Share

Bab 30

Author: Emka 1979
last update Last Updated: 2024-11-13 20:05:10

"Kamu dimana Arya, kenapa sampai jam segini belum pulang?"

Waktu sudah menunjukkan angka 11. Sejak mereka bertengkar tentang telepon dari Rina, Arya belum kembali hingga saat ini.

Khawatir akan keadaan sang suami, Hana pun mengambil ponselnya. Dia lalu mencari nomor sang suami dan menekan tombol berwarna hijau. Dering pertama hingga dering ketiga, tak ada satupun panggilannya yang dijawab oleh Arya.

Hana pun menghempaskan ponselnya ke sofa dengan kesal. Hana tidak dapat lagi berpikir jernih. Pikirannya dipenuhi dengan Arya dan Rina. Jujur, dia cemburu, dia juga khawatir kalau sampai Arya tidur di tempat Rina. Namun, dia mencoba menghilangkan pikiran itu, berusaha berpikir positif terhadap suaminya. Akan tetapi, tak bisa, bayangan Arya menghabiskan malam bersama Rina terus menari-nari di pikirannya.

“Apa dia sekarang sedang tidur bersama Rina?” gumam Hana sambil meremas jemarinya dengan gelisah.

Hana kembali mencoba menghubungi Arya sekali lagi, berharap kali ini teleponnya dijawa
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   BaB 31

    Pukul 6 pagi, Arya baru saja pulang. Dia sengaja pulang ke rumah karena ingin istirahat sejenak dan juga mengambil beberapa berkas untuk meeting nanti. Namun, keinginannya itu sepertinya tidak akan terwujud. Karena saat dia membuka pintu, Hana sudah menunggunya dengan wajah menahan emosi.“Sudah puas tidur dengan Rina tadi malam?” Hana langsung menyemprotnya tanpa basa-basi. Kata-katanya seperti panah yang tepat mengenai Arya, membuat ekspresi wajahnya berubah.“Apa maksudmu?” Arya mengerutkan kening, tak percaya mendengar tuduhan itu. “Kamu bicara apa, Hana?”“Kamu tahu persis apa yang aku maksud!” Hana melangkah mendekat, suaranya bergetar oleh amarah yang telah terpendam sepanjang malam. “Sejak sore aku telepon kamu, tapi ponselmu mati. Aku sampai coba telepon Rina, tapi dia juga nggak bisa dihubungi! Apa aku perlu bersikap bodoh dan berpura-pura tidak paham apa yang sedang terjadi?”Arya menarik napas panjang, menahan emosinya yang mulai membara. “Hana, tenang dulu. Ini tidak sepe

    Last Updated : 2024-11-13
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 32

    Rina masih terbaring lemah di rumah sakit. Meski sudah diberi obat oleh dokter, punggungnya masih terasa sakit jika digerakkan."Nyonya Rina, ada baiknya hal ini saya konsulkan dengan dokter orthopedi. Karena, jika ini hanya memar biasa, harusnya sudah sembuh dengan obat yang saya berikan." "Lakukan saja yang terbaik, Dok," sahut Rina.Rian masih setia menemaninya di rumah sakit. Lelaki itu bahkan membawa pekerjaannya ke rumah sakit. Jauh di lubuk hati Rina, ingin bertanya tentang kabar Arya. Lelaki itu tiba-tiba saja menghilang setelah menemaninya kemarin malam."Kamu ingin makan apa, Rin? Biar aku belikan," tanya Rian saat lelaki itu baru saja masuk ke dalam.Rina menatap Rian lamat-lamat. Ingin bertanya pada Rian, tapi takut lelaki itu sakit hati karena dia bertanya tentang lelaki lain. "Tidak, Rian. Aku makan makanan dai rumah sakit saja. Kasihan kamu kalau harus pergi keluar hanya karena ingin membelikanku makanan," ucap Rina pada akhirnya. “Kan bisa pesen online, Rin. Sekaran

    Last Updated : 2024-11-15
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 33

