Share

Bab 131

last update Last Updated: 2024-12-23 08:01:19

Dandung segera meloncat bermaksud menghindar, tapi dia tidak tahu kehebatan Kujang Bayangan. Ternyata kujang itu mengikutinya dan bergerak lebih cepat. Akibatnya dia tak mampu menghindar, kujang menembus dadanya lalu lenyap.

Sosok Dandung meluruk kembali ke bawah langsung terkapar tak berkutik lagi. Kedua matanya melotot menyisakan kepenasaran.

"Paman!" teriak Rukmini tiba-tiba sudah berada di sana. Langsung menghambur bersimpuh di sampingnya. Gadis ini sudah memakai baju lagi.

"Tidak usah pura-pura sedih. Bukankah kau jijik ketika dia meminta syarat?" hardik Kameswara.

Rukmini menoleh cepat. Dalam hatinya memaki-maki, ternyata si topeng itu sudah tahu segalanya. Entah apakah dia harus malu atau bagaimana.

"Aku belum menyempurnakan ilmuku dan menuntaskan dendamku!" tukas Rukmini.

"Dendam tidak akan ada habisnya. Seharusnya rasa sakit hati yang kau derita memacu untuk berbuat baik, bukan malah dendam. Orang akan memandang kebaikan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 132

    Si nenek malah balas tertawa lantang membuat kelima orang itu menarik muka dengan kening mengkerut."Belum juga kenal, kalian sudah tertarik dengan cucuku. Kalian pasti akan ketagihan kalau sudah merasakan, hihihi...!""Ah, rupanya Nenek sangat baik hati!" ujar salah satu lelaki bertampang garang. Mulutnya tersenyum, tapi matanya memberikan isyarat kepada kawan-kawannya.Lima lelaki setengah baya, yang bentuk wajahnya berbeda satu sama lain, tapi memiliki kesamaan yaitu kumis dan brewok tebal. Mengesankan tampang sangar.Masing-masing menyandang senjata yang berbeda. Tubuh mereka tinggi tegap. Kini kelimanya sudah mengurung Nyai Pancaksuji dan muridnya. Mereka sudah sadar bahwa dua perempuan ini bukan orang sembarangan."Gandawirat, ternyata kelakuanmu tidak berubah!" hardik Nyai Pancaksuji.Si brewok yang bernama Gandawirat tentu saja terkejut nenek ini mengenalinya."Siapa kau?"Si nenek tertawa lagi. "Aku leb

    Last Updated : 2024-12-23
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 133

    Barisan Serigala adalah jurus formasi yang diperagakan secara bersamaan sesuai tugas masing-masing. Makanya dua brewok yang jadi lawan Kirana menoleh kaget.Formasi jurus ini dikeluarkan apabila menghadapi lawan yang luar biasa. Ini akan menjadi yang pertama kalinya mengeluarkan jurus ini sejak turun gunung."Kalian lanjutkan lumpuhkan gadis itu, biar kita bertiga saja melakukannya!" teriak Gandawirat kepada dua kawannya.Setelah mendapat perintah begitu, dua brewok bersenjata cambuk dan tombak kembali menyerang Kirana.Gandawirat dan dua temannya simpan senjata masing-masing. Mereka bertiga mengurung Nyai Pancaksuji. Sepasang tangan masing-masing membentuk cakar.Dari penyaluran tenaga dalam yang besar, cakar-cakar mereka memancarkan cahaya kuning menyelimuti semua jari tangan.Selain itu ada juga hawa memancar dari tubuh mereka menekan pergerakan Nyai Pancaksuji.Namun, si nenek sudah tingkatkan waspada. Jurus lawan ba

    Last Updated : 2024-12-23
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 134

