All Chapters of Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu: Chapter 31 - Chapter 40

110 Chapters

BaB 31

Pukul 6 pagi, Arya baru saja pulang. Dia sengaja pulang ke rumah karena ingin istirahat sejenak dan juga mengambil beberapa berkas untuk meeting nanti. Namun, keinginannya itu sepertinya tidak akan terwujud. Karena saat dia membuka pintu, Hana sudah menunggunya dengan wajah menahan emosi.“Sudah puas tidur dengan Rina tadi malam?” Hana langsung menyemprotnya tanpa basa-basi. Kata-katanya seperti panah yang tepat mengenai Arya, membuat ekspresi wajahnya berubah.“Apa maksudmu?” Arya mengerutkan kening, tak percaya mendengar tuduhan itu. “Kamu bicara apa, Hana?”“Kamu tahu persis apa yang aku maksud!” Hana melangkah mendekat, suaranya bergetar oleh amarah yang telah terpendam sepanjang malam. “Sejak sore aku telepon kamu, tapi ponselmu mati. Aku sampai coba telepon Rina, tapi dia juga nggak bisa dihubungi! Apa aku perlu bersikap bodoh dan berpura-pura tidak paham apa yang sedang terjadi?”Arya menarik napas panjang, menahan emosinya yang mulai membara. “Hana, tenang dulu. Ini tidak sepe
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

Bab 32

Rina masih terbaring lemah di rumah sakit. Meski sudah diberi obat oleh dokter, punggungnya masih terasa sakit jika digerakkan."Nyonya Rina, ada baiknya hal ini saya konsulkan dengan dokter orthopedi. Karena, jika ini hanya memar biasa, harusnya sudah sembuh dengan obat yang saya berikan." "Lakukan saja yang terbaik, Dok," sahut Rina.Rian masih setia menemaninya di rumah sakit. Lelaki itu bahkan membawa pekerjaannya ke rumah sakit. Jauh di lubuk hati Rina, ingin bertanya tentang kabar Arya. Lelaki itu tiba-tiba saja menghilang setelah menemaninya kemarin malam."Kamu ingin makan apa, Rin? Biar aku belikan," tanya Rian saat lelaki itu baru saja masuk ke dalam.Rina menatap Rian lamat-lamat. Ingin bertanya pada Rian, tapi takut lelaki itu sakit hati karena dia bertanya tentang lelaki lain. "Tidak, Rian. Aku makan makanan dai rumah sakit saja. Kasihan kamu kalau harus pergi keluar hanya karena ingin membelikanku makanan," ucap Rina pada akhirnya. “Kan bisa pesen online, Rin. Sekaran
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Bab 33

"Ya Tuhan, aku baru bisa menjenguk Rina. Dia marah nggak ya?" gumam Arya saat lelaki itu akan menuju ke rumah sakit tempat Rina dirawat.Seminggu lebih Arya meyakinkan Hana supaya wanita itu tidak marah dan mau membiarkan Arya pergi ke kantor sendiri. Hampir setiap hari Hana selalu ikut ke kantor demi bisa menjaga Arya agar tidak pergi ke rumah sakit menemui Rina.Perasaan bersalah memenuhi relung hati Arya karena telah gagal menepati janjinya untuk menemani Rina. Saat tiba di rumah sakit, Arya mengernyitkan dahinya saat melihat ruangan Rina sudah kosong."Sus, pasien yang dulu disini kemana ya?" tanya Arya pada perawat yang sedang merapikan kamar."Nyonya Rina sudah pulang dari kemarin, Tuan," jawabnya."Kalau begitu, terima kasih banyak ya, Sus," ucapnya kemudian berlalu pergi.Arya pun melajukan mobilnya menuju ke rumah Rina. Saat dia sampai di sana, rumah itu terlihat sepi. Bahkan lampu luar masih menyala, padahal hari sudah siang."Kemana Rina? Apa dia tidak pulang kesini?" guma
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 34

