Semua Bab Cinta Baruku untuk Membalas Mantan: Bab 41 - Bab 50

50 Bab

Bab 41

Mati lampu? Elvina buru-buru menyalakan senter di ponsel. Melalui jendela di ujung koridor, dia bisa melihat lampu di luar masih menyala. Samar-samar, terdengar pula suara Owen, mengatakan terjadi korsleting.Setelah berpikir sesaat, Elvina memutuskan untuk memberikan jas yang dibelinya besok saja. Ketika Elvina hendak kembali, tiba-tiba terdengar suara dari dalam kamar seperti ada yang terjatuh.Elvina khawatir Raiden menabrak sesuatu karena gelap gulita. Jika lukanya tertarik, bukankah akan sangat gawat? Dia pun mengetuk pintu dan memanggil, "Kak, kamu baik-baik saja?""Kak Raiden?" Elvina mengetuk beberapa kali, tetapi tidak ada respons. Ini membuatnya agak panik. Ketika hendak mendobrak pintu, tiba-tiba terdengar suara Raiden. "Pintunya nggak dikunci, masuk saja.""Oke." Elvina menghela napas lega. Dia berjalan masuk dengan menyalakan senter ponsel. Namun, setelah menyinari ke sekeliling, dia tidak melihat sosok Raiden.Tatapan Elvina tertuju pada pintu kamar mandi yang tertutup ra
Baca selengkapnya

Bab 42

Karena mati lampu, selain area sofa, area lain di kamar gelap gulita. Elvina merasa suasana di sini terlalu sunyi, sampai-sampai dia bisa mendengar suara napasnya sendiri. Hal ini membuatnya makin gugup saat mengobati Raiden.Demi meredakan kecanggungan dan memecahkan keheningan, Elvina berkata, "Terima kasih banyak, Kak. Aku berutang budi padamu."Raiden tahu alasan Elvina berterima kasih. Di tengah kegelapan, tatapannya terlihat suram. Setelah terdiam sesaat, Raiden berkata, "Kita sudah menikah. Sudah seharusnya aku melindungimu. Nggak ada utang budi seperti yang kamu katakan. Kalau kamu terluka malam itu, berarti aku nggak memenuhi tanggung jawabku."Elvina tahu status hubungan mereka. Namun, setelah mendengar kalimat terakhir Raiden, jantungnya tak kuasa berdebar-debar. Raiden membuatnya merasa terlindungi.Elvina mengiakan, lalu lanjut membalut luka Raiden dengan serius. Ketika berdiri di depan Raiden, dengan cahaya senter, Elvina bisa melihat sekuntum bunga seukuran koin di sisi
Baca selengkapnya

Bab 43

Pada hari Kamis, Elvina bangun pagi-pagi. Dia memakai jas hitam dan menguncir rambutnya. Penampilannya terlihat sangat cantik dan profesional.Karena kemunculan mendadak Peter malam itu, Elvina merasa sangat canggung. Beberapa hari ini, dia terus menghindari Raiden. Sementara itu, Raiden terlihat sangat sibuk. Dia pergi pagi pulang malam tidak punya waktu untuk meladeni Elvina.Elvina turun ke lantai bawah. Dia melihat Raiden sedang sarapan. Dasi yang dipakainya berwarna biru, sangat mirip dengan dasi yang dipilihnya untuk nenek yang ditemuinya di mal.Namun, Elvina tidak berpikir terlalu jauh. Lagi pula, dasi itu bukan dasi edisi terbatas. Wajar kalau Raiden punya dasi yang sama. Elvina menyapa, lalu duduk di seberang Raiden. Sambil makan, dia bertanya kepada Owen, "Hari ini aku ada wawancara kerja. Apa ada mobil yang boleh kubawa?"Sebelum Owen menjawab, Raiden menyahut dengan nada datar, "Semua mobil di garasi nggak cocok untukmu. Aku sudah suruh orang pesan mobil baru. Beberapa har
Baca selengkapnya