    Beberapa lama Kameswara menenangkan kondisi Kirana yang sangat panik kehilangan gurunya. Dia berusaha menjelaskan dengan kata-kata yang mudah dipahami gadis itu."Kemana Nenek, bagaimana nasibnya?" teriak Kirana benar-benar ketakutan."Kita akan selidiki, tapi aku juga belum punya keterangan tentang hal ini. Aku harus bertanya kepada yang lebih tahu," kata Kameswara memberikan harapan."Kenapa kau tidak menyelamatkan Nenek juga?""Waktu dan tenagaku terbatas, maaf!""Jangan-jangan kau sendiri dalangnya!" tuduh Kirana menatap tajam Kameswara yang masih mengenakan topeng. "Aku ingat, kau orang yang ada di kedai!""Aku sudah menjelaskannya padamu, terserah kau mau percaya atau tidak!""Kalau begitu siapa kau, kenapa terlihat mencurigakan!"Kemudian Kameswara melepas topengnya. Seketika Kirana terperanjat. Mulutnya terbuka, tapi tidak mengeluarkan suara. Dia melihat wajah yang begitu dikenalnya.Meski tampa

    Last Updated : 2024-12-23
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 135

    Dengan suka rela Kirana mau mengucap syahadat agar mempermudah jalannya pernikahan.Dengan demikian walaupun masih punya ayah, tapi sudah berbeda keyakinan. Maka Kirana harus ada wali hakim sebagai salah satu syarat nikah.Dua orang warga di situ bersedia menjadi saksi bagi kedua mempelai. Seorang yang 'dituakan' menjadi penghulunya.Sebagai mahar, Kameswara mengeluarkan beberapa keping emas yang dimilikinya.Malam ini juga sepasang remaja ini sah menjadi suami istri. Semuanya tampak bahagia meski baru mengenal, tapi sudah seperti saudara.Salah seorang warga bersedia memberikan tumpangan menginap untuk malam ini. Kameswara juga memberikan beberapa keping emas lagi untuk membuat jamuan seadanya."Langkah kalian sangat tepat. Ini akan menghindari zina dan itu sangat tabu baik dari keyakinan lama maupun Islam," ujar sang penghulu.Dia juga memberikan sedikit wejangan kepada pasangan baru itu. Tentu saja Kameswara yang belu

    Last Updated : 2024-12-23
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 136

    Pagi hari yang indah dengan udara segar menyebarkan karunia Yang Maha Kuasa kepada setiap insan.Seperti sepasang manusia yang baru saja membuka lembaran kehidupan sebagai suami istri.Kebahagiaan mereka terpantul dari wajah masing-masing saat bersenda gurau di sebuah sungai berair jernih sambil membersihkan diri.Diterangi cahaya pagi yang hangat, Kameswara bisa lebih jelas lagi melihat keindahan lekuk tubuh sang istri.Walau kulitnya tidak putih, tapi tampak bersinar memukau mempesona. Membangkitkan gelora."Kenapa Kakang memandangiku seperti itu?" Kirana tersipu malu. Bola matanya bergerak-gerak takut ada orang lain yang melihat mereka.Tempat mereka mandi di sungai itu cukup sepi dan jauh dari tempat yang biasa digunakan warga pada umumnya."Dinda sangat cantik," ujar Kameswara sambil menyentuh sebelah pipi Kirana.Mereka berendam di kedalaman air sebatas pinggang. Tentu saja keduanya tanpa sehelai kain.

    Last Updated : 2024-12-24
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 137

    Markas Laskar Siluman Merah berada di sebuah hutan lebat yang merupakan sebuah lembah yang dikelilingi gunung-gunung.Lembah tidak bernama di mana orang biasa belum pernah menginjaknya.Namun, kebanyakan orang tidak tahu tempat ini. Hanya anggota laskar sendiri dan orang-orang khusus yang diundang seperti empat pimpinan perguruan besar tempo yang lalu.Dua di antaranya tewas dalam penyerangan ke istana Kawali.Beberapa tombak sebelum memasuki hutan tersebut saja sudah merasakan energi atau hawa negatif seolah menjadi perisai bagi siapa saja yang hendak memasukinya.Siang hari di dalam hutan yang jadi markas ini suasananya temaram saja. Cahaya matahari yang menembus ke dalam sangat sedikit karena kerimbunan dedaunan yang begitu rapat.Ada beberapa bangunan yang terpisah agak jauh yang digunakan sesuai fungsinya masing-masing. Ada rumah khusus untuk pimpinan tertinggi. Ada bangunan pertemuan antar petinggi dan tamu khusus.

