Semua Bab Milyader, Mari Bercerai: Bab 41 - Bab 50

178 Bab

Bab 41

“Never judge a book by its cover,” aku berkata perlahan pada diriku sendiri sambil maju mendekat.“Bran?,” sapaku ceria.“Bu Torres,” dia tersenyum. Saat aku sampai di meja tempatnya duduk, dia berdiri dari kursinya. Dia dengan mudah menjulang di atasku dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. Aku meraih tangannya dan dia menjabatnya dengan erat.Kami duduk dan langsung masuk ke urusan bisnis. Rasanya ingin sekali bertanya apakah aku bisa memesan kopi lain selain yang sudah dipesan olehnya, tapi kurasa tidak perlu. Jelas tidak ada pelayanan di sini.Saat kami berbicara, aku memperhatikan bahwa dia terlihat sama antusiasnya seperti saat kami berbicara di telepon, tapi aku tidak bisa menghilangkan perasaan aneh ini. Tatapan matanya yang tajam meneliti diriku saat dia tersenyum dan terus bicara tentang bagaimana kami bisa bekerja sama dan menghasilkan desain baru, membuatku merasa sangat tidak nyaman. Dan dia juga tidak seprofesional yang kuharapkan, terus memaksaku untuk minum k
Baca selengkapnya

Bab 42

Aku menahan pertanyaanku dan langsung bertindak, bergabung dengan Luigi dalam perkelahian. Dalam waktu singkat, kafe itu dipenuhi kekacauan, dengan kursi dan meja beterbangan.Saat Bran melihat situasi mulai tak terkendali dan kami mulai mengalahkan para pria kekar teman-temannya, dia pun ikut terjun ke dalam perkelahian. Dia langsung menabrak Luigi, mendorongnya ke seberang ruangan. Saat melihat Luigi jatuh ke lantai, aku dengan cepat menghindari pukulan dari pria yang sedang kulawan dan berlari ke arah mereka untuk membantu.Namun, saat aku tiba di sana, Luigi dengan cekatan membalikkan Bran ke lantai dan menekan telapak tangannya dengan kuat di wajah Bran. Tatapannya beralih ke belakangku sebelum akhirnya menatapku."Pergi," katanya tanpa suara, "Ada gang, tunggu di sana.""Bagaimana denganmu?!" bisikku kembali, mataku membelalak.Kenapa aku harus meninggalkannya di sini? Tidak mungkin aku akan melakukan itu."Pergi, Sydney!" Dia berteriak saat Bran memanfaatkan momen lengahny
Baca selengkapnya

Bab 43

Sambil menunggu di sana, aku meraba-raba ponselku, semprotan merica yang juga dapat berfungsi sebagai alat kejut tergenggam erat saat aku memanggil nomor darurat."Dimana lokasi Anda, Bu?" mereka bertanya setelah aku dengan napas terengah-engah menjelaskan situasiku pada mereka."Aku... aku... aku tidak tahu," aku berusaha membuat kata-kataku terdengar jelas. "Aku tidak tahu di mana aku berada.""Baiklah, Bu. Tolong, tenang dulu. Pastikan lokasi kamu tetap aktif, kami akan melacaknya dan menemukanmu.""Terima kasih," aku membungkuk, tanganku bertumpu pada lutut, "Tolong, cepat." Suaraku terdengar hampir seperti bisikan lelah saat panggilan berakhir.Aku menutup mata dan menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Kalau Luigi tidak muncul, pasti aku tidak akan bisa menghadapi mereka sendiri.Aku bertanya-tanya apa niat Bran sebenarnya. Dia mungkin dikirim oleh seseorang, karena dia tidak punya alasan untuk mendendam padaku. Dia pasti bertindak atas perintah seseorang. Tapi s
Baca selengkapnya

