuk.'Nyonya? Lihat belum juga aku menjadi Nyonya di mansion ini aku sudah di panggil Nyonya,' seru Alicia dalam hati, membuatnya semakin percaya diri dan memasang wajah angkuh di depan Lily dan Maria."Aku baik-baik saja. Cepat bawa mereka pergi dari sini," seru Alicia dengan nada memerintah.Tentu saja hal itu membuat semua orang yang berada di sana melongo heran dan kaget."Heii..., jaga bicaramu, pelayan!!" gertak pengawal tadi pada Alicia, yang membuat Alicia tersentak kaget karena nadanya sungguh menyeramkan, bahkan matanya melotot menatap dirinya."Su
"Arsen...hmppphtt.." pekik Lily namun Arsen kembali membungkam mulut Lily dengan mulutnya.'Astaga…'Bahkan Arsen sama sekali tak mengizinkan Lily untuk mengambil napas banyak-banyak. Tangannya sudah bergerayangan menjelajahi seluruh lekuk tubuh Lily.Lily sedikit mendorong dada Arsen karena ia hampir kehabisan napas.'Belum siap, aku belum siap..' pekik Lily dalam hati.Jika melakukan bersama Arsen sudah jelas ia tidak akan beristirahat sampai nanti tengah malam.Namun sepertinya Arsen tak menggubris Lily. Ia terus melumat bibir mungil istrinya tersebut, tampak kabut gairah sudah terlihat dari mata tajam Arsen.Jika sudah seperti ini tentu saja Lily tidak bisa lagi menolak atau menghentikan Arsen. Hmm..Lily cukup berpengalaman dan mengingat masa lalu nya saat bersama Arsen dalam awal hidup mereka. Menolak sama saja membuka kandang singa jantan dan melepaskannya, hingga Lily tidak bisa kabur dari terkaman nya.Lily mulai melingkarkan tangannya di leher Arsen dan memejamkan mata seray
"Aku baru menciumi mu beberapa menit, lihat dirimu sudah seperti apa!" seru Mike sesaat melepas pagutan bibirnya dari Sasha untuk membiarkan Sasha mengambil udara sebanyak-banyaknya, karena ia terlihat sudah kehabisan napasDengan napas yang masih terengah-engah pipi Sasha kian merona karena Mike yang masih menatapnya.Dalam dirinya Sasha masih berusaha untuk menyadarkan dirinya, apakah ini nyata atau sebuah mimpi, lagi? Mimpi yang berdasarkan atas keinginan terdalamnya.Naif memang jika Sasha tak mengakui sentuhan Mike yang begitu memabukkan. Hingga pikirannya selalu dipenuhi oleh hal tersebut. Ia tak bisa menolaknya. Bahkan rela begitu saja menyerahkan dirinya pada Mike. Tak pernah Sasha segila ini.Jika ini mimpi biarlah tak akan rugi untuknya, dan jika ini nyata, mungkin ia sudah selangkah lebih maju untuk mendapatkan Mike. Mimpinya yang menjadi nyata.Sasha masih terpaku menatap Mike tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Ia benar-benar terhipnotis."Jika kau ingin mundur, inilah wa
Tidak membutuhkan waktu lama bagi Ivanov untuk mendapatkan informasi mengenai wanita yang bernama Alicia Meyers, yang kini bekerja sebagai pelayan di mansion miliki Tuannya.Tentu saja, koneksi Ivanov di mana-mana. Ia kumpulkan berkas mengenai Alicia yang berhasil didapatnya dalam sebuah map berwarna merah.Dengan langkah tegap dan percaya diri Ivanov masuk kedalam ruangan Arsen, sebelumnya ia mengetuk pintu terlebih dahulu sampai Arsen mengizinkannya untuk masuk."Tuan, Ini data yang Anda minta," ujar Ivanov seraya menyimpan map tersebut di atas meja Arsen.Arsen langsung mengambil map tersebut dan membukanya dengan perlahan. Kemudian ia mulai mengamati dan membacanya dengan teliti.Arsen menyeringai kemudian menutup map tersebut dan melemparnya ke atas meja."Bagaimana Tuan?." Tanya Ivanov."Sudah cukup, aku akan membiarkannya dahulu, jika dia berani macam-macam aku yang akan turun tangan langsung," ujar Arsen."Baik Tuan," ujar Ivanov."Oh iya.." Arsen bersuara ketika Ivanov akan m