    Last Updated : 2024-12-24
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 138

    Ada empat kelompok anggota Laskar Siluman Merah yang ditugaskan mencari tokoh yang telah lama hilang dari dunia persilatan. Entah menghilang tanpa kabar atau karena sudah mengundurkan diri.Masing-masing kelompok terdiri tinga orang yang sudah mencapai pendekar utama tingkat enam ke atas. Mereka tidak lagi memakai seragam laskar yang mencolok dan dikenal banyak orang.Mereka memakai pakaian biasa seperti petani. Hanya yang menjadi ciri khas yaitu kalung berbandul tengkorak tetap mereka pakai tapi disembunyikan di balik pakaian.Salah satu kelompok mendatangi perkampungan yang berada di sekitar lembah Panyaweuyan.Mereka mendapatkan informasi bahwa orang yang jadi tujuan mereka telah berubah menjadi orang biasa.Namanya Ki Darpa, dulu dia adalah pendekar golongan hitam yang dijuluki Sanca Hitam karena punya ilmu melilit yang sangat kuat seperti ular sanca. Kini Ki Darpa membaur dengan warga biasa sebagai petani.Umur Ki Darpa suda

    Last Updated : 2024-12-24
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 139

    Kontan saja tiga suruhan Ki Rembong ini terkejut. Mereka baru menemukan lawan yang seperti ini.Ki Darpa ternyata tidak menghilangkan ilmu yang dimiliki, tapi tidak mewariskannya juga karena cucunya tidak memiliki kepandaian silat.Salah satu tangan Ki Darpa memanjang sampai beberapa tombak. Mengejar salah satu lawannya. Walaupun sudah berusaha sekuat tenaga menghindar dan melawan, tapi apa daya.Salah satu anggota Laskar Siluman Merah kini dalam belitan tangan Ki Darpa yang seperti ular melilit mangsanya.Belitan yang sangat kuat sampai-sampai tidak bisa bergerak dan bernapas sama sekali.Krekk!Terdengar suara tulang berderak patah. Orang yang terbelit tak bisa berbuat apa-apa. Bahkan untuk menjerit pun tak bisa. Saking sakitnya dia sudah tidak merasakan badannya sendiri.Kreekk! Brukk!Seluruh tulang menjadi remuk bersamaan dengan nyawa yang melayang. Lalu tubuh yang sudah tak berbentuk itu dilempar seperti b

    Last Updated : 2024-12-24

Latest chapter

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 342

    Kameswara menatap sejenak situasi di depannya. Asmarini duduk menyandar ke bahu raga kasarnya. Di atasnya Payung Terbang memayungi keduanya. Pendekar muda ini tersenyum. Kemudian sukma Kameswara masuk kembali ke dalam tubuh kasarnya. Pedang Bunga Emas otomatis terpegang di tangannya. Asmarini langsung sadar dari lamunannya. "Kakang sudah kembali!" Asmarini langsung menyimpan payungnya. Tangan kiri memegang pedang, tangan kanan merangkul tubuh istrinya. "Inikah Pedang Bunga Emas?" Kameswara pura-pura tidak tahu. "Terbuat dari emas dan menebarkan harum, ini memang pedang pusaka leluhur. Kakang telah membawanya dengan selamat. Terima kasih banyak, Kang!" "Aku suamimu, pasti akan melakukan apapun demi kebahagiaanmu. Tidak perlu berterima kasih. Ini, simpanlah!" Asmarini menerima pedang pusaka tersebut, lalu dia menggeser duduknya hingga saling berhadapan. "Aku juga rel

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 341

    Blang!Kameswara menemukan sebuah ruangan bawah tanah agak luas. Keadaannya remang-remang.Di tengah ruangan ini ada gundukan bantu besar bentuknya mirip seperti dulu dia menyelam ke dasar telaga.Cahaya remang-remang ini pasti berasal dari pedang pusaka itu. Kameswara segera mencari letaknya. Dulu tertancap pada sebuah batu, sekarang pasti sama.Setelah berkeliling satu kali akhirnya menemukan juga pusaka tersebut. Kedua mata Kameswara terbelalak."Mungkinkah ini pedang yang sama? Kalau begitu bisa jadi ada dua, karena di masa depan sudah aku ambil dan diserahkan kepada Ayu Citra, atau..."Kameswara ingat selama sering bertemu dengan Fan Xiang yang merupakan reinkarnasi dari Ayu Citra, gadis itu tidak pernah membicarakan tentang pedang ini."Atau bisa jadi pedangnya kembali ke sini!"Ketika tangan Kameswara menjulur hendak memegang pedang yang tertancap di batu tersebut, tiba-tiba ada serangan hawa gaib yang me

