Share

BAB 18

Author: Pena_Receh01
last update Last Updated: 2024-10-19 23:50:35

Ayah mertua Gaia sampai terkejut mendengar nada suara sang menantu, tatapan terarah ke wanita tersebut. Ia spontan menaruh koran dengan gerakan cepat ke meja, menyebabkan suara tangan menghantam benda. Semua mata yang tadi memandang Gaia, kini memandang Li Jian-Long.

“Silvana, jangan keterlaluan. Dia menantu pilihanku loh,” tegur lelaki tersebut.

Suara lelaki itu terdengar nada peringatan, mata Silvana menyipit mendengar perkataan sang suami. Bibir mengerucut tanda kesal, tetapi ketika manik mata ia beradu dengan Li Jian-Long yang pandangan sangat menusuk membuat dia menunduk takut.

Sedangkan Xavier yang masih tenggelam dalam keterkejutan, tersadar dam segera mengusap punggung Gaia, berusaha menenangkan amarah yang bergejolak di hati perempuan tersebut.

“Maafkan Mama mertuamu, Gaia,” seru Li Jian-Long.

Saat lelaki itu berkata, nada suara sedikit melunak, tetapi tidak menghilangkan wibawa pria tersebut. Gaia menghela napas lalu memandang sang suami dan mertua lelaki, dia menganggukkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 19

    Gaia langsung berwajah masam kala mendengar teguran sang asisten ayahnya, ia memasang ekpresi datar. Jiang Lie melihat hal ini menelan ludah, riak wajah perempuan tersebut kini sangat mirip dengan Arka. “Apa kamu mempertanyaan rencanaku,” kata Gaia dingin.Mendengar nada suara demikian Jiang Lie spontan menggeleng dengan cepat, melihat hal tersebut Gaia menyeringai lalu tertawa sangat lepas.“Apa aku sangat mirip dengan gaya Papaku,” lontar wanita tersebut.Mendapati perkataan Gaia, Jiang Lie langsung bernapas lega. Ia melirik Gaia lalu mengembuskan napas kembali dan pandangan kembali membelah jalanan.“Iya, iya, Nona sangat mirip dengan Tuan Arka. Sampai-sampai saya terkejut,” balas Jiang Lie.Istri Xavier ini langsung memasang wajah penuh senyuman membuat Jiang Lie sempat terpaku, ia segera menggerakkan kepala menggeleng dan lekas melajukan kendaraan lebih cepat.“Sudah-sudah, aku gak mau menggodamu lagi. Fokus ke jalanan, nanti kalau udah sampai beritahu aku, aku ingin fokus memba

    Last Updated : 2024-11-01
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 20 [PART A]

    Gaia memutarkan bola mata mendengar cibiran para wanita di hadapannya. Ia segera mengambil kembali resume dan memilih melangkah pergi karena malas meladeni mereka. Merasa tak dihargai salah satu perempuan tersebut lekas mencekal lengan istri Xavier.“Siapa yang menyuruhmu masuk! Kamu pergi dari sini. Perusahaan ini gak nerima orang kaya kamu,”semburnya.Perempuan berstatus anak pemilik perusahaan ini memandang malas para wanita yang menghadangnya, lalu pandangan mengarah ke lengan yang dicekal.“Kamu siapa, melarangku! Aku bahkan belum menyerahkan resume ini, kamu udah bilang perusahaan gak menerimaku. Memangnya kamu anak pemilik perusahaan ini,” ketus Gaia.Mereka langsung terdiam mendengar perkataan Gaia, saling memandang seperti berbicara lewat tatapan. “Aku, aku putri pemilik perusahaan ini, jadi aku punya kendali buat menerimamu atau menolakmu,” seru perempuan yang berbaju merah.Dua teman perempuan itu sempat terkejut lalu segera menganggukkan kepala.“Ya, Hana, putri tertua p

    Last Updated : 2024-11-02
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 20 [PART B]

