Home / Pendekar / LEGENDA KAMESWARA / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of LEGENDA KAMESWARA: Chapter 131 - Chapter 140

290 Chapters

Bab 131

Dandung segera meloncat bermaksud menghindar, tapi dia tidak tahu kehebatan Kujang Bayangan. Ternyata kujang itu mengikutinya dan bergerak lebih cepat. Akibatnya dia tak mampu menghindar, kujang menembus dadanya lalu lenyap.Sosok Dandung meluruk kembali ke bawah langsung terkapar tak berkutik lagi. Kedua matanya melotot menyisakan kepenasaran."Paman!" teriak Rukmini tiba-tiba sudah berada di sana. Langsung menghambur bersimpuh di sampingnya. Gadis ini sudah memakai baju lagi."Tidak usah pura-pura sedih. Bukankah kau jijik ketika dia meminta syarat?" hardik Kameswara.Rukmini menoleh cepat. Dalam hatinya memaki-maki, ternyata si topeng itu sudah tahu segalanya. Entah apakah dia harus malu atau bagaimana."Aku belum menyempurnakan ilmuku dan menuntaskan dendamku!" tukas Rukmini."Dendam tidak akan ada habisnya. Seharusnya rasa sakit hati yang kau derita memacu untuk berbuat baik, bukan malah dendam. Orang akan memandang kebaikan
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Bab 132

Si nenek malah balas tertawa lantang membuat kelima orang itu menarik muka dengan kening mengkerut."Belum juga kenal, kalian sudah tertarik dengan cucuku. Kalian pasti akan ketagihan kalau sudah merasakan, hihihi...!""Ah, rupanya Nenek sangat baik hati!" ujar salah satu lelaki bertampang garang. Mulutnya tersenyum, tapi matanya memberikan isyarat kepada kawan-kawannya.Lima lelaki setengah baya, yang bentuk wajahnya berbeda satu sama lain, tapi memiliki kesamaan yaitu kumis dan brewok tebal. Mengesankan tampang sangar.Masing-masing menyandang senjata yang berbeda. Tubuh mereka tinggi tegap. Kini kelimanya sudah mengurung Nyai Pancaksuji dan muridnya. Mereka sudah sadar bahwa dua perempuan ini bukan orang sembarangan."Gandawirat, ternyata kelakuanmu tidak berubah!" hardik Nyai Pancaksuji.Si brewok yang bernama Gandawirat tentu saja terkejut nenek ini mengenalinya."Siapa kau?"Si nenek tertawa lagi. "Aku leb
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Bab 133

Barisan Serigala adalah jurus formasi yang diperagakan secara bersamaan sesuai tugas masing-masing. Makanya dua brewok yang jadi lawan Kirana menoleh kaget.Formasi jurus ini dikeluarkan apabila menghadapi lawan yang luar biasa. Ini akan menjadi yang pertama kalinya mengeluarkan jurus ini sejak turun gunung."Kalian lanjutkan lumpuhkan gadis itu, biar kita bertiga saja melakukannya!" teriak Gandawirat kepada dua kawannya.Setelah mendapat perintah begitu, dua brewok bersenjata cambuk dan tombak kembali menyerang Kirana.Gandawirat dan dua temannya simpan senjata masing-masing. Mereka bertiga mengurung Nyai Pancaksuji. Sepasang tangan masing-masing membentuk cakar.Dari penyaluran tenaga dalam yang besar, cakar-cakar mereka memancarkan cahaya kuning menyelimuti semua jari tangan.Selain itu ada juga hawa memancar dari tubuh mereka menekan pergerakan Nyai Pancaksuji.Namun, si nenek sudah tingkatkan waspada. Jurus lawan ba
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Bab 134

