Home / Romansa / Milyader, Mari Bercerai / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Milyader, Mari Bercerai: Chapter 51 - Chapter 60

178 Chapters

Bab 51

Aku bergegas melewati dua pria bertubuh besar berwajah cemberut yang berjaga di pintu masuk dan menaiki tangga pendek. Di sanalah bajingan tidak bermoral itu berada.Seseorang menepuk bahuku. Aku pun berbalik dan melihat salah satu pria yang berjaga di depan sudah ada di belakangku. "Anda nggak boleh berada di sini," katanya pendek. Namun, dia kembali ke posisinya setelah melirik ke atas kepalaku.Aku menoleh ke arah Joel dan menyipitkan mataku ketika melihatnya melingkarkan lengannya ke tubuh seorang wanita yang bersandar di sampingnya. Wanita itu tersenyum lebar.Aku mengenal wanita itu. Dia adalah Sandra, teman Bella. Seingatku Bella selalu bersama dengannya. 'Apa yang dia lakukan di sini bersama dengan Joel?''Yah, aku datang ke sini memang bukan untuk menemui Sandra.'Aku berhenti saat tatapanku tertuju pada leher wanita itu. Aku datang untuk mengambil kembali kalung di lehernya. Kalung itu persis seperti kalung yang aku buatkan untuk Grace. 'Jadi, dia bukan hanya wanita jalang, t
Read more

Bab 52

Saat Mark berdiri di hadapanku, Sandra tiba-tiba terdiam dan orang-orang itu dengan hormat mundur beberapa langkah. Kemudian sebelum dia mengatakan apa-apa, dia memberi isyarat agar bartender datang. Bocah kurus yang sedang menjalani sif-nya itu terbelalak dan langsung berlari ke arah Mark."Selamat datang, Pak," dia menundukkan kepalanya sebagai salam dengan kedua tangan berada di sisi tubuhnya. Sepertinya dia berusaha keras untuk tidak melihat ke arahku.Aku tidak menyalahkannya. Dia baru saja melihatku memukul kepala seorang pria dengan botol."Pergilah temui bosmu dan suruh semua orang, selain kami, keluar dari bar ini. Aku akan membayar semua tagihannya."Dia menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat, "Ya Pak! Saya akan segera melakukannya!" Kemudian dia berbalik dan berlari.Aku bertanya-tanya mengapa Mark melakukan ini, tetapi aku menyimpulkan bahwa dia ada benarnya. Kami semua memang berasal dari keluarga terkenal di kalangan elite, tetapi aku tidak peduli. Walaupun keribut
Read more

Bab 53

"Dia 'kan memang wanita jalang!" balasku, menantang Joel dan Mark untuk melakukan apa pun yang ingin mereka lakukan."Jangan memanggilnya jalang lagi. Sandra adalah pacarku. Mungkin temanmu yang pantas mendapatkan sebutan itu."Aku mundur dan menatapnya dengan tidak percaya. Aku tidak percaya Grace bisa jatuh cinta pada pria seperti ini. "Kamu bajingan! Pacarmu yang bodoh ini yang jalang. Kamu pikir aku akan tinggal diam ketika temanku dihajar olehnya?"Joel berseru geram, "Nggak ada seorang pun yang menghajarnya. Selain itu, kamu bahkan nggak ada di sana dan nggak melihat apa yang Grace lakukan pada pacarku."Aku menatap Sandra dari atas ke bawah. Aku menatap gaunnya yang sempurna dan tanpa sobekan sedikitpun. Rambutnya lurus seperti baru saja keluar dari salon. Juga tidak ada memar di wajahnya selain memar kuberikan padanya."Aku nggak lihat bekas gigitan ataupun goresan parah di wajah si jalang ini. Bahkan dia juga nggak terbaring di ranjang rumah sakit. Jadi, apa persisnya yang dil
Read more