    Gaia langsung bekerja, setelah memberikan resume, beberapa pasang mata memandang wanita itu. Berbagai terkaan di otak mereka, istri Xavier yang mendapatkan pandangan tersebut hanya mengembuskan napas.“Apa yang kalian lihat, ayo cepat bekerja! Atau sudah bosan bekerja di sini? Mau kasih kerjaan kalian sama yang melamar kerja,” sentak Jiang Lie.Semua segera menggelengkan kepala mendengar ucapan lelaki bermarga Jiang ini, sedangkan Gaia menyeringai melihat respon mereka lalu menatap asisten Ayahnya yang mendekat.“Kalau ada apa-apa bilang padaku,” lontar Jiang.Putri dari atasannya ini hanya mengangguk sebagai jawaban, Gaia menggerakkan tangan mengusir membuat semua yang melihat memandang tak percaya. Sedangkan Jiang Lie memajukan bibir lalu melangkah pergi, di tempat lain melihat hal tersebut. Fang Yin mengepalkan tangan dan bergegas pergi. Apalagi mendengar bisik-bisik para karyawan membuat telinga terasa panas bagi wanita yang mengangguk calon istri pria bermarga Jiang ini.“Lie Lie,

    Last Updated : 2024-11-21
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 21

    Mata mereka membulat kala mendengar ucapan dingin Jiang Lie, lalu lelaki itu bergegas melangkah pergi meninggalkan ruangan ini. Beberapa dari semua bergegas belari mencari Gaia, hati berdebar sangat kencang. Sedangkan Fang Yin mengepalkan tangan, dari pancaran netra terlihat begitu emosi. Sedangkan putri Mona dan Arka ini menyeringai, sambungan telepon tidak dimatikan membuat ia bisa mengetahui kekacau tadi. “Ini hanya gertakan kecil untuk kalian, beraninya mengertak orang baru, kalau gak diberi pelajaran nanti akan terus begini,” ucapnya pelan.Wanita itu bergegas mematikan sambungan telepon, lalu berakting sibuk melakukan pekerjaan yang diperintahkan mereka. Kala salah satu dari mereka melihat keberadaan Gaia, semua bergegas mendekati karyawan baru tersebut lal memegang tangan Gaia.“Jangan bekerja lagi, cepat ke ruangan Tuan Jiang! Jangan menunda waktu lagi, waktumu beberapa menit udah terpakai karena mencarimu,” lontar salah satu dari mereka dengan napas terengah.Gaia segera men

    Last Updated : 2024-11-24
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 22 [PART A]

    Mendengar suara Fang Yin yang sangat nyaring membuat kedua manusia berbeda jenis itu terkejut, bahkan Gaia spontan turun dari meja dan hendak terjatuh. Beruntung Jiang Lie dengan sigap menangkap perempuan tersebut, sedangkan calon istri lelaki tersebut semakin terbakar cemburu. "Apa yang kamu lakukan! menjauh dari calon suamiku," pekik wanita tersebut.Fang Yin berkata demikian sambil melangkah mendekati mereka dan menarik Gaia menjauh dari Jiang Lie. Tatapan penuh kecemburuan terlihat jelas, mendapati pandangan demikian perempuan itu hanya menghela napas lalu melirik bawahan kepercayaan Arka."Dasar Jalang! Beraninya menggoda calon suamiku," geram Fang Yin.Perempuan itu berkata sambil menunjuk-nunjuk wajah Gaia, istri Xavier ini segera menepis lengan Fang Yin yang membuat wanita itu semakin emosi."Jaga mulutmu! aku bukan Jalang, ataupun menggoda Lie. Lagian siapa yang mau menggoda dia, suamiku lebih menarik dimataku," balas Gaia ketus.Mata Fang Yin membulat, pendengarnya malah fo

    Last Updated : 2024-12-04
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 22 [PART B]

    Jiang Lie segera menepuk bahu Fang Yin membuat sang empu menoleh lalu mendapatkan tatapan tajam dari tunangannya. "Nona Gaia gak berbohong, dia memang putri pertama Tuan Arka," seru Jiang Lie.Fang Yin bangkit dari duduknya lalu melirik Jiang Lie dan Gaia, ia memandang tak percaya pada sang calon suami lalu menatap perempuan yang masih bergaya angkuh ini."Kamu meracuni pikiran calon suamiku, bahkan membuat ia berbohong!" hardik wanita tersebut.Gaia memutarkan bola matanya mendengar perkataan Fang Yin, ia kembali menghela napas."Calon istrimu ini sangat keras kepala, kamu urus saja sendiri! Jangan sampai membuat tugas dari Papaku terganggu," ucap istri Xavier."Dan jangan sampai dia membocorkan identitasku pada yang lain," lanjutnya. Setelah berkata demikian wanita itu segera melangkah ke kursi kebesaran Jiang Lie, sedangkan pria berstatus tunangan lelaki tersebut menarik agar sedikit menjauh dari Gaia."Kalau kamu gak percaya gak apa-apa, nanti setelah tugas yang diberikan Tuan