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 340

    Manakala terbetik berita yang dibawa oleh pedagang dari Arab bahwa Ali bin Abi Thalib telah meninggal dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam, maka Rakean Sancang bergegas kembali ke Arab.Tempat pertahanan di Gunung Negara terpaksa ditinggalkannya. Di saat itulah dengan segera pasukan Tarumanagara dikerahkan untuk menghancurkan umat agama baru itu.Hampir separuh penganut agama baru itu meninggal dan sebagian lainnya dapat melarikan diri melalui jalan rahasia berupa gua kemudian keluar di bukit yang curam.Para penganut agama baru lalu menyebar ke mana-mana di wilayah Tatar Sunda."Dan sejak saat itu mereka menjalankan keyakinannya secara sembunyi-sembunyi?" tanya Padmasari."Benar, bisa jadi telah mengganti nama agar tidak ketahuan lagi," sahut Ki Santang."Kau mencurigai atau menemukan sesuatu yang berkaitan dengan hal itu?""Ada!""Wah, apa itu?""Ada sebuah ajaran yang namanya Sunda Wiwitan, ajarannya

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 339

    Sepasang suami istri berbeda masa sudah dalam perjalanan mencari Pedang Bunga Emas. Pada malam hari apabila tidak mendapatkan penginapan, maka mereka bermalam di hutan atau kebun.Mereka membuat gubuk dadakan. Dengan kesaktian Kameswara tentu saja sangat mudah dan cepat membangun tempat istirahat sementara tersebut.Sebelum tidur Asmarini sempatkan untuk bersemedi mencari petunjuk keberadaan pusaka leluhurnya.Selama ini setelah berkali semedi sebelum perjalanan, dalam pikirannya selalu ingin pergi ke arah utara."Kalau ke utara, tempat apa saja yang akan kita temukan? Selain bukit Gajah Depa tempat aku menyegel Kala Cengkar. Bukit itu dekat ke perbatasan kerajaan Wanagiri,"Kameswara tampak menerawang. Meski berbeda waktu, tapi letak suatu tempat tetap sama.Tempat mereka berada sekarang sudah dekat ke wilayah yang suatu saat nanti menjadi kerajaan Talagamanggung."Di masa ini kerajaan itu belum berdiri, sedangkan Hutan

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 338

    "Aku tidak menyangka ternyata orang-orang desa Linggapura menggunakan cara-cara memalukan!" teriak Genta."Jangan ngawur!" sentak Suryadana tidak bisa menahan diri. "Sebenarnya kau mau apa ke sini?"Genta bertolak pinggang, wajahnya menunjukkan keangkuhan dan congkak. Sambil menunjuk dia berseru."Aku akan buktikan bahwa warga desa yang katanya kumpulan para pendekar melakukan cara licik untuk memikat hati wanita. Dengan cara membunuhmu, maka guna-guna yang merasuki Sukesih akan hilang!"Genta melangkah ke alun-alun. Keributan kecil di balai desa ini memancing warga yang lain berdatangan untuk melihat apa yang terjadi."Aku tantang kau di kandang sendiri, Suryadana. Katanya kau adalah pemuda berbakat di desa ini, aku ingin tahu seberapa hebatnya dirimu!"Di tempat lain Kameswara dan Asmarini sudah menyaksikan kejadian itu.Sebelum melangkah memenuhi tantangan Genta, pemuda berbakat desa Linggapura menyuruh calon istrinya

