All Chapters of TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA: Chapter 41 - Chapter 50

78 Chapters

BAB 41. NOSTALGIA

Sepanjang perjalanan pulang David terus saja termenung. Ia memikirkan apa yang terjadi hari ini. Mulai dari pertama kalinya melihat sosok Rusmini setelah tiga tahun, Rusmini yang menatapnya penuh kebencian, Rusmini yang memohon, dan Rusmini yang tersenyum padanya. Semua itu berputar di kepala David seolah-olah kaset rusak yang tak akan berhenti. David mengepalkan tangannya, ia menggeleng segera.“Tidak. Aku tak seharusnya mempunyai pemikiran seperti ini. Aku tak seharusnya memikirkannya. Aku telah mencampakannya dan membuat dia terluka. Tak seharusnya aku mulai ….”David kembali memutar rekaman suara Rusmini yang terdengar manis untuk putranya. Mendengar suara itu membuat David menggenggam erat ponselnya. Ia berjuang melawan rasa asing yang memporak-poranda hatinya hari ini. Ini tak seharusnya ia rasakan, ia tak seharusnya memiliki pemikiran seperti ini.“Apa nomor telepon Bintara masih sama seperti nomor teleponnya yang dulu?” pikir David.David mencoba menghubungi nomor itu tanpa ada
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

BAB 42. KECURIGAAN LARAS

David baru saja pulang ke rumahnya. Ia mendapati Laras yang sedang minum kopi di dapur. Saat David hendak melanjutkan langkah ke kamar, suara Laras membuat langkahnya berhenti.“Kenapa baru pulang, Mas?” tanya Laras.“Macet. Singgah juga buat makan,” sahut David seadanya.“Tak singgah ke tempat penyekapan dulu menjenguk mantan istri?” sindir Laras. David tentu saja terkejut. Dari mana Laras tahu soal itu? Berarti ada salah satu dari anak buahnya yang memihak Laras.“Aku hanya ingin melihat. Apakah sungguh dia masih hidup. Itu saja,” sahut David melanjutkan berjalan ke kamar.Laras berdecih. “Apa dia mulai tertarik dengan wanita itu? Lihat saja apa yang aku lakukan padanya jika sungguh tertarik dengan Rusmini lagi.Di sisi lain, Viona dan ibu tirinya sedang duduk santai di depan televisi sambil menikmati beberapa camilan di atas meja. Mereka berdua langsung akrab hanya satu bulan setelah ayahnya membawa Bunga ke rumah. Menurut Viona, wanita itu memiliki sikap keibuan yang sangat tulus
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

BAB 43. PENAWARAN FERRY UNTUK VIONA

“Jika kau ingin ayahmu segera bangun dari komanya, aku bisa memberikan penawarnya padamu, Viona.”Mendengar penuturan Ferry barusan, membuat Viona menghentikan langkahnya. Ia menoleh pada Ferry yang tersenyum manis. Ferry berjalan mendekati Viona dengan langkah percaya diri.“Apa maksudmu punya penawarnya? Apa kau ada hubungannya dengan racun itu?” tuding Viona.Ferry lekas menggeleng. “Tentu saja aku tak ada hubungannya. Kau tahu bukan aku sangat dekat dengan ibumu? Sehingga ibumu dengan mudah memberikan padaku apa yang aku mau. Aku mengatakan bahwa ingin mendekatimu dengan mengandalkan penawar obat itu. Maka ibumu dengan sukarela memberikannya,” pungkasnya.Viona menatap tajam ke arah Ferry dengan rahang mengeras. “Aku tak berminat. Aku memiliki Bin yang bisa mendapatkan penawar itu. Dia sedang melakukan penyelidikan soal racun itu, jadi aku tak butuh bantuan darimu,” sahut Viona.Ferry tertawa sumbang di hadapan Viona, membuat gadis itu mengeryitkan keningnya heran. Ferry bersedeka
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

