All Chapters of TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA: Chapter 21 - Chapter 30

78 Chapters

BAB 21. GOMBALAN VIONA MEMBUAT TUAN CEO TERSIPU

Viona datang ke kantor perusahaan Bintara dengan wajah yang teramat ragu. Ia ingin meminta maaf pada Bintara, meski nyalinya untuk itu kadang naik turun. Setelah bertanya pada resepsionis, akhirnya Viona diizinkan untuk ke ruangan Bintara.Di ruangannya, Bintara tersenyum setelah mendapat telepon dari resepsionis yang mengatakan bahwa Viona ingin menemuinya. Tebakannya tak akan pernah salah, Viona pasti dengan cepat mengubah keputusannya. Gadis itu tak akan betah tanpanya walau hanya sehari saja.Pintu ruangan diketuk, lalu dibuka oleh seseorang yang sangat Bintara tunggu. Tampak Viona dengan canggung berjalan ke arahnya, hingga akhirnya duduk di kursi depan meja Bintara. Tak ada reaksi apapun dari Bintara, pria itu tetap fokus memeriksa berkas di hadapannya. Membolak-balik kertas dan akhirnya memberikan tandatangannya. Viona pikir sampai di situ saja, Bintara malah mengambil berkas lain dan mulai membacanya membuat Viona berdecak kesal.“Kau sengaja mengabaikanku?’’Barulah Bintara m
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

BAB 22. ANCAMAN MENAKUTKAN LARAS

Viona memasuki rumahnya dengan langkah gugup. Ia sudah sepakat pada Bintara bahwa ia akan bersikap bodoh pada Laras. Seolah-olah ia tak tahu bahwa ia memergoki mobil David di sekitar kafe yang baru buka itu.Saat melewati ruang tengah, Viona mengulas senyuman dan berjalan dengan ringan ke arah Laras yang sedang menonton televisi.“Halo, Bu. Tumben sekali sudah ada di rumah. Ibu tak pergi bekerja?” sapa Viona seraya duduk di sofa.Laras menunjukkan senyum penuh arti. “Ibu tadi sedang tak enak badan. Tapi sekarang sudah nyaman kembali. Kau tampak bahagia hari ini? Padahal sebelumnya kau sangat murung bagai diputus cinta.”“Sebab aku sudah balikan dengan kekasihku,” sahut Viona ceria.“Siapa kekasihmu? Omong-omong … kau harusnya mengenalkannya pada ibu, Viona. Ibu bahkan tak tahu kau memiliki seorang kekasih.”Viona memasang raut wajah gugup di depan ibunya. Ia sengaja melakukan itu agar ibunya merasa ia sungguh tak tahu apa-apa. “Kekasihku sangat sibuk, Bu. Dia adalah pembisnis sukses.
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

BAB 23. PAVILIUN BUNG TERATAI : AKU TAKUT, BIN

Bintara membukakan mobil untuk kekasihnya. Viona turun dari mobil dengan tatapan terperagah pada sekitar. Bagaimana tidak, mereka sekarang berada di pavilun bunga teratai milik Bintara. Seluruh danau dihiasi bunga teratai berwarna putih dan ungu. Di tengah-tengah danau ada sebuah pavilun yang dihubungkan oleh jembatan kayu yang datar. Tempat keduanya berpijak sekarang adalah halaman luas layaknya lapangan bola.“Bin, ini sungguh milikmu? Ini sangat indah. Mengapa kau baru mengajakku ke sini sekarang?”Bintara tertawa kecil. ”Saking banyaknya aku memiliki wilayah pribadi, aku bahkan melupakan tempat ini.”“Sombong sekali Tuan Bintara ini,” cibir Viona.“Jika fakta, maka tak apa,” balasnya.Viona menggandeng Bintara sambil menunjuk ke arah paviliun itu. “Bin, aku ingin ke sana! Ayo mengambil banyak foto bersama,” ucapnya tersenyum lebar.“Hanya kau yang akan berfoto nanti,” sahut Bintara sembari berjalan ke arah jembatan bersama Viona.“Itu karena kau tak pandai bergaya. Hidupmu pasti t
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

