Share

Bab 018

last update Last Updated: 2024-11-30 08:04:15

Dua hari tanpa henti-henti Kameswara berkelebat bagaikan terbang dari pohon ke pohon.

Dia ingin menikmati ilmu meringankan tubuh yang teorinya didapat dari kitab Jaya Buana.

Dia menelusuri jalan semula ketika hendak ke hutan Balida, ke arah barat, tapi melalui jalur sepi, karena kalau lewat jalan ramai nanti dia disangka siluman oleh orang-orang biasa karena melihat kecepatan geraknya.

Suatu sore ketika sampai di suatu jalan yang cukup lebar, Kameswara hentikan larinya. Lalu menyelinap ke balik semak belukar yang agak jauh dari pinggir jalan. Tidak lelah, tidak haus atau lapar, tentu karena efek sabuk sakti.

Kameswara menyelinap karena merasakan akan ada beberapa orang melewati jalan itu. Dia melihat ke arah jalan yang membelok ke kiri.

Di ujung belokan jalan terlihat sebuah kereta kuda yang besar ditarik oleh dua kuda sekaligus dan dikawal oleh tujuh orang yang memiliki kemampuan pendekar Madya tingkat dua.

Kereta kuda ini tenga
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 019

    Kameswara tersenyum tenang. "Jangan tanggung-tanggung, maju semua!" tantangnya, walau dalam hati dia cemas juga. Ini pertarungan pertamanya. Lawan banyakan lagi.Pertarungan pun segera berlangsung. Seperti saran Kameswara, mereka tidak tanggung-tanggung langsung menggunakan senjatanya berupa golok yang ukurannya lebih besar dari golok biasa. Anggota laskar ini sudah tersulut emosi karena sikap Kameswara yang meremehkan. Terlebih lagi pemuda itu belum mengeluarkan jurusnya. Hanya menghindar sambil tersenyum meledek.Yang dilakukan Kameswara bukan sekadar menghindar, tapi membaca pola serangan lawan.Ketika sudah terbaca, otaknya langsung teringat bahwa inti gerakan mereka sama dengan kalimat di baris sekian halaman sekian di dalam kitab Jaya Buana.Tentu saja memahaminya hanya dalam beberapa kejap saja. Kemudian barulah pemuda ini mengeluarkan jurus yang menjadi pemecah serangan lawan.Karena melawan keroyokan, dia kerahkan tenag

    Last Updated : 2024-11-30
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 020

    Masih pura-pura, Kameswara melayani pertarungan ini. Dia seolah-olah baru mencapai pendekar Mula tingkat awal.Ini membuat Dirga Pawana merasa berada di atas angin. Kameswara dibuat jadi bulan-bulanan sehingga senyum angkuh dan sombongnya selalu tersungging di bibirnya.Beberapa pukulan mentah bersarang di tubuh Kameswara membuatnya hilang keseimbangan.Di beberapa anggota badannya tampak memar. Padahal aslinya tidak merasakan sakit sedikitpun.Hingga Kameswara tak kuat lagi menahan dan tubuhnya roboh ke tanah. Dia sengaja karena merasakan ada seseorang yang datang. Dan benar saja, orang yang datang adalah yang dinanti-nantikan. Kirana.Gadis ini datang menghentikan kebengisan Dirga Pawana akibat rasa cemburunya. Wajahnya menunjukan ketidaksukaan."Apa yang kau lakukan?" Kirana menatap marah kepada Dirga Pawana. Lalu menghampiri Kameswara yang tergeletak di tanah lalu berusaha membangunkannya. "Kameswara, kau terluka!"M

    Last Updated : 2024-11-30
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 021

    Bardasora menunjukan ekspresi yang tidak menentu setelah mendapatkan laporan dari anaknya, Dirga Pawana. Bukan merasa marah, tersinggung atau dendam melihat anaknya babak belur.Lelaki setengah baya ini malah bingung tentang Gardasena dan putrinya yang masih berada di rumah.Tidak adanya laporan sejak beberapa hari yang lalu menandakan 'mereka' berhasil dalam misinya."Ayah harus membalaskan penghinaan ini!" seru Dirga Pawana merengek manja.Sang ayah yang tersadar dari lamunannya segera menatap tajam anaknya.Dirga Pawana mengatakan ada anak lelaki yang lebih muda darinya tinggal di rumah Gardasena, anak yang tidak lain adalah Kameswara itu yang membuat dirinya terluka."Tentu anakku, aku akan balaskan sakit hatimu. Aku akan pergi ke sana sekarang juga. Kau rawat saja luka-lukamu dulu!"Kemudian Bardasora pergi, tapi bukan ke rumah Gardasena. Melainkan ke rumah seseorang yang letaknya agak terpencil dari perkampungan.

    Last Updated : 2024-12-01
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 022

    Sriwuni mulai keteteran, gerakannya selalu tidak tuntas. Belum berhasil menahan serangan yang ini, sudah datang serangan berikutnya.Akibatnya beberapa hantaman pukulan tangan atau gagang golok bersarang di badannya.Bardasora memang tidak berniat melukai si gadis. Dia hanya akan melemahkan saja. Lelaki paruh baya ini mempunyai niat kotor dalam benaknya. Seringai nakal selalu menghiasi wajahnya. Lidahnya sering melelet.Tiga jurus kemudian, Sriwuni sudah tak kuat bertahan lagi. Satu dorongan telapak tangan Bardasora membuatnya terpental sampai dua tombak. Gadis ini hampir saja jatuh kalau seseorang tidak segera menahannya.Dua wajah saling tatap sesaat sebelum Sriwuni kembali berdiri tegak. Dia memang sudah berdebar saat bertarung tadi apalagi mengalami kekalahan dan nyawa terancam, tapi ada debaran lain saat bertemu pandang dengan pemuda yang menolongnya."Bibi!"Suara Kirana menyadarkannya. Dia segera mendekati keponakannya yan

    Last Updated : 2024-12-01
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 023

    Dengan lancar Kameswara menceritakan tentang dirinya yang terpaksa jadi pendekar karena selalu mendapat hinaan dan perlakuan tidak menyenangkan dari anak-anak lain seumurannya.Diceritakan juga tentang mimpi yang selalu hadir saat dia tidur, yang ternyata adalah kisah nyata kematian tragis kedua orang tuanya. Itu juga alasan lainnya dia jadi pendekar."Aku merasa mereka seperti memintaku untuk membalaskan dendamnya. Pelakunya adalah Laskar Siluman Merah. Kemudian aku juga mendapatkan tugas dari Kakek Kuncung Putih untuk melenyapkan laskar itu dari muka bumi,""Suatu kebetulankah?" tanya Sriwuni."Tidak," jawab Kameswara. "Kakek Kuncung Putih bilang dia sudah menungguku. Sepertinya ini semua sudah diatur,"Kameswara ingat perkataan terakhir Ki Kuncung Putih sebelum dirinya pergi. Bahwa dia akan menunggu orang semacam Kameswara selama seratus tahun lagi."Sekarang apa kau masih terpaksa jadi pendekar?"Kameswara hanya garu

    Last Updated : 2024-12-01
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 024

    Perjalanan menuju tempat Nyai Pancaksuji cukup jauh. Bisa memakan waktu sampai lima hari berjalan kaki. Gurunya Sriwuni ini tinggal di sebuah gunung yang bernama Angsana.Sepanjang jalan pikiran Kameswara selalu terganggu. Ada doromgan untuk terus mengikuti Kirana dan bibinya ini.Kameswara yakin ini cuma emosi karena ingin selalu dekat dengan gadis itu. Ini tidak boleh dibiarkan terus.Kameswara harus segera menentukan jalannya sendiri. Menunaikan tugasnya. Jujur, dia memang menyukai Kirana. Orang bilang, jatuh cinta pada pandangan pertama.Tapi apa benar dia sudah jatuh cinta? Apa tidak terlalu muda untuk merasakan kasmaran? Tapi beginilah yang dia rasakan sekarang.Harus ditepiskan dulu. Tugas lebih penting. Ada juga pepatah bilang, cinta menghancurkan segalanya. Jangan sampai terlena oleh keindahan yang belum tentu akan membahagiakan.Ada lagi istilah, mungkin ini hanya cinta monyet. Kameswara garuk-garuk kepala bagian belaka

    Last Updated : 2024-12-01
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 025

