Home / Romansa / Gadis Kampung Itu, Istriku! / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Gadis Kampung Itu, Istriku!: Chapter 11 - Chapter 20

77 Chapters

BAB 11

Istri lelaki itu segera menggerakkan kepalanya menggeleng, mata perempuan tersebut berkaca-kaca. Tatapan sang suami bagai laser sampai menembus hati. Suara Xavier terdengah lemah, tetapi tidak bisa menyembunyikan amarah yang tersulut."Sayang, ini..."Dia menghela napas lalu menundukkan kepala, tak sanggup membalas tatapan mata sang suami. Air mulai berjatuhan dan meluncur bebas dari pipi Gaia. Bibir bergetar tetapi ia berusaha menyembunyikkan isakan, ingin membantah tetapi kata seakan terjebak di tenggorokan.Melihat reaksi demikian Xavier memijat pangkal hidung yang kepala terasa semakin pening. Ia bahkan menghela napas berkali-kali, berusaha menahan gejolak amarah, dia tau sang istri bukan tipe perempuan seperti itu.”Aku tau, aku tau. Kamu gak akan sengaja melakukan itu, cuma ... aku cuma gak mau berbagi, apalagi lelaki lain melihat penampilanmu yang begini,” lontar lelaki itu.“Aku tau kamu panik, sudah jangan menangis. Maaf tadi aku memarahimu,” lanjutnya.Suara lelaki itu perla
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

BAB 12

Selesai berkata demikian, Leonard memilih memasuki kamar mandi, ia menggeram kesakitan kala air dingin membasahi tubuh. Luka dan memar terasa berdenyut nyeri, dia memejamkan mata lalu mengusap wajah dengan kasar. "Sialan!" makinya. "Aku harus merebut hati, Gaia. Dia pasti tertekan mendapatkan keluarga suami yang begini," lanjut lelaki itu. Sementara di ruangan lain, Xavier telah terlelap pulas setelah menelan obat. Gaia membingkai senyum lembut, mengamati setiap inci wajah sang suami yang tertidur begitu damai. "Tidurlah yang nyenyak, suamiku," bisik perempuan tersebut. "Aku harus mengerjakan sesuatu dulu, baru nanti ikut tidur di sisimu," lanjutnya. Dia mendaratkan kecupan di kening Xavier lalu segera beranjak dari tempat tidur.Bergegas mengambil laptop lalu duduk di kursi dan menaruh benda untuk bekerja di meja. Segera membuka dan jari mulai menari di atas keyboard, tatapan mata sangat tajam memandang fokus ke l
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

BAB 13

Mata Li Jian-Long menatap ke arah, Xinxin, Xavier, Gaia dan Leonard, mendengar perkataan lelaki tersebut, menantu keluar ini menunduk."Dia membuat Kakak Xavier sakit, Ayah," seru perempuan tersebut.Xinxin berkata sambil menunjuk Gaia, mendengar hal tersebut Xavier segera menggenggam tangan sang istri. Sedangkan Leonard memandang pegangan tersebut lalu memalingkan wajah."Lihat, dia terlihat tidak sakit itu, jangan membuat masalah. Kamu ada kuliah pagi bukan, ikut sana sama kakakmu," seru Li."Jaga sikapmu, jangan membuat malu dihadapan orang lain," bisik lelaki itu.Gadis tersebut menundukkan kepala, sedangkan Li Jian-Long segera melangkah pergi meninggalkan dapur, Silvana menepuk bahu sang putri menguatkan."Sudah, ayo pergi! Biarkan Gaia memasak sendiri," ajak sang Ibu.Perempuan itu mengembuskan napas, mata melirik Gaia sekilas lalu mengikuti sang ibu pergi. Xavier meremas pelan tangan istrinya, sedangkan Leonard segera
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