    "Ya Tuhan, aku baru bisa menjenguk Rina. Dia marah nggak ya?" gumam Arya saat lelaki itu akan menuju ke rumah sakit tempat Rina dirawat.Seminggu lebih Arya meyakinkan Hana supaya wanita itu tidak marah dan mau membiarkan Arya pergi ke kantor sendiri. Hampir setiap hari Hana selalu ikut ke kantor demi bisa menjaga Arya agar tidak pergi ke rumah sakit menemui Rina.Perasaan bersalah memenuhi relung hati Arya karena telah gagal menepati janjinya untuk menemani Rina. Saat tiba di rumah sakit, Arya mengernyitkan dahinya saat melihat ruangan Rina sudah kosong."Sus, pasien yang dulu disini kemana ya?" tanya Arya pada perawat yang sedang merapikan kamar."Nyonya Rina sudah pulang dari kemarin, Tuan," jawabnya."Kalau begitu, terima kasih banyak ya, Sus," ucapnya kemudian berlalu pergi.Arya pun melajukan mobilnya menuju ke rumah Rina. Saat dia sampai di sana, rumah itu terlihat sepi. Bahkan lampu luar masih menyala, padahal hari sudah siang."Kemana Rina? Apa dia tidak pulang kesini?" guma

    Last Updated : 2024-11-16
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 34

    Gemerincing gelas-gelas minuman dan denting piano klasik mengisi ballroom hotel mewah itu. Di sudut ruangan, Arya berdiri dengan tatapan gelisah. Ia mengenakan setelan jas hitam rapi, tetapi sorot matanya memancarkan rasa resah. Perayaan pernikahan salah satu anak kolega bisnisnya adalah hal yang paling malas dia datangi. Namun, karena terikat bisnis yang masih belum berakhir, membuat mau tak mau Arya pun datang sendiri malam itu. Hingga matanya menangkap sosok wanita yang begitu dia rindukan, Rina. Wanita itu berdiri anggun dengan gaun panjang berwarna biru tua. Pashmina warna senada menambah cantik aura mantan istrinya itu. Namun, hati Arya tersayat ketika melihat tangan Rina bergelayut manja pada seorang lelaki yang tak lain adalah Rian. Arya menggerutu dalam hati. "Rian? Jadi, dia benar-benar memilih pria itu? Apa ini sebabnya dia memutus semua kontak denganku?" Rina tertawa kecil mendengar sesuatu yang dibisikkan ole Rian. Senyumnya yang tulus membuat dada Arya semakin sesa

    Last Updated : 2024-11-16
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 35

    Masjid Baitul Yakin, tempat Rina melangsungkan akad nikah dengan Arya kini sudah ramai oleh para tamu. Mereka bukanlah kerabat Rina melainkan tetangga dan juga karyawan di kantornya.Namun, hingga hari menjelang siang, Arya belum juga datang. Rina duduk di hadapan penghulu dengan cemas. Dia melirik kebaya putih pilihan Arya kemarin. Air mata pun menetes dengan sendirinya. Jika memang Arya tak berniat menikahinya, kenapa dia memberikan Rina baju kebaya ini? Tak henti-hentinya dia melirik telepon genggamnya, namun tak ada satupun jawaban dari Arya. Penghulu, itu pun kesal. Pasalnya, sudah hampir dua jam dia menunggu disini, tetapi pengantin prianya tak kunjung datang. "Maaf, Bu Rina, waktu saya terbatas. Jika mempelai pria tidak segera datang, saya harus pergi. Mungkin akad ini bisa dijadwal ulang." Penghulu itu mulai merapikan berkas pernikahan yang akan dia bawa pulang. Rina mengangguk pelan. Hatinya seperti teriris. Arya, yang begitu meyakinkannya untuk menikah ulang, justru menghi

    Last Updated : 2024-11-17
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 36

    Beberapa Jam Sebelum Akad NikahArya mematut dirinya di depan cermin kamar. Wajahnya tampak cerah dengan senyuman tak henti-hentinya menghiasi bibirnya. "Hari ini, Rina akan kembali menjadi istriku," gumamnya dengan suara lirih namun penuh keyakinan. Dia mengambil jas putih yang telah disiapkan sejak kemarin, lalu memakainya dengan rapi."Ini hari yang penting untukmu, Arya," katanya pada bayangan dirinya di cermin.Arya melirik jam di tangannya, dia harus segera berangkat kalau tidak ingin terlambat. Dia sudah tak sabar ingin segera menikahi Rina kembali.Arya melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang, tidak perlu terburu-buru, karena waktunya masih panjang. Daripada nanti celaka, yang ada malah nggak jadi nikah, begitu pikir Arya.Wajah cantik Rina terbayang di pelupuk matanya. Senyum kembali menghiasi bibirnya. "Sabar, Arya," gumamnya saat mengingat malam panas yang tidak jadi kemarin. Namun, di tengah perjalanan, ponselnya bergetar. Nama Hana muncul di layar, istrinya yang

    Last Updated : 2024-11-18
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 37

