Semua Bab Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu: Bab 21 - Bab 30

128 Bab

Bab 21

Rina merenung sejenak, bayangan ucapan Hana dan Mela selalu memenuhi pikirannya. Kalau dipikir-pikir, apa yang dikatakan oleh Mela dan Hana ada benarnya. Sepanjang mereka menikah, Arya tidak pernah memperlakukannya dengan baik. Jadi, masuk akal jika Arya mendekatinya kembali setelah tahu siapa dirinya jika memang dia punya niat yang buruk padanya. Rina jadi meragukan niat tulus Arya untuk kembali rujuk padanya. Lamunan Rina buyar seketika saat melihat Arya berdiri di depan pintu ruangannya dengan bucket bunga di tangannya. lelaki itu menampilkan senyum hangat yang dulu selalu membuat Rina merasa nyaman. "Bunga, untuk wanita yang cantik," ucapnya sambil memberikan bucket bunga itu pada Rina. “Arya? Kamu ada keperluan apa datang ke sini?” tanyanya dengan nada yang berusaha ia jaga senormal mungkin. Arya tersenyum dan duduk di meja kerja Rina. “Bukankah kemarin aku sudah mengatakan kalau aku akan mengajakmu makan siang? Rina, sudah lama kita tidak menghabiskan waktu bersama.” Ri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-06
Baca selengkapnya

Bab 22

Rina menepuk dahinya. Bagaimana bisa dia lupa kalau Arya ada di rumahnya. Sementara lelaki itu, dengan tanpa dosa berjalan menuju ke meja makan. Dia pun mencium rambut Rina sambil duduk di sampingnya. “Memangnya kenapa kalau aku ada di rumah istriku?” Arya berkata dengan nada santai, tanpa merasa bersalah. Rian menatapnya dengan tajam. “Kalian sudah bercerai, Arya. Tidak pantas kalau kamu tidur di sini. Apalagi, aku tahu maksudmu mendekati Rina lagi. Aku tidak akan membiarkanmu melukai dia untuk kedua kalinya.” Rina menghela napas panjang, merasa tegang dengan situasi ini. Dia melangkah di antara kedua pria tersebut, mencoba meredakan ketegangan. “Rian, tenang dulu. Biar aku jelaskan,” katanya lembut, berharap bisa meredam ketegangan yang semakin memanas. Rian menatap Rina, matanya penuh tanda tanya. “Jelaskan apa, Rina? Bukankah kamu yang bilang kalau kamu tidak ingin rujuk ​dengan Arya? Lalu kenapa sekarang dia ada di sini?” tanya Rian dengan nada yang menyiratkan kekecewaan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-06
Baca selengkapnya

23

Arya yang baru saja melihat istrinya pulang langsung memarahinya, dia tidak suka Hana terlalu iku campur urusannya. "Apa maksud kamu datang ke kantor Rina seperti itu, Hana? Apa kamu tidak sadar kalau apa yang kamu lakukan itu bisa merusak rencanaku?" bentak Arya, wajahnya memerah oleh amarah yang tak bisa ia tahan. Hana mendengus, lalu membalas dengan nada tinggi, "Memangnya kenapa kalau kesana? Aku hanya ingin memperingatkan wanita itu agar tidak lagi menggoda suamiku! Ternyata, aku salah, suamikulah yang menggodanya. Dia bahkan bilang kalau dia sudah tidak mau lagi denganmu. Kenapa kamu tetap ngotot untuk mengejarnya?" Arya mengepalkan kedua tangannya, mencoba meredam amarahnya yang semakin menggelegak. "Kamu tidak mengerti, Hana. Ini masalahku dengan Rina. Ini bukan urusanmu." Hana tertawa sinis, "Bukan urusanku? Aku ini istrimu, Arya. Apa yang kamu lakukan dengan Rina, tentu saja urusanku. Kamu selalu berdalih soal masa lalu kalian, tapi kamu lupa kalau sekarang kamu punya is
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-07
Baca selengkapnya

