Keesokan harinya, aku tersenyum dari dalam gedung ketika melihat Mark. Melalui dinding kaca ruang tunggu pengadilan, aku bisa melihat sosoknya keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu masuk pengadilan.Aku tiba sekitar lima menit lalu dan menduga bahwa aku harus menunggu cukup lama sebelum Mark akhirnya datang. Namun, dia datang tepat waktu sesuai dengan yang telah kami sepakati.Saat memasuki pintu, Mark menoleh ke kiri dan kanan untuk mencariku. Setelah melihatku, dia segera berjalan mendekat."Aku kira kamu bakal telat," ujarku sambil berdiri dan menggantungkan tas di bahu.Mark mengangkat pundak dan berkata, "Aku sudah janji, jadi aku nggak akan melanggarnya."Aku tidak mampu menahan senyum. Jujur saja, aku cukup terkesan. Apakah ini pengaruh Doris?"Oke, ayo," kataku sambil berjalan di depan, menuju ruangan hakim.Senyumku makin lebar saat hakim memutuskan bahwa kami resmi bercerai. Akhirnya, aku bukan lagi istri Mark. Rasanya sungguh melegakan.Proses perceraian kami berjalan
Read more