Bab 54

Joel tampak menarik diri tanpa sadar saat dia menoleh ke Mark. Alisnya berkerut menampakkan kebingungan. "Bung, kukira kita sahabat? Kupikir kamu akan selalu mendukungku," katanya dengan ekspresi tidak percaya."Kita sahabat dan aku akan selalu mendukungmu," jawab Mark acuh tak acuh sambil mengangkat bahu dan memasukkan tangannya ke dalam saku. "Tapi dia istriku, dan percayalah, aku nggak mendukung siapa pun.""Jadi, kamu hanya akan diam saja dan membiarkan istrimu menindas kita seperti itu?" gumam Joel dengan kekecewaan di matanya."Apa kamu akan membiarkan istriku menindasmu seperti itu?" balas Mark dengan tenang, lalu mengangkat alisnya, membuat Joel terdiam dan ternganga mendengarnya. Mark mengangkat bahu dan melanjutkan, "Apa? Kamu mau aku jadi pengawalmu, begitu?"Kata-kata Joel keluar dengan frustrasi saat dia mengumpat, "Aku menahan diri karenamu!" "Tolonglah." Aku menghadapinya dengan jijik. "Jangan jadi pengecut sekarang. Perlakukan aku seperti perlakuanmu kepada Grace. Biar
Read more

Bab 55

"Nanti kujelaskan di rumah. Jangan rebut lagi. Ayo pergi," kata Mark dengan frustrasi. Aku bisa melihat dia berjuang untuk tetap tenang seperti sebelumnya. Namun, suaranya sedikit lebih keras daripada suaraku."Rumah? Itu rumahmu, oke? Itu rumahmu, bukan rumahku." Aku menunjuk pintu dengan jariku. "Aku nggak akan pergi ke mana pun denganmu. Aku juga nggak ingin mendengar penjelasan palsumu!""Sydney." Mark mengerutkan kening."Apa bedanya kamu dan Joel?" Aku mencibir kepada mereka berdua. "Kalian berdua egois, suka menipu, dan suka berkhianat! Pantas saja kalian berteman!"Wajah Mark makin gelap. "Sudah kubilang, Sydney, aku nggak tidur dengan Bella. Aku nggak mengkhianati pernikahan kita!""Tuh, 'kan? Kamu bahkan pembohong juga," tuduhku.Tangannya menyisir rambutnya dengan gerakan frustrasi sementara tangan lainnya bertumpu di pinggulnya. Dia mulai berbicara, tetapi dia tergagap, suaranya tercekat di tenggorokannya seperti sedang berusaha menemukan kata-kata yang tepat."Aku nggak ti
Read more

Bab 56

Aku keluar dari kafe itu dengan marah, bersiap untuk kembali ke rumah sakit, menjauh dari semua manusia terkutuk ini dan kembali ke Grace.Sekitar empat meter dari mobil, aku mendengar langkah kaki berat yang dengan cepat mengejarku. Orang itu berhasil mengejarku dan meletakkan tangannya di bahuku."Sydney, tunggu. Tenanglah."Aku memutar mataku. Tentu saja itu dia. Tidak ada orang lain di sana yang searogan itu untuk melarangku pergi dari hadapannya atau cukup keras kepala untuk tetap mengikuti dan menyuruhku tenang!Aku menepis tangannya di bahuku dan terus melangkah maju. Dia mengejarku dan meraih bahuku lagi. "Ayolah!" Dia menggertakkan giginya. "Baiklah kalau begitu, biar aku antarkan. Kamu terlalu emosional untuk menyetir."Emosional! Aku mendengus dan dengan kasar menepis tangannya lagi. Aku menatap mobil itu dengan penuh tekad. Hanya beberapa langkah lagi, aku akan berada di dalam mobil itu dan melaju pergi dari bajingan ini."Sydney, kamu nggak boleh menyetir dalam kondisi sem
Read more

Bab 57

"Ke rumah sakit!" teriakku. Suaraku meninggi di antara desiran angin dan klakson mobil saat Luigi dengan kasar melewati mobil-mobil itu."Siap!" teriaknya.Kemudian, dia melambat dan aku tidak merasa perlu mencengkeram perutnya lagi."Kamu bisa melepaskannya sekarang," ucapnya sambil terkekeh. "Kamu nggak akan jatuh.""Hahaha," balasku dengan sinis.Aku merasakan getaran tubuhnya saat dia terkekeh. "Tenang saja, aku bukan Mark," katanya saat aku melepaskannya.Aku tidak mengatakan apa pun kepadanya. Aku hanya mengeluarkan ponselku dan segera menelepon pengacaraku. Saat menekan nomor itu, aku merasakan kemarahanku kembali membara. Orang-orang berengsek itu! Mereka akan tahu rasa.Pengacaraku mengangkat telepon dan aku segera memerintahkan dengan keras, "Aku ingin menuntut Joel dan Sandra, dua bajingan itu! Bersiaplah."Ada keheningan di ujung sana dan aku bertanya-tanya apakah dia menutup telepon atau semacamnya. Aku menarik ponsel dari telingaku untuk memeriksa, tetapi panggilan itu ma
Read more