Bab 44

"Benar! Seorang pria yang baik selalu berjalan pincang dan ada darah yang menetes dari luka di perutnya."Dia tertawa kecil, bahunya bergetar. "Beri aku sedikit jeda dari sarkasmemu itu, Syd.""Bagaimana bisa kamu sampai ke tempat terpencil seperti itu?" aku spontan bertanya. Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi. "Maksudku, kamu muncul di saat yang tepat dan menyelamatkanku." Aku menyipitkan mata ke arahnya, yang hanya membuat senyumnya semakin lebar dan memesona. "Apa kamu mengikuti aku, Luigi?"Matanya menelusuri rambutku, lalu turun ke pakaianku. "Kamu kelihatan kacau. Kamu harus mencari tempat untuk membersihkan diri.""Jawab pertanyaanku," aku mendesak dengan nada main-main.Dia mengangkat alisnya, senyum nakal masih menghiasi bibirnya. "Aku sudah menyelamatkanmu dua kali, dan kamu masih meragukanku?"Aku merasa sedikit lebih rileks. Aku memang belum mengenalnya dengan baik, tapi aku bisa merasakan bahwa dia tidak akan menyakitiku. Semoga perasaanku benar."Apa kamu piki
Baca selengkapnya

Bab 45

Rose melenggang masuk dengan keangkuhan di wajahnya. "Sekarang kamu sudah punya nyali, ya?""Selamat pagi, Rose," balasku dengan nada yang sama sambil duduk kembali di kursi.Rose adalah ibu mertuaku. Sebenarnya cukup lucu betapa semua orang yang kuanggap keluarga justru memperlakukanku sebaliknya. Suatu kewajaran bila ibu mertuaku benci setengah mati padaku. Atau mungkin yang dia benci adalah keluargaku, hanya karena status keluargaku di kalangan elit jauh di bawah keluarga mereka. Menurutnya, menikahi keluargaku adalah tamparan bagi martabat mereka. Dan itulah yang keluargaku lakukan - menaikkan martabat keluarga- dengan ‘menikahi’ keluarga mereka.Menurut Rose, aku membutakan putranya dengan cinta dan memaksakan diriku ke keluarga mereka. Aku rasa dia tidak tahu betapa putranya sangat tidak menyukaiku. Jika dia tahu, dia pasti akan bersorak gembira."Aku ingin tanya sesuatu, anak muda," dia menggeram.Aku memutar mata dan berpaling darinya, berpura-pura tidak mendengarnya. Luig
Baca selengkapnya

Bab 46

Aku memberikan kunci mobilnya dan mengucapkan selamat tinggal. Saat keluar, aku memastikan pada dokter bahwa mereka telah menyelesaikan semua perawatan untuk Luigi. Aku juga memastikan tidak ada satu sen pun yang tertinggal dalam tagihan medisnya.Aku memutuskan untuk langsung pergi ke vila Grace terlebih dahulu. Aku menyetop taksi dan memberitahukan tujuanku. Tidak perlu khawatir Mark akan mengancam untuk menaikkan biaya perpisahan hanya karena aku memutuskan tidak pulang; dia mungkin tidak akan berada di sana. Rose pasti memanggilnya hari ini, dan kemungkinan besar dia tidak akan pulang.Sesampainya di sana, aku membayar sopir taksi. Langkahku melambat saat melihat mobil Grace - parkirnya terlihat berantakan. Aku mengangkat bahu dan masuk ke dalam, mungkin dia terburu-buru melakukan sesuatu.Di dekat pintu, ada sebuah tas dan sepasang sepatu hak yang tergeletak. Tas itu terbuka dan sebagian isinya berantakan di lantai, dan sepatu itu juga tidak tertata rapi seperti biasanya. Salah
Baca selengkapnya

Bab 47

SUDUT PANDANG GRACEIt's my birthdayI'ma do what I likeI'ma eat what I likeI'ma kiss who I likeIt's my birthdaySaat irama energik dari bagian chorus lagu Anne Marie, *Birthday*, menggema dari speaker stereo, aku merasa tidak bisa menahan diri lagi. Sambil menyisir rambut, kepalaku ikut bergoyang mengikuti irama, bibirku mengikuti setiap kata dengan semangat, benar-benar tenggelam dalam nada.I'ma do what I likeI'ma wear what I likeI'ma party tonightGoddamn, it's my birthdayEverybody love meYeah, yeah, yeah, look at me, gimme moneyDamn, it's my birthdayAku berhenti sejenak untuk mengaplikasikan lipstik dengan hati-hati. Setelah merapatkan bibir, aku tersenyum pada bayangan diriku di cermin. Aku berdiri tegak dan mengagumi diriku sendiri di sana; mataku menelusuri garis leher gaun yang kupakai, kalung zamrud buatan Sydney, lekuk tubuhku yang dipertegas, dan belahan di gaun itu."Yes! Aku terlihat keren," gumamku sambil berputar di depan cermin, hatiku penuh dengan kebaha
Baca selengkapnya

