Saat Vivi pergi ke dapur, Juned tetap duduk di sofa, mencoba menenangkan pikirannya. Novi, yang kini sudah sepenuhnya terbangun, duduk bersila di sofa sambil mengusap matanya.“Mas Juned,” panggil Novi tiba-tiba, suaranya terdengar sedikit ragu.“Iya, Novi? Kenapa?” jawab Juned santai, menoleh ke arahnya.“Aku tadi mimpi, deh,” kata Novi sambil menatap Juned dengan wajah serius.“Mimpi apa? Seram, ya?” Juned tersenyum kecil, berpikir Novi akan cerita sesuatu yang biasa saja.Novi menggeleng. “Enggak seram, sih... tapi aneh. Dalam mimpi itu aku...” Ia menggantungkan kalimatnya, tampak ragu melanjutkan.“Aku apa, Nov? Kok malah jadi gantung gitu?” Juned mengerutkan keningnya, penasaran.Novi menarik napas dalam-dalam, lalu berbicara cepat, “Aku mimpi kita pacaran, Mas!”Juned langsung terdiam selama beberapa detik, sebelum akhirnya tertawa keras. “Hahaha, apa-apaan, Nov? Pacaran sama aku? Kamu serius mimpi kayak gitu?”“Iya, Mas!” Novi bersikeras, wajahnya sedikit memerah. “Aku mimpi ki
Last Updated : 2024-12-11 Read more