Home / Pendekar / LEGENDA KAMESWARA / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of LEGENDA KAMESWARA: Chapter 11 - Chapter 20

342 Chapters

Bab 011

Secara fisik ukuran mereka sama saja, bahkan Kameswara terlihat lebih besar sedikit. Si kakek jadi terlihat kerdil. Kameswara menenangkan hatinya.Si kakek pancarkan lagi energi untuk menakuti Kameswara. Kali ini lebih kuat.Memang Kameswara sempat merasakan tekanan energi itu, tapi hanya sebentar saja. Seolah-olah hanya angin lewat saja. Ini membuat kakek kurus berambut putih semakin penasaran.Kameswara tidak sadar bahwa hal itu berkat sabuk yang dipakainya. Dia belum tahu banyak manfaat sabuk itu.Sungguh beruntung dia memakainya. Kalau tidak mungkin dia sudah lemas terkena tekanan energi yang dipancarkan si kakek."Sudahlah, Kek. Aku tidak tidak kenal dan tidak mengusik Kakek sebelumnya, aku mau melanjutkan perjalanan!" bujuk Kameswara karena memang dia tidak mau berurusan lebih jauh.Tapi sifat orang-orang dunia persilatan kadang aneh, hal sepelepun resikonya nyawa. Seperti kakek kurus berambut putih ini."Sudah kubilang, ini wilayah kekuasaanku. Siapapun jika tidak bisa menyerah
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 012

"Kau siapa?" Kameswara pura-pura tidak kenal.Setan Berambut Putih pelototkan matanya, tapi tetap saja kelihatan kecil karena cekung."Kau jangan pura-pura lupa!""Siapa, ya? Aku tidak pernah mengenalmu!""Orang yang ajalnya sudah dekat memang suka lupa!""Oh, iya...!" Kameswara menepuk keningnya."Apa kau sudah ingat?""Apa aku punya utang, biasanya kalau punya utang suka lupa. Tolong ingatkan kalau aku punya utang, berapa?"Si kakek kurus tampak jengkel. Dia menggeram. Merutuk dirinya sendiri, kenapa meladeni tingkah konyol anak ini?Tangan si kakek sudah siap mengemplang kepala Kameswara. Namun, anak ini masih tersenyum tenang.Padahal dalam hatinya gemetar. Tangan yang terangkat itu tampak bergetar memancarkan hawa jahat."Bersiaplah, akan aku kirim kau ke neraka!"Tangan si kakek benar-benar bergerak. Seandainya tidak berisi tenaga dalam mungkin Kameswara masih berani menahannya. Wajah anak ini terlihat pucat di dalam gelap malam.Beruntung, ide selalu datang di saat kepepet. Seb
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 013

Seorang gadis cantik tampak berjalan tergesa-gesa, bahkan seperti berlari. Kalau kain panjang yang melilit di pinggang ke bawah tidak menyusahkan, mungkin dia akan berlari.Gadis ini berbeda dari kebanyakan orang. Walaupun memiliki wajah pribumi, tapi baju kebayanya agak longgar dan kepalanya memakai kerudung."Kau tak kan bisa lari, Manis!"Teriakan itu terasa menggetarkan hati. Meskipun orangnya masih jauh, tapi seolah-olah berada tepat di belakangnya.Gadis ini terus melangkah tak mau menoleh kebelakang. Dia tarik sedikit kain panjangnya ke atas sehingga memperlihatkan betisnya yang putih.Dengan begitu dia bisa leluasa berlari dengan kaki yang sudah tidak memakai alas lagi yang entah lepas di mana karena saking paniknya.Pagi tadi seperti biasa dia bersama teman-temannya mencuci pakaian di sungai. Hanya saja dia pulang belakangan karena hari ini cuciannya banyak.Ketika dia selesai mencuci dan hendak pulang, dua lelaki bertampang garang menghadangnya di tengah jalan.Segera saja d
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 014

