Aku menerima sebuah video porno "Kamu suka ini?" Pria yang bicara dalam video adalah suamiku, Mark, yang sudah beberapa bulan tidak ku temui. Dia telanjang, dengan kemeja dan celananya berserakan di lantai, menghujam kuat ke seorang wanita yang wajahnya tidak terlihat, dengan payudara bulat dan berisi yang memantul hebat. Aku bisa mendengar jelas suara tepukan di video tersebut, bercampur dengan erangan dan desahan nafsu. "Ya, ya, lebih keras, sayang," wanita itu menjerit kegirangan. "Kamu nakal sekali!" Mark berdiri dan membalik tubuh wanita itu, menepuk pantatnya sambil berbicara. "Angkat pantatmu!" Wanita itu tertawa kecil, berbalik, menggerakkan bokongnya, dan berlutut di atas tempat tidur. Rasanya seperti ada seember air es yang disiramkan ke kepalaku. Cukup menyakitkan bahwa suamiku selingkuh, tapi yang lebih menyakitkan lagi adalah wanita itu ternyata saudara kandungku sendiri, Bella. *** “Aku ingin bercerai, Mark,” aku mengulangi perkataanku jika dia tidak mendengarnya pada kali pertama—meskipun aku tahu dia mendengarnya dengan jelas. Dia menatapku dengan dahi berkerut sebelum menjawab dengan dingin, "Itu bukan keputusanmu! Aku sangat sibuk, jangan buang waktuku dengan topik membosankan seperti ini, atau mencoba menarik perhatianku!" Hal terakhir yang ingin kulakukan adalah berdebat atau bertengkar dengannya. "Aku akan meminta pengacara mengirimkan perjanjian perceraian kepadamu," hanya itu yang aku katakan, sekalem mungkin. Dia tidak mengatakan sepatah kata pun setelah itu dan langsung pergi, membanting pintu dengan keras. Mataku terpaku sejenak pada pintu itu sebelum aku menarik cincin kawin dari jariku dan meletakkannya di atas meja.
Lihat lebih banyakAku menggeleng melihat dramanya. Aku menatap mereka berdua, Aiden dengan mata tertutup dan Grace yang sepenuhnya fokus padanya. Hatiku menghangat melihat mereka bersama. Aku sudah bisa merasakan bahwa Aiden akan memiliki begitu banyak dukungan dan cinta dalam hidupnya. Dia akan dikelilingi oleh itu semua, aku akan memastikannya.Senyumku perlahan memudar. Aku menggigit bibirku saat dia terlintas dalam pikiranku. Aku berkata kepada Grace, "Aku berpikir untuk pergi ke Idelia." Grace terdiam sesaat, lalu menghela napas dan terus mengayun Aiden dalam pelukannya. "Untuk apa, Sydney?" tanyanya dengan nada lelah. Aku tahu Grace sudah tahu alasanku ingin ke sana, tetapi karena dia bertanya, aku akan menjawabnya juga. "Untuk mencari Lucas." Aku merasa kecewa dan terkejut ketika setelah sebulan, Lucas tidak kembali atau bahkan menghubungiku. Berminggu penantianku berubah menjadi berbulan-bulan, dan tetap tidak ada kabar dari bajingan itu. "Kamu bercanda, 'kan?" Grace berbalik ke arahku
Beberapa bulan kemudian. Sudut pandang Sydney:"Selamat datang ke dunia ini, Aiden. Mama sangat menyayangimu," bisikku ke telinga kecilnya. Dia menyipitkan matanya padaku sebelum kembali menutupnya. Aku bertanya-tanya apakah dia mendengarku, apakah dia bisa merasakan dan mengetahui bahwa dia berada dalam pelukan ibunya. Mataku mulai berkaca-kaca, dipenuhi air mata kebahagiaan saat aku membelai pipi putraku. Hanya dengan berpikir bahwa dia adalah milikku, hatiku langsung dipenuhi dengan begitu banyak cinta dan kebahagiaan. Astaga, dia terlihat begitu polos. Terlalu suci untuk dunia ini. Tanpa kesulitan apa pun, aku berhasil melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat di rumah sakit yang sama saat aku pertama kali mengetahui bahwa aku hamil. Aku tersenyum. Beberapa bulan terakhir ini benar-benar penuh dengan banyak hal. Bulan-bulan yang dipenuhi dengan gejolak emosi, bulan-bulan di mana aku menerima dukungan dan cinta, bahkan dari orang-orang yang tidak aku duga. Sebenarnya, beb