    Setelah keluar dari masjid, suasana di antara Rian dan Rina masih dipenuhi kecanggungan. Langit sore yang teduh menemani langkah mereka menuju mobil. Rian, dengan hati-hati, menggandeng tangan Rina. Meski awalnya terasa asing, Rina membiarkan genggaman itu, berusaha membiasakan diri dengan situasi yang baru. "Rina," ujar Rian pelan saat mereka berjalan menuju mobil. "Aku tahu ini mungkin sulit untukmu. Tapi aku ingin kamu tahu, aku nggak akan memaksakan apa pun. Kamu bebas untuk mengambil waktu yang kamu butuhkan." Rina menatap Rian sekilas. Matanya masih memerah karena air mata yang tadi mengalir. "Aku hanya... aku nggak tahu bagaimana caranya mempercayai orang lagi. Rasanya semua ini terlalu cepat." Rian mengangguk pelan. "Aku mengerti. Aku nggak mengharapkan kamu untuk langsung merasa nyaman. Yang penting, kita coba jalanin dulu. Perlahan-lahan." Mereka pun masuk ke dalam mobil. Suara lagu romantis menemani sepanjang perjalanan mereka. Rina terus memandang keluar jendela, p

    Last Updated : 2024-11-18
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 38

    Tanpa terasa, satu minggu sudah usia pernikahan Rina dan Rian. Hubungan mereka yang semula begitu canggung perlahan mencair. Rian selalu bisa mencari cara untuk membuat Rina merasa nyaman. Suatu malam, Rina sedang mengusapkan krim malam di wajahnya. Rian baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang hanya menutupi pinggangnya. Jujur, Rina merasa malu melihatnya. Namun, pemandangan roti sobek di hadapannya sungguh menggoda iman. Rina mencuri-curi pandang apa yang dilakukan oleh suaminya itu dari kaca rias.Rian bukannya tidak tahu apa yang dilakukan oleh sang istri. Hanya saja, dia tidak ingin mengganggu kegiatan istrinya yang sedang mengagumi badannya. Rian tiba-tiba berada di belakang Rina. Lelaki itu mengambil sisir yang dipegang oleh Rina kemudian menyisir rambut sang istri."Kamu cantik banget, Rina. Apalagi tanpa hijab seperti ini."Rina tertegun, wajahnya langsung memerah. "Aku nggak pakai make-up, Rian. Nggak ada yang cantik dari wajah tanpa polesan ini."Rian mendekat,

    Last Updated : 2024-11-19

Latest chapter

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   128

    Arfan terbangun, tangannya mencari sang istri yang biasanya tidur di sampingnya. Semalam, dia sedikit mabuk hingga tak peduli apapun saat pulang. "Kemana Nadin? Apa dia sudah bangun?" Arfan pun keluar kamar dan mendapati rumahnya begitu hening. "Kemana semua orang? Apa Nadin sudah pergi?" "Bibi!" panggilnya. Namun, yang datang bukan Bibi melainkan sang asisten yang datang dengan wajah panik. "Ada apa?" “Pak Arfan, maaf mengganggu, tapi… ini penting,” suara lelaki terdengar tegang. “Katakan saja!” kata Arfan santai. Lelaki itu tidak memiliki firasat apapun. Padahal, hal buruk telah terjadi. “Saya baru saja mendapat kabar dari pihak kepolisian. Istri Anda, Bu Nadin… dia mengalami kecelakaan bersama Bu Karina tadi malam. Dan… mereka tidak selamat.” Dunia Arfan seakan berhenti berputar. “Apa?” Suaranya bergetar. “Kau pasti bercanda, kan?” “Maaf, Pak… ini kenyataan.” Sendok makan yang dia pegang tiba-tiba terjatuh. Tangan dan kakinya melemas, dan dadanya terasa sesak. Dia tidak

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   127

    "Mama," panggil Nadin saat melihat ibunya baru saja duduk di hadapannya. “Apa yang ingin kau bicarakan sampai memintaku bertemu di sini?” Karina bertanya sambil menyesap kopi yang telah dipesankan putrinya. Tatapannya tajam meneliti ekspresi Nadin. Nadin menarik napas panjang, menekan rasa frustasi yang sudah menumpuk sejak dirinya dan Arfan dipindahkan dari rumah utama keluarga Mahendra. “Aku butuh bantuan Mama,” katanya akhirnya. Karina menyeringai, meletakkan cangkirnya dengan perlahan. “Akhirnya, kau sadar juga kalau kamu butuh Mama.” Nadin mengepalkan tangannya di bawah meja. “Keisha menghancurkan semua rencana kita. Aku sudah hampir membuat Arfan menjadi CEO, tapi dia malah menunjuk suaminya sendiri untuk menggantikannya. Lalu, dia menyingkirkanku dan Arfan dari rumah utama. Ini jelas penghinaan.” Karina tertawa kecil, nada suaranya penuh ejekan. “Kau terlalu lambat, Nadin. Seharusnya kau sudah mengantisipasi langkahnya sejak awal. Keisha itu licik. Tapi kau masih punya kes