Ternyata Subang Larang adalah salah satu santri di pondok Quro. Malah terbilang santri yang paling cantik.Banyak lelaki yang tergila-gila padanya. Bahkan kabarnya akan diadakan sayembara memilih suami bagi Subang Larang."Aku harap Raden mengikuti sayembara ini," pesan Subang Larang sebelum dia bergegas masuk ke dalam lingkungan pondok.Pamanah Rasa hanya mengantar sampai pintu masuk belakang pondok. Tidak baik kalau sampai kelihatan, lelaki dan perempuan yang belum menikah jalan berdua. Begitu kata Subang Larang dalam ajaran agama yang dianutnya."Berarti aku tidak dianggap!" gumam Kameswara.Pamanah Rasa hanya menghela napas. Sayembara dilaksanakan tujuh hari lagi. Apakah dia akan mengikutinya?Walaupun sudah dijodohkan dengan Kentring Manik, itu hanya untuk mempererat kekerabatan saja.Sementara untuk jodoh pilihan hati sendiri, dia belum menemukannya. Sampai bertemu dengan Subang Larang, baru sekarang hatinya merasa tertarik yang amat dalam terhadap lawan jenis.Sebenarnya Kamesw
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 015

Entah siapa yang mulai duluan keduanya sudah beradu jurus. Gerakan Marugul sungguh mantap kedua tangannya seolah-olah menjadi berat dan sekuat besi. Setiap hantaman menimbulkan angin padat yang mampu merobek kulit.Tapi itu tidak berlaku kepada Pamanah Rasa karena dia sudah melapisi tubuhnya dengan hawa sakti, jari-jarinya yang membentuk cakar juga tampak kokoh seperti baja dan mampu merobek batu yang sangat keras begitu juga angin yang ditimbulkan, terasa seperti pisau yang menyayat.Dua angin padat yang saling beradu Ini menimbulkan suara seperti gesekan dua logam yang bikin telinga terasa ngilu. Penonton awam sampai menutup telinganya.Penonton benar-benar dipuaskan dengan suguhan jurus-jurus yang memukau mereka tidak lagi mendebatkan siapa yang menang dan siapa yang kalah, mereka hanya menikmati pertunjukan itu walau tahu sebenarnya berbahaya apalagi di dalam jarak yang dekat. Sudah puluhan jurus dilewati namun keduanya masih tampak berimbang. Dalam sekali gerak dua tinju Marugul
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 016

Perjalanan Kameswara kini menuju arah timur. Dia merasakan ada perubahan lagi pada tubuhnya. Langkahnya ringan.Bahkan ketika mencoba melompat, ternyata hasilnya mengejutkan. Lompatannya bisa mencapai tiga tombak.Beberapa kali melompat agar langkahnya cepat jauh, tapi ternyata masih ada yang kurang.Yaitu keseimbangan badan. Sehingga dia sering oleng bahkan terjatuh walau cuma dua kali.Mungkin bila sudah mampu menyeimbangkan diri, maka dia bisa menggunakan cara itu untuk meringankan tubuhnya.Dia terus berlari dan melompat tanpa merasa lelah karena efek sabuk sakti.Tentu saja sambil belajar keseimbangan. Belajar menginjakkan kaki dengan tepat juga menambah kecepatan.Awalnya hanya dilakukan di atas tanah. Kemudian dia mencoba hinggap di batang pohon sebelum tubuhnya mendarat.Seperti biasa awalnya tidak mudah dilakukan. Ada yang keburu mendarat padahal dua langkah lagi menjangkau pohon.Ada yang kele
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 017

Ketika tangan Kameswara memegang kitab Jaya Buana, terasa ada hawa kecil mengalir masuk ke pori-porinya.Terus menjalar ke seluruh tubuhnya. Perlahan dia mulai membuka halaman pertama.Hanya ada rangkaian tulisan saja di halaman pertama. Kameswara membacanya dengan pelan."Ilmu silat tidak dibatasi gerakGerak tidak akan memberikan kembanganKecuali hanya sedikitDan bagi orang yang terbuka pikiranSedangkan aksaraBisa membuat gerakan bebasMengikuti pikiranMenciptakan banyak kembanganSatu kata bisa membuat ribuan gerak."Kameswara membuka halaman berikutnya, isinya sama. Semua tulisan tidak ada gambar gerakan silat sampai halaman terakhir.Kitab ini tidak terlalu tebal, hanya sekitar lima puluh lembar saja. Bahannya terbuat dari daun lontar.Anak ini merenungkan tulisan di halaman awal tadi. Tidak butuh waktu lama dia menemukan makna tulisan itu.Sekarang dia sadar kenapa di dalam kita
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 018