Aku berbalik dan melihat bangku yang selalu ada di sana, di ujung kedai kopi di sebelah gedung GT Group. Syukurlah, tidak ada orang di sana. Aku langsung berjalan mendekat dan perlahan duduk di kursi itu. Mataku terfokus ke kejauhan, tetapi pikiranku ke mana-mana, dipenuhi dengan keraguan dan ketakutan. Tak lama kemudian, mobil Grace muncul. Syukurlah, aku tidak perlu berteriak memanggil namanya atau berjalan kembali ke depan gedung GT Group karena dia sudah melihatku duduk di sana. Dia mengangguk dan menghentikan mobilnya. Aku berdiri dengan lemas, membuka pintu yang sudah setengah terbuka oleh Grace, lalu naik ke dalam mobil dan duduk di sebelahnya. Tak ada satu kata pun yang terucap saat Grace mengarahkan mobilnya ke tempat parkir GT Group dan berbalik arah. Saat dia mengemudi menuju apartemen, aku tetap menatap jendela di sampingku. Tetapi aku bisa merasakan tatapan Grace yang terus mengarah padaku. Akhirnya, dia memecah keheningan dengan suara lembut, "Kamu mau bicara te
Sudut pandang Sydney:Mark tampak membeku di tempat. Tangannya yang memegang korek api tetap berada di ujung rokok yang masih terselip di antara bibirnya saat dia menatapku, atau lebih tepatnya, saat dia ternganga menatapku.Tangannya terkulai ke samping. Ucapannya dipenuhi oleh ketidakpercayaan. "Kamu nggak bercanda."Aku menatapnya kosong. Sejak kapan kami menjadi sahabat karib sampai-sampai aku harus membuat lelucon seperti itu? Pikirku. Dia pasti berpikiran sama karena dia menggelengkan kepala dan kami hanya saling menatap seperti itu selama beberapa saat.Tiba-tiba, Mark tampaknya memahamiku saat dia dengan cepat menyimpan rokok dan korek api ke sakunya.Dia tampak khawatir, sedikit panik saat melangkah mendekat. Tatapannya beralih dari lorong ke wajahku. Aku penasaran, sedikit geli di tengah semua kekacauan emosional ini, apakah dia akan lari. Apakah pembicaraan tentang bayi atau pemandangan wanita hamil membuatnya begitu takut?Sebaliknya, Mark melangkah maju dan bertanya dengan
Apa maksudnya ini? Apakah aku dicampakkan lagi? Setelah akhirnya aku menemukan pria impianku, sekarang harus begini? Setelah begitu banyak ucapan "aku nggak akan pernah melepaskanmu lagi" darinya?Lucas memasukkan tangannya ke saku. Meskipun dia berdiri tidak jauh dariku, aku bisa melihatnya menjauh dariku.Lucas mengangguk dan menatap mataku sambil menjawab, "Ya, aku akan kembali sendiri. Kalau aku berhasil, aku akan menghubungimu.""Kalau!" kataku tidak percaya. "Apa-apaan ini, Lucas?" Suaraku bergetar. "Semacam kesepakatan bisnis?"Dia membuang muka dan aku ingin memegang wajahnya, menatap matanya dan melihat bahwa dia bercanda. Dia akan tertawa terbahak-bahak dan aku juga. Kemudian, dia akan menciumku dan kami akan pulang. Namun, aku tidak bisa memegang wajahnya dan menatap matanya karena semua itu tidak akan terjadi kecuali dalam khayalanku.Aku menelan ludah dan melangkah maju. Meskipun hatiku hancur dan yang ingin kulakukan hanyalah berlari menyusuri lorong, mencari toilet, dan
Sudut pandang Sydney:Aku mengerutkan kening saat melihat jam. Aku tidak menyangka Lucas akan terlibat dalam diskusi masalah keluarga sampai aku melihat punggungnya menghilang di balik pintu yang menutup rapat.Aku memutuskan untuk menunggu di pintu ruang konferensi. Aku mondar-mandir di lorong, berkeliaran di pintu, tetapi Lucas masih belum keluar.Tiba-tiba, pintu didorong terbuka dengan paksa dan Lucas keluar dengan langkah lebar. Dia tampak marah karena dia berjalan dengan entakan yang sangat kuat."Lucas," panggilku, tetapi dia tidak berhenti.Aku mengejarnya. Ketika aku berada sejauh satu lengan di belakangnya, aku mengulurkan tangan dan meraih bahunya. "Berhentilah."Lucas berhenti berjalan dan aku segera berjalan ke hadapannya. Sorot matanya acuh tak acuh saat dia menatapku dan jantungku berdebar sedikit karena takut. Takut apa?"Maaf, aku nggak memilih untuk mendukungmu.""Aku sudah bilang agar kamu tetap diam dan kita sepakat bahwa kamu akan melakukannya," ucapnya dengan suar