Bab 24

Dering telepon membuyarkan lamunan Rina yang tengah memikirkan masalah di perusahaannya. Wanita itu pun segera mengangkatnya tanpa melihat nama peneleponnya."Rina," suara Arya terdengar lembut namun tegas, "bisakah kau menemaniku datang ke acara anniversary pernikahan salah satu kolega bisnisku? Aku butuh pendamping, dan kehadiranmu sangat penting untuk membangun kerja sama ini." Rina terdiam, merasa ragu. "Kenapa harus aku? Kenapa bukan Hana? Bulankah saat ini, dialah yang menjadi istrimu? Aku rasa ini bukan ide yang bagus, Arya. Jika publik tahu kamu telah menikah lagi sebelum kamu menceraikanku secara resmi, tentu, itu tidak baik untuk perkembangan perusahaan kita." Arya terdiam sejenak, lalu melanjutkan, "Selama diantara kita tidak ada yang membuka suara, publik tidak akan pernah tahu. Disana, aku akan menemui beberapa kolega yang akan bekerja sama dengan perusahaanku. Maka dari itu, aku mengajakmu. Jika aku mengajak Hana, tentunya skandal ini akan terendus oleh media. Please
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-08
Baca selengkapnya

Bab 25

Robert pun membisikkan sesuatu di telinga Rina. "Saya tahu, Nona sudah bercerai dengan Arya karena Arya telah berselingkuh dari Nona. "Rina tertegun mendengar bisikan Robert. Kata-kata itu bagaikan petir yang menyambar hati kecilnya. Lelaki itu kembali berbisik,"Namun, sekarang Arya mengejar-ngejar Nona bukan? Padahal, baru beberapa minggu yang lalu dia menceraikan Nona. Anda ingin tahu, kenapa alasannya""Apa?" tanya Rina mulai tertarik dengan pembicaraan ini."Arya kembali mendekatinya demi keuntungan pribadi. Bukan karena perusahaannya sedang bermasalah, tapi lebih pada perkembangan bisnisnya. Menyandang suami dari seorang pebisnis sukses seperti Nona tentu memudahkan dia untuk mendapatkan proyek besar. Tak hanya itu, banyak investor yang mulai ingin menanamkan modal pada perusahaannya. Maka dari itu, dia mengajak Nona kemari, bukan istri keduanya."Rina menatap wajah Robert, berusaha mencari kebohongan disana. Namun yang terlihat hanyalah ketulusan dan kejujuran. "Tuan Robert,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-09
Baca selengkapnya

Bab 26

"Aku tahu… tapi biarkan aku, hanya malam ini, Rina." Sebelum Rina sempat menjawab, Arya perlahan mendekat. Rina berusaha mundur, tapi Arya keburu menariknya dalam pelukan. Lelaki itu pun menyatukan bibir mereka sebelum Rina menghindar. Untuk pertama kalinya, Arya mencium Rina penuh kelembutan. Arya juga menekan kepala Rina agar wanita itu tidak bisa bergerak. Untuk sesaat, Rina pun terbuai. Keduanya hanyut dalam ciuman penuh kasih yang baru pertama kali mereka lakukan. Barulah saat Rina kehabisan napas, Arya melepaskan ciumannya "Arya." Rina berbisik pelan, namun tegas. "Kita sudah bercerai. Aku tidak bisa terus mengulangi kesalahan yang sama." Arya terdiam, sedikit kecewa dengan penolakan Rina. Dengan berat hati, Arya pun mengurai pelukan mereka. "Maaf, Rina. Aku... aku terlalu terbawa suasana." Rina mengangguk dan membuka pintu mobil, berusaha mengatur perasaannya. Sebelum benar-benar turun, dia menoleh kembali pada Arya, memberikan senyum kecil yang penuh arti. "Aku harap k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-10
Baca selengkapnya

Bab 27

Keesokan harinya, Hana bertemu dengan seseorang di sebuah kafe. Orang tersebut adalah pria bayaran yang akan dia suruh untuk menjalankan rencananya yang ternyata, dia juga sudah mengenal RIna. Hana sudah menunggunya di meja paling ujung. Begitu melihat Hana, pria itu langsung duduk di hadapannya. “Aku pikir, kamu tidak akan datang,” ujar Hana dengan wajah serius. Pria itu duduk dan menatap Hana dengan tatapan serius. “Kamu beneran ingin membalas dendam pada Rina? Aku bisa membantumu. Namun, tentu saja, semua itu tidak gratis,” katanya tanpa basa-basi. Hana mengangguk. Dia memang sudah lelah menghadapi Rina yang masih saja menempel pada suaminya. Padahal, dia sudah memperingatkan Rina, tetapi, wanita itu, tak mengindahkan peringatannya. “Aku tak akan biarkan Rina terus mendekati suamiku. Dia harus tahu posisinya saat ini.” Pria itu menyeringai. “Baiklah. Aku punya rencana. Kita akan membuat hidup mereka sedikit kacau.” --- Di tempat lain, Arya tengah bekerja di kantor saat ponsel
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-10
Baca selengkapnya

