Chapter: 96Di rumah Rina, Keisha tampak sedang menggambar di ruang tamu ketika ia mendengar pembantunya, Mbak Ani, berbicara di dapur."Kasihan Mbak Rina ya, Mas Arya kayaknya nggak datang lagi. Padahal Keisha senang banget waktu dia mampir," ujar Mbak Ani sambil mencuci piring.Keisha yang penasaran segera menghampiri. "Mbak Ani, Om Arya nggak datang lagi ya?" tanyanya polos.Mbak Ani terkejut, lalu tersenyum kecil. "Keisha, mungkin Om Arya lagi sibuk. Nanti juga dia datang lagi, kok."Tapi Keisha tidak puas dengan jawaban itu. Ia tahu sesuatu sedang terjadi, tapi ia tidak tahu apa."Keisha harus cari Om Arya," gumamnya sambil kembali ke ruang tamu.---Di rumah Karina, Mbok Darmi membaca surat Arya dengan hati yang pilu. "Ya Allah, Den. Maafkan si Mbok jika belum bisa membantu Aden saat ini," ucapnya sambil mengusap air mata yang menetes di pipinya.Ia tahu membantu Arya berarti melanggar perintah Karina, tapi hatinya tidak tega melihat lelaki itu terus menderita.Malam itu, ketika Karina suda
Last Updated: 2025-01-02
Chapter: 95"Mama! Mama!" teriak Keisha saat Rina baru saja memarkir mobilnya. Gadis itu berlari keluar dengan wajah penuh semangat. "Mama, Om Arya tadi ke sini!" Seru Keisha sambil melompat-lompat.Rina terhenti sejenak, hatinya berdegup kencang. "Apa? Om Arya? Keisha, kamu jangan bercanda, ya," katanya dengan suara gemetar."Tapi beneran, Ma! Tadi Om Arya ke sini. Dia main sama Keisha. Om Arya juga nanya banyak hal!" seru gadis kecil itu.Rina memandang putrinya dengan mata berkaca-kaca. Ia tak ingin terlalu berharap, tapi ada getaran dalam hatinya mendengar nama Arya. "Keisha, Om Arya bilang apa saja?"Keisha mengerutkan alis, mencoba mengingat. "Hmm... Om Arya tanya soal Mama, soal rumah ini. Terus dia juga nanya apa Keisha ingat Om Arya dulu sering main sama Keisha."Rina tak bisa menahan senyumnya. Ia ingin percaya bahwa Arya mulai mengingat sesuatu. Tapi ia harus memastikan semuanya terlebih dahulu."Keisha," kata Rina sambil memegang pundak putrinya, "lain kali kalau Om Arya datang lagi,
Last Updated: 2024-12-31
Chapter: Bab 94"Mbok, Karina sudah pergi?" Tanya Arya pada Mbok Ratmi, ART di rumah Karina."Sudah, Den. Tadi Nona bilang, kalau Den butuh apa-apa. Biar Mbok aja yang belikan. Aden nggak boleh pergi sendiri," jawab Mbok Ratmi.Arya tersenyum. Wanita itu masih saja mengekangnya. Padahal, kemarin dia sudah berjanji tidak akan mengurungnya lagi."Tapi, Mbok. Kemarin aku bertemu temen, katanya aku ini sudah punya anak dan istri. Aku harus mencari tahu Mbok, apa benar yang dikatakan oleh temanku kemarin. Apa Mbok nggak kasihan dengan anak istriku kalau seandainya apa yang dikatakan oleh temanku itu benar?" Mbok Ratmi terdiam. Benar juga apa yang dikatakan oleh Arya. Kasihan anak dan istrinya kalau memang itu benar.Arya memegang lengan Mbok Ratmi. "Mbok, boleh ya? Izinkan saya keluar. Nanti saya akan kembali sebelum Nona pulang. Please?" Pinta Arya sambil mengatupkan tangan di dada.Setelah wanita paruh baya itu mengangguk. Arya pun pergi meninggalkan rumah Karina. Dia harus mencari tahu, siapa Rina dan
Last Updated: 2024-12-30