Gemerincing gelas-gelas minuman dan denting piano klasik mengisi ballroom hotel mewah itu. Di sudut ruangan, Arya berdiri dengan tatapan gelisah. Ia mengenakan setelan jas hitam rapi, tetapi sorot matanya memancarkan rasa resah. Perayaan pernikahan salah satu anak kolega bisnisnya adalah hal yang paling malas dia datangi. Namun, karena terikat bisnis yang masih belum berakhir, membuat mau tak mau Arya pun datang sendiri malam itu. Hingga matanya menangkap sosok wanita yang begitu dia rindukan, Rina. Wanita itu berdiri anggun dengan gaun panjang berwarna biru tua. Pashmina warna senada menambah cantik aura mantan istrinya itu. Namun, hati Arya tersayat ketika melihat tangan Rina bergelayut manja pada seorang lelaki yang tak lain adalah Rian. Arya menggerutu dalam hati. "Rian? Jadi, dia benar-benar memilih pria itu? Apa ini sebabnya dia memutus semua kontak denganku?" Rina tertawa kecil mendengar sesuatu yang dibisikkan ole Rian. Senyumnya yang tulus membuat dada Arya semakin sesa
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 35

Masjid Baitul Yakin, tempat Rina melangsungkan akad nikah dengan Arya kini sudah ramai oleh para tamu. Mereka bukanlah kerabat Rina melainkan tetangga dan juga karyawan di kantornya.Namun, hingga hari menjelang siang, Arya belum juga datang. Rina duduk di hadapan penghulu dengan cemas. Dia melirik kebaya putih pilihan Arya kemarin. Air mata pun menetes dengan sendirinya. Jika memang Arya tak berniat menikahinya, kenapa dia memberikan Rina baju kebaya ini? Tak henti-hentinya dia melirik telepon genggamnya, namun tak ada satupun jawaban dari Arya. Penghulu, itu pun kesal. Pasalnya, sudah hampir dua jam dia menunggu disini, tetapi pengantin prianya tak kunjung datang. "Maaf, Bu Rina, waktu saya terbatas. Jika mempelai pria tidak segera datang, saya harus pergi. Mungkin akad ini bisa dijadwal ulang." Penghulu itu mulai merapikan berkas pernikahan yang akan dia bawa pulang. Rina mengangguk pelan. Hatinya seperti teriris. Arya, yang begitu meyakinkannya untuk menikah ulang, justru menghi
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Bab 36

Beberapa Jam Sebelum Akad NikahArya mematut dirinya di depan cermin kamar. Wajahnya tampak cerah dengan senyuman tak henti-hentinya menghiasi bibirnya. "Hari ini, Rina akan kembali menjadi istriku," gumamnya dengan suara lirih namun penuh keyakinan. Dia mengambil jas putih yang telah disiapkan sejak kemarin, lalu memakainya dengan rapi."Ini hari yang penting untukmu, Arya," katanya pada bayangan dirinya di cermin.Arya melirik jam di tangannya, dia harus segera berangkat kalau tidak ingin terlambat. Dia sudah tak sabar ingin segera menikahi Rina kembali.Arya melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang, tidak perlu terburu-buru, karena waktunya masih panjang. Daripada nanti celaka, yang ada malah nggak jadi nikah, begitu pikir Arya.Wajah cantik Rina terbayang di pelupuk matanya. Senyum kembali menghiasi bibirnya. "Sabar, Arya," gumamnya saat mengingat malam panas yang tidak jadi kemarin. Namun, di tengah perjalanan, ponselnya bergetar. Nama Hana muncul di layar, istrinya yang
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 37

Setelah keluar dari masjid, suasana di antara Rian dan Rina masih dipenuhi kecanggungan. Langit sore yang teduh menemani langkah mereka menuju mobil. Rian, dengan hati-hati, menggandeng tangan Rina. Meski awalnya terasa asing, Rina membiarkan genggaman itu, berusaha membiasakan diri dengan situasi yang baru. "Rina," ujar Rian pelan saat mereka berjalan menuju mobil. "Aku tahu ini mungkin sulit untukmu. Tapi aku ingin kamu tahu, aku nggak akan memaksakan apa pun. Kamu bebas untuk mengambil waktu yang kamu butuhkan." Rina menatap Rian sekilas. Matanya masih memerah karena air mata yang tadi mengalir. "Aku hanya... aku nggak tahu bagaimana caranya mempercayai orang lagi. Rasanya semua ini terlalu cepat." Rian mengangguk pelan. "Aku mengerti. Aku nggak mengharapkan kamu untuk langsung merasa nyaman. Yang penting, kita coba jalanin dulu. Perlahan-lahan." Mereka pun masuk ke dalam mobil. Suara lagu romantis menemani sepanjang perjalanan mereka. Rina terus memandang keluar jendela, p
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 38