BAB 44. PENYERANGAN MANSION BINTARA

Viona tiba di rumah sakit tempat ayahnya dirawat. Ia berjalan gontai keluar dari ruangan dokter. Viona menanyakan perihal perkembangan ayahnya, tetapi dokter menyampaikan hal yang tak sesusai harapannya. Viona kembali ke kamar ayahnya, ia mendekat dan duduk di samping brankar.“Harus sampai kapan ayah seperti ini?”Viona merogoh ponselnya, lalu menghubungi sang kekasih. Ia ingin menanyakan pada Bintara sekali lagi tentang pabrik racun dan Penawar itu.“Halo, Sayang. Di mana kau sekarang?”“Aku lagi di rumah sakit.”“Kau mengunjungi ayahmu? Bagaimana keadaannya?”“Tak ada perkembangan yang aku harapkan. Sepertinya akan sama sebelum kau menemukan Penawar itu. Apa sudah ada titik terang, Bin?”“Maafkan aku. Tapi aku yakin sebentar lagi anak buahku akan menemukannya. Kau yang sabar, aku akan segera menemukan penawarnya.”“Baiklah. Semoga lekas ketemu. Bin, aku akan pulang. Aku tutup teleponnya.”“Baiklah. Hati-hati di jalan, Vi.”“Heum.”Viona menutup sambungan telepon itu dengan pandangan
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

BAB 45. BERSAMA FERRY, ABAIKAN BINTARA

Laras memasuki rumah sakit tempat Barnad dirawat. Laras tampak menahan kesal membuka tirai tempat di mana Barnad terbaring dengan beberapa luka di wajahnya. Laras dengan tampang datarnya, duduk di kursi tepat di samping Barnad.“Kupikir mengandalkanmu akan membawa keberhasilan,” sindir Laras. Sontak mendapatkan tatapan tak terima dari Barnad.“Apa maksudmu? Aku telah berhasil melumpuhkan semua orang yang berjaga di mansion pria itu. Bahkan pria itu juga tumbang karenaku,” protesnya tak terima diremehkan.“Lalu, apa semua ini?” Laras menatap tajam.“Dia bukan pria biasa. Aku tegaskan padamu, dia memiliki suatu kekuatan yang tak dimiliki oleh manusia biasa. Pria itu pasti menganut ilmu tertentu sehingga ia tahan lama dengan seranganku bahkan dia dapat bertahan dari racun semprot yang kami gunakan untuk melumpuhkan para penjaga itu,” cetus Barnad.Laras menegang mendengarnya. Ia teringat kejadian-kejadian di luar nalar yang ia dan suaminya alami ketika didatangi oleh Bintara. Memang sanga
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

BAB 46. KECEWA

“Lapor, Tuan. Ternyata Nona Viona setelah pulang kuliah pergi bersama dengan Ferry.”Laporan Erdo barusan membuat Bintara mengurungkan niatnya untuk berenang sore-sore. Ia duduk di kursi dengan tatapan termenung ke arah depan, memikirkan apa maksud Viona melakukan hal ini padanya. Untuk apa dia menemui pria lain tanpa sepengetahuannya? Bintara pun segera bangkit dari sana dengan langkah tergesa.Bintara memutuskan untuk mendatangi langsung rumah Viona. Dengan kecepatan tinggi mobil lamborgini BIntara berhasil berhenti di depan rumah sang kekasih. Bintara keluar dari mobil membawa sebuah plastic putih yang berisi makanan untuk ia berikan pada Bunga.Kedatangan Bintara tanpa mengatakan apapun membuat Viona terkejut. Saat ini ia dan Bintara berdiri di balkon kamarnya sambil memandang langit tanpa obrolan apapun. Viona resah sendiri, ia sangat khawatir kencannya dengan Ferry ketahuan oleh Bintara.“Bin, kau ke sini tanpa memberitahuku. Ada apa?” tanya Viona.“Seorang kekasih tak dapat dih
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

BAB 47. PERMINTAAN KETIGA FERRY

Viona duduk di sebuah salon dengan gaun cantik berwarna merah muda. Tatapannya menerawang dengan raut wajah yang tak senang. Diliriknya kaca untuk melihat seorang pria dengan balutan jas hitam yang tak lain adalah Ferry. Viona menghela napas untuk kesekian kalinya. Hari ini adalah permintaan kedua Ferry yang harus ia penuhi untuk mendapatkan Penawar itu. Jika dua hal telah dilakukan, maka Viona hanya perlu melakukan satu hal lagi untuk bisa mendapatkan obat Penawar.Usai dari salon, mereka berdua menuju tempat pesta diadakan. Pesta diadakan di sebuah mansion milik teman Ferry. Ada banyak sekali anak muda yang datang ke pesta itu. Sudah pasti mereka semua adalah teman-teman Ferry.“Jangan terlalu gugup. Kau hanya perlu bersikap sebagai pasanganku hari ini. Tak akan ada yang menyakitimu,” ucap Ferry sambil menekuk lengannya agar Viona bisa mengaitkan tangan di sana. Mau tak mau Viona mengaitkan tangannya.“Hanya satu jam. Aku tak mau lebih,” ucap Viona menatap tajam.“Baiklah, hanya sat
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