BAB 24. PERTEMUAN MENYEBALKAN

Keluarga dari kolega bisnis David telah datang. David dan Laras menyambut dengan ramah sepasang suami istri, Wildo dan Olivia, beserta putra mereka yang bernama Ferry. Ferry Gionard Wildo adalah sosok pria perawakan tinggi, agak kurus, dan berjambang tipis. Ketiga tamu tersebut langsung diarahkan ke meja makan.“Silakan duduk, Pak Wildo, Bu Olivia, dan Nak Ferry,” ucap Laras mempersilakan dengan lembut.“Terima kasih, Bu Laras. Senang rasanya bisa berkumpul seperti ini,” sahut Olivia.“Tentu kami lebih senang lagi,” sahut Laras tertawa anggun.“Rumahmu memiliki interior yang bagus, David. Aku jadi terinspirasi,” celetuk Wildo yang disambut tawa renyah David.“Benar, Wildo. Istriku memang mempunyai selera interior yang tinggi dia yang merancangnya sendiri,” sahut David.“Wah, tak kusangka Bu Laras handal akan interior,” decak Wildo.Laras terdiam sambil melirik dingin suaminya, tetapi ia langsung tersenyum menatap ke arah tamu. “Sejujurnya aku hanya mengikuti khayalan aku saja. Aku tak
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

BAB 25. FAKTA MENGEJUTKAN DARI FERRY

Bintara sedari tadi menunggu balasan pesan kekasihnya dengan bersandar di ranjangnya. Ia tak bisa tidur membayangkan kekasihnya sedang terlibat dalam pertemuan keluarga yang sudah jelas untuk perjodohan. Rasanya Bintara ingin langsung mendatangi rumah ayahnya dan menarik Viona dari sana. Ingin juga ia langsung menyerang Laras yang seenaknya menjodohkan kekasihnya dengan pria lain, padahal Viona adalah kekasihnya.“Mengapa kekasihku terlahir dari wanita itu?’’Bintara kembali memeriksa room chat-nya dengan Viona yang masih belum ada pesan terbaru. Tak lama Viona mengirimkan rekaman sepanjang makan malam tadi. Bintara pun menegakkan tubuhnya sambil membuka rekaman suara itu.“Sialan! Apa yang ada dipikiran wanita ular itu. Dia sungguh mementingkan kebahagiaannya sendiri daripada kebahagiaan putrinya. Dia sungguh ingin balas dendam denganku dengan cara seperti ini? Tunggulah pembalasanku, Laras!”Bintara menghubungi Viona, tetapi Viona sama sekali tak menyahutinya. Tak berburuk sangka, B
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

BAB 26. PEMBATALAN KONTRAK

“Ferry Geonard Wildo. Apa kau mengenal pria itu?” tanya Viona.Barulah Bintara mengingat orang itu. Bintara berdecak sebal sambil melonggarkan dasinya. Ia menatap kekasihnya yang menunggu kata-kata yang akan ia luncurkan. Melihat lingkaran hitam di bawah mata kekasihnya membuat Bintara merasa kasihan. Ia sungguh akan menghancurkan siapa saja yang melakukan hal tersebut pada kekasihnya.“Dia adalah sainganku di bidang elektronik. Sudah tiga kali dia mencoba bersaing denganku, tetapi dia selalu kalah mendapatkan apa yang ia mau. Selama ini aku mengenalnya dengan nama MR. Geo bukan Ferry. Aku baru mengenalkan ketika kau menyebutkan nama lengkap itu,” tutur Bintara menjelaskan.“Ini akan sulit, Bin. Kemungkinan dia juga akan menggunakan perjodohan kami untuk menjatuhkanmu. Bagaimana ini? Aku sudah sangat frustrasi memikirkan ayahku, Bin. Aku tak tahu harus bertindak seperti apa.” Viona menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangannya sendiri.“Aku akan urus semuanya hari ini. Kau tenang saj
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

BAB 27. MENGANGGU MENTAL LAWAN

“Lapor, Tuan. Ayah dari Nona Viona yang bernama Marvin ditemukan di sebuah rumah sakit umum. Menurut informasi keadaan pasien, Marvin mengalami koma.”Bintara menatap anak buahnya tak percaya. Apa katanya, koma? Yang benar saja. Bintara mengira Laras hanya akan menyekap ayahnya Viona untuk menekan Viona. Jika Viona melawan, baru Laras akan melakukan sesuatu pada mantan suaminya tersebut. Namun, kabar yang ia dapatkan barusan malah sebaliknya.“Kirimi aku alamatnya,” pinta Bintara.“Baik, Tuan,” sahut perwakilan tim anak buah Bintara.“Selanjutnya, Boni. Kau membawa laporan yang bagus?” tanya Bintara pada pimpinan penyelidikan kedua. Pria perawakan tinggi itu pun menghampiri Bintara.“Kami sudah menyelidiki dua buah hutan dan beberapa gedung yang mencurigakan. Tapi kami belum bisa menemukan titik terang keberadaan Nyonya Rusmini. Maafkan kami, Tuan. Kami akan mencoba menyelidiki ke tempat lain lagi,” ucap pria itu memberi hormat dan mundur ke belakang.Bintara mengembuskan napasnya pas
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