BAB 14

Mata Xavier membulat sempurna mendengar perkataan yang terlontar dengan lancar dari mulut Leonard, lelaki tersebut spontan hendak memukul pria tersebut tetapi segera ditahan oleh lawan. Seringai muncul di bibir, sedangkan Gaia yang mencari mereka lekas berlari karena terkejut.“Aku cuma memberitahumu, kalau Shasha gak suka perkelahian. Kamu malah mau mengajarku,” sungut Leonard.Xavier langsung menoleh mendengar suara langkah kaki berlari mendekati, tatapan Gaia tertuju padanya lalu memandang Leonard.“Sudahlah, kenapa kalian seperti anak kecil. Sudah sana pergi!” seru Gaia.Perempuan itu mendorong Leonard untuk memasuki mobil dan membantu membuka pintu, sedangkan Xinxin yang melihat dan mendengar lekas berlari.“Kamu apaan sih! Leon mau mengantarku,” semprot Xinxin kesal. Tatapan wanita itu seperti mau menerkam kakak iparnya ini, sedangkan Gaia menaikan alis mendengar panggilan perempuan tersebut untuk Leonard. “Ayo m
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

BAB 15

Gaia duduk di sudut ruangan, pandangan mata tidak lepas dari memperhatikan gerak-gerik sang suami. Terlihat Xavier tengah berdiskusi dengan para bawahan, suasana sangat terasa berat karena pembahasan begitu rumit jika bukan dari bidang ini. Setiap kata yang keluar dari bibir pria tersebut, bagai tetesan air jatuh ke dalam wadah di hati. Jari Gaia mengetuk meja dengan seolah mengikuti irama detak jantung, kepala ia kadang dimiringkan ke kanan dan kiri, mengikuti pergerakkan Xavier. Pandangan tidak lepas dari sosok lelaki berperawakan besar ini.”Nona, apa kamu ingin minum? Sudah lama Nona memperhatikan Tuan Xavier,” seru seorang wanita.Perempuan itu langsung menoleh memandang gadis yang bertanya padanya, ia segera mengulas senyum lalu mengangguk. Dia meletakan jari telunjuk ke bibir menandakan agar jangan bersuara kembali.“Buatkan jus aja, bawakan cemilan juga. Oh iya, siapkan juga buat mereka, turuti aja perintahku!” ucap istri Xavier.
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

BAB 16

Waktu dan suasana berbeda. terlihat Arka tengah berjibaku dengan pekerjaan. Kesibukan yang dikerjakan oleh lelaki itu seperti tidak mengenal waktu. Namun, di saat diterpa kebisingan ketikan keyboard ataupun kertas. Sebuah sentuhan lembut terasa di bahu lelaki tersebut membuat ayah Gaia menoleh. Konsentrasi pria ini hancur lembur, Mona mendekat dengan langkah ringan."Sayang," panggil wanita tersebut.Ia berbisik lembut di dekat telinga lelaki tersebut, lalu tangan melingkar di leher pria berstatus suaminya dan duduk di pangkuan Arka. Lengan Mona berpindah, jemari menyentuh dagu laki-laki yang memiliki dua anak ini, sentuhan membuat sang empu memejamkan mata menikmati.“Kamu itu udah tua, harusnya jangan terlalu fokus dengan pekerjaan. Lagian ... anak kita kan bisa menghandle ini semua, harusnya ini waktu kita bersama lho,” rajuk Mona.Wanita ini memejamkan mata menghirup aroma tubuh sang suami yang menerpa indra pencium, melihat reaksi demikian me
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

BAB 17

Gaia berdiri di pagar balkon, lengan menyentuh pagar besi di sana. Punggung tangan menahan dagu perempuan tersebut, tatapan kosong memandang langit malam yang dihiasi sedikit bintang. Wajahnya terlihat sangat letih, pikiran melayang jauh, terbayang-bayang ucapan orang kepercayaan sang ayah. Jari-jarinya kini memijat kening dengan lembut, seolah berusaha meredakan beban yang menghantam otak. Napas panjang keluar dari bibir anak pertama Arka.“Ini sangat memusingkan,” keluhnya.Tak berselang lama Xavier memasuki ruangan, dia segera mendekati sang istri dan memegang bahu Gaia.“Ada apa, Sayang? Kamu kok semenjak pulang terus melamun. Emang tadi keluar ngapain sih?” tanya Xavier khawatir.“Apa Mama dan adikku menyakitimu lagi?” tanyanya kembali.Perempuan ini membalikkan tubuh dan memandang sang suami, trerlihat ia menghela napas sekali lagi. “Kalau aku merahasiakan sesuatu darimu, apa kamu bakal marah?” tanyanya pelan.Lel
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