Chapter: 93Setahun Kemudian"Mama, kenapa Om Arya nggak sembuh-sembuh sakitnya? Keisha kangen, pengen main sama Om Arya," rengek gadis kecil berkuncir kuda itu.Rina tersenyum lembut, lalu duduk di samping putrinya. "Keisha kan tahu, kalau Om Arya sedang sakit dan nggak ingat kita. Kita tunggu saja, ya. Mama juga nggak tahu sekarang Om Arya tinggal di mana," ujar Rina sabar.Gadis kecil itu memberengut, kemudian masuk ke kamarnya. Rina menghela napas panjang. Dalam hatinya, ia ingin mencari tahu keberadaan Arya. Tapi, untuk apa? Arya tidak mengingatnya sama sekali. Ia juga takut kehadirannya justru membuat Arya tak nyaman."Bagaimana kabarmu sekarang, Arya?" bisik Rina pada dirinya sendiri.---Di Tempat LainArya melirik ke arah pintu dengan gelisah. Ia sudah tidak tahan lagi hidup seperti ini, terkurung di rumah Karina. "Karin, aku mau beli sabun. Sabunku habis," katanya sambil mengambil jaket."Sabun apa? Biar Bibi yang beli. Kamu di rumah aja!" Karina mengawasi Arya tajam. "Kamu kan sering n
Last Updated: 2024-12-28
Chapter: 92“Kenapa Rina tak pernah muncul lagi?” Arya bertanya suatu malam pada Karina, yang duduk di kursi di sudut kamar.Sudah dua minggu sejak Rina dan Keisha berhenti datang ke rumah sakit. Arya mulai menyadari ada yang hilang di hatinya. Meski dia tak ingat tentang hubungannya dengan Rina, tetapi keberadaan mereka membuat hatinya terasa nyaman. Karina menatapnya dengan senyum samar, tapi matanya menyiratkan emosi yang tertahan. “Mungkin dia merasa kamu tidak membutuhkannya lagi. Kadang, orang memilih pergi daripada melihat seseorang yang mereka sayangi menderita.”Arya mengernyit. “Tapi... aku merasa berbeda. Seolah aku membutuhkan mereka.”Karina segera menyela, menggenggam tangannya dengan lembut. “Arya, jangan paksa dirimu untuk mengingat jika itu membuat kepalamu sakit. Biarkan semua berjalan dengan perlahan. Lama-kelamaan, kamu juga ingat nanti." Karina memaksakan senyumnya. Meski dalam hati, dia merasa takut jika Arya mengingat masa lalunya. ---Beberapa hari kemudian, dokter sudah
Last Updated: 2024-12-25
Chapter: 91"Pak Arya, semua sudah stabil. Setelah ini, akan ada dokter lain yang akan merawat Pak Arya. Mungkin bisa sambil rawat jalan," terang dokter laki-laki yang saat itu memeriksa Arya. Arya dan Rina mengangguk bersamaan. "Terima kasih, Dok," jawab keduanya kompak.Setelah dokter itu keluar, tak lama, ketukan pelan terdengar di pintu kamar Arya. Seorang wanita berjas putih masuk ke dalam ruangan sambil membawa beberapa dokumen medis. Rambut panjangnya terurai rapi, dan senyumnya tampak lembut namun tegas. “Selamat pagi,” sapa wanita itu sambil memandang ke arah Arya yang sedang duduk di tempat tidur, ditemani Rina dan Keisha. “Saya Dr. Karina, spesialis syaraf. Saya akan menangani perawatan lanjutan untuk Pak Arya.” Arya mengangguk sopan. “Terima kasih, Dokter.” Namun, saat itu Dr. Karina terdiam. Matanya membesar, dan tangannya bergetar saat melihat wajah Arya. Dadanya bergemuruh. Itu dia. Pria yang telah lama ia pendam di hati. Cinta pertamanya sejak SMA. ‘Arya...,’ pikirnya sambil
Last Updated: 2024-12-24
