Share

Bab 42

Karena mati lampu, selain area sofa, area lain di kamar gelap gulita. Elvina merasa suasana di sini terlalu sunyi, sampai-sampai dia bisa mendengar suara napasnya sendiri. Hal ini membuatnya makin gugup saat mengobati Raiden.

Demi meredakan kecanggungan dan memecahkan keheningan, Elvina berkata, "Terima kasih banyak, Kak. Aku berutang budi padamu."

Raiden tahu alasan Elvina berterima kasih. Di tengah kegelapan, tatapannya terlihat suram. Setelah terdiam sesaat, Raiden berkata, "Kita sudah menikah. Sudah seharusnya aku melindungimu. Nggak ada utang budi seperti yang kamu katakan. Kalau kamu terluka malam itu, berarti aku nggak memenuhi tanggung jawabku."

Elvina tahu status hubungan mereka. Namun, setelah mendengar kalimat terakhir Raiden, jantungnya tak kuasa berdebar-debar. Raiden membuatnya merasa terlindungi.

Elvina mengiakan, lalu lanjut membalut luka Raiden dengan serius. Ketika berdiri di depan Raiden, dengan cahaya senter, Elvina bisa melihat sekuntum bunga seukuran koin di sisi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status