BAB 18

Ayah mertua Gaia sampai terkejut mendengar nada suara sang menantu, tatapan terarah ke wanita tersebut. Ia spontan menaruh koran dengan gerakan cepat ke meja, menyebabkan suara tangan menghantam benda. Semua mata yang tadi memandang Gaia, kini memandang Li Jian-Long.“Silvana, jangan keterlaluan. Dia menantu pilihanku loh,” tegur lelaki tersebut.Suara lelaki itu terdengar nada peringatan, mata Silvana menyipit mendengar perkataan sang suami. Bibir mengerucut tanda kesal, tetapi ketika manik mata ia beradu dengan Li Jian-Long yang pandangan sangat menusuk membuat dia menunduk takut.Sedangkan Xavier yang masih tenggelam dalam keterkejutan, tersadar dam segera mengusap punggung Gaia, berusaha menenangkan amarah yang bergejolak di hati perempuan tersebut.“Maafkan Mama mertuamu, Gaia,” seru Li Jian-Long.Saat lelaki itu berkata, nada suara sedikit melunak, tetapi tidak menghilangkan wibawa pria tersebut. Gaia menghela napas lalu memandang sang suami dan mertua lelaki, dia menganggukkan
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

BAB 19

Gaia langsung berwajah masam kala mendengar teguran sang asisten ayahnya, ia memasang ekpresi datar. Jiang Lie melihat hal ini menelan ludah, riak wajah perempuan tersebut kini sangat mirip dengan Arka. “Apa kamu mempertanyaan rencanaku,” kata Gaia dingin.Mendengar nada suara demikian Jiang Lie spontan menggeleng dengan cepat, melihat hal tersebut Gaia menyeringai lalu tertawa sangat lepas.“Apa aku sangat mirip dengan gaya Papaku,” lontar wanita tersebut.Mendapati perkataan Gaia, Jiang Lie langsung bernapas lega. Ia melirik Gaia lalu mengembuskan napas kembali dan pandangan kembali membelah jalanan.“Iya, iya, Nona sangat mirip dengan Tuan Arka. Sampai-sampai saya terkejut,” balas Jiang Lie.Istri Xavier ini langsung memasang wajah penuh senyuman membuat Jiang Lie sempat terpaku, ia segera menggerakkan kepala menggeleng dan lekas melajukan kendaraan lebih cepat.“Sudah-sudah, aku gak mau menggodamu lagi. Fokus ke jalanan, nanti kalau udah sampai beritahu aku, aku ingin fokus memba
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

BAB 20 [PART A]

Gaia memutarkan bola mata mendengar cibiran para wanita di hadapannya. Ia segera mengambil kembali resume dan memilih melangkah pergi karena malas meladeni mereka. Merasa tak dihargai salah satu perempuan tersebut lekas mencekal lengan istri Xavier.“Siapa yang menyuruhmu masuk! Kamu pergi dari sini. Perusahaan ini gak nerima orang kaya kamu,”semburnya.Perempuan berstatus anak pemilik perusahaan ini memandang malas para wanita yang menghadangnya, lalu pandangan mengarah ke lengan yang dicekal.“Kamu siapa, melarangku! Aku bahkan belum menyerahkan resume ini, kamu udah bilang perusahaan gak menerimaku. Memangnya kamu anak pemilik perusahaan ini,” ketus Gaia.Mereka langsung terdiam mendengar perkataan Gaia, saling memandang seperti berbicara lewat tatapan. “Aku, aku putri pemilik perusahaan ini, jadi aku punya kendali buat menerimamu atau menolakmu,” seru perempuan yang berbaju merah.Dua teman perempuan itu sempat terkejut lalu segera menganggukkan kepala.“Ya, Hana, putri tertua p
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more
PREV
123456
...
8
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status