    Last Updated : 2024-12-04
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 23 [PART A]

    Mata Gaia membulat mendengar perkataan sang suami, bahkan ia sampai melepaskan sendok yang ia pegang membuat benda tersebut terjun ke piring. Hal ini membuat mereka menjadi pusat perhatian, kala tersadar perempuan tersebut lekas menggelengkan kepala dan jemarinya menyentuh lengan Xavier."Gak perlu, Sayang. Cukup antar ke tempat biasa aja," tolak Gaia spontan.Suara wanita itu agak tinggi, membuat Xavier memandangnya dengan tatapan tak biasa. Sedangkan Silvana dan Xinxin langsung tersenyum sinis dan Li Jian-Long segera menyingkirkan ekpresi kaget dan memilih kembali melahap hidangan."Maaf, Sayang. Aku gak bermaksud berbicara begitu," lontar perempuan itu pelan.Xavier menghela napas otaknya tengah menerka-nerka dan mata terus memandang sang istri. Baru saja hendak mengeluarkan suara, ia tetapi tak jadi karena di dahului Silvana dan Xinxin yang menyela."Kenapa gak mau putraku mengantar sampai ke perusahaan," sinis Silvana."Pasti malu itu, perusahaannya sangat kecil atau mungkin buk

    Last Updated : 2024-12-08
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 23 [PART B]

    Semua terkejut dengan perkataan Silvana, sedangkan Li Jian-Long tangannya hendak melayang ke pipi istrinya tetapi tidak jadi mendarat di sana. Lelaki itu mengepal dan mendengkus sangat kasar membuat spontan perempuan yang ia nikahi menundukkan kepala. "Kamu, kamu!" Ucapan Li Jian-Long terdengar sangat tertahan, ia seperti berusaha agar tidak mengeluarkan perkataan kasar yang akan semakin memperburuk suasana. Tetapi ternyata terwakili oleh putranya."Mah! kamu apa-apaan sih, main asal bicara aja. Kalau di dengar orang lain gimana," omel Xavier."Mana mungkin istri dan Ayahku berbuat begitu, kalau Ayah berbuat nakal gak mungkin dia selalu mengutamakan Mama," lanjutnya.Silvana langsung bungkam mendengar ucapan sang anak, ia bergerak gelisah dan spontan memukul kepala sendiri. Melihat hal tersebut Li Jian-Long lekas memegangi tangan sang istri agar tidak menyakiti diri sendiri. "Maaf, Sayang," kata Silvana dengan nada lemah.

    Last Updated : 2024-12-09

Latest chapter

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 29 [PART B]

    Silvana siap meledakkan amarahnya, tetapi tangan Li Jian-Long menahan tepat waktu. perempuan tersebut spontan menoleh ke arah sang suami lalu menghentakkan kaki menunjuk kekesalan yang tak tertahankan. Li Jian-Long lekas melirik putra keduanya, ia menggerakkan kepala sebagai isyarat untuk Xavier lekas mengajak mereka memasuki kediaman. "Ayo masuk," ajak putra kedua Li Jian-Long. Xavier lekas membuka pintu dan mempersilakan sang istri untuk memasuki kediaman. Tatapan perempuan itu tidak bisa disembunyikan, pancaran terpesona sangat terlihat membuat Li Xinxin menatap sinis. Sedangkan Bai Lisha mengerutkan dahi melihat dekorasi yang sama sekali bukan terlihat hasil dari seorang Xavier. Selesai terpaku melihat ruangan ini, Gaia menoleh ke arah pasangannya lalu tersenyum lebar. ia segera berlari kecil dan mendaratkan dekapan erat di pinggang Xavier. "Sayang, makasih," pekik wanita tersebut. Xavier langsung tersenyum hangat, ia segera memb

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 29 [PART A]