Arsen dan Lily saat ini sedang menikmati makan malam mereka di beranda kamar. Arsen teringat obrolannya dengan Ivanov siang tadi."Aku besok akan membawa temanmu Anna kesini," ujar Arsen di sela makan malamnya.Lily hampir saja tersedak oleh makanannya saat mendengarnya, tentu saja ia sangat kaget dengan ucapan Arsen tersebut."A-anna?" Mulut Lily terbata menyebut nama temannya yang sudah tidak lama dijumpainya."Ya, Anna Calesthane temanmu di kantor," ucap Arsen.Lily belum pulih dari rasa kagetnya, 'A-anna?Oh..My God Anna,' gumamnya dalam hati."Kenapa? kenapa kau tiba-tiba membawa Anna kesini?" tanya Lily ia masih belum bisa mengontrol rasa kagetnya."Ada beberapa alasan mengapa aku akan membawa Anna padamu," ujar Arsen kini menatap serius ke arah Lily.Lily berusaha untuk mengenyahkan rasa kagetnya. Ia merasa senang, bahagia tentu saja, karena ia sudah lama tidak bertemu dengan Anna, sekitar setengah tahun lebih. Tapi ada rasa penasaran dalam dirinya, mengapa tiba-tiba Arsen memba
"Anna.." Panggil Ivanov.Seketika Anna langsung berdiri dari kursinya, ia langsung sedikit menundukkan kepala untuk menghormat pada Ivanov. Kaget, takut, itulah yang di rasakan oleh Anna.Ivanov jarang menemui karyawan biasa seperti Anna, biasanya ia akan menyuruh atau mendatangai manager dari masing-masing divisi."Ya..Pak, ..ada yang bisa saya bantu?" tanya Anna sedikit gugup. Karena karyawan lain yang berada di ruangan menatap Anna heran. Mereka mengira jika Anna akan terkena masalah atau apapun."Ikut saya." Ujar Ivanov.Anna sedikit membelalakan mata, ia belum sadar dari rasa kagetnya karena kedatangan asisten kepercayaan pemilik perusahaannya bekerja, kini ia meminta Anna untuk mengikutinya.Untuk karyawan biasa sepertinya tentu saja menuruti atasan harus dilakukannya jika ia tidak ingin kehilangan pekerjaan."Baik Pak," ujar Anna.Ivanov segera melangkahkan kakinya dan memberi kode pada Anna untuk mengikutinya. Anna mengikuti langkah Ivanov diiringi tatapan penasaran karyawan l
"Hmm.., .tapi..." ujar Sasha terhenti."Apa lagi? Hemm..""Itu..., itu..." ucapan Sasha masih tertahan di mulutnya, padahal hatinya lancar mengucapkannya."Katakan," ujar Mike tak sabar lagi.Sasha kembali menelan salivanya susah payah. "Dua hari yang lalu, aku menemani Nyonya untuk mengecek kandungannya, dan..." Sasha menelan salivanya lagi. Sedangkan Mike mengangkat kedua alis matanya untuk meminta Sasha melanjutkan ucapannya."Hmm..., Hehe..., hanya itu saja," Sasha menyengir lebar."Hanya itu?""Ya, hanya itu yang ingin ku katakan," jelas Sasha."Hmmm..., bagaimana kalau kita mandi bersama saja, menghemat waktu juga. Jadi setelah ini kita bisa langsung tidur," Sasha memberikan tawaran, kemudian ia menarik lengan Mike.Mike hanya mendengus, "Baiklah..., baiklah..." ucapnya seraya melepaskan pegangan tangan Sasha, kemudian Mike melepaskan pakaiannya satu persatu. Sedangkan Sasha hanya memperhatikan Mike yang mulai melepaskan pakaiannya.Lagi-lagi ia menelan salivanya, Mike begitu t
"Mario..." terdengar suara bariton memecah lamunan Charlotte.Dengan spontan Charlotte menolehkan wajahnya pada asal suara tersebut, begitupula dengan anak laki-laki yang rupanya bernama Mario tersebut."Daddy..." seru Mario seraya beranjak dari kursi dan segera berlari menghampiri seseorang yang dipanggilnya ayah tersebut.Charlotte yang mengetahui siapa kini ayah dari Mario langsung menundukan kepala sedikit untuk menghormatinya."Tuan.." seru Charlotte pelan dan sopan.Camilio tampak memperhatikan Charlotte yang kini sudah berdiri."Dad, tadi aku jatuh dan Tante itu yang mengobati lukaku," jelas Mario seraya menunjuk Charlotte kemudian menunjukkan luka di lututnya pada Camilio."Tidak besarkan lukanya?" tanya Camilio."Tidak," jawab Mario dengan cepat"Kau tidak menangis bukan?" tanya Camilio seraya menaikkan alis matanya."Tentu saja tidak Dad, kan aku kuat," jawab Mario dengan diiringi cengirannya."Bagus," kemudian Camilio kembali menatap Charlotte yang masih berdiri."Terima ka