BAB 48. BERTARUNG DENGAN BARNAD

Bintara pulang ke rumahnya dengan langkah hampa. Viona sudah berani berbohong padanya dengan pergi bersama Ferry. Bintara bingung apa yang Viona harapkan dari pria itu hingga berani berkhianat padanya.Bintara duduk di tepi ranjang. Ia menatap sekeliling kamar luasnya. Muncul kerinduan akan ibu yang untuk beberapa waktu sempat ia lupakan.“Fokusku terbagi karenamu, Viona. Tapi kau malah bermain di belakangku. Aku memberimu waktu tiga hari untuk segera jujur padaku. Jika kau tak jujur juga, maka aku tak akan peduli padamu lagi. Aku akan fokus pada ibuku.”Tiba-tiba ponselnya berdering. Bintara melihat siapa yang menghubunginya. Ternyata yang menghubunginya adalah ayahnya. Bintara mengernyit bingung, apa yang membuat ayahnya meneleponnya lagi? Seketika Bintara ingat ibunya, bisa jadi David menelepon berkaitan dengan ibunya. Bintara langsung menerima panggilan itu.“Halo, Bintara. Ada yang Ayah ingin beritahu padamu. Laras menyuruh anak buahnya untuk menuju kediaman kakek dan nenekmu. Aya
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

BAB 49. KEBODOHAN BERUJUNG PENYESALAN

Bintara merasa seluruh tubuhnya melemas seketika. Seolah-olah tak ada tenaga sedikit pun ada pada dirinya. Bintara masuk ke sebuah kamar yang ada di markasnya. Kamar kecil yang biasanya ia gunakan untuk beristirahat ketika sakit dan sedih. Di dalam ruangan itu sangat hening. Bintara merebahkan dirinya yang lemah di atas kasur.“Ini pertama kalinya aku menggunakan kekuatan pendekar itu dengan jumlah besar. Aku tak tahu efeknya akan selelah dan selemah ini,” monolog Bintara.Setelah cukup berbaring, Bintara mengubah posisinya menjadi bersila. Ini adalah salah satu metode untuk memulihkan kekuatan, yakni dengan cara meditasi atau bertapa dalam kurun waktu cukup lama.Di sisi lain, Viona sudah sampai di rumah. Ia langsung ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya dengan sabun. Berulang kali ia membasuh bibirnya sambil meneteskan air mata. Viona menangis sesegukan karena sudah mengambil keputusan yang ia anggap sangat bodoh pada akhirnya.Viona meraih sebotol obat dalam tasnya. Ia menatap mu
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

BAB 50. JUJUR AKAN IDENTITAS TERSEMBUNYI

Bintara sudah berada di mansion. Saat ini ia sedang duduk di sofa berhadapan dengan kakek dan neneknya. Hal pertama yang kakek dan neneknya bahas adalah perihal kejadian kemarin, di mana Bintara menggunakan kekuatannya untuk menahan mobil Barnad. Mau tak mau Bintara harus menjelaskan semuanya.“Sekarang jelaskan dengan kakek. Bagaimana bisa kau memiliki kekuatan seperti itu? Kau terlihat bukan seperti Kelvin yang Kakek dan nenek kenal. Kau seperti orang lain,” Kakek bertanya dengan tatapan penuh pada cucunya.“Kami tidak akan melakukan apapun, Kelvin. Kau katakan saja ada apa. Apa yang terjadi sehingga kau jadi seperti itu? Dari mana kekuatan itu berasal?”Bintara menunduk dengan mulut yang hendak berdecak, tetapi ia tahan. Sangat disesalkan ia tak bisa menghalau pandangan kakek dan neneknya waktu itu.“Kekuatan itu berasal dari orang yang memberikanku kekayaan ini, Kek. Dia bernama Walan Mung dan anaknya yang aku selamatkan bernama Bintara. Bintara adalah seorang pendekar yang memilik
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status