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   126

    "Ma, Pa, menurut kalian gimana kalau Arfan dan Nadin tinggal di rumah sendiri," kata Keisha dengan suara tenang, tetapi tegas.Arfan mengernyit, jelas terkejut. "Apa maksudmu, Kak?"Keisha menyilangkan tangan di dadanya. "Aku sudah menyiapkan rumah untuk kalian. Rumah yang lebih besar, lebih nyaman, disana, kalian bisa bebas karena hanya tinggal berdua."Nadin langsung menegang di samping suaminya. Matanya menyipit, mencoba membaca maksud di balik keputusan Keisha. "Kenapa tiba-tiba ingin kami pindah?" tanyanya dengan senyum manis yang dipaksakan.Keisha menatapnya dingin. "Kau hamil, Nadine. Aku ingin kau lebih fokus merawat kandunganmu tanpa terlalu banyak gangguan. Rumah ini terlalu besar untukmu. Dan lagi, kamar kamu kan ada di lantai 2. Bahaya buat ibu hamil tua naik turun tangga."Arfan menghela napas. "Keisha, kalau ini karena masalah jabatan di perusahaan, aku—""Ini tidak ada hubungannya dengan perusahaan," potong Keisha cepat. "Aku hanya ingin memastikan kamu dan istri kamu

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   125

    "Siapkan ruang meeting, beritahu semua petinggi perusahaan, kita akan mengadakan meeting dadakan satu jam kemudian," perintah Keisha pada aang sekretaris.Satu jam kemudian, semua sudah berkumpul di ruang meeting. Keisha baru saja masuk diikuti oleh Arfan, Rendy dan juga Nadin. Setelah memastikan semua duduk dengan tenang, Keisha pun mulai angkat bicara.“Maaf, jika saya mengadakan rapat secara mendadak. Hal ini berkaitan dengan peralihan sementara kursi kepemimpinan selama saya mengajukan cuti hamil."Arfan tersenyum tipis, sudah yakin bahwa Keisha akan mengumumkan namanya. Bahkan Nadin sudah bersiap untuk menampilkan ekspresi bangga, karena rencana mereka hampir berhasil.Namun, senyum mereka seketika memudar saat Keisha melanjutkan, “Mulai hari ini, suami saya, Rendy, yang akan menggantikan posisi saya sebagai CEO hingga saya kembali.”Ruangan langsung riuh dengan bisikan kaget. Arfan membeku di tempatnya, sementara Nadin mengepalkan tangannya di bawah meja.“Apa?” bisik Nadin deng

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   124

    Di ruang makan keluarga, suasana penuh kebahagiaan. Rina dan Arya duduk di kursi mereka, menanti kabar penting dari Keisha dan Rendy yang baru saja tiba. Arfan duduk di sebelahnya, sementara Nadin berada di samping suaminya, memasang wajah penasaran. Keisha mengambil napas dalam, lalu menatap semua orang dengan senyum bahagia. “Ma, Pa, aku hamil,” ucapnya pelan, tapi cukup jelas untuk semua mendengar. Rina langsung menutup mulutnya, matanya membesar karena terkejut. “Benarkah, sayang?” Ia segera berdiri dan memeluk putrinya erat. Arya ikut tersenyum lebar. “Ini kabar yang luar biasa, Keisha!” katanya dengan bangga. Arfan, yang duduk di samping Nadin, langsung mengalihkan pandangan ke saudara perempuannya. “Selamat, Keisha. Aku ikut bahagia untukmu dan Rendy.” Di sebelahnya, Nadin juga tersenyum. Sementara semua orang sibuk mengucapkan selamat, Nadin mencengkeram gelasnya erat. Ini dia saatnya. Aku hanya perlu sedikit memainkan peran agar semua berjalan seperti yang kuinginkan.