Acara pernikahan Mike dan Sasha masih berlangsung. Kini hanya tinggal acara ramah tamah saja dan makan bersama. Sedangkan acara puncaknya sudah di lewati.Semua orang tampak asik mengobrol dengan satu sama lainnya. Entah apa yang diperbincangkan. Tidak banyak memang tamu undangan yang datang, karena acara ini bersifat tertutup dan rahasia karena mengingat siapa Mike dan Sasha.Tampak Tuan dan Nyonya Lazcano sedang berbicara dengan para tamu, pengantin yang sedang berbincang dengan para tamu pula. Bahkan Maria dan Alonzo sedang menikmati makanan mereka.Charlotte menghembuskan napas panjang. Jika ia bukan perawat pribadi Lily ia tak mungkin diijinkan hadir dalam acara ini. Sama seperti pelayan yang lainnya. Yang tak bertugas di acara ini maka tak boleh masuk atau sekedar melihatnya.Charlotte sangat senang, namun ia sedikit bosan karena hanya sendirian berada di sini tanpa teman untuk mengobrol. Lily dan Maria sedang sibuk dengan dunianya.Protes?? Tak mungkin, siapa dirinya? Lebih bai
Sasha dan Yuri berjalan keluar kamar perlahan-lahan menuju tempat di mana acara pernikahan dilangsungkan.Semua tamu yang hadir langsung bangkit berdiri melihat Sasha dan Yuri telah tiba di depan pintu masuk ruangan.Sasha mulai resah melihat semua yang hadir berdiri dan mengarahkan pandangan matanya kepadanya.Tangan Sasha agak gemetar dalam genggaman tangan Yuri dan ia sedikit menundukkan mukanya. Yuri menepuk-nepuk tangan Sasha yang ada dalam kaitan lengan kirinya dan berbisik "Tenanglah. Lihat ke depan! Mike sudah menunggumu. Tersenyumlah!"Sasha mengangkat pandangan matanya dan melihat Mike telah berdiri di depan altar sedang memandang Sasha dan Yuri. Mike kelihatan sangat gagah dan begitu tampan dalam balutan setelah celana panjang dan tuxedo putih.'Handsome.'seru Sasha dalam hati. Mike tersenyum melihat penampilan Sasha saat ini. Begitu sangat berbeda.Mike pernah melihat Sasha berhias memakai gaun pesta berwarna merah saat hendak menjebak Leonid. Tapi kali ini Sasha kelihata
Tampak kesibukan terlihat diantara para pelayan dibawah perintah Paman Albert di pagi hari. Mereka sudah mempersiapkan beberapa roti, teh dan kopi untuk sarapan para tamu di tempat jamuan dan di ruang makan.Paman Albert mengantar sarapan pagi Arsen, Lily dan Marissa di kamar mereka masing-masing. Tidak lupa segelas susu ibu hamil tersedia di sarapan pagi Lily. Sasha dan Mike pun mendapatkan sarapan mereka di kamar, sebelum Eleanor datang untuk merias Sasha.Paman Albert dan para pelayan masih berkutat di tempat untuk menyediakan hidangan jamuan pesta pernikahan di siang hari.Selesai mandi, Lily menyiapkan kemeja, dasi dan tuxedo hitam untuk Arsen. Selanjutnya Lily segera mematut wajah dan rambutnya di meja rias. Lily mengenakan dress panjang berbahan sutera dengan warna broken white dengan hiasan bunga-bunga biru, pink dan emas pada bagian bawah, dada dan bagian bawah lengannya.Dress tersebut longgar di bagian perut sehingga perut Lily yang mulai membuncit benar-benar tampak. Lil