Chapter: Serangan Siena"Apa, wanita itu hamil? Kurang ajar Keanu! Kamu akan mendapat balasan yang setimpal karena telah menyakiti aku!" Siena marah saat dia mendengar kabar bahwa Miska tengah hamil. Baginya, ini adalah pengkhianatan yang tidak bisa dimaafkan. Dia mendatangi ayahnya lagi, kali ini dengan wajah penuh tekad. “Ayah, aku butuh bantuan lebih. Miska sedang hamil, dan aku tidak bisa membiarkan anak itu lahir. Keanu harus tahu bahwa dia telah memilih jalan yang salah.” Ayah Seina menghela napas panjang. Sedari dulu, dia tahu kalau Keanu tidak pernah mencintai putrinya. Namun, melihat putrinya sakit hati juga membuat dia tak tega. Dia pun mengangguk. “Baiklah. Aku akan memastikan mereka tidak akan hidup tenang. Orang-orangku akan melakukan apa yang kamu inginkan.” Siena tersenyum puas, bayangan balas dendam sudah tergambar jelas di benaknya. Dia tidak akan membiarkan Keanu bahagia. Dan dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan Keanu kembali. --- "Bagaimana, Sayang, kamu bahagia tinggal di
Last Updated: 2024-10-23
Chapter: Seina MarahBrakkkPintu terbuka, Seina masuk dengan wajah penuh amarah. "Kenapa sejak kamu menikah dengannya, kamu sudah tidak peduli lagi padaku? Padahal alu mengizinkanmu menikahi dia lagi karena kamu berjanji akan berlaku adil. Tapi mana? Kamu bahkan tidak permah pulang!" Keanu yang sedang memeriksa laporan perusahaannya langsung mendongakkan kepala. Kali ini dia harus memperingatkan Seina. "Aku sudah muak menjadi bonekamu, Sei! Kamu tidak bisa mengancamku apalagi menekanku! Tingkah lakumu sudah melewati batas, Sei! Untuk apa kamu nenerorku?" "Akkhh!! Aku tidak akan berbuat seperti itu jika kamu tidak mengabaikanku!" Seina yang kesal, langsung mengobrak-abrik barang-barang di atas meja Keanu, membuang dokumen-dokumen itu ke lantai dan membanting bingkai foto yang menghiasi meja kerja itu. “Kamu pikir kamu bisa meninggalkanku begitu saja, Keanu?” bentak Siena sambil menatapnya tajam. “Kamu bahkan tidak tahu seberapa dalam aku bisa menyakitimu.” Keanu menghela napas dan berdiri, menatap Sie
Last Updated: 2024-10-17
Chapter: Teror?"Kamu tidak marah padaku soal IUD itu?" tanya Miska sambil memperhatikan wajah suaminya.Lelaki itu menggeleng. "Tidak, aku tidak masalah dengan hal itu, aku yakin, kamu melakukannya karena tak ingin Devano terlalu cepat memiliki adik. Sekarang, kita fokus saja sama kehamilanmu," ucapnya. Seminggu sudah Miska dirawat di rumah sakit. Keanu tak pernah beranjak dari sisinya. Pekerjaannya di kantor, dia handel dari rumah sakit. Dia berusaha menjadi suami yang bertanggungjawab mulai saat ini. Dia tidak ingin melewatkan masa kehamilan anak keduanya seperti dia saat Miska hamil Devano dulu. "Hati-hati sayang," ucap Keanu saat Miska turun dari brangkar. Setelah Keanu memastikan bahwa Miska dan bayinya dalam keadaan baik, dia memutuskan untuk memperbaiki hubungannya dengan Miska. Keanu menyadari bahwa dia harus menjaga Miska dan bayinya dari ancaman siapapun termasuk Siena.Miska menatap Keanu dengan mata berkaca-kaca. Dia merasa bersalah pada lelaki yang saat ini menjadi suaminya. "Maafkan
Last Updated: 2024-10-15