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   123

    "Sayang, Mama dan Papa senang kalian mau tinggal disini," kata Rina sambil memeluk putrinya."Aku juga senang, Kak. Dan jika Kakak langsung hamil, aku nggak bisa bayangin, gimana repotnya aku dan Kak Rendy memenuhi ngidamnya dua ibu hamil," Arfan bicara sambil mengedipkan sebelah matanya pada sang kakak.Namun, ada satu orang yang tidak peduli dengan keberadaan Keisha disini, yaitu NadineWanita itu menatap sinis kedatangan kakak iparnya beserta suaminya. Tawa mereka semakin membuat hati Nadin sakit hati. Nadin mengepalkan tangannya. Keisha sekarang berada di rumah ini, lebih dekat dengan Arfan dan keluarganya. Itu berarti rencananya bisa saja berantakan. Jika Keisha menemukan sesuatu tentangnya, maka semuanya bisa hancur.Dia tidak boleh membiarkan hal itu terjadi.---Malam itu, seluruh anggota keluarga berkumpul di ruang makan. Keisha duduk di sebelah Rendy, sementara Arfan duduk berhadapan dengan mereka. Nadin duduk di samping Arfan, tapi perasaannya tidak tenang sama sekali.Ary

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   122

    Malam itu, di rumah Rendy"Jadi, bagaimana?" ulang Rendy sekali lagi. Namun, bukannya menjawab, Keisha justru memeluk erat Rendy seolah tak ingin berpisah. Rendy bisa merasakan detak jantung Keisha yang berdetak kencang. Senyum pun terbit di bibir Rendy. Lelaki itu pun membalas pelukan wanita yang sangat dia cintai itu.Setelah cukup lama berpelukan, Rendy melepaskan pelukannya. Lelaki itu menatap Keisha dalam, memberi ruang agar wanita itu bisa berpikir. “Aku tidak akan memaksa, Keisha. Aku hanya ingin kau jujur pada dirimu sendiri,” ucapnya lembut.Keisha mengangkat wajahnya, menatap mata Rendy dengan sorot ragu. “Aku takut.”Rendy tersenyum tipis. “Takut apa?”Keisha menggigit bibirnya, suaranya bergetar saat berbicara, “Takut kehilanganmu.”Rendy menghela napas, lalu meraih tangan Keisha dan menggenggamnya erat. “Kau tidak akan kehilangan aku, Keisha.”Keisha menggeleng, air mata mulai menggenang di matanya. “Dulu, aku pernah jatuh cinta. Entah apa alasannya, dia tiba-tiba pergi

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   121

    "Kurang ajar! Rupanya, dia ingin main-main denganku. Jangan sebut aku Rendy jika tak bisa membuatku jatuh dalam pelukanku!" batin Rendy. Saat Dante meninggalkan mereka berdua, Rendy merasa, ini adalah kesempatan bagus untuknya. Dia bisa menghukum Keisha. Rendy pun menggendong tubuh Keisha layaknya karung beras. Lelaki itu kemudian mendudukkannya di mobil kemudian menguncinya. “Rendy! Apa-apaan ini? Buka pintunya!” Keisha berteriak. Memukul-mukul kaca mobil Rendy san berusaha membuka pintunya. Namun sayang, pintu itu telah terkunci. Rendy pun masuk dan duduk di sisi kemudi. Melihat Keisha yang terus memberontak membuat Rendy pun kesal. "Diam Keisha, kamu harus ikut denganku! Atau kalau tidak, jangan salahkan aku kalau mobil ini bergoyang!" "Rendy kamu nggak bis kayak gini sama aku! Buka pintunya Rendy! Buat apa kamu mengunci aku disini? Bukankah kamu sudah memiliki yang lain?" Rendy menggelengkan kepalanya. "Diana bukan kekasihku. Saat ini, aku memang sedang bekerja dengannya me

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   120

    Keisha menatap nanar foto-foto kebersamaan Rendy dengan wanita yang enrah siapa namanya. Dia pun tak ingin peduli. Yang dia pedulikan hanyalah, sebegitu cepatkah Rendy melupakannya?Jari-jarinya mengetuk-ngetuk meja memikirkan langkah apa yang akan dia ambil. "Apa dia hanya ingin membuatku cemburu? Kalau tidak, untuk apa dia mengirimi aku foto beginian? Berani sekali dia memperlakukanku seperti ini," gumamnya geram. Tak ingin kalah, Keisha segera merencanakan langkah balasan. Jika Rendy bisa bersama wanita lain tanpa peduli padanya, maka dia juga akan melakukan hal yang sama. Wanita itu pun memikirkan cara agar bisa dalam sekejap mencari lelaki tampan, kaya, yang mau dia ajak kerja sama. "Aha! Aku tahu!"Keisha pun mengambil ponselnya kemudian menekan nomor yang dia tuju."Halo, apa tawaranmu masih berlaku?" tanya Keisha pada lelaki di seberang sana.Setelah menutup teleponnya, senyum licik pun terbit di bibir Keisha. "Lihat saja Rendy! Kamu jual, aku beli!" --- Keesokan harinya, d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status