Besok adalah hari dimana Mike dan Sasha mengucap janji mereka. Dan saat ini semua anggota keluarga sedang berkumpul di dalam mansion untuk membicarakan acara yang akan berlangsung esok tersebut.Lain halnya dengan Maria dan Alonzo. Sore tadi Alonzo meminta Maria untuk menunggunya di tempat biasa malam ini. Beberapa hari ini memang mereka berdua tidak bertemu di tempat ini, karena sangat sibuk untuk mempersiapkan pernikahan Mike dan Sasha.Maria sedikit lega, karena kini hubungannya dengan Alonzo sudah direstui oleh Marissa. Hingga bertemu dengan Alonzo seperti ini saat beberapa pelayan masih berlalu-lalang tidak membuatnya merasa malu lagi.Alonzo sudah datang lebih dahulu, ia tampak sudah duduk di tempat biasa mereka bertemu. Begitu melihat dirinya Alonzo tersenyum dari kejauhan dan tentu saja di balas kembali oleh Maria dengan sebuah senyuman andalan milikinya.Maria tampak berkerut karena melihat sebuah bungkusan di samping Alonzo. Hatinya tampak bertanya-tanya, apa yang di bawa ol
Mereka berkumpul di ruang keluarga. Kini Arsen dan Mike ikut bergabung, namun tidak dengan Alonzo, ia kembali berjaga dan ikut mengawasi para pelayan yang mempersiapkan pernikahan Mike dan Sasha."Aku masih tidak menyangka kita akan bertemu lagi dan bahkan kita akan menjadi besan," ujar Marissa.Yuri tersenyum penuh arti pada Marissa. "Demikian denganku," jawab Yuri."Rupanya masa kita sudah lewat dan telah digantikan dengan penerus-penerus kita. Semua terasa seperti baru saja kemarin terjadi," Marissa memejamkan matanya mengingat semua yang sudah ia lewati bertahun-tahun yang lalu."Ya, semua ada masanya. Bahkan kita tak tahu sampai kapan kita masih bisa menghirup udara di dunia ini," ujar Yuri."Kau benar Yuri. Aku pun sedang menanti panggilan Tuhan untuk menemani David, dan aku merasa umurku mungkin tidak lama lagi," ujar Marissa seraya menatap dalam Yuri ada kesedihan di dalamnya, namun ia begitu tegar dan siap untuk menghadapinya.Marissa memang wanita yang kuat, maka dari itu ia
Dua hari lagi acara pernikahan Mike dan Sasha akan di laksanakan. Meskipun tertutup dari dunia luar, namun suasana mansion sudah nampak terlihat sibuk.Beberapa pelayan tampak mondar-mandir menyiapkan dekorasi di tempat akan dilaksanakannya pernikahan Mike dan Sasha.Pernikahan dilaksanakan di samping mansion di dekat taman. Pelayan mansion sudah membersihkan halaman dengan menyingkirkan salju dari sana, dan memasang tenda kecil.Tamu undanganpum tidak banyak, tamu dari luar dapat dipastikan tidak lebih dari 20 orang, meningat pernikahan ini harus tersembunyi dan tertutup. Sisanya anak buah Black Nostra dan Yuri.Tidak ada satupun anggota Five Familia yang diundang. Mengingat apa yang sudah menimpa Mike dan Sasha membuat penjagaan harus diperketat. Karena sampai saat ini dalang dibalik penculikan Mike dan penyerangan Dante di Vietnam belum terungkap.Musuh Black Nostra saat ini sangat lihai, mereka bersembunyi dan mengendalikan kelompok-kelompok kecil. Bahkan bisa memperdaya kelompok
Eleanor mengajak Sasha untuk memilih gaun pengantin. Eleanor membawa sekitar 8 baju pengantin terbaik yang akan di coba oleh Sasha.Mulai dari model Ball Gown yang memiliki detail rok yang terlihat mekar sehingga dapat menutupi bagian pinggul serta paha.Kemudian model A-Line Dress yang bervolume dari bagian pinggang ke bawah. Ada juga model Mermaid Dress, gaun berbentuk mermaid atau puteri duyung ini dapat mempertegas lekuk bentuk tubuh.Kemudian Sheath Dress sebuah gaun berdetail rok lurus ditengah betis, atau bisa juga lebih pendek.Dan terakhir model Empire Waist, gaun dengan potongan yang tepat di bawah dada ini pas dikenakan untuk tubuh yang petite, dapat membuat tubuh yang mungil terkesan lebih tinggi.Setelah melewati perdebatan panjang panjang, akhirnya pilihan jatuh pada gaun dengan model mermaid berbahan lace. Model tersebut sangat cocok ditubuh Sasha.Meski gaun pengantin model mermaid ini yang membungkus ketat tubuh Sasha. Gaun ini menyempit pada bagian pinggang dan pin