Seiring berjalannya waktu, detektif swastaku menemukan informasi lebih lanjut. Rupanya, Lucas telah merencanakan untuk memicu kecelakaan mobil pada hari pertunanganku, kecelakaan yang pasti akan merenggut nyawaku dan menyingkirkanku sepenuhnya.Kami menemukan bahwa Lucas berencana memanfaatkan kematianku untuk menggantikan posisiku sebagai tunangan Sandra, lalu dia akan menguasai GT Group.Sejujurnya, aku terkejut. Aku bertanya-tanya mengapa Lucas bersama Sydney, terus mengikuti Sydney, padahal dia bermaksud menikahi orang lain. Meskipun belum mendengar bahwa Lucas telah menikah dengan Sandra, aku merasa puas bahwa wanita jalang itu telah keluar dari hidupku.Sebenarnya, rencanaku seperti sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.Aku juga membantu ibuku menghilangkan kecanduannya pada perjudian. Kemudian, ini menjadi permainan untuk mengungkap Lucas. Namun, sebagian dari diriku masih merasa bahwa ibuku mungkin masih kecanduan pada perjudian.Selain itu, ibuku sangat marah ket
Sudut pandang Mark:Aku menahan keinginan untuk menyeringai saat Sydney memutuskan untuk menggabungkan sahamnya dengan sahamku.Andai saja Sydney tahu.Aku tersenyum saat mengukur simpati di mata Sydney, kerutan alisnya saat dia menatap Lucas dan aku.Aku menoleh ke arah pemegang saham lain dengan wajah serius dan mengumumkan kedaulatanku. Jika mereka pikir bisa menyingkirkanku dengan mudah, mereka telah salah, salah besar.Semua itu berkat sedikit kesabaran. Lucas tidak akan mengungkapkan niatnya yang sebenarnya kepada semua orang jika aku tidak tetap sabar, duduk santai, dan melihatnya mempermainkan kami semua.Sejak Lucas kembali, aku terus mengawasinya. Aku tidak akan peduli sama sekali dengan pria acak yang jatuh dari langit dan mulai mengaku sebagai pamanku yang menyebalkan, tetapi ternyata kedua wanita dalam hidupku memujanya.Nenek Doris, aku bisa mengatasinya, tetapi Sydney? Tidak. Sungguh menyebalkan bagaimana Sydney berada di dekat Lucas malam itu, lalu menganggapku hilang d
Keheningan menyelimuti ruangan itu, menyelimuti seluruh ruangan seperti selimut tebal. Orang-orang saling berpandangan sebelum akhirnya menatap Lucas.Aku menatap ekspresi Lucas yang tidak terduga dan bertanya-tanya alasannya melakukan semua ini. Apa perlunya kekuasaan yang ingin dia dapatkan itu? Mengapa dia harus membalas dendam setelah memaafkan mereka? Apakah dia sudah menunggu selama ini sampai Nenek Doris tidak ada sebelum dia bertindak?Aku mendesah. Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari pria yang berbicara kepada semua orang ini. Matanya menunjukkan keinginannya agar semua orang mengangkat tangan dan memilih untuk mendukungnya. Dia tampak terlalu asing, terlalu kejam. Di mana Lucas yang berhati lembut? Orang yang mengangkat bahu dan mengatakan "semuanya sudah menjadi masa lalu" itu.Sebuah tangan perlahan terangkat ke udara dan semua kepala menoleh ke pria yang mengangkat tangan itu. Hampir sedetik kemudian, satu orang lain mengangkat tangannya, memberikan suara dukungan.
Aku menerima kiriman video porno.“Kamu suka ini?”Laki-laki dalam video itu adalah suamiku, Mark, kami sudah cukup lama tak bertemu. Dia telanjang, terlihat baju dan celananya berserakan di lantai, sedang menghentakkan tubuhnya dengan kuat pada seorang wanita yang wajahnya tidak bisa kulihat, dengan payudara besar bulat yang bergoyang-goyang. Aku bisa mendengar dengan jelas suara hentakan di video, bercampur dengan desahan dan erangan penuh nafsu.“Ya, ya, lebih keras, sayang,” wanita itu berteriak dengan penuh gairah.“Kamu nakal!” Mark berdiri dan membalik tubuhnya, menampar pantatnya sambil berkata, “Ayo angkat pantatmu!”Wanita itu tertawa lirih, berbalik, menggerakkan pantatnya, sambil berlutut di tempat tidur. Rasanya seperti ada yang menuangkan seember air es ke kepalaku. Suamiku selingkuh, tapi yang lebih parah selingkuhannya adalah adikku sendiri, Bella.Aku lanjutkan video itu, menyaksikan dan mendengarkan mereka bercinta, rasa jijikku terus muncul berkali-kali. Setiap aku m...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen