Viona tiba di rumah sakit tempat ayahnya dirawat. Ia berjalan gontai keluar dari ruangan dokter. Viona menanyakan perihal perkembangan ayahnya, tetapi dokter menyampaikan hal yang tak sesusai harapannya. Viona kembali ke kamar ayahnya, ia mendekat dan duduk di samping brankar.“Harus sampai kapan ayah seperti ini?”Viona merogoh ponselnya, lalu menghubungi sang kekasih. Ia ingin menanyakan pada Bintara sekali lagi tentang pabrik racun dan Penawar itu.“Halo, Sayang. Di mana kau sekarang?”“Aku lagi di rumah sakit.”“Kau mengunjungi ayahmu? Bagaimana keadaannya?”“Tak ada perkembangan yang aku harapkan. Sepertinya akan sama sebelum kau menemukan Penawar itu. Apa sudah ada titik terang, Bin?”“Maafkan aku. Tapi aku yakin sebentar lagi anak buahku akan menemukannya. Kau yang sabar, aku akan segera menemukan penawarnya.”“Baiklah. Semoga lekas ketemu. Bin, aku akan pulang. Aku tutup teleponnya.”“Baiklah. Hati-hati di jalan, Vi.”“Heum.”Viona menutup sambungan telepon itu dengan pandangan
Last Updated : 2024-12-25 Read more