Dua hari tanpa henti-henti Kameswara berkelebat bagaikan terbang dari pohon ke pohon.Dia ingin menikmati ilmu meringankan tubuh yang teorinya didapat dari kitab Jaya Buana.Dia menelusuri jalan semula ketika hendak ke hutan Balida, ke arah barat, tapi melalui jalur sepi, karena kalau lewat jalan ramai nanti dia disangka siluman oleh orang-orang biasa karena melihat kecepatan geraknya.Suatu sore ketika sampai di suatu jalan yang cukup lebar, Kameswara hentikan larinya. Lalu menyelinap ke balik semak belukar yang agak jauh dari pinggir jalan. Tidak lelah, tidak haus atau lapar, tentu karena efek sabuk sakti.Kameswara menyelinap karena merasakan akan ada beberapa orang melewati jalan itu. Dia melihat ke arah jalan yang membelok ke kiri.Di ujung belokan jalan terlihat sebuah kereta kuda yang besar ditarik oleh dua kuda sekaligus dan dikawal oleh tujuh orang yang memiliki kemampuan pendekar Madya tingkat dua.Kereta kuda ini tenga
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 019

Kameswara tersenyum tenang. "Jangan tanggung-tanggung, maju semua!" tantangnya, walau dalam hati dia cemas juga. Ini pertarungan pertamanya. Lawan banyakan lagi.Pertarungan pun segera berlangsung. Seperti saran Kameswara, mereka tidak tanggung-tanggung langsung menggunakan senjatanya berupa golok yang ukurannya lebih besar dari golok biasa. Anggota laskar ini sudah tersulut emosi karena sikap Kameswara yang meremehkan. Terlebih lagi pemuda itu belum mengeluarkan jurusnya. Hanya menghindar sambil tersenyum meledek.Yang dilakukan Kameswara bukan sekadar menghindar, tapi membaca pola serangan lawan.Ketika sudah terbaca, otaknya langsung teringat bahwa inti gerakan mereka sama dengan kalimat di baris sekian halaman sekian di dalam kitab Jaya Buana.Tentu saja memahaminya hanya dalam beberapa kejap saja. Kemudian barulah pemuda ini mengeluarkan jurus yang menjadi pemecah serangan lawan.Karena melawan keroyokan, dia kerahkan tenag
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 020

Masih pura-pura, Kameswara melayani pertarungan ini. Dia seolah-olah baru mencapai pendekar Mula tingkat awal.Ini membuat Dirga Pawana merasa berada di atas angin. Kameswara dibuat jadi bulan-bulanan sehingga senyum angkuh dan sombongnya selalu tersungging di bibirnya.Beberapa pukulan mentah bersarang di tubuh Kameswara membuatnya hilang keseimbangan.Di beberapa anggota badannya tampak memar. Padahal aslinya tidak merasakan sakit sedikitpun.Hingga Kameswara tak kuat lagi menahan dan tubuhnya roboh ke tanah. Dia sengaja karena merasakan ada seseorang yang datang. Dan benar saja, orang yang datang adalah yang dinanti-nantikan. Kirana.Gadis ini datang menghentikan kebengisan Dirga Pawana akibat rasa cemburunya. Wajahnya menunjukan ketidaksukaan."Apa yang kau lakukan?" Kirana menatap marah kepada Dirga Pawana. Lalu menghampiri Kameswara yang tergeletak di tanah lalu berusaha membangunkannya. "Kameswara, kau terluka!"M
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more
PREV
123456
...
35
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status