    "Tapi aku kan gak tau di mana rumahmu," sungutnya dengan nada kesal. Xavier memutarkan bola mata dengan malas dan mengembuskan napas kasar. Dia memandang sekilas riak wajah penuh amarah Bai Lisha lalu kembali menatap muka istrinya, ia bahkan dengan lembut merapikan anak rambut Gaia. "Itu udah aku nyalakan GPS-nya, Lisha. Kamu tinggal ikuti perintahnya aja. Gitu aja kok dibuat ribet sih. Ini udah tahun dua ribu empat puluh lima, Lisha ... sebengar lagi malah mau dua ribu empat puluh enam, masa kamu gaptek sih," balas Xavier. Lisha langsung memalingkan wajah ke depan kala mendengar sindiran Xavier, matanya sangat berapi. Dia mengepalkan tangan, apalagi melihat betapa lembut sang pujaan memperlakikan Gaia. "Awas aja kamu, aku bakal buat kamu bertekuk lutut padaku. Dan menyesal sudah menikahi gadis sialan itu," geram Bai Lisha dalam hatinya. Suara ketukan

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 28 [PART B]

    Xavier segera membantu sang istri untuk berdiri, sedangkan Li Jian-Long menatap tajam Xinxin membuat perempuan tersebut menundukkan kepala. "Jangan lakukan itu lagi, ingat itu! Dia tetap kakak iparmu," tegur Li Jian-Long. Setelah menegur putrinya, Li Jian-Long langsung menatap Xavier. Tatapan mata terlihat agak kecewa, mendapatkan hal ini suami Gaia menghela napas. "Ayah ...." Ucapannya terhenti kala dilirik tajam oleh sang Ayah, membuat Xavier menghela napas. Lelaki itu langsung menoleh memandang Bai Lisha, lalu melangkah dan berdiri di hadapan perempuan tersebut. "Maaf, tapi kalau permintaanmu buat bantu aku persyaratnya kaya gitu, aku gak akan mau," tutur Xavier lembut. Bai Lisha mengulas senyuman mendengar perkataan Xavier, walaupun lelaki itu menolak permintaannya tetapi dia terlihat mulai melunak dan merima ia lagi. "Okey, aku tau. Gak bisa dipaksakan, aku tetap akan membantumu, lagian emang awalnya tujuanku

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 28 [PART A]

    Semua sudah selesai mengisi perut, kini mereka berada di luar. Xavier melihat masih ada keberadaan Bai Lisha merasa heran, sedangkan Gaia memandang geram wanita tersebut. "Sayang, kenapa wanita itu masih ada di sini? apa dia mau ikut ke rumah kita," bisik sang gadis. Mendengar ucapan sang istri dan nada bicara yang ia pahami, lelaki tersebut tersenyum kecil lalu pandangannya kembali melirik Bai Lisha dan bertepatan wanita itu menoleh menatapnya. "Dia menatapku, aku masih ada kesempatan," pekik perempuan itu dalam hati. Hati yang tadinya dipenuhi marah dan kecemburuan ini mengusap ke udara, terbawa oleh hembusan angin. "Apa yang dia lakukan di sini? istriku risih ada dia, mendingan Nona Bai silakan pulang. Ini sudah larut malam, gak pantas seorang gadis terlalu lama di luar," seru Xavier. Bai Lisha langsung memalingkan wajah mendengar perkataan yang keluar dari bibir Xavier, ucapan lelaki itu s

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 27 [PART B]

    Mereka hanyut dalam tatapan penuh cinta, menikmati setiap kulit yang bersentuhan, napas terdengar memburu. Xavier sudah melemparkan asal jas dan kemeja, kala lelaki itu mulai terburu-buru hendak melepaskan pakaian wanitanya. Bunyi pintu terbuka membuat keduanya kaget dan mengalihkan pandangan ke benda untuk akses keluar masuk. "Ka-kalian." Ucapan Bai Lisha tergagap, dia terpaku melihat pemandangan tersebut. Terpesona dengan penampilan Xavier dan tatapan penuh amarah terpancar kala memandang Gaia. "Keluar! Siapa yang menyuruhmu membuka pintu kamar kami sembarangan," teriak Xavier menggelenggar.Gaia yang baru saja tersadar dari keterkejutan segera menarik selimut dan menutupi tubuh sang suami. Xavier langsung menoleh memandang istri kecilnya, sedangkan penghuni lain mendebgar teriakan lelaki itu lekas berlari mendekat."Apa yang ter ...." Ucapan Li Jian-Long terhenti kala melihat pemandangan yang ada di kamar putranya, dia seg

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 27 [PART A]