Bab 48

Dengan hati yang berat karena pengkhianatan, aku berkata dengan suara tersendat, "Kamu benar-benar menyalahkan aku sekarang?" Aku menengadah, berusaha sia-sia untuk menghentikan air mata yang akan jatuh. Tawa pahit keluar dari bibirku bahkan saat aku terisak. "Aku hanya ingin memberimu kejutan, tapi malah memergoki kamu selingkuh!"Joel mencemooh, dan suara itu seakan menusuk hatiku yang sudah hancur berkeping-keping. "Selingkuh?" Dia mendengus. "Kita tidak pernah mendefinisikan hubungan kita. Tidak ada label, tidak ada komitmen. Kita bukan pacar. Bagaimana kamu bisa menuduhku selingkuh padahal kita tidak pernah eksklusif?"Aku melipat tangan di dada dan memohon padanya, "Jadi aku ini siapa bagimu, Joel? Jika bukan pacarmu, lalu apa?"Hatiku hancur menjadi jutaan keping saat Joel, pria yang kukira aku cintai dan yang kupikir juga mencintaiku dengan sepenuh hati, berkata dingin padaku, "Kita hanya teman kencan, Grace," katanya dengan nada dingin. "Kita hanya sekadar teman bercinta. K
Baca selengkapnya

Bab 49

SUDUT PANDANG SYDNEYAku membantu Grace menuju mobilnya. Kembali ke dalam, aku mengambil ponselnya dari barang-barang yang tumpah dari dalam tasnya. Tidak perlu mencari terlalu lama—di layar kunci, ada foto dia dan seorang pria yang tampak familiar.Aku menyelipkan ponselnya di saku belakang, menemukan sepasang sandal jepit, lalu kembali ke mobil. Saat aku mengemudi ke rumah sakit, Grace hanya terdiam, kepalanya miring ke jendela dengan ekspresi sedih dan kosong di matanya.Aku tidak tahu harus mengatakan apa atau bagaimana menghiburnya. Mungkin dia butuh keheningan ini. Sesekali, aku menggenggam tangannya, dan perlahan, jarinya mulai melingkar di tanganku. Perasaan lega membanjiriku. Dia masih ada di sana. Grace-ku yang tangguh masih ada.Setibanya di rumah sakit, seorang perawat menghampiriku dan kami berdua membantu Grace ke bangsal. Mereka segera memulai perawatan setelah aku menyelesaikan administrasi tagihan.Aku memegang tangan Grace saat dokter membersihkan darah kering di
Baca selengkapnya

Bab 50

Dia tampak terkejut, matanya menelusuri ekspresiku yang penuh amarah. "Sydney," ulangnya, dan mendengar namaku dari bibirnya mulai benar-benar membuatku kesal.“Di mana Joel?”Bibirnya terlihat bergetar beberapa saat sebelum akhirnya bisa mengeluarkan kata-kata. "Bagaimana kamu bisa sampai di sini?" Alisnya mengernyit dan tatapannya melembut saat dia melangkah mendekat. Dia menunjuk ke pintu di belakangku, "Sudah berapa lama kamu berdiri di belakang pintu itu, Sydney?" Matanya menelusuri mataku, seolah mencari jawaban, "Apa yang kamu dengar barusan?" Dia mulai berjalan ke arahku setelah menanyakan pertanyaan terakhir.Aku mengangkat telapak tangan di udara untuk menghentikannya. Dia langsung menghentikan langkahnya, dan tatapannya yang penuh kekhawatiran dan kebingungan bertemu dengan mataku.“Sydney” dia berusaha memulai percakapan, tapi aku sudah tak tahan lagi mendengar namaku dari bibirnya."Bisakah kamu berhenti menyebut namaku dan cukup bilang di mana Joel?" Kata-kataku melu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
18
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status