    Kameswara tergeletak lemas berselimut angin malam. Sisa-sisa kehangatan Sriwuni masih terasa. Entah perasaan apa yang harus diungkapkan. Senang, sedih, puas atau apa?Seluruh badannya terasa pegal-pegal. Sendi-sendinya seperti rontok. Tubuhnya belum bisa bergerak karena semua pakaiannya terlepas termasuk sabuk sakti. Tanpa sabuk itu tubuhnya bekerja normal saja.Sriwuni sempat terkulai lemas di atas tubuhnya sebelum segera kembali ke tempat semula. Tidak disangka, dia mendapatkan keindahan surga dunia dari gadis yang sudah matang itu.Dia pernah mendengar kalau nafsu perempuan itu lebih besar. Ternyata begini rasanya, dia hampir tidak mampu melayaninya. Lantas tersirat dalam benaknya, semuda ini sudah hilang keperjakaan.Laki-laki macam apa dirinya?Kalau bertanya ke dalam hati, tentunya Kameswara lebih ingin merasakannya bersama Kirana. Namun, sebagai lelaki normal tetap saja dia menikmatinya. Pemuda yang posturnya seperti usia delapan b

    Last Updated : 2024-12-01
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 026

    Jarak tempuh ke gunung Cupu membutuhkan waktu lima hari berjalan kaki. Sekarang Kameswara benar-benar memanfaatkan kekuatan sabuk sakti yang belum tahu namanya ini.Kameswara melesat bagai terbang tiada henti siang dan malam. Tapi tetap melalui jalur sepi. Dia tidak sempat bertanya kepada orang. Dia sudah tahu bentuk gunung itu bagaimana.Arahnya ke selatan. Selama dia berkelebat terbang belum menemukan sebuah gunung satupun. Baru setelah dua hari, di saat mentari hampir tenggelam, Kameswara menemukan sebuah gunung menjulang di hadapannya."Apakah ini gunung Cupu?" gumamnya.Tempat dia berada merupakan sebuah kampung kecil di kaki gunung. Keadaannya tampak sepi. Mungkin karena sebentar lagi malam.Setelah mendeteksi sekelilingnya, dia juga tidak menemukan satupun seorang pendekar yang sedang bersembunyi.Berarti baru dia seorang yang datang ke sini. Kemudian Kameswara memasuki kampung dengan berjalan biasa.Di dalam kamp

    Last Updated : 2024-12-02

Latest chapter

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 295

    Para pembunuh ini tidak sama dengan pasukan prajurit atau bajak laut. Mereka sama seperti Laskar Dewawarman.Terkumpul dari para pendekar yang mencari penghidupan dengan menerima bayaran dari membunuh.Kendati tadi melihat mereka sedang berlatih, tapi pada prakteknya saat menyerang Kameswara mereka menggunakan jurus masing-masing.Tidak ada waktu bagi Kameswara untuk mengamati lebih kemudian menciptakan jurus pemecah. Ilmu Membalik Langit tidak dia gunakan, begitupun hapalan kitab Jaya Buana.Sekarang saatnya jadi pembantai. Kelompok pembunuh ini harus dilenyapkan dari muka bumi. Kameswara mengandalkan kecepatan dan ketepatan gerak.Sewaktu-waktu dia terpaksa mengaktifkan Rompi Nyumput Buni ketika kondisinya terpojok. Kenapa terpojok, karena banyaknya lawan yang mengeroyoknya.Sraat! Kraak!Ki Jabrik geleng-geleng kepala tak habis pikir melihat pemuda yang sendirian menghadapi anak buahnya yang secara perhitungan tidak a

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 294

    Waktu masih carangcang tihang ketika Kameswara sudah berdiri kaki gunung di jalan setapak yang menuju ke lereng atau bahkan sampai ke puncaknya.Gunung berdiri menjulang tinggi bagai raksasa yang menghadang. Kameswara sudah merasakan aura buruk yang memancar dari gunung ini.Setelah mendengar percakapan semalam Kameswara langsung meminta Padmasari membawanya ke gunung ini. Gunung Wukir.Kameswara memandang dari bawah sampai puncaknya. Menurut keterangan yang didapat Padmasari, kelompok pembunuh bayaran Gagak Wulung hanya menerima pesanan dari orang yang berani membayar mahal.Mereka tidak berambisi menjadi penguasa. Hidup mereka dari bayaran membunuh orang. Namanya terkenal. Sanjaya yang sudah lama tinggal di Mataram juga kenal.Namun, untuk menyewa jasa mereka tidak mudah seperti membeli sayur di pasar."Bagaimana kalau aku ingin menggunakan jasa mereka?" tanya Kameswara kepada Padmasari waktu malam tadi sebelum pergi ke sini.