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 337

    Desa Linggapura tidak besar juga tidak kecil, penduduknya agak padat. Sususan pemukimannya tertata dengan rapi. Karena awalnya hanya sebuah padepokan kecil.Pada waktu itu, selain menerima murid baru dari luar, juga ada penambahan warga dari dalam padepokan sendiri. Yaitu anak-anak dari pernikahan antara murid laki-laki dengan perempuan.Desa padepokan ini berada di kaki gunung Lingga. Dulu padepokan utamanya berada di lereng gunung.Sekarang dijadikan tempat keramat yang tidak sembarangan orang bisa ke sana, walaupun warga desa sendiri."Lama-lama bisa jadi kerajaan," ujar Kameswara yang diajak jalan memutar. Tidak melalui jalan utama, tapi langsung menuju lereng."Memangnya ada yang seperti itu?""Ada, dulu Indraprahasta juga awalnya hanya pedukuhan kecil yang dibangun oleh resi Santanu,""Oh, ternyata begitu. Sayangnya sekarang sudah hancur!"Kameswara teringat ketika menyelamatkan keluarga Prabu Wiratara seb

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 336

    Keesokan harinya perjalanan mencari Pedang Bunga Emas dimulai. Kameswara sudah mempunyai rencana kemana dia akan pergi, tapi tidak disampaikan ke istrinya."Kemana kita akan mulai?" tanya Kameswara."Ke utara!"Tepat. Arah yang hendak dituju Kameswara memang ke utara. Mudah-mudahan saja firasatnya benar."Jadi kita tidak membutuhkan para pendamping?""Hanya untuk keadaan darurat. Jangan terlalu mengandalkan mereka. Selagi masih bisa dikerjakan sendiri, jangan malas!""Baiklah!"Pada dasarnya Kameswara memiliki pemikiran yang sama dengan istri mungilnya ini. Hanya untuk hal yang sangat tidak mungkin baru dia meminta bantuan Padmasari.Seperti menyeberang ke negeri tempat tinggal Ayu Citra dalam waktu sekejap, tapi itu mungkin tidak akan dilakukan lagi.Satu kesamaan yang dimiliki Asmarini dengan Kameswara adalah tidak suka membawa banyak barang dalam perjalanan. Hanya seperlunya saja.Setelah se

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 335

    Angin yang tadinya berhembus bagaikan badai berganti menjadi tiupan lembut dan sejuk. Semua mata kini memandang ke atas. Satu sosok melayang bagaikan turun dari langit. Bercahaya.Sosok yang memegang payung terbuka menaungi kepalanya dari terik mentari. Setelah semakin turun barulah terlihat sosok tersebut adalah seorang wanita yang kecantikannya bagai bidadari dari alam Tunjung Sampurna."Dewi Payung Terbang!"Beberapa orang berseru mengenali siapa yang datang itu. Semuanya terpana, takjub dengan cara-cara wanita yang dijuluki Dewi Payung Terbang ini muncul di hadapan semua orang.Wanita cantik berpayung mendarat di depan Kameswara. Mereka saling pandang dengan seulas senyum tipis."Kakang berhasil,""Ini berkat Nyai juga!"Aki Balangantrang dan Manarah tampak mendekat."Terima kasih, Ki Sanak telah menyelamatkan kerajaan dan juga ibu saya!" ucap Manarah.Sementara beberapa orang telah mengamankan Hari

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 334

    Apa yang terjadi? Kita mundur dulu sejenak ceritanya.Setelah kematian suaminya, lalu dinikahi oleh Tamperan. Hidup Dewi Naganingrum tidak tenang. Dia merasa telah mengkhianati sang suami.Sedangkan Pangrenyep sepertinya malah senang. Naganingrum tidak tahu kalau di antara Pangrenyep dan Tamperan sudah ada skandal sejak suami masih hidup.Karena rasa tidak tenang inilah akhirnya Naganingrum memutuskan untuk tinggal di luar istana. Dia memilih bekas pertapaan Premana Dikusumah.Di sana dia membangun rumah sederhana. Manarah juga dirawat di sana. Baru ketika umur tujuh tahun, Manarah diperbolehkan pergi ke istana.Sampai besar Manarah sering bolak balik dari istana ke rumah ibunya.Lalu sekarang, tiba-tiba saja Dewi Naganingrum berada dalam cengkraman tangan seseorang yang berdiri di atas atap. Sosok yang mengenakan pakaian serba merah."Dewata Kala!" Aki Balangantrang terkejut. Lebih-lebih Manarah karena dia sangat menyay

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status