Beberapa lama Kameswara menenangkan kondisi Kirana yang sangat panik kehilangan gurunya. Dia berusaha menjelaskan dengan kata-kata yang mudah dipahami gadis itu."Kemana Nenek, bagaimana nasibnya?" teriak Kirana benar-benar ketakutan."Kita akan selidiki, tapi aku juga belum punya keterangan tentang hal ini. Aku harus bertanya kepada yang lebih tahu," kata Kameswara memberikan harapan."Kenapa kau tidak menyelamatkan Nenek juga?""Waktu dan tenagaku terbatas, maaf!""Jangan-jangan kau sendiri dalangnya!" tuduh Kirana menatap tajam Kameswara yang masih mengenakan topeng. "Aku ingat, kau orang yang ada di kedai!""Aku sudah menjelaskannya padamu, terserah kau mau percaya atau tidak!""Kalau begitu siapa kau, kenapa terlihat mencurigakan!"Kemudian Kameswara melepas topengnya. Seketika Kirana terperanjat. Mulutnya terbuka, tapi tidak mengeluarkan suara. Dia melihat wajah yang begitu dikenalnya.Meski tampa
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Bab 135

Dengan suka rela Kirana mau mengucap syahadat agar mempermudah jalannya pernikahan.Dengan demikian walaupun masih punya ayah, tapi sudah berbeda keyakinan. Maka Kirana harus ada wali hakim sebagai salah satu syarat nikah.Dua orang warga di situ bersedia menjadi saksi bagi kedua mempelai. Seorang yang 'dituakan' menjadi penghulunya.Sebagai mahar, Kameswara mengeluarkan beberapa keping emas yang dimilikinya.Malam ini juga sepasang remaja ini sah menjadi suami istri. Semuanya tampak bahagia meski baru mengenal, tapi sudah seperti saudara.Salah seorang warga bersedia memberikan tumpangan menginap untuk malam ini. Kameswara juga memberikan beberapa keping emas lagi untuk membuat jamuan seadanya."Langkah kalian sangat tepat. Ini akan menghindari zina dan itu sangat tabu baik dari keyakinan lama maupun Islam," ujar sang penghulu.Dia juga memberikan sedikit wejangan kepada pasangan baru itu. Tentu saja Kameswara yang belu
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Bab 136

Pagi hari yang indah dengan udara segar menyebarkan karunia Yang Maha Kuasa kepada setiap insan.Seperti sepasang manusia yang baru saja membuka lembaran kehidupan sebagai suami istri.Kebahagiaan mereka terpantul dari wajah masing-masing saat bersenda gurau di sebuah sungai berair jernih sambil membersihkan diri.Diterangi cahaya pagi yang hangat, Kameswara bisa lebih jelas lagi melihat keindahan lekuk tubuh sang istri.Walau kulitnya tidak putih, tapi tampak bersinar memukau mempesona. Membangkitkan gelora."Kenapa Kakang memandangiku seperti itu?" Kirana tersipu malu. Bola matanya bergerak-gerak takut ada orang lain yang melihat mereka.Tempat mereka mandi di sungai itu cukup sepi dan jauh dari tempat yang biasa digunakan warga pada umumnya."Dinda sangat cantik," ujar Kameswara sambil menyentuh sebelah pipi Kirana.Mereka berendam di kedalaman air sebatas pinggang. Tentu saja keduanya tanpa sehelai kain.
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 137

Markas Laskar Siluman Merah berada di sebuah hutan lebat yang merupakan sebuah lembah yang dikelilingi gunung-gunung.Lembah tidak bernama di mana orang biasa belum pernah menginjaknya.Namun, kebanyakan orang tidak tahu tempat ini. Hanya anggota laskar sendiri dan orang-orang khusus yang diundang seperti empat pimpinan perguruan besar tempo yang lalu.Dua di antaranya tewas dalam penyerangan ke istana Kawali.Beberapa tombak sebelum memasuki hutan tersebut saja sudah merasakan energi atau hawa negatif seolah menjadi perisai bagi siapa saja yang hendak memasukinya.Siang hari di dalam hutan yang jadi markas ini suasananya temaram saja. Cahaya matahari yang menembus ke dalam sangat sedikit karena kerimbunan dedaunan yang begitu rapat.Ada beberapa bangunan yang terpisah agak jauh yang digunakan sesuai fungsinya masing-masing. Ada rumah khusus untuk pimpinan tertinggi. Ada bangunan pertemuan antar petinggi dan tamu khusus.
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 138