Bab 44

Belakangan ini, Grup Polaris memang membuka rekrutmen. Karena ini adalah perusahaan besar, semua orang yang mendapat panggilan wawancara pun berbondong-bondong datang. Setibanya di lantai tempat wawancara diadakan, Elvina melihat koridor sangat ramai.Elvina tak kuasa menghela napas melihat keramaian ini. Dia mendaftar, mengambil nomor antrean. Ketika hendak duduk di pojok, seseorang tiba-tiba menabraknya. Ponsel orang itu jatuh. Elvina pun membantunya memungut."Terima kasih ...." Wanita itu menerima ponselnya dan berterima kasih. Setelah melihat Elvina, raut wajah wanita itu malah menjadi masam. "Elvina?"Elvina merasa wajah wanita ini familier, tetapi tidak bisa ingat siapa dia. Dia hanya mengangguk dan hendak berjalan melewatinya.Namun, wanita itu tiba-tiba menjulurkan kaki untuk menghalangi. Dia juga mengejek Elvina, "Lucu sekali. Pecundang sepertimu bahkan nggak bisa kerja di perusahaan sendiri. Kamu masih berani menghadiri wawancara Grup Polaris?"Suara Jocelyn tidak kecil sehi
Baca selengkapnya

Bab 45

Setelah keluar dari ruang wawancara, Elvina menerima pesan dari Peter.[ Bu, wawancaramu sudah selesai belum? Aku di kantin area A lantai 22. ]Elvina mendapat kartu karyawan sementara. Jadi, dia langsung menaiki lift ke kantin.Grup Polaris punya 53 lantai. Seluruh lantai 22 adalah kantin. Kantin dibagi menjadi empat bagian. Seluruh karyawan Grup Polaris, termasuk orang-orang yang datang untuk wawancara, akan makan di sana.Setelah tiba di area A, Elvina langsung melihat Peter yang mengobrol dengan orang. Meskipun Peter agak hitam, dia punya wajah tampan. Ketika mengenakan jas, dia terlihat seperti seorang profesional.Wanita dewasa yang berdiri di depan Peter, tertawa mendengar omongan Peter. Wanita itu tampak menutup mulutnya beberapa kali, bahkan mengeluarkan ponsel untuk berinisiatif meminta nomor Peter.Elvina sungguh kehabisan kata-kata melihat kenakalan Peter. Dia menghampiri sambil memanggil, "Peter.""Eh." Peter langsung berdiri. Ketika melihat Elvina, dia tersenyum lebar dan
Baca selengkapnya

Bab 46

"Kamu keterlaluan sekali!" hardik Jocelyn."Aku cuma bicara fakta. Keterlaluan gimana? Jangan dengar kalau nggak suka," timpal Peter dengan kesal.Kemudian, Peter menjulurkan tangan dan mengambil ikan kod untuk Jocelyn. Dia berpesan dengan penuh perhatian, "Makan ikan supaya otakmu lebih ternutrisi. Kutraktir kok. Nggak usah sungkan."Setelah mengambil makanan, Peter pun berjalan pergi dengan santai. Sementara itu, Jocelyn ingin sekali membanting piringnya. Dia tahu Peter merendahkannya.Karena perdebatan yang terjadi, orang-orang di kantin pun mengenali Elvina. Mereka sibuk bergosip, tetapi Elvina tidak peduli.Elvina berkata, "Sore nanti aku mau donor darah. Makanya, aku nggak bisa makan seafood malam nanti. Tapi, aku bisa traktir kamu makan."Elvina merasa puas melihat Peter membelanya. Peter bertanya, "Kamu donor darah untuk mendapat pahala?""Bisa dibilang begitu." Peter selalu melindunginya, jadi Elvina tidak merahasiakan apa pun darinya. "Golongan darahku agak istimewa. Kebetula
Baca selengkapnya

Bab 47

Respons Raiden yang dingin dan tidak sungkan ini membuat wajah Jocelyn memucat. Terutama mendapati begitu banyak kandidat menatapnya, dia menjadi makin canggung."Ariel." Raiden berkata kepada pria yang tersiram air panas, "Dia nggak sengaja menyirammu dengan air panas, tapi tindakannya tetap salah. Kamu pergi berobat dulu. Biaya pengobatanmu ditanggung olehnya.""Baik." Ariel mengiakan.Kemudian, Raiden menatap Jocelyn dengan ekspresi datar dan meneruskan, "Kalau kamu keberatan, aku akan suruh pengacara negosiasi denganmu."Jocelyn tidak menyangka Presdir Grup Polaris akan bersikap begitu perhitungan padanya. Dia hanya bisa memaksakan senyuman, lalu menyahut, "Pak Raiden benar. Aku memang harus ganti rugi."Raiden tidak meladeninya. Dia membawa Ariel pergi, lalu melirik Elvina. Elvina menyadarinya. Dia mundur beberapa langkah dan berujar, "Terima kasih, Pak."Raiden yang hendak berjalan melewati Elvina tiba-tiba menghentikan langkah kakinya dan bertanya, "Kenapa mengumpul kertas ujian
Baca selengkapnya