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 293

    Sebelum sampai baru setengah jalan senjata rahasia sudah terpental entah kemana. Tidak ada orang di sisi Prabu Sanjaya, tapi ada yang melindunginya.Prabu Sanjaya tersenyum sinis, dia tahu banyak pembunuh bayaran di sekelilingnya. Namun, dia tidak cemas sedikitpun.Arya Soka keluar karena mendengar suara benturan senjata. Dia langsung menyapukan pandangan."Kau tidak akan menemukannya, mereka bersembunyi dengan rapi. Mereka kelompok pembunuh bayaran Gagak Wulung,""Aku baru mendengarnya, Gusti!""Mereka sekumpulan pendekar golongan hitam dari wetan,""Dari Mataram?""Ya, bayarannya sangat mahal. Yang mampu membayar mereka pasti Uwak Sora. Aku heran, kenapa tidak dia sendiri yang langsung menemuiku. Bukankah dia lebih sakti dariku, ada Maharesi juga. Apa lagi yang dia takutkan?""Kameswara mungkin!" sahut Arya Soka.Prabu Sanjaya terbahak-bahak, tawanya bagaikan membelah malam. Para pembunuh bayaran yang

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 292

    Setelah menaklukan dua bajak laut yang merajai laut selatan dan utara, pasukan Sunda yang dipimpin Sanjaya mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Maharaja Tarusbawa.Perairan wilayah Sunda kini aman dari gangguan perompak laut. Walaupun masih ada, tapi mereka tidak berani beraksi lagi. Mereka hanya bajak laut kecil.Jika yang besar saja sudah ditaklukan, maka yang kecil akan berpikir ulang untuk melakukan aksinya.Karena sang maharaja sudah terlalu tua untuk memimpin kerajaan, akhirnya Sanjaya naik tahta menggantikan kakek mertuanya.Inilah saatnya dia menuntut balas kepada Purbasora dan Indraprahasta. Tidak lama setelah penobatan, Sanjaya mengerahkan pasukan Sunda menuju Galuh.Namun, perjalanan mereka tidak bergerak secara buru-buru. Bahkan seperti bukan untuk perang. Dari Sunda ke Galuh cukup jauh, jadi mereka harus menghemat tenaga.Sanjaya berada dalam kereta kuda, Arya Soka memimpin paling depan. Dia didaulat jadi senapati

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 291

    Kameswara tarik mundur badannya. "Tunggu-tunggu, aku sih pasti mau saja. Kamu cantik, tubuhmu bagus. Semua lelaki pasti menginginkanmu, tapi coba kau pikir terlebih dahulu!"Si gadis hentikan melepas pakaian yang baru setengah terbuka. Kameswara terpaksa menelan ludahnya. Entah kenapa godaan seperti ini selalu menghampirinya.Sudah tahu kelemahannya tidak boleh melihat tubuh sintal indah dan menggoda."Apa yang harus saya pikirkan selain kebebasan?""Seandainya kau bebas, bagaimana caranya meninggalkan pulau ini, atau kau mau tinggal sendirian di sini?"Seketika si gadis tertunduk lesu. Benar juga, tidak cara lagi selain ikut bersama kapal pasukan Sunda.Karena kapal milik Tuan Raja juga pasti akan dirampas. Itu berarti dia harus ikut tertangkap juga.Kameswara merapikan pakaian yang setengah terbuka itu. "Aku tidak tahan melihat tubuhmu yang indah," katanya."Kalau Tuan mau silakan saja, saya masih perawan!"