Ada empat kelompok anggota Laskar Siluman Merah yang ditugaskan mencari tokoh yang telah lama hilang dari dunia persilatan. Entah menghilang tanpa kabar atau karena sudah mengundurkan diri.Masing-masing kelompok terdiri tinga orang yang sudah mencapai pendekar utama tingkat enam ke atas. Mereka tidak lagi memakai seragam laskar yang mencolok dan dikenal banyak orang.Mereka memakai pakaian biasa seperti petani. Hanya yang menjadi ciri khas yaitu kalung berbandul tengkorak tetap mereka pakai tapi disembunyikan di balik pakaian.Salah satu kelompok mendatangi perkampungan yang berada di sekitar lembah Panyaweuyan.Mereka mendapatkan informasi bahwa orang yang jadi tujuan mereka telah berubah menjadi orang biasa.Namanya Ki Darpa, dulu dia adalah pendekar golongan hitam yang dijuluki Sanca Hitam karena punya ilmu melilit yang sangat kuat seperti ular sanca. Kini Ki Darpa membaur dengan warga biasa sebagai petani.Umur Ki Darpa suda
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 139

Kontan saja tiga suruhan Ki Rembong ini terkejut. Mereka baru menemukan lawan yang seperti ini.Ki Darpa ternyata tidak menghilangkan ilmu yang dimiliki, tapi tidak mewariskannya juga karena cucunya tidak memiliki kepandaian silat.Salah satu tangan Ki Darpa memanjang sampai beberapa tombak. Mengejar salah satu lawannya. Walaupun sudah berusaha sekuat tenaga menghindar dan melawan, tapi apa daya.Salah satu anggota Laskar Siluman Merah kini dalam belitan tangan Ki Darpa yang seperti ular melilit mangsanya.Belitan yang sangat kuat sampai-sampai tidak bisa bergerak dan bernapas sama sekali.Krekk!Terdengar suara tulang berderak patah. Orang yang terbelit tak bisa berbuat apa-apa. Bahkan untuk menjerit pun tak bisa. Saking sakitnya dia sudah tidak merasakan badannya sendiri.Kreekk! Brukk!Seluruh tulang menjadi remuk bersamaan dengan nyawa yang melayang. Lalu tubuh yang sudah tak berbentuk itu dilempar seperti b
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 140

Sepasang pemuda berseragam kuning-kuning keluar dari dalam hutan yang sangat rimbun itu. Wajah mereka dari hidung ke bawah ditutupi kain yang juga berwarna kuning."Dari perawakan mereka sepertinya aku mengenalnya, tapi siapa?" gumam Kameswara.Kameswara terus memperhatikan mereka yang kini sudah berjalan meninggalkan hutan Gintung. Terutama yang perempuan. Lekuk tubuhnya seperti sangat hapal.Setelah jauh Kameswara usap bahu kiri lalu turun dari pohon dan mengikuti mereka. Tidak ada percakapan sedikitpun di antara mereka, sehingga Kameswara tidak bisa menebak siapa mereka lewat suaranya.Langkah mereka seperti bukan langkah manusia sadar. Kaku. Terkesan terburu-buru. Kameswara ingin mendekati mereka, melihat wajah mereka siapa sebenarnya.Akan tetapi dari tubuh keduanya memancar energi kuat. Bukan hanya energi untuk menekan, tap juga energi mempengaruhi pikiran orang di sekitarnya."Hawa apa ini?" Kameswara langsung jaga jarak.
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
29
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status