Chapter: Keputusan Keanu“Kita bicara besok saja,” ucap Keanu yang langsung meninggalkan Siena begitu saja.Siena pun berteriak kesal. “Keanuuu! Kamu brengsek!”Di apartemen“Sayang,” teriak Keanu.Lelaki itu segera mengangkat tubuh sang istri kemudian membaringkannya di atas ranjang. Dia pun membangunkan istrinya dengan minyak aromaterapi. Namun, hampir lima belas menit, sang istri tak kunjung bangun. Keanu yang panik langsung membawa Miska ke rumah sakit. Dia takut sang istri kenapa-napa.Sesampainya di rumah sakit, Miska langsung dibawa ke UGD. Namun, dokter malah menyuruhnya memeriksa Miska ke dokter kandungan. Keanu sudah bahagia. Dia pikir, istrinya tengah hamil saat ini. Dokter segera melakukan USG untuk memeriksa keadaan Miska. “Bagaimana keadaannya, Dok?” tanya Keanu khawatir.“Istri Bapak sedang hamil,” jawabnya.Keanu sudah tersenyum bahagia. Namun, melihat tidak ada senyum di bibir dokter itu membuat Keanu khawatir.“Ada masalah Dok, dengan istri saya?” tanya Keanu.Dokter itu menghela nafas panj
Last Updated: 2024-03-06
Chapter: Keanu Mulai Berontak"Kamu tidak takut?" tanya Siena saat sang suami berhenti bicara. "Tidak, lebih baik aku jatuh miskin tapi bersama dengan wanita yang aku cintai. Daripada harus bersama kamu yang selalu sibuk dengan duniamu," keluh Keanu.Tangan Siena mengepal di bawah. Dia tidak menyangka, suaminya sudah mulai melawan saat ini. Dulu, setiap dia mengancam akan mencabut investasinya, lelaki itu pasti kalang kabut dan luluh kembali. Namun, kenapa sekarang tidak? "Kamu masih mencintainya?" tanya Siena menahan perih di hatinya. "Sangat, dari awal, kamu tahu kalau aku sangat mencintainya," jawab Keanu tanpa memperdulikan perasaan Siena. Hati Siena seolah dirajam sembilu. Perih, bertahun-tahun bersama, kenapa tak ada sedikitpun cinta untuknya. "Lalu denganku?" tanya Siena mulai melemah. "Kamu ingin tahu yang sebenarnya?" tanya Keanu dengan nada dingin. "Katakan!" Siena pun ingin tahu, dianggap apa dirinya oleh sang suami. Miska yang masih terjaga mendengar apa saja yang dibicarakan oleh suaminya denga
Last Updated: 2024-03-05
Chapter: Ancaman Siena"Hai, bagaimana kabarmu?" tanya Juan pada Miska istrinya. Meski sudah bercerai, Juan masih menganggap Miska sebagai istrinya, karena dia tak pernah menjatuhkan talak pada sang istri. Begitu juga sebaliknya. "Hiks, hiks, Juan. Aku merindukanmu. Aku ini, istri yang durhaka pada suami. Meninggalkanmu, di saat kamu dalam keadaan susah seperti itu," tangis Miska saat Juan meneleponnya. Lelaki itu akhirnya mendapatkan nomor sang istri setelah sekian purnama. Berbagai detektif yang dia suruh selalu gagal dan berakhir menghilang. Kini, dia bersyukur, ada orang dalam yang mau membantunya. "Ssttt, jangan menangis. Justru akulah lelaki yang tidak becus melindungi istri hingga kamu sampai bisa tertangkap olehnya. Maafkan aku," sesal Juan. "Tidak, tidak ada yang salah. Takdir yang membuat kita terpisah seperti sekarang ini," ucap Juan menenangkan tangis istrinya. "Bagaimana bisa dia mendapatkan surat cerai itu?" tanya Miska. "Bukan itu yang penting. Ada beberapa hal yang harus kamu lakukan s
Last Updated: 2024-03-04