Bab 28

Drrrt drrrt Suara getaran ponsel Arya mengagetkan Hana yang sedang membaringkan tubuhnya di ranjang. Karena tak kunjung berhenti, Hana pun bangkit dan mengambil handphone itu. Matanya memicing saat melihat nama Rina di layar. "Ngapain dia nelepon suami gue? Pasti ngajak ketemuan! Dasar kegatelan. Sudah pisah juga masih aja ngejar-ngejar laki orang." gerutu Hana. Senyum licik pun terbit di bibirnya. Dia lalu mengangkatnya sejenak, kemudian mematikannya. Setelah itu, Hana langsung meng-off kan handphone Arya. "Rasakan itu! Emang enak." Belum sempat Hana mengembalikan ponsel itu, Arya sudah keluar dari kamar mandi. Ekspresi lelaki itu langsung berubah saat melihat Hana tengah memegang ponselnya. "Ngapain kamu pegang-pegang handphone gue?" teriak Arya sambil merebut handphone itu dengan kasar. Hana tampak canggung dan tertawa kecil. "Aku hanya ingin memastikan kamu tidak berhubungan lagi dengan Rina. Lagipula, kalian sudah berpisah kan, untuk apa lagi kalian masih berhubungan?" Ary
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-11
Baca selengkapnya

Bab 29

Di dalam ruang rawat inap yang sunyi, Rina perlahan membuka matanya, matanya masih berat dan pandangan sedikit buram. Ia mengerjap beberapa kali, mencoba mengumpulkan kesadarannya. Ketika akhirnya matanya fokus, Rina merasa bingung. Di samping ranjangnya berdiri Rian, bukan Arya. Padahal, seingat dia, Arya lah yang menolongnya. “Rian?” suara Rina serak dan pelan, hampir seperti bisikan. “Kamu? Bukannya… bukannya Arya yang menolongku tadi malam?” Rian tersenyum lembut, namun ada gurat ketegangan di wajahnya. “Iya, Arya memang yang membawa kamu ke rumah sakit, Rina. Tapi setelah itu dia pergi, dan aku yang menunggu sampai kamu sadar.” Rina tampak ragu, matanya menatap Rian seakan mencari kebenaran dalam ucapannya. “Tapi… aku ingat betul, dia yang membantuku… Dia yang memelukku saat aku kedinginan…” Rina menunduk, mencoba mengingat dengan jelas apa yang terjadi. “Sudahlah, Rina,” Rian berusaha menenangkannya, menepuk lembut tangannya. “Yang penting sekarang kamu sudah aman. Kamu butu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya

Bab 30

"Kamu dimana Arya, kenapa sampai jam segini belum pulang?"Waktu sudah menunjukkan angka 11. Sejak mereka bertengkar tentang telepon dari Rina, Arya belum kembali hingga saat ini.Khawatir akan keadaan sang suami, Hana pun mengambil ponselnya. Dia lalu mencari nomor sang suami dan menekan tombol berwarna hijau. Dering pertama hingga dering ketiga, tak ada satupun panggilannya yang dijawab oleh Arya. Hana pun menghempaskan ponselnya ke sofa dengan kesal. Hana tidak dapat lagi berpikir jernih. Pikirannya dipenuhi dengan Arya dan Rina. Jujur, dia cemburu, dia juga khawatir kalau sampai Arya tidur di tempat Rina. Namun, dia mencoba menghilangkan pikiran itu, berusaha berpikir positif terhadap suaminya. Akan tetapi, tak bisa, bayangan Arya menghabiskan malam bersama Rina terus menari-nari di pikirannya. “Apa dia sekarang sedang tidur bersama Rina?” gumam Hana sambil meremas jemarinya dengan gelisah. Hana kembali mencoba menghubungi Arya sekali lagi, berharap kali ini teleponnya dijawa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status