Bab 48

"Kenapa memangnya? Apa ada yang ilegal?" balas Peter dengan kesal."Elvina yang mengajakku taruhan. Aku cuma menambah aturannya sedikit. Kalau dia nggak berani, berarti dia mau menipuku." Jocelyn melipat lengannya di depan dada, menatap Elvina yang terdiam sejak tadi."Kamu ini ...." Amarah Peter makin berkecamuk.Ketika Peter hendak memaki Jocelyn, Elvina tiba-tiba berkata, "Taruhan ini cukup adil bagi kita. Tapi, aku rasa kurang seru. Begini saja. Yang kalah bukan cuma harus pakai bikini sambil menari di depan pintu masuk restoran, tapi juga harus menyuruh orang merekamnya. Kemudian, unggah di medsos selama seminggu.""Oke, sepakat!" Ketika melihat Elvina melemparkan diri sendiri ke dalam api, Jocelyn merasa sangat lucu. Dia tidak merasa dirinya bisa mendapat nilai tertinggi, makanya mengubah aturannya seperti itu. Siapa sangka, Elvina malah menyetujuinya.Jocelyn yakin nilai Elvina untuk tes tertulis kurang baik. Kalaupun mendapat nilai tinggi dalam ujian interpretasi, Elvina tidak
Baca selengkapnya

Bab 49

Departemen keamanan teknis yang dilamar Peter tidak serumit departemen penerjemahan. Ditambah lagi kemampuan Peter yang hebat, dia lolos dengan mudah.Peter ingin menunggu Elvina dan menemaninya ke rumah sakit nanti. Namun, sesudah keduanya selesai makan dan keluar dari kantin, Peter tiba-tiba mendapat telepon dari Owen. Katanya dia butuh bantuan Peter.Peter terpaksa pergi membantu Owen terlebih dahulu. Sementara itu, Elvina menunggu di area istirahat. Pukul 2 siang, ujian dilanjutkan.Ketika staf memanggil namanya, Elvina memasuki ruangan bersama kandidat lain. Begitu masuk, terlihat aula ditata seperti tempat konferensi. Di depan meja konferensi, duduk beberapa pria yang sedang mengobrol dengan para penguji. Di antara ketiga penguji itu, terlihat Giselle yang ditemuinya di kantin tadi.Giselle berpura-pura tidak mengenal Elvina. Dia hanya mengangguk untuk membalas sapaan Elvina dan kandidat yang satu lagi.Setelah Elvina memasuki kabin kedap suara, Giselle membantunya memasang peral
Baca selengkapnya

Bab 50

Setelah 20 menit, ujian interpretasi akhirnya selesai. Para penguji segera memberi nilai kepada kandidat.Giselle menuju ke ruang konferensi bersama Elvina. Dia memuji, "Elvina, interpretasimu luar biasa. Nilai keseluruhan akan keluar besok. Nggak apa-apa kalau nilai lainnya jelek. Hanya dengan nilai interpretasimu, aku punya cara untuk membuatmu lolos."Bukan Giselle yang mengawas saat tes tertulis. Namun, dia mendengar kandidat lain mengatakan Elvina mengumpul lembar jawabannya dengan sangat cepat, seperti orang yang pasrah dengan hasil ujiannya.Kalaupun benar begitu, Giselle akan membantunya untuk masuk departemen penerjemahan. Bagaimanapun, Elvina adalah calon ipar Owen.Elvina tidak tahu pemikiran Giselle ini. Dia mengira Giselle menghiburnya karena berpikiran sama dengan orang-orang yang mengira hasil tes tertulisnya jelek.Ketika teringat pada taruhannya dengan Jocelyn, Elvina tidak berbasa-basi. Dia hanya tersenyum dan berkata, "Terima kasih, Kak."Kebetulan, Jocelyn keluar da
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status