    Fang Yin mendengar hal itu langsung menarik lengan sang teman. Ia melirik sekitar lalu bernapas lega kala tidak ada tanda keberadaan Gaia. "Kamu ini, jangan asal bicara. Gaia gak mungkin jadi simpanan calon suamiku. Dia udah punya suami, dan aku pernah bertemu sama suaminya dan aku jamin Gaia gak akan berpaling," seru wanita itu. Dahi perempuan tersebut berkerut kala mendengar seruan Fang Yin yang begitu yakin. "Sudah, bilang ke semua orang. Jangan bergosip begitu lagi, Gaia gak mungkin menjadi orang ketiga di hubunganku. Lie dan dia cuma murni sebagai atasan dan bawahan aja," tutur sang calon istri Jiang Lie. Mendengar penjelasan Fang Yin akhirnya perempuan tersebut menganggukkan kepala lalu mengiyakan perkataan wanita itu. Semua mulai sibuk lagi melakukan pekerjaan dan keluar perusahaan kala waktu pulang telah tiba. Senyuman Gaia terus terukir bahkan saat sampai di depan kediaman Li. "Kamu!" teriak Xin

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 26 [PART B]

    Dua hari berlalu semenjak kejadian Hana yang hendak menjebak Gaia tetapi digagalkan oleh Fang Yin. Perempuan tersebut langsung dikeluarkan oleh perusahaan atas perintah Jiang Lie, kala melangkah keluar perempuan tersebut menatap penuh amarah ke arah Gaia. Kini waktu sudah menjelang sore, setelah pulang dari kantor dia akan segera pindah dari kediaman mertuanya. Netra wanita tersebut memandang ke langit yang terlihat semburat jingga, senyuman terus terukir di bibir. "Apa yang kamu pikirkan? Bahagia sekali," tegur Fang Yin. Mereka tengah berada di ruangan Jiang Lie, mengerjakan pekerjaan di sana. Beberapa orang membicarakan ketiganya, gosip mulai tersebar hanya saja belum sampai ke telinga dua perempuan tersebut. "Iya dong aku bahagia, akhirnya keluar dari rumah mertua dan punya rumah sendiri bareng suamiku," balas Gaia penuh semangat. Perempuan itu berbalik memandang Fang Yin, senyuman terus terbingkai di wajah anak Arka ini. "Wah ...

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 26 [PART A]

    Ketegangan langsung memenuhi ruangan saat mendengar suara Fang Yin, perkataannya begitu tajam dan menusuk bak pisau yang baru saja selesai diasah. Nada suara sarat akan amarah, membuat pasang nata beralih tertuju padanya. Sedangkan dia menatap Hana yang terlihat jelas wajah berubah seketika menjadi memucat. Keterkejutan, takut tergambar jelas. "Apa-apaan sih, kamu! Gak jelas banget," gerutu Hana. Suaranya terdengar gemetar,perempuan itu menyembunyikan keterkejutannya dan bahkan tangan spontan menyembunyikan sebuah berkas di belakang tubuh. "Kamu tau kalau Gaia alergi seafood, dan kamu malah mau menyuruh dia buat pergi bertemu orang yang sangat gila seafood. Kamu gila, ha!" balas wanita itu sengit.Gaia mendengar perkataan Fang Yin mengerutkan dahi dan melirik yang dimarahi perempuan itu sebentar, sedangkan Hana membulatkan mata ia segera mendekati temannya ini."Kamu apaan sih, aku harus menyingkirkan dia. Kamu sudah terpengaruh s

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 25 [PART B]

    Xavier terdiam mendengar ucapan Bai Lisha membuat wanita itu menyeringai, perempuan tersebut langsung menepuk pakaiannya lalu mendaratkan bokong di meja kerja lelaki berstatus suami orang lain ini."Kamu benar gak berbohong?" tanya Xavier memastikan.Bai Lisha menganggukkan kepala sebagai jawaban, tatapan lelaki itu kini menatap sang lawan bicara dengan tatapan menelisik mencari kebenaran. Xavier menghela napas kala tidak mendapati kebohongan dalam diri perempuan tersebut."Kamu pasti gak mau rugi, kamu mau membantu imbalannya apa kalau berhasil?" balas lelaki tersebut.Wanita itu menyeringai mendengar perkataan Xavier, ia langsung menopang kaki bergaya begitu angkuh. Sedangkan lelaki ini segera memalingkan wajah, ia memilih melangkah menjauh dan mendaratkan bokong di sofa."Aku ingin kamu menceraikan wanita itu dan menikahiku, mudah bukan!" Mata Xavier melotot mendengar ucapan Bai Lisha, lelaki itu bahkan langsung berdiri dan m

DMCA.com Protection Status