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 290

    Para wanita bajak laut membentuk beberapa kelompok. Masing-masing kelompok membuat sebuah formasi jurus. Mereka bergerak lebih dulu menyerang pasukan Sunda."Bagaimana, Gusti?" tanya Arya Soka kepada Sanjaya."Lumpuhkan saja, jangan sampai ada yang terbunuh!"Pertempuran pun terjadi. Terbagi menjadi beberapa kelompok. Walaupun jumlah pasukan tiga kali lebih banyak dari bajak laut Raja Sagara, tapi mereka cukup kesulitan.Selain karena kepandaian para wanita ini yang ternyata di atas rata-rata, juga perintah Sanjaya yang tidak boleh membunuh membuat mereka sedikit segan saat menyerang.Karena dalam perang, selain membunuh ya dibunuh. Kecuali lawan menyerah. Namun, yang ini beda, bertempur melawan pasukan yang semuanya perempuan.Sanjaya tidak melihat Kameswara di dekat sini, dia mengira pemuda ini pasti masih ada masalah lain. Lalu dia berkelebat mendekati Tuan Raja."Kau yang memimpin pasukan ini?" tanya Tuan Raja.

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 289

    Langit-langit ruangan tiba-tiba terbuka. Tidak menyangka kalau di atas ada sebuah pintu dan juga ruangan lagi. Dari ruangan atas itu jatuh tiga benda sangat keras. Jatuhnya tepat di sekeliling Kameswara.Benda ini awalnya bulat sebesar orang meringkuk, ternyata memang benar itu adalah orang yang meringkuk karena sekejap kemudian mereka bardiri."Manusia batu?" gumam Kameswara melihat tiga benda yang jatuh tadi ternyata berwujud manusia, tapi terbuat dari batu."Lenyapkan penyusup ini!" perintah Tuan Raja kepada manusia batu.Tiga manusia batu serempak langsung menyerang Kameswara. Sebagai percobaan pemuda ini memapak salah satu pukulan manusia batu.Dukkk!"Aww!"Untung tulang Kameswara sudah sangat kuat, itu juga dilapisi tenaga dalam. Ada sedikit kebas saat beradu tadi. Selanjutnya Kameswara lebih banyak berkelit.Pertarungan tidak hanya di tempat itu, tapi perlahan bergerak ke tengah ruangan. Para wanita baja

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 288

    Kameswara memperhatikan ruangan besar ini. Tidak ada lubang udara sama sekali, tapi semuanya tidak merasakan pengap. Jalan keluar masuk satu-satunya adalah yang sedang dia tempati sekarang.Pemuda ini menenangkan pikirannya. Mengendalikan degupan jantung yang tidak karuan. Bagaimana tidak, semua wanita ini bagai patung lilin. Polos tanpa busana."Pemujaan kepada Hyang Batara Gara, keyakinan macam apa ini? Wah, dasar si otak kotor!"Kameswara bergerak masuk ke ruangan utama di dalam bukit batu ini. Dia menuju satu sisi yang tadi terdapat batu kotak. Lalu dia menembus ruangan yang ada di bawahnya.Gelap juga, tapi tidak bagi Kameswara. Di ruangan ini terlihat adegan kotor yang dilakukan lelaki tinggi besar kepada wanita muda di atas batu kotak."Selain dijadikan anak buahnya sebagai bajak laut, rupanya dijadikan budak nafsunya juga. Ini orang lebih gila dariku!"Kameswara berpikir apa yang harus dia lakukan sekarang. Masa menonton

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 287

    Langit di sebelah selatan tampak hitam. Kilatan-kilatan petir menyeruak di balik awan tebal yang juga hitam.Di bawahnya, pusaran angin dahsyat membumbung tinggi. Membuat air laut pasang cukup tinggi.Akhirnya menciptakan gulungan ombak raksasa yang sampai ke tempatnya Kameswara mengayuh dengan tanaga dalam. Posisi berdirinya cukup kokoh, meski perahunya terombang-ambing."Rupanya ada badai, ini yang aku belum bisa. Membaca alam. Sepertinya aku akan terjebak dalam pusaran badai itu,"Sesakti apapun manusia, tidak akan bisa melawan ganasnya alam. Kameswara tidak mau 'agul' walaupun memiliki kesaktian luar biasa. Dia tidak akan melawan alam.Kameswara buka 'mode on' Rompi Nyumput Buni. Perahunya diikut sertakan. Kemudian menggunakan ilmu meringankan tubuh agar meluncur lebih cepat.Pusaran badai ini datang terlalu cepat. Lingkaran pusaran ini sangat besar. Kira-kira seluas bukit. Tubuh Kameswara tidak tersentuh ganasnya badai, tapi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status