Tanpa terasa, satu minggu sudah usia pernikahan Rina dan Rian. Hubungan mereka yang semula begitu canggung perlahan mencair. Rian selalu bisa mencari cara untuk membuat Rina merasa nyaman. Suatu malam, Rina sedang mengusapkan krim malam di wajahnya. Rian baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang hanya menutupi pinggangnya. Jujur, Rina merasa malu melihatnya. Namun, pemandangan roti sobek di hadapannya sungguh menggoda iman. Rina mencuri-curi pandang apa yang dilakukan oleh suaminya itu dari kaca rias.Rian bukannya tidak tahu apa yang dilakukan oleh sang istri. Hanya saja, dia tidak ingin mengganggu kegiatan istrinya yang sedang mengagumi badannya. Rian tiba-tiba berada di belakang Rina. Lelaki itu mengambil sisir yang dipegang oleh Rina kemudian menyisir rambut sang istri."Kamu cantik banget, Rina. Apalagi tanpa hijab seperti ini."Rina tertegun, wajahnya langsung memerah. "Aku nggak pakai make-up, Rian. Nggak ada yang cantik dari wajah tanpa polesan ini."Rian mendekat,
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 39

Adzan subuh sudah berkumandang, suara dari masjid membangunkan Rina dari tidurnya. Dia menggerakkan tubuhnya perlahan, berusaha tidak mengeluarkan suara. Tatapannya tertuju pada tangan lelaki yang memeluk tubuhnya erat. Senyum kecil tersungging di bibirnya saat ia mengingat kejadian semalam—film yang mereka tonton, momen canggung yang mereka alami, dan penyatuan mereka untuk pertama kali. Rina bangkit dari tempat tidur, melangkah ke kamar mandi. Membersihkan diri dari sisa-sisa percintaan mereka semalam. Setelah selesai, Rina meraih bathrob-nya lalu keluar. Saat ia hendak membangunkan sang suami, Rina memperhatikan wajah tampan Rian dari dekat. Bayangan percintaan mereka kembali teringat, wanita itu pun segera menggelengkan kepalanya dan mebangunkan Rian. "Rian," bisiknya sambil menggoyang pelan bahunya. Rian menggeliat, membuka mata dengan kantuk yang masih menggelayuti. "Hmm, ada apa, Rina?" "Bangun, ayo sholat subuh dulu," ucap Rina lembut. Rian mengangguk kecil, meski matan
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 40

“Pelan-pelan,” ucap Arya singkat, tangannya menopang tubuh istrinya yang masih lemah setelah hampir dua minggu dirawat dirumah sakit.Hana tersenyum tipis. "Aku nggak selemah itu, Arya," balasnya dengan nada bercanda, sambil memandangi rumh yang sudah sangat dia rindukan. Arya hanya mengangguk kecil tanpa menanggapi, kemudian langsung pergi ke kamarnya, meninggalkan Hana yang duduk sendirian. Tatapannya kosong, menatap langit-langit kamar. Sejak Arya mendengar bahwa Rian menggantikan dia menikahi Rina, sikapnya berubah. Arya menjadi lebih pendiam saat ini. Dengan istrinya pun begitu, dia hanya bicara jika Hana bertanya padanya. ---Di dapur, Arya memeluk gulingnya. Ia terus membolak-balik badannya karena gelisah. Pikirannya kembali pada sosok Rina, wanita yang hingga saat ini masih ia cintai. Ia tak bisa menghilangkan bayangan senyuman Rina, apalagi membayangkan bahwa kini Rina menjadi istri Rian—salah satu pesaingnya dalam mendapatkan Rina.“Dia bahagia sekarang,” gumam Arya pelan,
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more
PREV
123456
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status