BAB 28. KEPUASAN BINTARA MENGERJAI LAWAN

David berlari menuju dapur rumahnya dengan jantung berdebar dengan kencang. Sesampai di dapur ia menuang air putih dan meminumnya hingga tandas. David duduk di depan panty dengan napas tak beraturan. Apa yang ia lihat di kamar nyaris membuatnya gila.“Apa tadi? Jelas sekali itu Kelvin. Bagaimana ia bisa ada di kamarku seperti hantu? Jika pun Bintara yang menyamar jadi Kelvin, bagaimana bisa ia masuk dengan begitu cepat dan berada di hadapanku? Ini sungguh tak masuk akal,” monolog David terlihat frustrasi.David melihat jam yang melingkar di lengannya. Sudah pukul sembilan malam tetapi istrinya tak kunjung pulang. Ia merasa ini mencurigakan. David mulai khawatir sehingga mengirimkan pesan pada anak buahnya untuk mencari sang istri.“Ayah David belum tidur?” tanya Viona yang berjalan menuju dapur.David menoleh lalu tersenyum. “A-ah, iya, Viona. Tiba-tiba saja Ayah merasa haus dan memutuskan untuk minum. Ibumu belum pulang, apa kau tahu itu?” tanya David.Viona menggeleng tanda tak tahu
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

BAB 29. AKU INGIN IBUKU DIHUKUM

Viona dan Bintara dalam perjalanan menuju rumah sakit tempat ayah Viona dirawat. Viona terlihat sangat cemas sepanjang perjalanan. Mendengar bahwa ayahnya berada di rumah sakit dengan kondisi koma, membuat Viona menangis. Ia tak dapat menahan gelojak amarah di hatinya hingga menyumpahi ibunya yang sudah seperti kerasukan iblis.“Ibu macam apa dia? Dia lebih seperti wanita yang kerasukan iblis! Bin, mengapa ibuku tega melakukan hal ini pada ayah? Apa tak ada rasa bersalah sedikit pun di hatinya setelah melihat ayahku dalam kondisi seperti itu?“Apa yang membuatmu heran, Vi. Dia bahkan menyuruh anak buahnya menghabisiku dan menculik ibuku. Dia juga yang membuat ibuku sakit. Apa itu sudah cukup menjawab pertanyaanmu?” sahut Bintara. Viona langsung menoleh padanya.“Pantas saja kau sangat terluka.”Bintara menoleh pada kekasihnya sambil mengulas senyum tipis. “Tenanglah. Pasti semua ini ada ujungnya. Di saat ujungnya sudah berhasil aku temukan, tolong jangan benci aku jikalau aku menghuku
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

BAB 30 RUSMINI YANG MERINDUKAN PUTRANYA

Seorang wanita berambut ranjang dengan jepitan rambut hitam yang merapikan rambutnya ke belakang, sedang duduk melamun di depan jendela sebuah kamar. Jendela tersebut dipasangi pagar besi yang teramat kokoh, tak membiarkan sedikit pun celah untuknya keluar. Wanita tanpa riasan apapun pada wajahnya itu adalah Rusmini. Tubuhnya jauh lebih kurus daripada tiga tahun terakhir. Tulang pipinya sangat jelas tercetak dan bawah matanya yang terlihat sedikit menghitam. Sejak tiga tahun mendekam dalam kamar itu, membuat Rusmini nyaris gila. Ia tak makan dengan baik, tak tidur dengan nyanyak, dan selalu memikirkan kondisi putranya.“Di mana dirmu, Sayang? Apakah kau masih ada di dunia ini atau tidak. Jika tidak, tak ada alasan lagi untuk ibu bertahan. Untuk apa hidup hanya untuk dimanfaatkan oleh wanita ular itu.” Rusmini menunduk bersamaan dengan air matanya yang menetes.“Apa yang harus aku lakukan supaya bisa keluar dari tempat terkutuk ini?”Rusmini memperhatikan kamarnya yang tak mempunyai ce
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more
PREV
1234568
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status