Bab 58

Ketika aku tiba di bangsal Grace, dia masih tidur dengan wajah pucat pasi dan bibir kering seperti saat aku meninggalkannya! Aku bertanya kepada seorang perawat yang datang untuk mencatat suhu dan kondisinya."Apa dia menanyakanku saat aku nggak ada?" tanyaku, berharap mendapat jawaban yang meyakinkan. Namun, gelengan kepalanya memastikan kecurigaanku."Nggak, dia terus tidur sejak Ibu pergi," jawabnya.Dengan tenggorokan tercekat karena panik, aku mencari dokter. Aku menemukannya melangkah keluar dari bangsal lain dan segera berlari ke arahnya."Kenapa dia masih tidur? Aku sudah pergi cukup lama!" Tanpa basa-basi, aku langsung ke alasan utama menghadapnya.Dokter mengangkat alis. "Pasien di Kamar 7?" Aku mengangguk, lalu dia tersenyum tenang dan melanjutkan, "Jangan khawatir, dia akan baik-baik saja."Aku sedikit tenang. Senyum dokter itu meyakinkanku. Namun, ketika aku duduk di samping Grace dan mendengarkan napasnya yang tidak teratur, aku tidak bisa melepaskan kekhawatiranku. Apa d
Read more

Bab 59

Saat itu, aku tiba-tiba tersadar bahwa belum menerima pemberitahuan debit. Mengapa? Aku segera memeriksa saldoku di rekening itu dan masih sama, tidak ada potongan.Mengapa dia belum menariknya? Aku tidak mau hal itu menggangguku. Kartu itu ada padanya, dia bisa menariknya kapan saja dia mau.Sekitar setengah jam kemudian, taksi berhenti di depan kantor pendaftaran perceraian. Bahkan saat aku mentransfer pembayaran kepada sopir taksi, aku tidak bisa menahan pandanganku menjelajahi area itu untuk mencari Mark.Aku berjalan ke pintu masuk dan melangkah ke area resepsionis. Mungkin Mark lelah menunggu di luar dan memutuskan untuk menunggu di dalam. Namun, dia juga tidak ada di sana.Menelan kemarahanku yang semakin memuncak, aku menarik napas dalam-dalam dan menenangkan diri sebelum duduk di salah satu kursi di area resepsionis. Aku mendapati diriku duduk di samping pasangan yang begitu manis sampai membuatku bertanya-tanya mengapa mereka bisa sampai di tempat ini.Aku mengetuk-ngetukkan
Read more

Bab 60

Dengan desahan pasrah, aku menaiki taksi lain dan menuju ke rumah Keluarga Torres. Aku tahu Nenek Doris pasti berada di sana.Nenek Doris lebih berhak atas rumah besar itu daripada Rose. Namun, sifat Nenek Doris yang periang membuatnya tidak bisa berdiam diri di satu tempat.Dia tidak membiarkan usia atau tanggung jawab membatasi kebebasannya. Jarangnya Nenek Doris berada di rumah membuat rumah besar itu sepenuhnya berada dalam perawatan Rose.Mark juga tidak tinggal di rumah besar itu sehingga Rose berkesempatan untuk berkeliaran di tempat itu sambil menunjukkan kelebihannya—menindas dan memerintah orang lain.Saat aku memasuki kompleks rumah besar Torres, tepat di garasi rumah besar itu ada mobil yang kutinggalkan di Bar Milli kemarin. Mobil itu mungkin dikemudikan oleh Mark. Bagus, kalau begitu, aku bisa membawa mobil itu saat pergi dari sini.Pikiranku masih dipenuhi dengan kemungkinan bertemu Nenek dan apa yang mungkin akan dikatakannya saat suara melengking Nenek membuyarkan lamu
Read more
PREV
1
...
45678
...
18
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status